NovelToon NovelToon
THE TREE OF KALPATARU (Mrityu Dhumenavrtah)

THE TREE OF KALPATARU (Mrityu Dhumenavrtah)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Feburizu

Sebuah ramalan kuno mengguncang keseimbangan antara para Akasha dan para Moksa, mereka tinggal di pusat alam semesta bernama Samavetham. Ramalan itu meramalkan kelahiran seorang Akasha terkuat di sebuah planet kecil, yang akan membawa perubahan besar bagi semua makhluk hidup. Ketika para Moksa berusaha menggunakan pohon Kalpataru untuk mencapai ramalan tersebut, para Akasha berupaya mencegah kehancuran yang akan dibawanya.

Di Bumi, Maya Aksarawati, seorang gadis yatim piatu, terbangun dengan ingatan akan mimpi yang mencekam. Tanpa dia sadari, mimpinya mengisyaratkan takdirnya sebagai salah satu dari 12 Mishmar, penjaga dunia yang terpilih.

Ketika ancaman dari organisasi misterius semakin dekat, Maya harus berhadapan dengan kekuatan baru yang bangkit di dalam dirinya. Dibantu oleh reinkarnasi Mishmar yang lain, Maya harus menemukan keberanian untuk melawan atau menghadapi konsekuensi yang dapat mengubah nasib seluruh alam semesta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Feburizu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMARAH

Pak Edi yang menatap Maya terbelalak ketika gadis itu sedang merebahkan anak lain di belakang Gapura, dan memanggilnya.

Dalam benak Pak Edi terheran-heran,"Kenapa masih ada anak yang masih tersadar? Dan baik-baik saja?

Maya yang masih berdiri dan berada di dekat Rendi mulai melangkah mendekati Pak Edi.

"P-pak Edi, ada apa ini? Kenapa semua orang jatuh tergeletak di tanah? Dan ke-kenapa Pak Edi juga mengenakan masker seperti orang-orang itu?" Dengan polos Maya menanyakan kebingungannya.

Pak Edi terlihat serba salah, terdiam sejenak ketika melihat Maya baik-baik saja. Tiba-tiba...

Dorrr!!!

Maya tersungkur terkena tembakan dari arah belakang.

"Hey, anggota baru! Jika ada yang tidak beres, jangan ragu untuk melakukan eksekusi di tempat!, Kehilangan satu atau dua tumbal bukan masalah besar, kita tidak boleh ada gangguan kecil." Rekan wanita Pak Edi memberi peringatan sebagai seniornya.

"Ma-maaf, saya sangat terkejut ketika melihat gadis itu tidak pingsan seperti yang lainnya." Pak Edi tergagap, ditegur seniornya.

"Baik, sudahlah, urus saja mayat anak itu dan angkut semua tumbal itu ke dalam truk!"

Terlihat lima truk memasuki komplek situs Candi Minak Jinggo.

Senior Pak Edi itu mengira Maya sudah tewas tertembak olehnya.

Dan wanita itu berseru memberi perintah pada timnya, "Semua, dengarkan! Selesaikan tugas dengan cepat. Segera angkut semua tumbal ke dalam truk. Ingat! Jangan sampai ada saksi!"

Sementara Maya yang masih sadar sengaja berpura-pura mati. Terima kasih pada Rendi yang sering memberi strategi jika mengalami hal-hal seperti saat itu.

Maya mendengar semuanya dan bertanya dalam hati, "Tumbal? Semuanya dijadikan tumbal? Siapa sebenarnya orang-orang ini... Arrggh…. Kepalaku agak pening."

Maya merasakan nyeri di bagian belakang kepalanya. Dan saat itu Tim UES belum menyadari hal itu.

Maya kembali terngiang ucapan Rendi ketika mereka berlatih di bangunan tua belakang Panti Asuhan.

"Maya kau harus ingat selalu meski tanpa mengandalkan energi dalam tubuhmu. Kondisi tubuhmu itu tetap keras dan mungkin sebutir peluru tak akan mudah melukaimu..." kata Rendi seingat Maya.

"R-rendi..." Maya yang begitu tak berdaya tanpa Rendi menoleh ke arah Rendi yang sedang dibawa Pak Edi menuju truk.

"Re-rendi.. Apa yang harus aku lakukan?" dengan lirih Maya memanggil karibnya yang sudah terangkut ke dalam Truk kontainer.

Maya terisak kecil namun kemudian timbul sebersit keberaniannya. Ketika Pak Edi berniat menyingkirkan Maya untuk dilenyapkan.

Rasa marah dan kegeraman memicu energinya bergejolak, meluap-luap dan tubuhnya bergetar hebat.

Pak Edi yang melihat hal itu menarik kembali tangannya dan melangkah mundur..

"A-apa?!... Ada apa dengan anak itu, tubuhnya masih bergerak, apa mungkin dia masih hidup?"

"Di-dia ma-masih hi-hidup!! Bukankah dia sudah tertembak di kepalanya? Tapi kenapa tak ada darah?" Berbagai pertanyaan berkecamuk di dalam benak Pak Edi, ketika melihat Maya perlahan bangkit berdiri.

Pak Edi buru-buru mengeluarkan Colt M1911 dari sakunya.

Maya yang sedang geram kembali teringat saat berlatih bersama Rendi dia meyakinkan dirinya untuk menggunakan kekuatannya.

"Inilah saatnya Ren.. aku akan menolongmu," geram Maya sambil menengok ke arah Rendi yang terkulai di antara anak-anak lain di dalam truk kontainer.

Maya melihat di sekelilingnya, dia menyaksikan para guru dan teman sekolahnya dibawa dan dimasukkan dalam kontainer truk berukuran besar. Semua ada lima truk kontainer.

Maya kembali menatap Pak Edi penuh kemarahan dan kebencian.

Pak Edi yang masih menodongkan pistolnya bergidik ketakutan.

Lalu seorang wanita Tim UES, mendatangi Maya dari samping dan menendang Maya. Wanita itu yang sebelumnya telah menembak Maya.

Tapi Maya dengan sangat mudah menangkis kakinya dengan satu tangan tanpa melepas pandangannya terhadap Pak Edi.

Maya yang telah berusaha keras melatih kekuatannya itu merasakan energi bagai memberi keberanian baru. Dia merasakan energinya menggelora membuat udara sekitar bergerak sangat kuat.

Wanita yang menendangnya terjengkang ke belakang karena begitu besar selubung energi Maya yang makin berkobar.

"Cih, kurang ajar! Anak macam apa dia, hanya dengan satu tangkisan, aku merasakan hawa pembunuh yang kuat..." Terbelalak wanita itu mengumpat kesal.

Maya membayangkan dirinya berlatih bersama Rendi, dia memutar tubuhnya menghadap wanita itu, menggeser kakinya menyiapkan kuda-kuda dan dengan kecepatan tinggi melancarkan dua tangannya yang mengepal menghantam perut wanita itu.

Whussshhh...!!

Buaak!!

"Hueeekk..!!" Wanita itu memuntahkan darah dari mulutnya bersamaan tubuhnya yang terhempas meluncur terbang ke arah salah satu sisi dinding candi.

Braaaakkk...!!!

"Aaarrghh..!!"

Wanita itu mengerang dan jatuh ditimpa batu-batu dinding Candi yang berjatuhan.

Dorr!! Dorr!! Dorr!!

Tempat yang tadinya sunyi mencekam menjadi riuh oleh suara tembakan Pak Edi, menarik perhatian anggota tim UES yang lain.

Mereka tergopoh-gopoh mendatangi Pak Edi, dan menggunakan senjata mereka masing-masing.

Dorr!!! Dorr!!,Dorr!!!!

Dorr!! Dorrr!! Dorr!!!!

Maya yang selalu ingat perkataan Rendi menahan semua tembakan itu dengan lengannya.

"Arrgghh... eerrghh..." Maya memejamkan kesakitan merasakan tembakan-tembakkan peluru yang bertubi-tubi.

Dalam ingatannya hanya muncul wajah suster Evlin dan Rendi, "Uuughh...sa-sakit sekali..." Maya merintih kesakitan.

Sadar hal itu tidak bisa dibiarkan begitu saja Maya kemudian menghalangi mukanya dengan dua lengannya dan berlari kencang menuju Pak Edi sembari meluncurkan tubuhnya untuk menendang dengan dua kakinya,

"Haiyaaahh!!"

Buaaakk!!

Tendangan Maya telak mengenai kepala Pak Edi. Selubung energi Maya semakin bergelora bagaikan ombak tsunami. Semua Tim UES yang mengelilinginya terdorong mundur terkena imbasnya.

Maya mengingat ketika dia memukul plat baja atas perintah Rendi dulu.

Kini dia dengan lepas menghajar satu persatu anggota UES disekelilingnya.

Sambil menahan rasa sakit oleh tembakan yang dilepaskan anggota UES, Maya tidak mau berhenti untuk menjatuhkan satu persatu dari mereka.

"Ciaaatt!!!"

Duaaakkk!!

"Hup, yak!!"

Jrooottt!!!

"Rasakan ini!!"

Bukk!! Baakkk!! Buuukk!!

Maya mengamuk membabi buta tak peduli dengan rasa sakit yang semakin dia rasakan. Dia harus menyelamatkan Rendi!

Gadis cilik itu bergerak menuju Kontainer di mana Rendi berada.

1
Lily
nice
Didinekadewiastutik
lestari mukanya kek kenal /Chuckle/
Feburizu: /Doge/
total 1 replies
Lily
/Scare/
Lily
yuanyun anak orang kaya ya?
Lily
emma matre sih /Facepalm/
AdiRuz3
😯
AdiRuz3
/Beer/
Didinekadewiastutik
ilustrasinya bener2 👍
Didinekadewiastutik
kukira villain si emma
Didinekadewiastutik
oknum/Grin/
Samsul Ono
jgn segan mengidentifikasi daerah? sekitaran. Mojopahit ( Mojokerto ), misal Pasuruan, alas pertapaan Indrokilo-Arjuno, Gunung Welirang, Cangar, Gresik, Tuban, Jombang, Malang, Bondowoso, Alas Purwo, Banyuwangi dll yg dlm sejarah kerap jadi ajang pertempuran prajurit Mjphit
Lily
apa ini Maya versi bule? /Facepalm/
Lily
weh ganti POV lagi
Lily
Rendi protektif bgt /Proud/
Lily
akhirnya balik ke maya/Whimper/
Lily
kerem yuanyun/Smile/
Didinekadewiastutik
/Blackmoon/
Didinekadewiastutik
nila kek seneng bet/Joyful/
Didinekadewiastutik
anak sekecil itu berkelahi dengan...
Lily
sadis bet sadis maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!