NovelToon NovelToon
Ooh, HOT UNCLE

Ooh, HOT UNCLE

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:18.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Clarissa icha

Arumi, gadis yang hampir berusia 18 tahun itu sangat tertarik ketika di jodohkan dengan pria dewasa berusia 32 tahun yang merupakan seorang duda tanpa anak.
Sungguh perbedaan usia yang sangat jauh, 14 tahun.

Kepribadian Arumi yang ceria, manja serta centil, membuat gadis itu terus menggoda calon suaminya hingga pria dewasa itu kewalahan menghadapi godaan bertubi-tubi setiap kali bertemu dengan Arumi.


"Om, kiss me pleaseee,,," Tanpa ragu Arumi mencondongkan tubuhnya ke hadapan pria tampan yang sedang duduk di kursi kemudi.
Bibir gadis berusia 18 tahun itu sengaja di majukan, kedua mata indahnya terpejam dengan bulu matanya yang lentik dan panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Arumi berdiri di depan pintu ruangan Agam selepas kepergian Livia yang menghilang di balik pintu lift. Gadis itu tampak ragu untuk menemui Agam karna melihat Livia baru saja menemui pria itu. Pikiran Arumi sudah pasti kalut. Banyak spekulasi buruk yang dia ciptakan sendiri dari apa yang dia lihat baru saja.

Entah apa tujuan Livia datang ke kantor untuk menemui Agam. Atau justru wanita itu datang atas undangan Agam.

Itu bisa saja terjadi mengingat Agam seperti masih memiliki perasaan pada Livia.

"Ck,, menyebalkan sekali.!" Arumi berdecak kesal untuk meluapkan kekesalannya. Lebih tepatnya kesal karna cemburu. Hatinya sudah pasti berdenyut nyeri membayangkan hal buruk antara Aham dan Livia saat mereka berdua berada dalam satu ruangan.

Menarik nafas dalam, memutuskan untuk tetap menemui Agam. Sebelah tangannya terangkat untuk mengetuk pintu. Tak hanya sekali, Agam baru membuka pintu setelah Arumi mengetuknya berulang kali.

"Mau apa lagi.?!" Suara geram milik Agam langsung menyambut Arumi, bahkan sebelum pintu itu terbuka lebar.

Arumi melongo menatap pria di hadapannya. Wajahnya yang tadi terlihat geram, perlahan berangsur datar seperti biasanya.

"Kamu sudah sampai.?" Ujarnya dengan nada bicara yang jauh berbeda dari sebelumnya.

Arumi mengerti kenapa Agam langsung menyentaknya, itu karna Agam berfikir kalau Livia yang mengetuk pintu.

"Mau apa lagi bagaimana.? Aku bahkan baru mengetuk pintu." Ucap Arumi. Berpura-pura tidak tau tentang kedatangan Livia adalah salah satu cara untuk menguji kejujuran Agam. Entah akan sejauh apa kejujuran Agam padanya, atau justru sebaliknya.

"Lupakan. Ayo masuk." Ajaknya dengan ekspresi datar. Dia bergeser untuk memberikan Arumi jalan, lalu kembali menutup pintu setelah Arumi masuk.

Terlihat enggan, Arumi tidak bersemangat lagi seperti tadi. Dia berjalan pelan menuju sofa yang ada di tengah-tengah ruangan. Matanya mengedarkan pandangan, feelingnya terlalu kuat untuk merasakan sesuatu yang mungkin di tinggalkan oleh Livia di ruangan Agam.

Benar saja, ada sebuah paper bag berlogo restoran yang sama dengan makanan di tangan Arumi. Paper bag itu berada di sudut meja kerja milik Agam.

Arumi tersenyum samar, Livia bahkan membawakan makanan kesukaan Agam. Wanita itu masih sangat perhatian sampai masih mengingat makanan kesukaan Agam.

"Kenapa Om pesan makanan juga.?" Tanya Arumi seraya berbalik badan menatap Agam.

"Aku sudah kirim pesan beberapa menit yang lalu kalau aku yang akan beli makan siangnya." Tuturnya. Tidak ada ekspresi yang mencurigakan di wajah Arumi, hal itu membuat Agam berfikir jika Arumi tidak mengetahui kalau Livia baru saja menemuinya.

"Itu milik Edwin, mungkin dia lupa membawanya." Jawaban bohong Agam membuat Arumi tersenyum kecut. Dia hanya diam dan memperhatikan langkah Agam. Pria itu mengambil paper bag di atas meja kerjanya.

"Tunggu disini, aku akan keruangan Edwin." Ucap Agam sebelum tubuh tegapnya menghilang di balik pintu.

"Dasar tukang bohong.!" Umpat Arumi jengkel. Dia lantas duduk di sofa dan meletakkan paper bag dengan keras hingga menimbulkan bunyi.

"Awas saja kalau diam-diam punya hubungan sama wanita itu.! Akan aku gigit big banana nya.!" Arumi menggerutu penuh emosi. Tapi anehnya hal itu dia tidak membuatnya benci pada Agam.

"Ck,,! Tapi kalau sudah di gigit apa masih bisa berfungsi.? Aku bahkan belum merasakannya." Arumi tampak berfikir keras. Dia jadi ragu untuk menggigit big banana milik Agam lantaran takut aset masa depan itu kehilangannya fungsinya.

Kalau seperti itu, dia sendiri yang akan rugi nantinya.

"Lalu harus aku apakan Om Agam kalau dia sampai selingkuh.?" Arumi bertanya pada dirinya sendiri, dia terlihat sangat serius seolah-olah sedang berdiskusi dengan orang lain.

Suara pintu terbuka membuat Arumi menoleh. Dia tidak melihat paper bag tadi di tangan Agam. Entah kemana Agam membawa paper bag itu. Arumi tidak yakin kalau Agam benar-benar membawanya ke ruangan Edwin. Bisa saja Agam hanya menyimpannya dan akan memakannya nanti karna itu pemberian dari wanita spesial di masa lalunya.

Arumi lantas menopang dagunya dengan kedua tangan. Dia tampak murung dengan tatapan menerawang. Terlalu banyak wanita yang pernah menjadi bagian dari masa lalu Agam. Dan mungkin itu hanya sebagian saja yang Arumi ketahui.

"Kamu beli apa.?" Agam menatap paper bag di atas meja dan mendudukkan diri di sebelah Arumi.

"Makanan yang sama dengan milik Kak Edwin." Jawab Arumi cepat.

"Ternyata kalian punya selera makanan yang sama." Ucapnya menyindir. Sayangnya Agam tidak merasa tersindir. Agam hanya mengira kalau Arumi sedang berkomentar sesuai fakta yang baru saja dia ketahui.

"Aku ada meeting 1 jam lagi." Ujar Agam memberi tau.

"Hum. Aku akan langsung pergi selesai makan." Jawab Arumi. Tangannya meraih paper bag untuk mengeluarkan isi di dalamnya. Dia memberikan kotak pertama pada Agam, dan juga minumannya.

Arumi sengaja memesan makanan yang sama karna ingin membiasakan diri dengan makanan kesukaan Agam.

"Aku rasa kamu bukan Arumi." Komentar Agam dengan nada meledek. Harusnya reaksi Arumi tidak secuek itu setelah mengetahui Agam akan meeting.

"Aku Arumi atau bukan, apa pengaruhnya buat Om.?" Tanya Arumi santai.

"Cepat makan, nanti keburu dingin." Titahnya seraya membuka kotak makanan milik Agam.

"Dasar bocah ingusan.!" Cibir Agam sewot.

"Dasar kulkas dua pintu di Kutub Utara.!" Balas Arumi tak mau kalah.

"Kutub Utara sudah mulai mencair." Sahut Agam santai. Dia mulai memasukkan makanan kedalam mulut.

"Aku pikir semakin menjadi kristal es." Balas Arumi lagi.

Agam menjawab lagi dan terjadi aksi balas membalas sampai akhirnya berhenti lantaran Arumi tersedak makanan.

"Uhhukk uhhukk,," Sebagian makanan di mulutnya menyembur keluar. Agam langsung membukakan botol minum dan memberikannya pada Arumi.

Arumi menerima botol itu dan meneguknya.

"Makasih,," Ucapnya tulus.

"Dasar anak kecil.! Itu akibatnya kalau makan sambil bicara." Cibir Agam kemudian.

Arumi sontak melotot tajam, Agam pikir siapa orang yang sudah membuatnya terus berbicara.

"Ya ampun, kenapa Om menyebalkan sekali." Arumi melayangkan pukulan ke paha Agam. Tapi ternyata bukan paha yang terkena pukulannya. Teriakkan kesakitan Agam sudah cukup membuktikan benda apa yang baru saja di pukul oleh Arumi.

"Sudah dua kali Arumi.!" Ucap Agam dengan gigi mengatup, dia menahan sakit sekaligus kesal pada tunangannya itu karna sudah dua kali memukul batangnya.

"Maaf Om, sumpah nggak sengaja." Arumi reflek menyentuh dan mengusap pelan benda itu dari balik celana Agam. Tatapan matanya hanya fokus pada Agam yang tampak kesakitan.

"Hentikan." Agam menyingkirkan tangan Arumi dari sana lantaran batang itu justru bereaksi.

"Cepat habiskan makanannya karna setelah ini kamu harus tanggung jawab." Titahnya tegas.

Arumi yang mendengar itu hanya mengangguk cepat tanpa protes. Diam-diam gadis itu malah mengulum senyum lantaran membayangkan hal mesum. Siapa yang akan menolak, karna Agam juga pasti akan membuat senang.

1
Liana Noviyanti
🤣🥲
Liana Noviyanti
😅😅 mana bisa menang klo lawannya cewek apalagi cewek labil kyk Arumi 🤭🤭
Liana Noviyanti
kyknya ini ulah mantannya agam deh
Liana Noviyanti
what😱😱
Liana Noviyanti
karyanya kak icha gak pernah mengecewakan
Liana Noviyanti
Buruk
Liana Noviyanti
nah loh tadi katanya gak tertarik
Liana Noviyanti
yakiinnn tidak tertarik🤔🤔

nanti jangan nyesel ya klo ternyata om Ketagihan sama dada Arumi yang kecil itu😁😁
Liana Noviyanti
😅😅 gasken om
Liana Noviyanti
😅😅 apaan akan aku pikirkan, ngeles aja
Liana Noviyanti
bukan implan Arumi itu si om mau gedein punya kamu😅😅
Liana Noviyanti
astaga burung segala di bawah bawa😅😅
Liana Noviyanti
😅😅 emang beda ya klo kencan sama om om pasti isinya cm selangkangan🙈🙈
Liana Noviyanti
😅😅 nah kan bnr dugaanku pasti mau di gedein ama dia
Liana Noviyanti
😅😅 ampun ini si om pingin tahu ukuran bra biar apa cb apa klo ternyata kecil mau di gedein ama dia ya🙈🙈
Deli Waryenti
kok kesannya arumi cewek murahan
Threeanie
Luar biasa
Liana Noviyanti
😅😅 ya ampun Arumi serius mau di apa²an sama si om aku yakin baru mau maju cium pipi aja kamu udah gemeteran 😅😅

gayamu kuy lho🤧🤧
Liana Noviyanti
😅😅hadir kk baru kali ini ada cewek bau kencur mau nyosor 🙈🙈
prima yanary
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!