Alifia Xavier Calon Ratu kerajaan Althof mati bunuh diri, setelah di culik dan di lecehkan.
Aulia Xavier seorang perempuan tangguh yang menjabat sebagai panglima perang, harus rela melepaskan pakaian kebesaran nya, dan menggantikan adik kembar nya untuk menikah dengan Raja Althof.
"Kalian membunuh adik saya karena tahta, maka akan saya rebut tahta itu, dan memusnahkan kalian semua!" batin Aulia dengan dendam yang membara.
"Menjadi Ratu tanpa Raja, tidaklah buruk," ucap Aulia tersenyum miring.
Bagaimana cara Aulia yang merupakan panglima perang, membalaskan dendam atas kematian adik kembar nya.
Apakah Aulia akan berhasil? Atau bernasib sama seperti adik kembar nya?
___________________________
"Aku akan memusnahkan mereka semua untuk mu, bahkan aku mampu membuat para pemimpin dan Raja berlutut padamu. Menikah lah dengan ku," ucap Pangeran Brian Gaver Wallace.
"Saya tidak tertarik," ucap Ratu Aulia dingin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DENDAM AULIA
"Sayang," ucap Nyonya Xavier melihat putri nya.
Aulia yang melihat keresahan di wajah ibu nya, diri mengangguk mengerti, Aulia tahu bahwa dirinya harus bergegas.
"Ibu tenang lah, semua nya akan baik-baik saja," ucap Aulia menenangkan Ibu nya.
Aulia melepas pakaian luarnya dan menggerai rambut panjangnya, membuat kecantikan nya berkali-kali lipat, bahkan Nyonya Xavier sampai tertegun saat melihat kecantikan Aulia.
Tapi Nyonya Xavier sadar, saat ini bukan waktu nya untuk mengagumi kecantikan putri nya, Nyonya Xavier langsung bergerak cepat, memakaikan gaun pengantin Aulia.
"Maaf sudah merepotkan mu, Aulia," ucap Nyonya Xavier merasa bersalah.
"Ibu tahu kamu suka hidup bebas, tapi sekarang kamu harus menggantikan adikmu menikah dengan Yang Mulia Raja Althof..." lanjut Nyonya Xavier lirih.
Aulia menggeleng kan kepala nya, dan mengangkat gaunnya, duduk di depan meja rias.
"Ibu tidak perlu sungkan begitu, aku tahu betul apa yang akan terjadi setelah ini, untuk saat ini tidak ada yang lebih penting dari pada menyelamatkan Keluarga Xavier," ucap Aulia.
"Dan ini akan menjadi awal mula balas dendam ku," lanjut Aulia di dalam hati nya.
Hati Nyonya Xavier mencelos, putri nya begitu perduli dengan keluar nya, setelah apa yang keluarga besar nya lakukan.
Sebenar nya Nyonya Xavier berat untuk melepas kan Aulia, untuk menikah dengan Raja Althof, tapi kalau Keluarga Xavier tidak bisa menyerahkan putri mereka, dan merusak pernikahan kerajaan, keluarga mereka pasti akan dieksekusi.
Tenang lah Nyonya, dan lihat bagaimana putri mu membereskan orang-orang istana nanti 😎
"Ibu senang kamu kembali, selama bertahun-tahun ibu selalu merindukanmu ..." ucap Nyonya Xavier sambil menata rambut Aulia.
"Ibu, bagaimana keadaan Alifia?" tanya Aulia dengan tenang.
Aulia bertanya dengan begitu tenang, bahkan terlalu tenang, membuat siapa pun yang mendengarnya menjadi takut.
Ketenangan seorang Aulia bukan lah hal baik, mungkin orang awam tidak akan menyadari, seberapa berbahaya nya sifat tenang dari Aulia Xavier.
Jika dilihat dengan seksama, saat ini Aulia sedang mengepalkan tangannya dengan erat, walupun Aulia sudah tahu jawaban apa yang akan diri nya dengar, tapi Aulia ingin mendengar langsung dari ibu nya.
Aulia juga berharap semesta masih memberikan kesempatan hidup, untuk adik kembar nya.
Aulia berharap percobaan bunuh diri Alifia, yang diri nya dengar tidaklah benar.
Tiba-tiba mata tajam Aulia terasa panas, saat sekelebat ingatan kenangan masa kecil mereka, saat adik kembar nya itu berkata.
"Kakak, Alifia datang untuk melihat keadaan kakak."
"Kakak apakah aku cantik?"
"Kakak besar nanti aku akan membawa kakak jalan-jalan mengelilingi ibu kota."
"kakak Ibu membelikan gaun indah ini untuk mu, Alifia juga memiliki nya."
"Kakak! Apa mau berjanji dengan Alifia, setelah besar nanti kita akan tidur bersama, bagimana? Itu terdengar sangat menyenangkan."
Suara riang adik kembar nya memenuhi kepala Aulia.
Dada Aulia menjadi sesak, dengan cepat Aulia menghapus air mata nya, diri nya tidak boleh lemah.
"Aulia, Adik mu sudah dikubur," jawab Nyonya Xavier mematah kan harapan Aulia.
"Sebenarnya itu tidak buruk juga, hidupnya terlalu berat, dari pada hidup dengan penuh penderitaan, lebih baik dia beristirahat dengan tenang," lanjut Nyonya Xavier menyeka air mata nya.
"Malam itu, adik mu di telantarkan di depan pintu kediaman Keluarga Xavier, tubuh nya penuh luka, pakaiannya terbuka dan di dada nya diberi stempel yang dicap dengan besi panas, hiks...hiks... mereka begitu keji menyiksa Adik ku Aulia hiks...hiks...dia pasti sangat kesakitan hiks...hiks...hiks...Adik mu hiks..."
Pecah sudah tangisan Nyonya Xavier, bahkan diri nya tidak mampu meneruskan perkataan nya, hati nya terlalu sakit saat mengingat apa yang sudah terjadi dengan putri nya.
Sementara Aulia diam tidak bergerak, seperti patung, tapi percayalah saat ini di hati nya sudah tertanam dendam yang akan terus Aulia bawa, sampai orang yang sudah membuat adik nya menderita, membayar semua nya tanpa terkecuali.
Dendam memang tidak baik, tapi sakit di balas maaf itu tidak adil😐
"Siapa yang sudah menyakitinya? Apa ibu punya petunjuk?" tanya Aulia pura-pura tidak tahu.
"Orang itu, adalah....Selir Raja Althof! Wanita j*lang itu yang sudah mencelakai Alifia," jawab Nyonya Xavier dengan mata memerah.
Krak!
Nabila mencatat ulang di dalam benak nya, apa yang baru saja Ibu nya ucap kan, tangannya yang sedang menggenggam kotak bedak, terkepal kuat sampai kotak itu pecah.
"Hari ini saya bersumpah, atas air mata Ibu ku, kalian semua akan merasakan rasa sakit yang jauh lebih sakit dari yang adik ku rasakan," batin Aulia dengan dada naik turun.
Nyonya Xavier mengerutkan alisnya dengan kuat, kemudian meletakkan tangannya di pundak Aulia.
"Aulia, ibu tahu kamu sudah berlatih bela diri, Aku tahu kemampuan bela dirimu sangat hebat, tapi kehidupan istana sangat lah keras, kamu harus jaga dirimu baik-baik," ucap Nyonya Xavier terdengar khawatir.
"Selir laknat itu begitu kejam, dia sudah mencelakai banyak orang, meski begitu Yang Mulia Raja Althof masih saja menyukainya, kamu harus berhati-hati dengan nya," lanjut Nyonya Xavier.
"Ingat sayang, jangan percaya pada siapapun saat kamu sudah berada di dalam istana, kamu cukup percaya pada diri mu sendiri, karena kita tidak pernah tahu isi hati seseorang itu sebenarnya seperti apa, Ibu tidak ingin kamu bernasib sama dengan Adik mu," ucap Nyonya Xavier mengantisipasi.
"Kehidupan di istana tidak seindah tampilan nya, istana adalah tempat orang munafik dan para iblis yang sesungguhnya," ucap Nyonya Xavier melihat ke arah depan.
"Kamu harus janji sama ibu, kamu akan selalu baik-baik saja," ucap Nyonya Xavier memegang tangan Aulia lembut.
"Jangan pernah membahayakan diri mu sayang, jangan tinggalkan ibu seperti adik mu," lanjut Nyonya Xavier dengan mata berkaca-kaca.
Alifia sudah tiada, Nyonya Xavier tidak mau Aulia juga mengalami hal yang sama, apa lagi sampai meninggal kan diri nya.
Meski Nyonya Xavier sudah mencoba mengikhlaskan kepergian putrinya, tapi tetap saja hati seseorang Ibu pasti tidak bisa se cepat itu untuk mengikhlaskan semua nya,
Semua yang terjadi sangat lah tiba-tiba dan sangat menyakitkan, bahkan Nyonya Xavier tidak pernah bermimpi bahwa dirinya akan memeluk tubuh putri nya dengan keadaan tidak bernyawa.
"Ibu, Aulia janji sama ibu, Aulia akan jaga diri, ibu tidak perlu khawatir," jawab Aulia menenangkan Ibu nya.
"Ibu percaya, kamu adalah putri Ibu yang kuat, " ucap Nyonya Xavier tersenyum teduh.
"Yasudah ayo keluar," ucap Nyonya Xavier menghapus air mata nya.
Saat Aulia sudah mengenakan tudung putih, dan bersiap keluar dari kamar pengantin nya, tiba-tiba suara yang sangat nyaring terdengar dari luar pintu.
,,,putri lea dan pangeran damar menuju pelaminan tk tunggu undangannya..semangat thor💪💪💪
waaah kalau sudah keturunan wallace yang ada di cerita, pasti makin seru tuh
sabar Brian ntar si calon janda ratu Aulia bakalan kamu nikahin 😁😁 ingat sabar bnyak duitttt 😂 ingat mamak mamak ivara pencinta harta wkkk
semangat terus tuk berkarya .... saya sebagai pembaca menantikan up selanjutnya...