Samudra Pandu Wirayuda, seorang suami yang merasa tidak bahagia dengan kehidupan pernikahannya dengan Cassandra Morgan. Istrinya yang cantik dan muda tidak mau melayani kebutuhannya dengan baik sebagai seorang istri, baik di ranjang maupun di kehidupan sehari-hari. Alasannya, Cassandra tidak mau bentuk tubuhnya berubah.
Kehidupan pernikahan yang retak ini memancing Samudra untuk mencari kepuasan di luar. Ia kemudian terjebak dalam perselingkuhan dengan Davina Grizelle Ayudia, anak pembantunya yang cantik dan perhatian. Davina selalu ada di kala Samudra membutuhkannya, dan ia merasa sangat bahagia dan puas dengan kehadiran Davina.
Namun, perselingkuhan ini tidaklah mudah. Samudra harus berhadapan dengan konsekuensi dari tindakannya, dan Davina juga harus menghadapi risiko kehilangan pekerjaannya dan reputasinya.
Apakah Samudra akan mampu mempertahankan perselingkuhannya dengan Davina?Ataukah ia akan memilih untuk kembali kepada Cassandra dan memperbaiki kehidupan pernikahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Samudra pun lalu berdiri di atas tubuh Davina untuk memerangkap kedua tangannya dan kembali mencium bibir Davina hingga intens dan membuat Davina mabuk kepayang dibuatnya.
Detak jantung Davina dibuat berdebar-debar ketika Samudra tidak henti-hentinya mencium bibir,kedua matanya,dan juga lehernya dengan lapar dan posesif.Tindakan yang dilakukan oleh Samudra semakin bertambah jauh ketika ia berniat untuk melepaskan seluruh pakaian yang dikenakan oleh Davina.
Davina terpaksa harus menghentikan tindakan Samudra untuk menanyakan bagaimana jika apa yang mereka lakukan itu dapat diketahui oleh orang lain suatu hari nanti,termasuk Cassandra.
"Pak Samudra, tolong tunggu sebentar!" ucap Davina
"Ada apa Davina? Kenapa kau menghentikan aku?" tanya samudra dengan bingung.
"Bagaimana jika apa yang kita lakukan ini diketahui oleh orang lain?" tanya Davina dengan suara yang khawatir.
Mendengar hal itu Samudra pun dengan yakin menjawab bahwa ia akan berada di sisi Davina dan bertanggung jawab atas perbuatannya itu.
"Davina kau tidak perlu merasa khawatir,aku akan selalu berada di sisimu dan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan kepadamu." kata Samudra dengan suara yang tegas.
Samudra juga memberitahu Davina bahwa keputusannya untuk lepas dari ikatan pernikahannya dengan Cassandra sudah bulat.
"Aku sudah tidak mencintai Cassandra lagi,Davina.Aku hanya mencintaimu sekarang." kata Samudra dengan suara yang jujur.
Setelah mendengarkan jawaban dari Samudra akhirnya Davina tidak menolak ataupun menghentikan usaha Samudra yang kembali melaksanakan niatnya untuk melepaskan seluruh pakaian yang dikenakan olehnya.
Samudra pun dengan lembut dan penuh perasaan melepaskan seluruh pakaian yang dikenakan oleh Davina.Setelah berhasil membuat Davina dalam keadaan polos tak berpakaian,Samudra dibuat takjub dengan keindahan tubuh Davina yang memikat.Samudra merasa bahwa ia telah menemukan harta karun yang sangat berharga.
"Tubuhmu sangat indah,Davina.Aku tidak pernah melihat keindahan seperti ini sebelumnya." kata Samudra dengan suara yang penuh kagum.
Davina tidak bisa berkata apa-apa.Saat ini ia merasakan gugup yang luar biasa ketika ia membiarkan Samudra melihat tubuhnya yang tak berpakaian.Davina tidak menyangka kalau sebentar lagi ia akan menyerahkan dirinya sendiri kepada Samudra,majikan yang sangat ia cintai sekaligus seorang suami yang tidak diinginkan oleh istrinya sendiri.
Beberapa saat kemudian Davina dibuat terkejut ketika ia merasakan tangan Samudra tengah menangkup salah satu dari bukit kembarnya yang menggoda dan meremasnya dengan penuh kenikmatan.
Samudra memandang Davina dengan mata yang penuh cinta dan keinginan.Ia merasa seperti terbang ke atas awan ketika ia akhirnya bisa berduaan dengan Davina sekaligus mendapatkan cintanya.
"Aku mencintaimu, Davina." kata Samudra dengan suara yang lembut.
Tak lama kemudian Samudra akhirnya segera melepaskan semua pakaian yang dikenakannya dengan terburu-buru untuk bisa mendatangi Davina yang sudah menunggunya di atas ranjang.Ia merasa bahwa ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk memeluk Davina dan merasakan kenikmatan bersamanya.
Samudra mengungkung tubuh Davina dengan berada di atasnya,sementara tangannya asyik menjelajahi seluruh tubuh Davina dan menggodanya dengan sentuhannya.
"Pak Samudra...," kata Davina dengan suara yang lembut dan penuh kenikmatan.
Samudra dibuat tersenyum ketika ia mendengar Davina menyebut namanya dengan menggoda.Ia merasa bahwa Davina telah siap untuk menyerahkan dirinya kepadanya dan siap untuk menghabiskan satu malam yang penuh cinta bersamanya.
Samudra semakin bersemangat untuk menghabiskan satu malam yang penuh cinta bersama Davina.Ia merasa bahwa ia telah menemukan cinta sejati dan tidak ingin melepaskannya.