Mampuhkan sesosok wanita muslimah itu menaklukkan hati suaminya yang berhati dingin melalui doa malam nya, berhasilkah atau sebaliknya yang akan terjadi di dalam pernikahan mereka hasil perjodohan itu.
Dan bagaimana kelanjutannya ikuti terus kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10.
Setelah sampai di kamar dewa langsung melepaskan baju kemejanya serta celana panjangnya, lalu masuk ke dalam kamar mandi dan menghidupkan kran air,lalu membasuhi seluruh badannya dengan air dingin untuk menghilangkan rasa panas yang menjalar ke tubuh dirinya.
"Ada apa sama diri gua ini ,kenapa secara tiba-tiba karena melihat penampilan Laila tubuh gue langsung bereaksi. padahal gue sudah biasa saat disuguhkan cewek-cewek seksi di luar sana termasuk dia, tapi tidak berasa apa-apa tetapi kenapa dengan Laila berubah dengan cepat.” lirik dewa dalam hati lalu mengusap wajahnya dengan kasar.
Setelah 1 jam dewa mendinginkan tubuhnya tersebut, ia pun keluar dengan handuk yang hanya menutupi bawah badannya saja sedangkan atas badannya ia biarkan terbuka begitu saja, memperlihatkan perut kotak-kotak yang ditumbuhi bulu-bulu halus sungguh sangat seksi. dengan rambut yang basah dan air yang menetes netes dari rambut basah nya itu dan tampak begitu macho mungkin ketika ada cewek lihat mungkin sudah pada berjatuhan air liur nya dengan sendirinya melihat penampilan dewa yang begitu sangat mempesona milik dewa yang tidqk di ragukan lagi. apalagi ditambah dengan wajah yang rupawan, serta tubuh yang sispek habis.
Setelah dewa memakai baju dia pun keluar dari kamar buat mengabil minum karma tadi tidak jadi karna peristiwa tersebut.
Setelah sampai di dapur ternyata Laila sudah tidak ada di sana, yang terlihat hanya dapat makanan yang sudah terusin rapi di meja pantri mungkin saat ini Laila sedang membersihkan diri di kamar sehabis masak tadi.
" Untung aja dia udah masuk ke kamar, kalau nggak bisa malu gua, walaupun dia sendiri gak tau saat gua melihat nya Tampa jilbab." dalam batin dewa. Setelah itu dewa mengambil minuman di kulkas, apa lagi dewa sejak tadi sudah pingin makan saat melihat masakan Laila itu , apalagi perutnya sudah berbunyi-bunyi dari tadi namun Karna masih gengsi dan malu jadi ia tahan dulu, sampai dewa berhasil bilang ke Laila buat memasakan diri nya tentu di bayar.
Setelah itu dewa memilih duduk di kursi sofa ruang tamu sambil menahan lapar,dewa pun menyalakan TV di depan dirinya,dan melihat berita aktris-aktris terkini dan berita lainnya yang membuat ia bosan.
"Akhirnya seger lagi laper juga ya habis masak tadi,mendingan aku makan dulu.” kata laila lalu memakai baju tidur dan juga jilbab kurung, karna lailaa pikir pikirsekali lagi takut dewa yang tiba tiba datang, takutnya ia tidak memaki hijab. karna Laila masih belum mau memperlihatkan aurat nya ,namun tampa sepengetahuan Laila kalo dewa sudah melihat auratnya dan rambutnya yang panjang itu.
Setelah itu Laila keluar untuk mengisi perutnya yang sudah berantakan sejak tadi namun belum sampai dapur ia terkejut melihat dewa yang sedang menonton televisi dengan baju santainya. Sedangkan dewa yang melihat kedatangan laila juga terkejut, namun ia dapat menyembunyikan rasa terkejutnya dengan menampilkan raut wajah yang dingin itu. Lalu memanggil laila untuk duduk di sofa depan dirinya, sebabnya ada yang harus ia bicarakan dengan Laila.
"Hemm,kamu kesini dulu, ada yang mau saya bicarakan kepada kamu nggak akan lama bentar saja." panggil dewa dengan muka yang datar dan raut wajah yang dingin, serta tatapan tajam.
Sedangkan dirinya Laila sendiri masih terbengong di situ dengan tangan yang gemetaran. sampai akhirnya laila maju perlahan sampai duduk di depan yang suami, entah apa yang akan suaminya tersebut bicarakan, tapi laila berdoa semoga tidak tentang pernikahan mereka yang baru saja berjalan sebulan ini.
" Apa yang kamu kamu bicarakan." tanya Laila dengan cepat,karna dari tadi dewa hanya diam saja sambil menatap dirinya Tampa henti, membuat Laila gregetan sendiri dan tentunya harus menahan gugup sekaligus.
" Hem hem ,jadi saya mau buat penawaran kepada kamu Laila." kata dewa pada Laila.
" Penawaran apa itu kalo boleh saya tau." ucap Laila dengan penasaran karna dewa ngomong nya tidak sekaligus malah setengah setengah membuat dirinya penasaran.
" Saya mau kamu memasakan untuk saya pagi dan malam hari, tapi kamu tenang saja itu tidak gratis karna saya bayar harga masakan kamu.
Sedangkan Laila awalnya senang mendengar dewa meminta ia memaksakan sarapan untuknya tapi mereka di akhir cerita ia menjadi kecewa, karena dewa hanya menghargai makanannya dengan uang tanpa melihat perjuangannya, namun ia tidak boleh menambahkan kesedihannya di depan dewa mungkin ini cara Allah mendekatkan dirinya kepada dewa tanpa ia minta pun dan tanpa ia bayar ,ia masih sanggup memasakan sarapan buat dewa yang notabenya suami sendiri. bukan orang lain ya ikhlas apalagi sebagai istri yang dianggap dengan benar oleh sang suami.
" Baik saya bersedia akan memasakan anda dan tidak perlu anda bayar karna uang yang ada kirim masih cukup buat belanja kebutuhan apartemen ini." jawab Laila dengan tegas menolak uang dari dewa.
" Tapi ini perintah,dan saya paling tidak suka di bantah! nanti saya transfer ke rekening yang kemarin kamu pegang." setelah itu dewa pergi dari hadapan Nayla masuk ke dalam kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya, rasa lapar yang tadi hingga di perutnya kini kembali hilang tapi entahlah untuk beberapa jam ke depan mungkin akan terasa lagi.
Laila hanya menghela nafas dengan kasar begitu aja,kalo sudah keras kepala mau di bilang apa pun pasti gak akan di bantah. namun di sisi lain Laila sangat bahagia karna secara perlahan lahan dewa sudah menunjukan sikap suka dan menerima dirinya, walau dengan makanan,maka dengan begitu dewa sudah bergantung kepada nya.
Dengan senyum hang mengembang Laila kini berjalan ke dapur buat mengisi perutnya yang sudah lapar,walau tadi ia sempat takut dengan dewa namun sekarang ia sudah lega.
Lalu mengambil piring serta lauk, lalu memakan dengan hati yang gembira,dan tak lama kemudian Laila sudah menyelesaikan makan nya, lalu tak lama terdengar suara adzan Maghrib berkumandang di wilayah situ. lalu meletakan bukas piring kotor tadi di wastafel mungkin nanti ia atau esok pagi. setelah itu lailw berjalan masuk kedalam kamar baut menjalankan sholat Maghrib namun sebelum itu mengambil wudhu terlebih dahulu, barula Laila membentangkan sajadah dan melakukan sholat.
Tak lama kemudian Laila telah selesai mengerjakan sholat nya,lalu di lanjutkan dengan membaca Alqur'an dengan nada merdu.
"Aduh lapar juga ya tadi rencana mau makan gak jadi karna membicarakan hal itu sama Laila sekarang udah terasa lagi." lirih dewa yang masih di kamar, lalu ia pun keluarga menuju dapur,namun saat melewati samping kamar Laila dewa mendengar suara orang yang sedang mengaji dengan merdu, sampai dewa tersadar dengan jantung nya yang tiba-tiba berdetak kencang yang ia sendiri pun tak tau. lalu dewa pergi dari depan kamar Laila dan melanjutkan langkahnya untuk makan malam di dapur.