NovelToon NovelToon
My Cold Bodyguard

My Cold Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: fasyhamor

KESHI SANCHEZ tidak pernah tahu apa pekerjaan yang ayahnya lakukan. Sejak kecil hidupnya sudah bergelimang harta sampai waktunya di mana ia mendapatkan kehidupan yang buruk. Tiba-tiba saja sang ayah menyuruhnya untuk tinggal di sebuah rumah kecil yang di sekelilingnya di tumbuhi hutan belukar dengan hanya satu orang bodyguard saja yang menjaganya.

Pria yang menjadi bodyguardnya bernama LUCA LUCIANO, dan Keshi seperti merasa familiar dengan pria itu, seperti pernah bertemu tetapi ia tidak ingat apa pun.

Jadi siapakah pria itu?

Apakah Keshi akan bisa bertahan hidup berduaan saja bersama Luca di rumah kecil tersebut?

***

“Kamu menyakitiku, Luca! Pergi! Aku membencimu!” Keshi berteriak nyaring sambil terus berlari memasuki sebuah hutan yang terlihat menyeramkan.

“Maafkan aku. Tolong jangan tinggalkan aku.” Luca terus mengejar gadis itu sampai dapat, tidak akan pernah melepaskan Keshi.

Hai, ini karya pertamaku. Semoga kalian suka dan jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fasyhamor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sesuatu Di Dalam Gudang

Di suatu tempat yang lain.

Dante menyeret seorang pria berpakaian lusuh dari sebuah gudang di belakang mansion milik Mikael yang kini sudah berpindah tangan menjadi milik Dante. Wajah pria itu sudah babak belur mengenaskan karena terus di hajar oleh Dante sebab tak ingin menjawab seluruh pertanyaan darinya.

“Bos.” seorang penjaga berpakaian hitam mendatangi Dante dan meraih pria asing di tangan bosnya.

“Bawa dia ke ruang bawah tanah, dan…ck, panggil pamanku untuk datang kemari.” titah Dante pada penjaga itu.

Sang penjaga pun mengangguk dan mundur sambil menyeret pria asing itu menuju mobil guna di bawa pergi keruang bawah tanah di mansion.

Dante mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya dengan pematik, lalu mengisap rokoknya lamat-lamat. Berhari-hari penuh ia bekerja untuk mencari Mikael dan menangkap siapapun yang memiliki hubungan dengan pria bajingan itu.

Dante berjalan menuju halaman belakang rumah Mikael sambil terus mengisap dan mengembuskan rokoknya. Tiba-tiba perkataan pamannya beberapa hari lalu terlintas di kepalanya tentang siapa yang berada di belakang Luca.

Jika di belakang Luca adalah kepolisian, ini akan semakin merepotkan. Dante dan Rio bisa dengan mudah menyelesaikan pertingkaian antar organisasi mereka dengan para musuh, tetapi jika sampai para kepolisian bisa mengendus mereka, habis sudah usaha yang selama ini dirinya dan pamannya bangun bertahun-tahun.

Dante mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mengetik nomor seseorang di sana. Beberapa detik menunggu hingga akhirnya si penelepon di seberang sana mengangkatnya.

“Ya, bos?” suara seseorang terdengar bertanya pada Dante.

“Bagaimana kondisi di sana?” tanya Dante, matanya menatap lurus pada hamparan danau di belakang rumah Mikael yang kini sudah berpindah pemilik menjadi milik Dante.

“Sejauh ini saya memantau dari jarak jauh, rumah itu masih baik-baik saja. Beberapa kali saya mendapati Luca berada di luar rumah untuk membuat sesuatu.” jawab orang di seberang sana.

“Luca membuat apa?” tanya Dante penasaran.

Dia tidak hanya menaruh satu mata-mata saja untuk mengawasi rumah kecil yang di tempati sepupunya, ia juga menaruh sekitar lima orang untuk mengawasi mereka, lebih tepatnya mengawasi Luca dari jarak cukup jauh.

“Dia menebang pohon kecil, memanfaatkan batang pohonnya untuk…sepertinya dia ingin menyekat atas plafon supaya tidak ada binatang buas yang naik ke atas.”

Dante mendengkus sinis. “Kamu bisa membayangkan itu? Seorang mantan koki bisa menggunakan senjata, bela diri, dan hal-hal seperti itu.”

Orang di seberang penelepon tidak segera menjawab, tak berselang lama dia mengatakan, “bisa saja setelah dia keluar dari pekerjaannya menjadi koki, dia bekerja di bawah sebuah organisasi.”

Dante mengangguk tanpa di sadari. “Benar, aku sempat berpikir seperti itu. Tapi yang lebih merepotkan adalah jika di belakang Luca adalah pihak kepolisian.”

“Saya akan mengawasinya dengan sebaik mungkin, bos.” ucap orang di sana.

“Ya, jangan alihkan pandangan matamu dari rumah itu dan adik kecilku, atau kamu akan dapat akibatnya.”

Dante menutup telepon dan memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celana. Dia sudah banyak mendatangi tempat-tempat seperti rumah perbukitan, klub dan bar yang di miliki oleh Mikael, tetapi orang itu tidak di temukan seolah menghilang bagai di telan laut.

Rio bilang putri Mikael berusaha membunuh Keshi karena gadis itu memiliki dendam dengan Rio sebab beberapa tahun silam Rio membunuh ibu Nina. Dante bahkan baru mengetahui hal itu.

Mikael berusaha membunuh Dante karena Dante tahu bahwa pria itu marah kepadanya sebab kalah dalam memenangkan tender beberapa tahun lalu. Mikael adalah pria bajingan yang tidak tahu malu.

...\~\~\~...

“Dante.” Rio datang, memanggil keponakannnya.

Pria 28 tahun itu menoleh, ia membuang rokoknya kebawah dan menginjaknya di bawah alas sepatu mahalnya.

“Paman.”

“Ada apa kamu menyuruhku kemari?”

“Kamu bisa masuk ke dalam gudang ini dan akan mengetahui sesuatu yang mengejutkan.” ucap Dante, telunjuknya menunjuk gudang yang hanya beberapa langkah saja dari tempatnya.

Rio mengerutkan dahinya bingung, ia melangkah mendekati gudang yang pintunya tertutup.

“Ada apa dengan gudang ini?” tanya Rio, menatap wajah keponakannya.

“Paman akan mengetahuinya jika masuk ke dalam sana.” jawab Dante tenang.

Rio mengalihkan pandangannya ke depan, melihat pintu besar gudang yang masih tertutup. Tangannya kemudian mendorong pelan pintu tersebut. Rio semakin mengerutkan dahinya kasar mendapati isi gudang itu tidak ada yang aneh.

“Tidak ada apa-apa di sini.”

“Paman masih berdiri di depan, lebih baik masuk ke dalam untuk melihat dengan jelas.” titah Dante.

Rio mengembuskan napas panjang, kedua kakinya melangkah memasuki gudang tersebut. Gudang itu besar, ada beberapa jerami dan pakan-pakan hewan di sini. Rio semakin masuk ke dalam dan berbelok ke sesuatu di pojokan sana.

Bola mata Rio melebar besar melihat sesuatu di sana.

“Ya Tuhan.” pria paruh baya itu menutup kedua lubang hidunganya dan segera lari keluar dari gudang.

“Kamu sudah lihat, bukan?” Dante berdiri di depan pintu, membuka pertanyaan saat Rio sudah menjejak kaki keluar dari gudang tersebut.

“Mikael benar-benar gila, dia bajingan. Bagaimana bisa dia melakukan itu pada istrinya sendiri?!” Rio berang, otaknya masih mengingat jelas apa yang baru saja ia lihat di dalam sana.

Dante mendengkus. “Benar, dan mungkin saja kita bisa menjadi seperti istrinya yang ada di dalam gudang ini.”

Rio panik, takut mendengar perkataan Dante.

“Perintahkan banyak penjaga untuk mengawasi putriku dari jauh. Kalau bisa taruh puluhan orang di sana.” titah Rio.

Perasaannya kalut, ia benar-benar takut jika sampai Mikael dapat mendapatkan putrinya dan menjadikan Keshi seperti orang yang ada di dalam gudang ini.

...\~\~\~...

“Apa kamu tahu tentang perintah Sir Sanchez?” Rick bersandar pada pohon dan bertanya pada Bowen yang sedang membawa senjata laras panjang di tangannya.

Bowen mengisap rokoknya dalam-dalam, lalu mengembuskan asapnya keudara.

“Ya, dia meminta puluhan penjaga yang lain untuk mengawasi rumah itu.” jawab Bowen.

Rick menolehkan kepalanya, beberapa meter dari jaraknya berdiri terlihat ada dua pria berpakaian hitam, sama seperti mereka berdua. Semua para penjaga itu sedang berjaga di dalam hutan yang mengelilingi rumah kecil di mana nona majikannya berada.

“Aku masih tidak menyangka bahwa Luca di perbolehkan tinggal satu rumah dengan Nona Keshi.” ucap Rick, matanya memandang lurus pada sebuah rumah kayu berukuran kecil di depan sana yang jaraknya cukup jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

“Luca bodyguardnya Nona Keshi.” jawab Bowen tak acuh.

“Benar, tapi apa kamu tidak berpikir jika seorang pria dan gadis berada di satu tempat yang sama akan sangat berbahaya?”

Bowen membuang rokoknya kebawah dan menginjaknya dengan alas sepatu, lalu meraihnya lagi dan memasukkannya ke dalam saku celana. Pria itu kemudian menoleh pada Rick di sebelahnya.

“Luc bukan kamu yang bisa melakukan hal bejat pada seorang gadis dengan mudah.” ucap Bowen mengejek.

Rick berdecak kesal. “Sialan kamu.”

1
Betty yenni Hursepuni
bertahanlah Luca ayo tetao swmangat...
Betty yenni Hursepuni
semakin seru ceritanya...👌🏽👍🏾
Shanum Ramdhan
suka bngt keren
Amoramor: terimakasih🤗
total 1 replies
Anna Kartika Ningrum
lanjut thor
Anna Kartika Ningrum
lanjut thor.. semangat
Amoramor: itu udah ada bab 27 yg baru
total 1 replies
Anna Kartika Ningrum
lanjiut thor.. suka cerita nya
Anna Kartika Ningrum
lanjut thor /Smile/
Anna Kartika Ningrum
bagus cerita nya thor.. kpn kelanjutannya
Amoramor: sabar yaa, lagi di review
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!