Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI
Bab 10
Husni justru mencium telapak tangan Delia, menatap kearahnya, wajah Delia bersemu merah. Sungguh terlihat menggemaskan di mata Husni. Di kecupnya sang istri dan berbisik, "Makasih ya, sayang! I LOVE You." Bisik Husni terdengar menggelikan namun mampu membuat tubuh Delia meremang. Delia terpaku menatap punggung suaminya yang berhasil mencuri ciumannya, membuat pipinya bersemu merah.
Delia menatap punggung suaminya yang beranjak keluar dari kamar. Detak jantungnya berdetak lebih cepat, Ya, Delia pun menyadari perasaannya untuk sang suami, Husni. Pria yang sudah mengisi hatinya sejak dulu, Delia mengenal Husni sejak ia menjadi tetangga baru di rumahnya. Sikap ramah Husni membuat hubungan mereka menjadi dekat. Husni sering mengajak berangkat ke sekolah bersama dengan membonceng menggunakan motor. Jarak usia ia dan Husni hanya dua tahun. Delia adalah adik kelasnya di sekolah, kedekatannya dengan Husni menimbulkan benih-benih cinta di hati Delia.
Pernah suatu ketika ia ingin mengungkapkan perasaannya pada anak tetangganya itu. Namun sayang dia harus patah hati, ketika sang pujaan hatinya tiba-tiba memperkenalkan seorang gadis pada orang tua Husni sebagai calon istrinya.
Tak ingin hatinya terus sakit Delia memutuskan untuk pindah kuliah ke Surabaya.
Rindu, Bu Susi dan Dita datang ke rumah Husni, mereka meminta izin kepada Husni mengajak Mia jalan-jalan ke mall.
"Mas, aku mau mengajak Mia ke mall, aku mau lebih dekat dengan anakku. Aku ingin membuatnya senang dengan mengajaknya ke mall bersama Dita juga." Rindu.
Husni menghembuskan nafasnya pelan. Diam sejenak menoleh ke arah sang istri. Ya, setelah mendiskusikan berdua dengan istrinya mereka pun sepakat mengizinkannya membawa Mia.
"Baiklah, kamu boleh membawa Mia. Tapi jangan sampai pulang larut malam." Husni memperingati nya.
Rindu menganggukan kepala, senyumnya terbit dari bibirnya.
"Iya, Mas. Makasih ya." Rindu sumringah.
"Mba Rindu, tolong Mia jangan di tinggal-tinggal ya! Mba Rindu harus selalu ada di sampingnya." Delia.
Delia bukannya keberatan Rindu mengajak Mia pergi ke mall. Hanya saja ini pertama kalinya Mia pergi ke mall tanpa dirinya, Hal itu membuatnya cemas.
"Iya.." jawab singkat Rindu dengan memutar bola matanya malas.
Setelah berhasil membujuk Mia untuk ikut bersama Rindu, mereka berempat Rindu, Bu Susi, Dita dan Mia mereka pergi menggunakan mobil mewah milik Rindu. Hanya tinggal Husni dan Delia yang masih tinggal di rumah, Husni sudah bersiap-siap berangkat kerja ke tempatnya bekerja. Husni bekerja sebagai karyawan, bagian marketing. Di salah satu perusahaan ternama di ibu kota. Delia menghampiri suaminya yang sedang duduk di tepi ranjang. Kamar mereka, tangannya sibuk memakai sepatu.
"Mas, kamu yakin mengizinkan Mia ikut mereka ke mall. Maaf mas bukannya aku keberatan tapi ini pertama kalinya Mia ikut dengan ibu kandungnya, selain itu Mia juga sepertinya gak mau ikut mereka." Delia mengutarakan isi hatinya.
"Sekali-kali biarin aja Mia ikut dengan ibu kandungnya, kamu denger sendiri, kan. Rindu ingin mendekatkan diri dengan Mia. Nanti kalau kita tidak mengizinkan mereka membawa Mia, mereka akan berfikir kalau kita egois, melarang seorang ibu bertemu dengan anaknya." Husni menjelaskannya.
Husni berdiri setelah selesai memakai sepatu, ia memegang kedua bahu istrinya.
"Kamu tenang aja, ya. Kasih Rindu kesempatan atau kalau kamu mau, kamu boleh ikutan mereka kesana kalau kamu kepikiran terus." Husni usulnya.
"Ya, palingan nanti setelah aku pulang dari butik. Kata Elisa di butik lagi ada orderan." Delia.
"Yaudah, aku berangkat sekarang, ya!" Husni mengecup kening istrinya. Delia mencium tangan Husni.
"Assalamualaikum." Husni mengucap salam.
"Wa'alaikum salam, hati-hati Mas! Jangan ngebut." Delia teriaknya. Setelah Husni berlalu ke depan.
Setelah empat puluh menit, Mobil mewah Rindu sampai di dekat mall.
"Ibu, tolong bawa anak-anak dulu masuk ke mall, aku harus memarkirkan dulu mobil ke depan parkiran sana." Pinta Rindu.
Bu Susi membawa cucu-cucunya masuk kedalam mall.
Setelah Rindu memarkirkan mobilnya, Rindu pergi bergabung bersama ibu dan anak-anaknya. Mereka berjalan berempat mengitari area mall.
"Mia, ikut dulu sama mama, ya? Nenek tidak bisa kalau harus menjaga kalian berdua. Nenek sama kakak menunggu di time zone, Mia temani mama beli baju. Ok!." Rindu tanpa mendengar persetujuan sang anak. Rindu menggandeng tangan Mia membawanya ke toko baju. Sementara Dita dan Bu Susi sudah ke tempat yang di tuju.
Mia mengikuti langkah di belakang wanita yang ia panggil Tante memilih baju,
Rindu sudah tak menggandeng tangan Mia sejak ia memilih-milih baju untuk mencobanya.
Sementara itu Delia tengah di butiknya. Dari tadi Elisa, sahabatnya sekaligus teman bisnisnya memperhatikan Delia nampak cemas. Mereka duduk di sofa ruang kerja mereka.
"Kamu kenapa sih, Del, kaya ada yang sedang kamu pikirkan?." Elisa.
"Iya, nih! Menurut kamu aku harus gimana? Mba Rindu mengajak Mia ke mall, tapi hati aku kok gak tenang." Delia mencurahkan isi hatinya.
"Menurutmu setelah kemarin Mia nangis, kamu masih percaya gitu, kalau Mia bakal nyaman di sana? Nih, ya! Kalau menurut aku Mia gak nyaman dekat dengan mereka. Ya, aku tahu mereka keluarganya. Tapi kamu sendiri yang bilang kalau kemarin Mia nangis karena di bentak sama ibunya." Elisa.
"Ya, itu El. Yang aku pikirkan. Aku khawatir Mia gak nyaman sama mereka dan gak taulah pikiran aku bercabang." Delia adunya.
"Yaudah, dari pada kamu kepikiran terus mending kamu samperin kesana. Seenggaknya kamu bisa temenin anak sambungmu." Usul Elisa.
"Terus ini gimana? Orderan lagi banyak!." Delia bingung.
"Udah kamu tenang aja, aku bisa atasi ini." Elisa.
Delia menghela nafasnya lega.
"Makasih ya, El. Lo emang sahabat terbaik gue." Delia dengan tatapan terharu.
" Udah sana pergi." Elisa usirnya.
Tak ingin membuang waktu Delia keluar dari ruangannya. Delia membuka resleting tasnya mengambil handphone nya menghubungi suaminya. Namun beberapa kali tak ada Jawaban. Delia berdecak, ia menaruh kembali handphonenya kedalam tas tak lupa menutup kembali resletingnya.
Di tempat yang berbeda, Mia masih membuntuti Rindu di tempat yang sama toko baju, Seorang pria tampan mengenakan jas dengan balutan kemeja, dan celana panjang berwarna hitam menghampiri mereka. Rupanya mereka tengah janjian bertemu.
"Aku kangen banget sama kamu, sayang!." Kata pria itu gombalnya.
"Aku juga kangen sama kamu." Balas Rindu.
"Anak kecil ini siapa sayang?." Pria itu sambil menunjuk kearah Mia.
"Ini, Mia. Anakku. Aku udah cerita, kan. Sama kamu?." Rindu.
"oh, hai anak manis, perkenalkan namaku om Doni, nama kamu siapa?." Doni memperkenalkan diri. Mia hanya diam saja membuat Doni menggaruk rambutnya yang tak gatal.
Jangan lupa dukungannya guys.