Menjadi perempuan yang selalu mengerti kesibukan pasangan, tidak banyak menuntut, mandiri, nyatanya tidak menjamin akan membuat laki-laki setia. Justru, laki-laki malah mencari perempuan lain yang dianggap lebih membutuhkan kehadirannya.
Eleanor Louisine —pemilik usaha dalam bidang fashion —owner Best4U.co —harus menerima kenyataan pahit bahwa kekasihnya sudah berselingkuh dengan sahabatnya.
Dalam keadaan kacau setelah mengetahui kekasihnya selingkuh, Eleanor pergi ke bar dan bertemu dengan Arkana Xavier —laki-laki berandalan yang sedang menikmati masa mudanya.
Paginya, Eleanor mendapati dirinya terbangun di dalam kamar bersama Arkana. Ia yang belum tahu siapa Arkana berpikir Arkana gigolo. Namun, ternyata Arkana adalah tuan muda kaya raya.
Dan gara-gara malam itu, Eleanor berakhir menjadi wanita tahanan sang tuan muda —Arkana Xavier.
Bagaimana kisahnya? ikuti terus ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candylight_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Senyuman lebar Arka di kantor pagi ini membuat karyawannya heran. Sejak pertama Arka masuk ke kantor, Arka belum pernah menunjukkan senyuman di depan karyawan-karyawannya. Tapi hari ini Arka tersenyum sangat lebar seakan baru memenangkan lotre.
"Kamu lihat Pak Arka? tumben banget Pak Arka senyum? aku juga melihat ada merah-merah di lehernya," ucap salah satu karyawan setelah Arka melewatinya dan tidak sengaja melihat merah-merah di leher Arka.
Bukan hanya senyuman Arka yang menjadi pusat perhatian pagi ini, tanda merah di leher Arka juga terlihat cukup menarik untuk dilihat. Apalagi, Arka seperti sengaja menunjukkan tanda merah yang ada di lehernya itu.
"Iya, aku juga melihatnya. Sepertinya itu bekas kecupan, tapi bukankah Pak Arka belum menikah ya? atau, apa Pak Arka diam-diam sudah menikah? bekas kecupan itu ditinggalkan oleh istrinya?" ucap karyawan lainnya.
Kedua karyawan itu bicara pelan, namun ternyata Arka masih bisa mendengarnya dan bahkan sekarang Arka membalikkan badannya menghadap mereka.
"Ya, kamu benar. Saya sudah menikah dan merah-merah di leher saya ini ulah istri saya," ucap Arka bangga dengan hasil karya istrinya.
Arka ini definisi gila yang sesungguhnya, Arka ingin memberitahu status pernikahannya pada karyawan-karyawannya dengan cara yang tidak biasa. Sebelum datang kesini, Arka merengek pada Eleanor supaya Eleanor membuat lehernya merah-merah. Dan sekarang Arka sengaja menunjukkan hasil karya istrinya itu.
"Kalian tenang saja, merah-merah di leher saya ini tidak akan berpengaruh terhadap pekerjaan saya."
Tidak ada yang mengatakan merah-merah di leher Arka akan mempengaruhi pekerjaannya, tapi Arka berinisiatif memberitahu karyawannya agar mereka tidak khawatir terhadap merah-merah yang ada di lehernya. Tindakannya ini memalukan, tapi Arka tidak merasa malu sama sekali.
"Selamat bekerja, semuanya. Semoga hari kalian menyenangkan," Arka pergi setelahnya tanpa menghilangkan senyuman di wajahnya. Sepertinya Ia bukan hanya ingin memberitahu karyawan-karyawannya dirinya sudah menikah, tapi juga ingin menunjukkan dirinya bahagia dengan pernikahannya.
"Pak Arka, di dalam ada seseorang menunggu Anda," ucap sekretaris pribadi Arka saat Arka tiba di depan ruangannya.
Sekretaris yang bekerja untuk Arka seorang laki-laki. Arka tidak memperkerjakan sekretaris perempuan karena alasan pribadi. Banyak yang bilang sekretaris perempuan lebih bisa diandalkan dibandingkan laki-laki, tapi yang terpenting bagi Arka adalah kenyamanan dirinya.
Lagipula, Gender bukanlah penentu bisa diandalkan atau tidaknya seseorang, yang menjadi penentu utama adalah kepribadian mereka. Baik laki-laki maupun perempuan sama saja. Ada yang bisa diandalkan, ada yang tidak bisa diandalkan.
"Siapa?" tanya Arka. Ia merasa tidak memiliki janji dengan siapapun pagi ini. Meeting pentingnya juga sudah diundur menjadi besok. Lalu siapa yang datang?
"Kalau tidak salah namanya Kai," jawab sekretaris pribadi Arka bernama Aris.
"Kai?" Arka langsung teringat mantan kekasih Eleanor saat nama itu disebut. Banyak orang bernama Kai di dunia ini, tapi Kai yang Arka kenal hanya mantan kekasih Eleanor.
Setelah bertemu Kai di cafe waktu itu, Kai belum mendatangi Arka sampai hari ini. Mungkinkah sekarang Kai datang untuk menyelesaikan urusan mereka yang sempat tertunda saat di cafe? Arka harap itu hanya dugaannya saja. Ia tidak ingin kedatangan Kai merusak suasana hatinya.
"Benar, Pak. Sekarang Pak Kai menunggu Anda di dalam, kata beliau ada yang perlu dibicarakan dengan Anda," jelas Aris.
"Baiklah," tanpa membuang waktu, Arka masuk ke dalam ruangannya menemui tamu bernama Kai yang kata Aris sedang menunggunya.
Arka harap tamu itu tidak merusak pagi indahnya, namun ternyata Kai yang ingin bicara dengannya benar-benar mantan kekasih Eleanor dan Arka pastikan orang di depannya ini akan merusak pagi indahnya.
"Maaf, saya tidak membuat janji terlebih dahulu. Ada hal mendesak yang harus saya bicarakan dengan Anda sekarang juga," ucap Kai tepat saat melihat Arka datang. Kai mendadak bicara formal. Mungkin karena sekarang mereka sedang berada di kantor.
"Tidak apa-apa, duduklah," ucap Arka mempersilahkan Kai untuk kembali duduk di sofa.
Setelah Kai kembali duduk, Arka mengambil tempat duduk di depan Kai. Mereka duduk saling berhadapan.
"Jadi, apa yang ingin Anda bicarakan?" tanya Arka memulai pembicaraan.
Arka tahu apapun yang ingin Kai bicarakan pasti ada hubungannya dengan Eleanor, tapi Arka tetap menanyakan apa yang ingin Kai bicarakan padanya. Bisa dibilang Arka hanya sedang basa basi saja sekarang.
"Sebelum itu bisa saya minta satu hal?"
"Apa?"
"Tolong rapihkan pakaian Anda, saya merasa sedikit terganggu dengan yang ada di leher Anda."
Arka spontan melihat penampilannya sendiri. Jika dibandingkan dengan Kai, pakaian Arka memang kurang rapih. Tidak mencerminkan bahwa dirinya pemimpin perusahaan. Tapi Arka sengaja tidak merapihkan penampilannya pagi ini supaya tanda di lehernya bisa dilihat dengan jelas oleh karyawan-karyawanya di kantor.
"Terganggu karena bekas kecupan mantan Anda?" Arka terkekeh lalu mengkancingkan kemeja bagian atasnya yang sebelumnya sengaja dilepas.
"Eleanor masih kekasih saya," balas Kai seakan sengaja menantang Arka.
Arka sudah menduga kedatangan Kai akan merusak suasana hatinya, tapi Arka tidak menyangka Kai akan bicara seperti itu. Eleanor masih kekasih Kai katanya?
"Saya tahu sulit menerima kenyataan mantan Anda sudah menikah."
"Saya juga tahu sulit menerima kenyataan bahwa wanita yang Anda nikahi kekasih orang lain."
"Maksud Anda wanita yang Anda selingkuhi dan sekarang mengandung anak saya?"
Arka dan Kai terlihat tenang, namun tatapan tajam diantara mereka menjelaskan semuanya. Mereka tidak benar-benar tenang, hanya berusaha untuk terlihat tenang.
"Ceraikan Eleanor!" ucap Kai akhirnya mengungkap tujuannya datang. Kai mengabaikan perkataan Elang, Ia ingin mengambil kembali apa yang menjadi miliknya.
Seketika Arka menyesal sudah mempersilahkan Kai duduk. Seharusnya tadi Arka menyuruh Kai angkat kaki dari perusahaannya.
"Tidak akan!"
"Saya tahu kalian terpaksa menikah karena janin yang ada di kandungan Eleanor."
"Itu memang salah satu alasan kami menikah, tapi kami tidak akan bercerai."
"Pria brengsek seperti Anda tidak pantas menjadi suami Eleanor," ungkap Kai.
Kai sudah mencari tahu tentang Arka. Laki-laki yang suka bermain perempuan seperti Arka tidak pantas menjadi pendamping seumur hidup Eleanor.
"Anda harus sadar jika Anda juga bukan pria baik."
Ketika Kai akan kembali menanggapi perkataan Arka, saat itu juga handphone Arka berdering dan membuat perhatian mereka teralihkan. Akra ingin mengabaikan panggilan di handphonenya, tapi Arka tidak bisa mengabaikannya begitu saja karena yang meneleponnya orang yang dipercaya untuk menjaga Eleanor.
"Sebentar, bodyguard istri saya menelpon," ucap Arka langsung menerima telepon tersebut.
"Ada apa?" tanya Arka setelah teleponnya tersambung dengan bodyguard yang dipercaya untuk menjaga Eleanor.
"Tuan muda, istri Anda..." bukannya menjelaskan ada apa, bodyguard itu malah menggantungkan ucapannya dan membuat Arka khawatir.
"Kenapa istri saya?" desak Arka.
"Istri Anda..."
Arka beranjak dari sofa karena bodyguard masih belum menjelaskan apapun, seakan terjadi hal buruk terhadap Eleanor.