NovelToon NovelToon
Istri Orang Lebih Menantang

Istri Orang Lebih Menantang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor jahat
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

"Ah...ini di kantor! Bagaimana jika ada yang tau! Kalau istrimu---" Suara laknat seorang karyawati bernama Soraya.

"Stt! Tidak akan ada yang tau. Istriku cuma sampah yang bahkan tidak perlu diingat." Bisik Heru yang telah tidak berpakaian.

Binara Mahendra, atau biasa dipanggil Bima, melihat segalanya. Mengintip dari celah pintu. Jemari tangannya mengepal.

Namun perlahan wajahnya tersenyum. Mengetahui perselingkuhan dari suami mantan kekasihnya.

"Sampah mu, adalah harta bagiku..." Gumam Bima menyeringai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fine

Tersenyum menatap wajah itu, setidaknya Dira dalam keadaan baik-baik saja.

"Mau apa kamu kemari!" Tanya Dira menunjuk-nunjuk ke arah Bima menggunakan sapunya.

"Mobilku mogok di dekat sini. Aku sedang berkeliling mencari warung. Membeli minuman, menunggu montir memperbaiki mobilku. Tapi tidak disangka ada hujan lokal...bau..." Keluh Bima.

Dira mengepalkan tangannya, murka. Kenapa orang ini malah memprovokasinya?

"Kamu seperti ibu-ibu bau bawang. Aku sarankan beli baju yang lebih baik, gunakan skin care, jangan lupa parfum, agar suamimu tidak berpaling." Bima menelan ludahnya, berusaha menunjukkan ekspresi sedatar mungkin, menekan perasaannya.

Bagaimana pun, merebut istri orang adalah prilaku tidak beradab. Kecuali KDRT yang membahayakan nyawa terjadi, atau Dira telah berpisah dengan Heru secara resmi.

Dia sudah menikah, hanya satu kalimat yang ada dalam benaknya. Membuat Dira bahagia dengan keluarga yang utuh, hanya itulah tujuan Bima. Seseorang yang tidak dapat dibahagiakan olehnya, kini telah dimiliki orang lain. Hanya inilah yang dapat dilakukannya.

Merebut istri orang? Tidak! Karena menatap Dira meraih kebahagiaan hanya itulah tujuannya. Sebuah cinta tidak tersampaikan, perasaan terlarang. Tidak boleh diungkapkan.

"Astaga! Aku pusing melihatmu! 8 tahun tidak bertemu, aku yakin kamu sudah menjadi orang kaya, melihat penampilanmu. Tau apa kamu tentang gaji orang dibawah UMR! Lebih baik beli beras dari pada skincare! Sudah pergi sana! Dasar orang Kalagondang!" Teriak Dira.

"Mak Lampir...minta pada suamimu untuk membeli semuanya. Kamu tidak punya otak ya." Bima mengangkat salah satu alisnya. Dirinya tidak boleh terlibat, tapi tetap saja, apa 10 juta per bulan tidak cukup untuk membahagiakan Dira tanpa kekurangan.

"Mana aku tau gajinya! Sudah! Itu urusanku! Bukan urusanmu, ada warung di pojok gang! Pergi sana! Urusi saja istrimu! Anakmu paling sudah banyak seperti anak kelinci kan!?" Dua orang yang bertengkar di balik pagar, yang hanya setinggi pinggang.

Bima menghela napas."Aku belum menikah."

Dira terlihat terkejut, tersenyum mengejek."Astaga! Kamu impoten?"

"Aku tidak impoten! Marmut!" Bima berusaha tersenyum benar-benar berusaha. Tidakkah Dira tau, 5 tahun mereka pacaran Bima mati-matian menahan diri.

"Marmut! Ikan koi, sial." Gerutu Dira.

"Dira, aku hanya ingin tau... hanya ingin tau... suamimu miskin ya? Sampai-sampai kamu memakai daster yang warnanya luntur. Atau memang warna murahan itu seleramu?" Bima menelan ludah, mencari keterangan. Ingat, dirinya menjaga batasan, tidak ingin merusak rumah tangga Dira.

"Pergi sana! Dasar sial!" Dira tersenyum, memasuki rumahnya. Enggan bicara dengan Bima.

Sedangkan Bima sendiri melangkah pergi dengan pakaian kotor tidak mengerti sama sekali. Hingga ada seorang ibu-ibu berdaster biru, yang memanggilnya agar mendekat.

Perlahan Binara Mahendra, mendekati rumah yang terletak tepat di sebelah rumah Dira.

"Adek ini siapa? Apa saudaranya Dira?" Tanya Darsih (tetangga Dira) penasaran.

"Aku teman SMU-nya. Kebetulan mobilku mogok di dekat gang." Dustanya.

"Oh..." Ucap Darsih, namun matanya mengamati rumah sebelah. Tidak ingin ketahuan dirinya bergosip.

"Ada minat menjadi perebut istri orang tidak?" Tanya Darsih dengan suara kecil. Bima menggeleng dengan cepat, ingat! Kebahagiaan Dira adalah tujuannya. Dira bertahan karena mencintai Heru bukan? Maka dirinya akan melakukan apapun, agar pernikahan Dira bertahan.

"Yah..." Gumam Darsih.

"Kenapa?" Bima menelan ludahnya.

"Heru sudah jadi manager. Gajinya pasti besar, tapi membelikan Dira pakaian baru saja tidak pernah. Daster yang dipakai Dira itu pemberian ku. Karena pakaian rumahannya cuma sedikit." Jelas Darsih, menbuat kepala Bima rasanya mendidih.

Bima sudah mendapatkan beberapa kali peringatan dari bosnya. Karena melakukan nepotisme, dengan mengangkat orang seperti Heru menjadi manager. Tapi bahkan pakaian untuk Dira tidak terbeli oleh Heru?

"Makan saja Dira susah, uangnya pas-pasan. Aku tau dari mertuanya (Sutini). Yang keluar uang untuk membeli beras dan lauk itu Dira. Belum jajan anaknya, belum biaya sekolah. Karena itu sekeras apapun suara murkanya Dira, mertuanya menulikan telinga. Yang penting menantunya masih sayang padanya." Komat-kamit mulut Darsih menjelaskan.

"Astaga..." Bima menghela napas, tidak tau harus berkata apa. Pacaran dengannya dulu hidup susah, menikah dengan orang lain malah lebih susah.

"Aku punya banyak hutang budi pada Dira. Saat kuliah dia setiap hari membantuku bekerja, hanya untuk membeli makan, dan biaya tempat tinggal. Karena itu bisa membantuku?" Tanya Bima pada Darsih.

"Membantu apa?" Darsih mengernyitkan keningnya, apa ini tentang adegan panas perselingkuhan? Apa pria yang dari atas sampai bawah ini melebihi Heru akan berselingkuh dengan Dira.

Pasti akan menjadi adegan menarik!

"Ini..." Bima memberikan seluruh uang cash di dompetnya. Jumlahnya sekitar 3 juta rupiah.

"Setiap hari berikan lauk pada Dira, katakan lauk tadi malam yang berlebih. Setiap bulan aku akan memberikan uang dalam jumlah yang sama. Jangan terlalu pedas karena Dira tidak menyukai makanan pedas, selain itu anaknya juga masih kecil, pasti juga tidak menyukai makanan terlalu pedas." Jelas Bima, membuat Darsih terpesona.

Bagaimana bisa ada orang setulus ini pada wanita! Bau-bau cinta dan kebucinan tingkat tinggi tercium menyengat. Tunggu! Tapi kenapa busuk? Apa ini aroma air pel?

"Tidak tertarik pada yang perawan? Anakku masih perawan." Ucap Darsih ingin memiliki menantu seperti orang ini. Benar-benar bagaikan suami teladan.

"Aku lebih memilih untuk sendiri. Ini hanya untuk membalas hutang budiku, jadi jangan pernah katakan pada Dira. Katakan saja, kebetulan ada lauk berlebih atau apapun." Bima menghela napas, wajahnya tersenyum lega setelah Darsih mengangguk.

Uang untuk Dira setiap bulannya ternyata tidak pernah sampai. Ingin rasanya Bima mengumpat."*njing! Kapibara! Dasar cacing kermi sial!" batin Bima murka.

Pemuda yang harus menyusun ulang strategi, untuk membuat hidup Dira lebih baik. Tanpa diketahui oleh Dira.

Terkadang dirinya berfikir, bagaimana caranya membuat Heru berubah. Menghela nafas, benar-benar menyesakan dan memuakkan melihat segalanya.

Menghela napas, ini adalah kehidupan rumah tangga Dira. Dirinya tidak boleh ikut campur sama sekali.

"Apa kamu mencintainya?" Gumam Binara Mahendra.

Apa jika Soraya tidak ada lagi di pelukan Heru, Heru akan memperlakukan Dira dengan baik? Apa Dira akan bahagia? Mudah baginya untuk merebut perhatian Soraya, memisahkan Soraya dari Heru. Tapi... tetap saja..."aku mencintainya (Dira)."

Sebuah pemikiran bodoh. Seharusnya merebutnya secara langsung. Menggunakan kekuasaan dan uang untuk menggoda Dira.

"Aku bodoh..." Gumam Bima, menatap kosong ke arah langit.

***

Tidak ada lagi nepotisme. Maka segalanya akan berjalan lebih baik. Berlibur ke luar kota menbuat dirinya datang terlambat hari ini.

Jam saat ini menunjukkan pukul 11 siang. Dirinya baru datang, tidak hanya kali ini terlambat. Setiap senin setelah gajian, dirinya dan Soraya sudah pasti terlambat, karena berbagai adegan panas kala liburan. Tapi tidak pernah menerima teguran.

"Anak kesayangan atasan..." Bahkan ada salah seorang karyawan yang menyindir nya.

"Kamu! Mau aku minta HRD membuatkan surat peringatan!" Geram Heru, mulai duduk di kursinya. Menghidupkan komputer, jemari tangannya bergerak, tengah bekerja. Walaupun sesekali menguap.

Bentuk tubuh Soraya, aksi panasnya selalu terbayang. Hal yang tidak pernah didapatkannya dari Dira yang... begitu kurus dan kusam, bau bawang terkadang minyak telon.

"Heru! Keruangan saya sekarang." Tiba-tiba Binara Mahendra ada di hadapannya. Hal yang membuat Heru menelan ludah.

Tapi tunggu! Apa dirinya akan mendapatkan promosi lagi? Mengingat Bima selalu baik padanya?

1
Uthie
wadduuhhhh.... ada anak setan ikutan ada di resort 😡😡😡
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ya ampuunnn.. ketemu lagi sama keluarga pulu pulu 🙄
KOHAPU: 😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Miss Typo
hahaha,,, yg akan hidup menderita bukan Dira dan Pino, tapi kamu Heru hidupmu akan sengsara setelah pisah dari Dira juga Pino
ummah intan
astaga??Jan ampe Mela dan ortunya membuat ulah kemudian Pino hilang dr pantauan bima
p
luar biasa
nhadian
hadeuh kenapa harus ketemu sama mela sihhh..
gedek banget sama tu anak
,😡
👍🌹❤️🙏
Abimanyu Rara Mpuzz
sempit sekali dunia Pino 😒
Abimanyu Rara Mpuzz
cah kok cepat respon e😜
🌠Naπa Kiarra🍁
Tukang rusuh datang 😒
Eka suci
Pino ingat pelajaran dari paman terasi jangan pernah mau mengalah
Nur Wahyuni
kenapa dunia sempit sekali... dari sekian banyak resort kenapa para parasit juga berkunjung ke situ
Rahma Intan
lanjut makin seru
mang tri
mela lagi mela lagi, nnt eskrim nya pino disabotase sm dia 😡
༄༅⃟𝐐Dena🌹
yaa kenapa ada mela dan keluarga nya 😒😒😒
yesi yuniar
waduuuh... akankah ada kekacauan setelah bertemu mereka ???
Indar
ya ealah kenapa hrs ketemu sama saudara durhaka sih 😠 ayo pino lawan mela jgn mengalah terus
Yani Setyani
Itu hama kenapa ada di mana mana, thor...
🌸Ar_Vi🌸
kok ketemu mereka lg siiihh.. sebel.. baru mau seneng2..
imau
g sabar nunggu kelanjutan nya, apakah Mela membuat keributan lagi?
imau
jadi serba salah ya Bima 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!