Alleta berusia 23th hidup penuh dendam dan mati dikarenakan dendam.
Usai melakukan misi balas dendamnya, ia pun meninggal usai tertembak oleh musuhnya sendiri.
Tetapi bukannya ke alam baka, ia malah hidup ditubuh anak remaja yang berusia 17tahun dengan nama yang mirip dengan namanya,
Parahnya tubuh yang ia masuki adalah penjahat sejati, anak yang suka mencaci maki dan durhaka kepada orang tuanya, membenci adiknya yang memiliki sindrom Savant. Bahkan pemilik tubuh ini juga memprovokasi teman-temannya untuk membully kakak kandungnya sendiri.
Mengejar salah satu pria tampan di sekolahnya bak manusia gila, Berbohong pada semua orang jika dirinya anak kaya raya padahal dia anak paling miskin di sekolahnya.!
Letta bukan orang baik, tapi dengan keadaan yang diperbuat pemilik tubuh ini membuatnya sadar jika ada manusia lebih jahat ketimbang dirinya.
'Pantas saja pemilik tubuh ini mati, benar-benar manusia sampah..! Jika aku Tuhan, aku tak akan membiarkan dia hidup di dunia ini."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
memperkaya diri
Pluto terbahak diikuti oleh Bumi dan Bunga.” Kamu jujur sekali Letta hahaha.. YATUHAN Letta cukup. perut saya sakit...” Bumi menepuk pundak Letta keras.
Letta berdehem pelan menatap mereka linglung. Keluarga Mars ini semuanya receh banget atau dirinya yang terlalu kaku sih??
Apalagi ayahnya Mars yang tadi terlihat berwibawa. tertawanya Sampek mukul mukul. Letta jadi ngeri.
...----------------...
...----------------...
Letta menghela nafas pelan melirik Mars yang mengantarkan dirinya sampai ke mobil, tatapan Letta menjadi malas saat mata Mars yang terlihat berbinar. “gue baru tau kalo loe jago ekting juga rupanya Letta. Sampek ngaku ngaku jdi anak tukang gorengan lagi. hahaha loe bisa bisa nya kepikiran begitu.” Ujar Mars kagum pada Letta yang mengaku sebagai anak penjual goreng, kan biasanya harusnya itu menyamar sebagai anak konglomerat supaya direstui!
“ mak bapak gue membangun jual gorengan.” Ujar Letta malas.
Mars memutar bola mata malas.” Udah deh males gue ngomong sama loe. Pulang gih, tadi udah gue transfer Fee buat loe ye, loe cekk aja di rekening loe. Rekening lama kan?” tanyanya pada Letta.
Letta mendengarnya melirik Mars dengan binar. Segera membuka HP nya untuk membuka aplikasi m-baking. Benar saja sudah ada saldo baru senilai dua belas juta.” ini nggak kelebihan?” Tanya Letta pada Mars kaget.
” Itung itung bayaran lebih karena kerjaan loe bagus. Sekali ketemu langsung suka mama papa gue.” ujar Mars meniak turun alisnya.
Letta menatapnya dneygan senang. Ini yang namanya rezeki nomplok.” Yaampun harusnya lebihin lebih banyak lagi ini mah masih ku--- auh aushh sakit bego.” Letta mengusap kepalanya yang dijulak keras oleh Mars saat hendak mengutarakan pendapatnya.
Tolong jangan membayangkan hal yang romantic, kepala Letta sedang benjol tapi dijulak keras oleh Mars hingga dirinya mundur dua langkah.
Mars menatap Letta malas.” Lue nggak sadar diri sih. bikin jiwa gue yang mau bunuh orang menggebu-gebu." Jelas Mars malas.” Dikasih hati minta jantung. Ini nih contohnya.” Gumamnya lebih lanjut.
“ ye gue nggak minta jantung atau hati. Gue minta duet duet.” Ujar letta kesal.
" Ini contoh kalo udh bego dari lahir, pribahasa aja nggak paham. akibat suka bolos SD ini contohnya..." Gumam Mars menatap Letta malas.
Letta tersenyum lebar menatap uangnya. Ini uang bisa buat dirinya menyewa ruko atau bahkan membeli ruko dengan kredit. Jika begini Letta akan menjalankan kerjaan letta asli dulu, sepertinya menguntungkan juga.
Haha bagus bagus. Hanya pergi, jalan jalan, makan makan, ngomong begini begitu dapat duit. Yaampun Letta baru tau ada cara mendapatkan uang sebagus ini. Dan sangat mudah pastinya.
“ yaudah gue pulang yah. thanks juga take away nya. Lain kali kasih tips lebih banyak, bay bay Bunny.” Ujar letta terkekeh lalu segera menuju mobilnya.
Mars bergidik ngeri memegang kuduknya yang merinding. Jika begini rasanya Letta menyeramkan seperti sedang meninggalkan jejak untuk kematian mendatang. Iya seram.
Horor.
Letta sendiri terkekeh, entah mengapa rasanya Letta sangat bebas bereskpresi, jika dulu dirinya tidak bisa berdekatan kepada siapapun agar mereka tetap aman dan tidak menjadi sasaran dibunuhnya Ragiel disini tidak.
Letta bisa dekat kepada siapapun, tertawa seenaknya, main sana sini. Letta seperti mendapatkan dunianya yang bebas dan tenang.
Semenyedihkan itu hidup dirinya dulu yah sampai dirinya lupa estensi dirinya yang asli.
Letta memarkirkan mobilnya di dekat rumah, membawa makanan take awaynya tadi. Pelan pelan mengetok pintu yang sudah di kunci.
” Permisi.” Ujar Letta pelan. Hanya beberapa dteik pintu dibuka oleh Agung yang menatapnya dengan tatapan lelah.
” Kamu dari mana? Kenapa baru pulang Nak?” tanyanya pelan. Sekarang sudah jam sepuluh lewat dan Letta baru pulang membuatnya khawatir.
Letta tersenyum tipis.” Tadi temen ngajak makan di teraktir. Ini Letta bawa buat take away juga. Buat bapak sama ibuk.” Ujar Letta menunjukan makanan yang dirinya miliknya tadi gugup.
Seram, rasanya lebih seram dari pada menghadapi Ragiel. Jadi begini yah rasanya anak gadis yang pulang larut malam dan ada ayahnya yang menunggu di rumah.
Rasanya sangat gugup dan takut.
Agung menghela nafas membuka lebar pintu rumahnya. “ ini sudah sangat larut. Lain kali jangan pulang lewat dari jam 9 yah.” ujar Agung pada Letta. Tidak berani juga ia mengingatkan Letta lebih jauh.
Letta mengangguk pelan.” bapak sudah makan?” Tanya Letta. Agung tersenyum tipis, mengangguk lelah.
Letta melihatnya tidak yakin.” ibuk tidak masak, di rumah tidak ada makanan perasaan.” Jelas Letta bergumam.
“ ba.. bapak makan di tempat kerja tadi.” Ujar Agung gugup.
Letta mendengarnya menghela nafas. menaruh makanan yang dirinya bawa.” Ini ada makan. Bapak makan yah, ajak ibu juga. Kalo nggak dimakan nanti basi” Ujar Letta.
Agung menatap Letta dengan tatapan tak percaya dan kalut.” Nak ini bukan racun yang kayak dulu kan?” tanyanya gugup.
Letta berdenyit kaget mendengarnya, mengingat apa yang Agung katakan. Tiba tiba Letta merasa kepalanya pening mengingat hal yang dirinya lupa atau bahkan bukan kenangan yang dirinya sendiri miliki. “ bukan pak. Ini asli loh nggak ada racunnya." gugup letta nanar segera membuka atau boks berisi udang goreng dan mengunyah dua buah aecara langsung.”nggak kan?” Tanya letta nanar.
Agung mendengarnya memahan tangan letta dan tersneyum.” Bapak percaya nak. Terimakasih yah.” ujar Agung.
Letta menatapnya dengan kaku, memelan kunyah nya. “ bapak panggil ibuk dulu yah nak. Ibuk pasti senang soalnyakan ibuk mau banget makan makanan begini dari dulu. Bapak panggil Nato dan Nemo juga yah.” ujarnya berbinar.
Letta mengangguk kaku." letta masuk kamar yah pak. Letta capek soalnya.” Gumam Letta.
Agung mengangguk pelan pelan meskipun takut ia mengusap kepala Letta penuh kehati-hatian.” yaudah masuk, istirahat., jangan lupa gusuk gigi dan cucu kaki yah.” ujarnya lembut.
Letta berdehem segera menjauh untuk memasuki kamarnya. Letta melirik Agung yang sudah mengetuk pintu kamar milik Nato dan juga Nadia.
Letta pelan pelan mengusap air mata yang jatuh, haha ingatan Letta asli sangat kejam, dulu pernah ada Letta membawakan makanan, keluarganya sangat senang dan makan makanan tersebut diklarenakan lapar dan makanan mahal.
Tapi tidak taunya Letta menaruh obat pencuci perut hingga keluarganya diare dan kekurangan cairan. Letta dulu sangat kejam kepada keluarganya.
Padahal Agung sangat baik. tidak suka marah, bekerja sampai malam, begitu juga dengan Nadia. Letta mengepalkan tangannya, pelan pelan letta ,membenci Letta asli, dia sangat jahat kepada orang tuanya. Pantaslah dia mati, semoga tidak tenang dialam sana.
Semoga masuk neraka selama-lamanya!!!!
semoga di siksa oleh Tuhan dengan siksaan paling berat!!!
di sebelah nangis bombay
itu ibaratnya S2 nya kedokteran
apa letta meninggal lagi Masi metong lagi sieh pemeran utamnya