NovelToon NovelToon
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Khaula Azur

Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Bab 10

Husni justru mencium telapak tangan Delia, menatap kearahnya, wajah Delia bersemu merah. Sungguh terlihat menggemaskan di mata Husni. Di kecupnya sang istri dan berbisik, "Makasih ya, sayang! I LOVE You." Bisik Husni terdengar menggelikan namun mampu membuat tubuh Delia meremang. Delia terpaku menatap punggung suaminya yang berhasil mencuri ciumannya, membuat pipinya bersemu merah.

Delia menatap punggung suaminya yang beranjak keluar dari kamar. Detak jantungnya berdetak lebih cepat, Ya, Delia pun menyadari perasaannya untuk sang suami, Husni. Pria yang sudah mengisi hatinya sejak dulu, Delia mengenal Husni sejak ia menjadi tetangga baru di rumahnya. Sikap ramah Husni membuat hubungan mereka menjadi dekat. Husni sering mengajak berangkat ke sekolah bersama dengan membonceng menggunakan motor. Jarak usia ia dan Husni hanya dua tahun. Delia adalah adik kelasnya di sekolah, kedekatannya dengan Husni menimbulkan benih-benih cinta di hati Delia.

Pernah suatu ketika ia ingin mengungkapkan perasaannya pada anak tetangganya itu. Namun sayang dia harus patah hati, ketika sang pujaan hatinya tiba-tiba memperkenalkan seorang gadis pada orang tua Husni sebagai calon istrinya.

Tak ingin hatinya terus sakit Delia memutuskan untuk pindah kuliah ke Surabaya.

Rindu, Bu Susi dan Dita datang ke rumah Husni, mereka meminta izin kepada Husni mengajak Mia jalan-jalan ke mall.

"Mas, aku mau mengajak Mia ke mall, aku mau lebih dekat dengan anakku. Aku ingin membuatnya senang dengan mengajaknya ke mall bersama Dita juga." Rindu.

Husni menghembuskan nafasnya pelan. Diam sejenak menoleh ke arah sang istri. Ya, setelah mendiskusikan berdua dengan istrinya mereka pun sepakat mengizinkannya membawa Mia.

"Baiklah, kamu boleh membawa Mia. Tapi jangan sampai pulang larut malam." Husni memperingati nya.

Rindu menganggukan kepala, senyumnya terbit dari bibirnya.

"Iya, Mas. Makasih ya." Rindu sumringah.

"Mba Rindu, tolong Mia jangan di tinggal-tinggal ya! Mba Rindu harus selalu ada di sampingnya." Delia.

Delia bukannya keberatan Rindu mengajak Mia pergi ke mall. Hanya saja ini pertama kalinya Mia pergi ke mall tanpa dirinya, Hal itu membuatnya cemas.

"Iya.." jawab singkat Rindu dengan memutar bola matanya malas.

Setelah berhasil membujuk Mia untuk ikut bersama Rindu, mereka berempat Rindu, Bu Susi, Dita dan Mia mereka pergi menggunakan mobil mewah milik Rindu. Hanya tinggal Husni dan Delia yang masih tinggal di rumah, Husni sudah bersiap-siap berangkat kerja ke tempatnya bekerja. Husni bekerja sebagai karyawan, bagian marketing. Di salah satu perusahaan ternama di ibu kota. Delia menghampiri suaminya yang sedang duduk di tepi ranjang. Kamar mereka, tangannya sibuk memakai sepatu.

"Mas, kamu yakin mengizinkan Mia ikut mereka ke mall. Maaf mas bukannya aku keberatan tapi ini pertama kalinya Mia ikut dengan ibu kandungnya, selain itu Mia juga sepertinya gak mau ikut mereka." Delia mengutarakan isi hatinya.

"Sekali-kali biarin aja Mia ikut dengan ibu kandungnya, kamu denger sendiri, kan. Rindu ingin mendekatkan diri dengan Mia. Nanti kalau kita tidak mengizinkan mereka membawa Mia, mereka akan berfikir kalau kita egois, melarang seorang ibu bertemu dengan anaknya." Husni menjelaskannya.

Husni berdiri setelah selesai memakai sepatu, ia memegang kedua bahu istrinya.

"Kamu tenang aja, ya. Kasih Rindu kesempatan atau kalau kamu mau, kamu boleh ikutan mereka kesana kalau kamu kepikiran terus." Husni usulnya.

"Ya, palingan nanti setelah aku pulang dari butik. Kata Elisa di butik lagi ada orderan." Delia.

"Yaudah, aku berangkat sekarang, ya!" Husni mengecup kening istrinya. Delia mencium tangan Husni.

"Assalamualaikum." Husni mengucap salam.

"Wa'alaikum salam, hati-hati Mas! Jangan ngebut." Delia teriaknya. Setelah Husni berlalu ke depan.

Setelah empat puluh menit, Mobil mewah Rindu sampai di dekat mall.

"Ibu, tolong bawa anak-anak dulu masuk ke mall, aku harus memarkirkan dulu mobil ke depan parkiran sana." Pinta Rindu.

Bu Susi membawa cucu-cucunya masuk kedalam mall.

Setelah Rindu memarkirkan mobilnya, Rindu pergi bergabung bersama ibu dan anak-anaknya. Mereka berjalan berempat mengitari area mall.

"Mia, ikut dulu sama mama, ya? Nenek tidak bisa kalau harus menjaga kalian berdua. Nenek sama kakak menunggu di time zone, Mia temani mama beli baju. Ok!." Rindu tanpa mendengar persetujuan sang anak. Rindu menggandeng tangan Mia membawanya ke toko baju. Sementara Dita dan Bu Susi sudah ke tempat yang di tuju.

Mia mengikuti langkah di belakang wanita yang ia panggil Tante memilih baju,

Rindu sudah tak menggandeng tangan Mia sejak ia memilih-milih baju untuk mencobanya.

Sementara itu Delia tengah di butiknya. Dari tadi Elisa, sahabatnya sekaligus teman bisnisnya memperhatikan Delia nampak cemas. Mereka duduk di sofa ruang kerja mereka.

"Kamu kenapa sih, Del, kaya ada yang sedang kamu pikirkan?." Elisa.

"Iya, nih! Menurut kamu aku harus gimana? Mba Rindu mengajak Mia ke mall, tapi hati aku kok gak tenang." Delia mencurahkan isi hatinya.

"Menurutmu setelah kemarin Mia nangis, kamu masih percaya gitu, kalau Mia bakal nyaman di sana? Nih, ya! Kalau menurut aku Mia gak nyaman dekat dengan mereka. Ya, aku tahu mereka keluarganya. Tapi kamu sendiri yang bilang kalau kemarin Mia nangis karena di bentak sama ibunya." Elisa.

"Ya, itu El. Yang aku pikirkan. Aku khawatir Mia gak nyaman sama mereka dan gak taulah pikiran aku bercabang." Delia adunya.

"Yaudah, dari pada kamu kepikiran terus mending kamu samperin kesana. Seenggaknya kamu bisa temenin anak sambungmu." Usul Elisa.

"Terus ini gimana? Orderan lagi banyak!." Delia bingung.

"Udah kamu tenang aja, aku bisa atasi ini." Elisa.

Delia menghela nafasnya lega.

"Makasih ya, El. Lo emang sahabat terbaik gue." Delia dengan tatapan terharu.

" Udah sana pergi." Elisa usirnya.

Tak ingin membuang waktu Delia keluar dari ruangannya. Delia membuka resleting tasnya mengambil handphone nya menghubungi suaminya. Namun beberapa kali tak ada Jawaban. Delia berdecak, ia menaruh kembali handphonenya kedalam tas tak lupa menutup kembali resletingnya.

Di tempat yang berbeda, Mia masih membuntuti Rindu di tempat yang sama toko baju, Seorang pria tampan mengenakan jas dengan balutan kemeja, dan celana panjang berwarna hitam menghampiri mereka. Rupanya mereka tengah janjian bertemu.

"Aku kangen banget sama kamu, sayang!." Kata pria itu gombalnya.

"Aku juga kangen sama kamu." Balas Rindu.

"Anak kecil ini siapa sayang?." Pria itu sambil menunjuk kearah Mia.

"Ini, Mia. Anakku. Aku udah cerita, kan. Sama kamu?." Rindu.

"oh, hai anak manis, perkenalkan namaku om Doni, nama kamu siapa?." Doni memperkenalkan diri. Mia hanya diam saja membuat Doni menggaruk rambutnya yang tak gatal.

Jangan lupa dukungannya guys.

1
murni l.toruan
Syukurlah Delia pergi, makanya jadi suami itu harus percaya sama istrinya. Sudah pergi sibuk nyari sampai ke ujung kulon
Khusnul Khotimah
walaupun g suka karakter Husni tp AQ sukaodelan cerita yg author buat g bertele tele
Khaula Azur: makasih kak
total 1 replies
murni l.toruan
Syukurlah kalau sudah sadar dan menyesal karena Delia sudah pergi jauh dan tidak akan kembali lagi. Makanya jangan duakan cintanya Delia, belajar dari pengalaman tentang kelicikan mantanmu
murni l.toruan: Hehehe... terlalu semangat kakak Author
Khaula Azur: duakan cintanya ma anaknya Husni hihi
total 2 replies
Khusnul Khotimah
moga sakit beneran hingga metong,,,,,moga kebongkar kebusukan mantan,,,,moga Delia pergi jauh dan mandiri,,,,,,moga Delia mampu bahagia bersama buah hati,,buang jauh lelaki yg g bisa jaga hati istri,
murni l.toruan
Good ideas Delia.. biar Husni hidup dalam penyesalan karena ilmu licik Rindu dan maknya, semoga Dita sakit berat seperti ucapannya Rindu, karena ucapan adalah doa'
murni l.toruan
Capek bacanya, kalau Husni tidak senang kamu hamil, tinggalin saja toh kamu punya kehidupan sendiri Del, sudah mpet banget sama ceritanya Rindu
Khaula Azur: makasih kak udh mampir
total 1 replies
murni l.toruan
Jangan sampai ada penyesalan akibat mantan istri terlalu banyak ikut campur. Rindu cocok jadi bintang sinetron televisi burung terbang. Husni karma sedang menunggu di kehidupanmu
Khaula Azur: makasih mba udh mampir
Khaula Azur: terima kasih mba murni I.toruan
total 2 replies
murni l.toruan
Ampun deh nihh si Husni...kok bisa percaya sama mantan nenek lampir Rindu. Istrimu kamu bilang baik, ketemu mantan kok jadi tunduk sama nenek lampir ya, yang baik dan tulus dan terus tidak dipercayai lama-lama kita suruh saja pergi jauh.
Khaula Azur: makasih udh mampir kak
total 1 replies
murni l.toruan
Rindu orang stres... yang perlu ke psikiater itu Rindu karena gila. Anaknya Mia masih kecil di tinggal pergi... datang2 mau ambil dengan cara ngak ada aturan
murni l.toruan
Kok pengen nimpuk kepala nih orang ya, Husni jangan kasih kesempatan sama mantan istri yang tidak ada akhlak.
murni l.toruan
Keluarga yang tidak manusiawi, mama kandung kembali mau merusak mental Mia. Tolong jangan sampai nenek lampir juga ikutan ngak punya otak
Khaula Azur
menarik
Kang Malik
mantep lanjutkan kak
pine
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Khaula Azur: ya di tunggu terus ya, makasih udh mampir🤗
total 1 replies
Khaula Azur
dukung terus dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian para readers,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!