Dunia yang kita ketahui sudah berakhir!
Umat manusia terjebak di alam ekstra dimensional bersama musuh-musuh mematikan baik didalam maupun diluar.
Tokoh utama kita, Yao Chen, adalah bagian dari gelombang terakhir, gelombang ke 10 yang di teleportasikan ke dimensi yang luar biasa ini.
Dia tidak mengetahuinya, tapi dirinya yang lain dari kehidupan lain sebelumnya telah mencoba menggapai puncak sebelumnya dan gagal total!
Namun, perjalanan barunya ini, sempat di gagalkan oleh seorang dewa, dan Yao Chen pun telah bersumpah untuk membalaskan dendamnya kepada dewa itu.
Akankah Yao Chen berhasil? atau Yao Chen akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Desa Bunga
Didalam kereta kuda, tangan dan kakinya terikat, Yao Chen bersama para tahanan lainnya itu dibawa menuju suatu tempat.
Kini, Yao Chen tiba di depan gerbang besi berwarna hitam keunguan, gerbang besi itu sangat besar dan tinggi, dan juga dinding tembok yang mengelilingi tempat itu, terbentang sangat luas, seluas wilayah kekuasaan yang dimiliki oleh suatu sosok kelompok yang sepertinya cukup besar dan berpengaruh.
Sekitar sepuluh orang penjaga yang sedang bertugas sebagai penjaga gerbang.
Para penjaga gerbang itu lalu membuka kan pintu gerbang besi itu, ketika mereka melihat seorang laki-laki paruh baya yang tengah menunggangi kuda putihnya.
Laki-laki paruh baya itu, hanya menatap dengan tatapan dingin kepada para penjaga gerbang yang nampak sangat takut terhadap laki-laki paruh baya itu.
Semua penjaga gerbang, menunduk, membungkukkan tubuhnya disaat rombongan yang dipimpin oleh laki-laki paruh baya itu, melewati gerbang besi.
"sepertinya aku benar-benar dalam masalah besar!" gumam Yao Chen didalam hatinya.
Kedua bola mata Yao Chen menunjukan rasa cemas yang berlebihan.
Yao Chen memperhatikan seluruh wilayah disekitarnya, dengan kereta kuda yang terus melaju memasuki tempat itu hingga memasuki pemukiman penduduk.
"ternyata ini adalah sebuah desa" ujar Yao Chen didalam hatinya.
Yao Chen semakin begitu merasa bingung, tempat ini sangat jauh berbeda dari bumi, yang dimana bumi mempunyai kota-kota yang sudah sangat modern, selain gedung pencakar langit yang menjulang tinggi menembus awan, teknologi-teknologinya pun sangat canggih.
Berbeda dengan suasana di pemukiman penduduk yang saat ini Yao Chen datangi.
Dimana desa ini terlihat seperti jaman dimana manusia belum mengenal apa itu teknologi, semuanya terlihat masih sangat tradisional, pakaian-pakaian yang dikenakan oleh para penduduk desa pun masih terlihat seperti di jaman kuno.
Tiba-tiba, kereta kuda yang membawa Yao Chen beserta para manusia yang di tangkap oleh kelompok laki-laki paruh baya berkuda putih itupun berhenti dari lajunya.
Mereka berhenti tepat didepan rumah yang sangat besar dan terlihat sangat mewah, berbeda dari rumah-rumah penduduk desa yang kecil dan kumuh.
Yao Chen beserta para tahanan lainnya pun diturunkan dari dalam kereta kuda.
mereka melepaskan ikat tali di kaki para tahanan, hanya mengikat kedua tangannya saja!
"cepat jalan!" ucap salah satu anak buah laki-laki paruh baya itu, sembari menendang bokong salah satu tahanan.
Perasaan takut menghantui Yao Chen dan juga para tahanan lainnya.
Namun, Yao Chen telah menetapkan pilihannya, bahwa dia tidak ingin berakhir ditempat seperti ini.
Yao Chen memikirkan suatu cara agar dirinya dapat segera melarikan diri dari kumpulan orang-orang yang membawanya itu.
"tuan Zhu, apakah orang-orang ini yang akan anda jual kepadaku," ujar seorang wanita yang baru saja tiba dan berbicara kepada laki-laki paruh baya itu yang bernama Zhu Yi.
Wanita itu mempunyai paras wajah yang sangat cantik dan menawan, kulitnya putih bersih seperti batu giok, mempunyai rambut dua warna dengan warna biru dan juga merah muda sedikit gelap.
Tubuhnya yang berlekuk, serta dua puncak kembarnya yang cukup besar itu sangat terlihat menggoda.
Sungguh kecantikan yang tiada tara, bagaikan seorang peri yang menjelma menjadi seorang gadis muda yang sangat anggun, dan usianya pun tidak jauh berbeda dengan Yao Chen yang berusia 17 tahun.
"nona Yun" ucap Zhu Yi.
Zhu Yi bersama para bawahannya pun memberikan salam hormat kepada wanita dihadapannya yang diketahui wanita itu bernama Yun Zhi, tuan putri keluarga Yun, berusia 18 tahun, anak satu-satunya dari kepala keluarga Yun.
"tuan Zhu tidak perlu terlalu sopan kepadaku, biar bagaimanapun anda adalah orang yang sangat dipercaya oleh mendiang ayahku, aku sudah menganggap tuan Zhu sebagai pamanku sendiri!" ucap Yun Zhi dengan raut wajahnya yang tersenyum sangat manis.
Tatapan Yao Chen tertuju kepada Yun Zhi, yang bahkan seakan-akan Yao Chen tidak berkedip sedikitpun.
Walaupun saat ini Yao Chen berada diposisi yang sangat tidak menguntungkan, namun Yao Chen mempunyai wajah yang sangat tampan.
"apa yang kau lihat? Plak........" salah satu bawahan Zhu Yi, memukul kepala Yao Chen dengan sebuah batang kayu.
Aaaaaawwwww....... sakit sekali!
Ucap Yao Chen meringis kesakitan sembari memegangi kepalanya yang terasa sedikit benjol.
Yun Zhi pun tersenyum!
"siapa dia tuan Zhu?" tanya Yun Zhi kepada Zhu Yi.
Yun Zhi sedikit begitu terheran-heran, ketika melihat sosok Yao Chen yang mengenakan pakaian yang sangat berbeda dengan para tahanan lainnya, bahkan gaya berpakaian seperti itu baru pertama kali di lihat oleh Yun Zhi!
"hmmm, dia hanyalah seorang pengemis yang aku tangkap ketika aku bersama pasukanku yang tengah melewati kaki gunung nirwana!" ucap Zhu Yi.
Mendengar ucapan Zhu Yi, membuat Yao Chen merasa sangat kesal, karena dirinya dianggap sebagai pengemis.
"dasar pak tua tak tahu diri, siapa yang kau bilang pengemis dasar keparat tua!" teriak Yao Chen dengan perasaan kesalnya.
Namun, salah satu bawahan Zhu Yi itu kembali memukul Yao Chen, memukul pundaknya hingga Yao Chen pun seketika tidak sadarkan diri.
Setelah itu, Yun Zhi memerintahkan bawahannya, untuk menuntun orang-orang yang dibawa oleh Zhu Yi.
"tuan Zhu, aku rasa ini lebih dari cukup untuk upah anda dan bawahan anda semua" ucap Yun Zhi sembari memberikan satu kantong koin emas untuk upah Zhu Yi.
"terimakasih nona Yun, semoga semua manusia ini dapat berguna bagi nona Yun, aku pamit!" ucap Zhu Yi membungkuk memberi salam hormat.
Lalu, Zhu Yi bersama para bawahannya pun pergi meninggalkan Yun Zhi.
Sedangkan Yao Chen bersama para tahanan lainnya, dibawa oleh anggota keluarga Yun sebagai pengawal Yun Zhi, memasuki kawasan kediaman keluarga Yun.
walaupun ada beberapa kata yang typo, tapi gak apalah, semangat thor/Drool/