NovelToon NovelToon
Masa Lalu Calon Suami

Masa Lalu Calon Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Cinta setelah menikah / Pelakor jahat / Tukar Pasangan / Saling selingkuh
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Tahu masa lalunya yang sangat menyakitkan hati satu minggu sebelum hari pernikahan. Sayang, Zoya tetap tidak bisa mundur dari pernikahan tersebut walau batinnya menolak dengan keras.

"Tapi dia sudah punya anak dengan wanita lain walau tidak menikah, papa." Zoyana berucap sambil terisak.

"Apa salahnya, Aya! Masa lalu adalah masa lalu. Dan lagi, masih banyak gadis yang menikah dengan duda."

Zoya hanya ingin dimengerti apa yang saat ini hatinya sedang rasa, dan apa pula yang sedang ia takutkan. Tapi keluarganya, sama sekali tidak berpikiran yang sama. Akankah pernikahan itu bisa bertahan? Atau, pernikahan ini malahan akan hancur karena masa lalu sang suami? Yuk! Baca sampai akhir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 7

Namun sayang, baru juga Zoya beranjak beberapa langkah, suara berat si papa langsung menghentikan gerakan kaki Zoya yang ingin terus melanjutkan perjalanan.

"Zoyana. Mau ke mana kamu?"

Deg. Jantung Zoya berdetak sangat cepat. Napasnya ikut memburu. Perasaan Zoya saat ini sedang bercampur aduk. Perlahan, gadis itu memutar tubuhnya untuk melihat si pemilik suara yang saat ini ada di belakangnya.

"Pa-- papa."

Mata pria yang sedang dia panggil papa terlihat berkaca-kaca. Sementara di belakang papanya, ada sang mama yang terlihat sedang sangat sedih.

"Mau ke mana, Zoya?" Si papa mengulangi pertanyaan yang sama untuk yang kedua kalinya.

Mana mungkin Zoya bisa menjawab. Tapi, koper yang ada di tangannya sudah bisa menjadi jawaban atas pertanyaan papanya barusan. Alhasil, Zoya langsung menundukkan wajahnya sekarang.

"Zoya mau pergi? Mau lari?"

"Kenapa, Zoya? Kenapa tinggalkan kami karena keegoisan Zoya?" Si papa berucap dengan nada sedih.

"Zoya tidak ingin menikah, karena itu Zoya ingin kabur?" Si papa berucap lagi. "Baiklah kalau itu yang Zoya inginkan. Zoya bisa lakukan apa yang Zoya mau. Tapi, sebelum Zoya kabur, ayo lakukan satu hal terlebih dahulu."

Si papa langsung mengeluarkan belati dari tangannya. Mencabut sarung dari belati tersebut, lalu menyerahkan ke tangan Zoya. Sontak, Zoya di buat kaget plus bingung bukan kepalang.

"Ayo, Zoya tusuk papa dulu. Tusuk tepat di jantung papa ini, biar papa tidak hidup lagi."

Bergetar tubuh Zoya mendengar ucapan papanya barusan. Matanya membelalak. Air matanya jatuh berderai. Sungguh, Zoya sama sekali tidak akan pernah bisa melakukannya.

"Pa-- papa."

"Zoya ingin pergi, bunuh papa dulu." Kali ini, nada bicara si papa meninggi. "Karena papa tidak akan pernah bisa hidup jika Zoya memilih pergi. Papa tidak sanggup, Aya. Tidak sanggup untuk melihat kerabat kita saat kamu memilih kabur. Bagaimana bisa, Aya? Bagaimana bisa kamu meninggalkan kami dengan pernikahan mu yang hanya tinggal hitungan hari. Apa yang akan kami lakukan nanti, Aya Zoyana? Apa?"

Tubuh Zoya membatu. Tatapannya menatap lekat ke arah pria yang saat ini ada di depannya. Pria yang sudah bersama dengannya selama dua puluh dua tahun ini. Pria itu sedang menangis sekarang. Raut wajahnya terlihat sangat sedih dan terlalu putus asa.

Perasaan bersalah dalam hati Zoya semakin membesar ketika dia melihat wajah papanya yang saat ini sedang menangis. Dia terlalu egois, dia tahu akan hal itu. Dia sudah mbuat hati kedua orang tuanya hancur. Bagaimana bisa dia melakukan hal itu? Padahal, kedua orang tuanya selalu memberikan hal terbaik untuk dia.

"Tusuk papa, Zoya!"

"Tidak."

Klang, belati itu jatuh ke bawah. Jatuhnya belati, diikuti tubuh Zoya yang merosot, terduduk ke bawah.

"Tidak."

"Aku tidak akan pernah melakukannya," ucap Zoya sambil menangis terduduk.

"Kenapa, Zoya? Kenapa kamu tidak mau melakukannya? Bukankah kamu ingin pergi? Bukankah kamu ingin lari dari rumah ini karena tidak ingin menikah? Jalan satu-satunya agar kamu bisa pergi, kamu harus bunuh papa. Karena papa juga tidak akan sanggup untuk tetap bertahan saat anak papa pergi meninggalkan papa di saat sedang genting seperti ini."

Zoya pun menangis di bawah kaki papanya.

"Tidak, Pa. Zoya tidak akan bisa melakukannya. Zoya tidak akan sanggup. Maafkan, Zoya."

Si papa langsung memejamkan mata.

"Begitu pula papa, Zoya. Papa tidak akan sanggup untuk melihat dunia luar jika kamu memilih untuk membatalkan pernikahan ini."

Ucapan papanya membuat Zoya tidak punya pilihan. Memang benar ucapan itu, papanya akan menanggung malu yang sangat besar jika pernikahan anak mereka batal. Karena, semua sudah siap. Hanya dengan menghitung hari saja, mereka akan menikah. Semua undangan sudah tersebar. Masa iya pernikahan batal?

Zoya menahan isak tangis. Ternyata, dirinya tidak punya pilihan lain sekarang. Pernikahan harus tetap dia tempuh meski dia tidak menginginkannya.

"Zoya akan menikah papa. Zoya akan menikah."

Si papa langsung menoleh. Tanpa kata, tangan kekar yang sudah menua itu langsung merangkul tubuh Zoya. Pelukan yang hangat. Demi bakti yang tidak akan pernah bisa dia bayar dengan uang, Zoya akan mengorbankan perasaannya yang sangat ingin menolak pernikahan tersebut.

"Jangan kecewakan papa, Zoya. Papa hanya punya dua anak saja. Jangan buat papa terluka."

Tidak ada yang bisa Zoya ucapkan. Hatinya sedang terluka, namun perihnya terasa sedikit ringan. Dia akan tetap menikah, tapi dengan hati yang terpaksa.

Suasana yang sudah mulai mereda, tiba-tiba saja Juanda muncul. Ketika melihat hal yang terjadi di depan rumah mereka, langkah kaki Juan terhenti.

Apa yang ada di depan mata sangat mengejutkan. Tapi Juan tidak mungkin menghindar. Dia ingin maju, tapi rasa tidak nyaman sedang menyelimuti hati. Dia tahu betul apa yang akan dia hadapi di depan sana.

Sementara Juan masih terdiam di sana, langkah kaki sang mama langsung bergerak. Tatapan tajam penuh amarah sang mama perlihatkan. Juan semakin di buat ketakutan ketika sang mama semakin mendekat.

Lalu, plak! Plak! Dua tamparan mendarat di pipi pria tersebut. Juanda terdiam. Tidak ada kata yang bisa ia ucapkan. Tapi dia tahu, amarah sang mama barusan adalah karena kesalahannya sendiri.

Zoya yang sadar akan apa yang sedang terjadi langsung mengalihkan pandangan matanya. Dengan perasaan yang sangat bersalah, Zoya melihat wajah si kakak yang baru saja menerima tamparan keras dari mama mereka.

"Ma, jangan pukul kak Juan. Yang salah aku, bukan kakak." Suara serak Zoya terdengar dengan nada sangat sedih.

Tanpa menoleh dari wajah anak lelakinya, mama mereka berucap. "Tidak salah? Kakak seperti apa yang tidak bisa menjadi panutan untuk adiknya."

"Juan, mama tidak pernah berpikir kalau kamu akan melakukan hal ini. Bisa-bisanya kamu berniat untuk membiarkan adikmu kabur dari rumah. Apa yang ada dalam pikiranmu, ha?"

"Ma. Aku yang salah. Tolong jangan salahkan, kak Juan. Yang ingin pergi aku. Aku yang minta kak Juan buat bantuin. Aku yang sudah paksakan dia buat bantu aku, Ma."

"Bagimana-- "

"Cukup, Ma. Sudahi perdebatan ini. Sekarang sudah sangat larut, ayo masuk ke dalam semuanya."

"Jika ada yang ingin dibicarakan, maka lanjut besok saja," ucap papa mereka lagi.

Sang mama menuruti apa yang suaminya katakan. Meskipun sebenarnya, dia masih ingin memarahi anak pertamanya itu. Tapi, karena apa yang suaminya katakan itu sangat benar, maka niatnya untuk bicara ia tangguh.

Sang mama mengikuti suaminya masuk ke dalam. Sementara Zoya langsung menghampiri kakaknya. Dengan wajah bersalah, dia langsung menyentuh pipi Juan yang terlihat sedikit memerah.

"Kak, maaf. Gara-gara aku, kak Juan-- "

Wajah sedih yang Zoya perlihatkan langsung membuat Juan mengukir senyum manis. Padahal, sakit di wajahnya masih terasa akibat bekas tamparan mama mereka barusan.

"Gak papa, Aya. Gak sakit kok."

1
sella surya amanda
lanjut kak
Rina
Aduh masalah lagi kan , mendingan kamu jujur aja deh Arya sama zoya tentang kesepatan kamu sama Kinan daripada nanti malah jadi melebar masalahnya dan kita kuga gak tau apa rencana Kinan dengan mengajukan persyaratan seperti itu 🫢🫢🫢
sella surya amanda
lanjut kak
Rina
Aduh semoga pertemuan ini gak menimbulkan masalah yg baru yah 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Rina
Aduh Kinan nyadar dong kamu tuh punya suami sangat baik jangan kamu kecewakan lagi , semoga permasalahan ini cepat terselesaikan dan kehidupan Zoya dan Arya bahagia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
Patrick Khan
. ah zoya gampang luluh..😂😂
Patrick Khan
. ah zoya gampang luluh..😂😂
sella surya amanda
lanjut
Rani: siap2 laksanakan😀
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
Rani: wokeh dede. siap
total 1 replies
Patrick Khan
. mungkin q di posisi zoya akan gitu🥺😣
Rani: uhuk, batuk aja deh. 😄😄😄😄
total 1 replies
Patrick Khan
. sabar zoya ini ujian😤😤
Rani: iya. mohon bersabar, mohon bersabar. ini ujian. 😄😄😄😄
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda: sama sama kak
Rani: yuhu.... makasih ade
total 2 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
keknya aneh dech keluarganya zoya ini... kyk ada udang dibalik bakwan....


lanjut kak...
semngat....
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: ingin di bayangan saja ka... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rani: huuuuuh....
ayolah. jadi ingin... 🤣🤣🤣
total 4 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
hai kak...
sdah mampir...
semoga seru alur critanya...
semngat kak ...
Rani: yuhu.... 😘😘😘😘
amin, juga betah yah
total 1 replies
Patrick Khan
.lanjut kak.. penasaran bakal gimana aya arya klo udah sah.. apa malu malu mw.. 🤣🤣
Rani: hahaha.... ngakak deh aku.
,,,,,,,
eitc, tapi hanya sebagian aja atuh. gak semuanya. palingan seciul aja. karena aku gak kek Zoya kok hidupnya. uhuk🤣🤣🤣🤣🤲
Patrick Khan: . hemmmz ceritanya curhat nag sini ya kak🤭🤭
total 4 replies
Patrick Khan
. lanjut kak
Rani: aaa syiap. makasih buat kamu yg selalu hadir
total 1 replies
Patrick Khan
. keluarga zoya agak lain ternyata😤😤😤
Rani: 😀😀😀😀😀😀😀😀
total 1 replies
Patrick Khan
. hai kakak q mampir😘
Rani: hiks, peluk.
kamu yg selalu ada yah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!