Kesalahan satu malam yang mengubah hidup Hanum, dimana di malam itu seseorang datang dan merenggut kehormatan yang selama ini Hanum jaga. Steven Nicholas Dirgantara adalah lelaki yang telah memperkosa Hanum, Steven adalah aktor terkenal juga seorang pengusaha, keluarganya juga adalah keluarga paling kaya di kota ini. Hingga hari dimana Hanum mengandung anak dari Steven dan Hanum harus melahirkan anak itu karena bagi keluarganya dia adalah pewaris selanjutnya dari keluarga Dirgantara. Akan tetapi kejadian tidak terduga terjadi dimana Hanum mengalami keguguran hingga membuat keluarga Steven merasa kecewa dengan Hanum karena tidak bisa menjaga anak itu dengan baik.
Saat itu juga Hanum memutuskan untuk pergi dari kehidupan Steven di saat benih cinta mulai tubuh.
Bagaimana kelanjutan cerita nya, apakah Steven akan mencari Hanum atau membiarkan cinta itu pudar seiring berjalannya waktu simak terus kelanjutan ceritanya dalam novel Kesalahan Satu Malam..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Saat ini Edward tengah bersiap untuk pergi ke acara pesta, Hanum yang saat ini berada di depan kamar Edward pun mengetuk pintu nya pelan.
"Hanum? Ada apa? Kenapa kamu berada di depan kamar aku?" tanya Edward saat dia melihat kedatangan Hanum.
"Kamu mau pergi ke pesta itu kan?" ucap Hanum dengan wajah sedikit malu.
"Iya, sekarang aku sedang bersiap untuk pergi ke pesta dan mungkin besok Steven akan kembali ke Villa ini. Ada apa Hanum? Jangan bilang kalau kamu mau ikut kita berdua ke acara pesta ini," Edward sudah bisa menebak tentang apa yang Hanum inginkan karena sejak tadi mereka jalan-jalan Hanum selalu menanyakan tentang acara pesta tersebut.
"Eemm, sebenarnya aku ingin ikut tapi aku takut jika Steven tidak mengijinkan nya jadi aku meminta kamu supaya membantu aku meminta ijin kepada Steven agar dia mau membawa ku pergi ke pesta itu juga. Aku benar-benar sangat penasaran pesta di kalangan orang kaya, apakah di sana banyak makanan?" tanya Hanum kembali antusias saat dia membahas tentang pesta tersebut.
"Tentu saja Hanum, nama nya juga pesta pasti banyak makanan dan kamu jangan membuat ku dalam kesulitan. Kau tau sendiri kan bagaimana sifat Steven, sejak aku datang ke sini saja dia seperti tidak suka padaku dan sekarang kamu ingin aku meminta ijin agar membawa kamu untuk pergi ke pesta. Oh ayolah Hanum, aku masih ingin hidup, aku masih belum menikah," kata Edward tampak menolak permintaan Hanum karena dia takut kepada Steven.
"Tapi aku benar-benar ingin ikut, ini juga kemauan bayi yang aku kandung. Aku mohon satu kali ini saja bantu aku supaya Steven setuju agar aku ikut ke acara pesta itu, ku mohon," Hanum tampak memohon kepada Edward agar dia membantu nya.
Edward pun menghela nafas panjang melihat Hanum yang terus memohon kepada dirinya dan akhirnya Edward setuju untuk membantu dirinya meminta ijin kepada Steven untuk ikut pergi ke acara pesta tersebut.
"Baiklah kalau begitu, tapi jika Steven ingin membunuh ku kau juga harus membantu ku. Sekarang pergi untuk bersiap,"
"Tenang saja, aku akan berada di belakang mu." jawab Hanum sambil mengedipkan matanya.
Saat ini Steven tengah memakai jas nya dan bersiap untuk pergi ke pesta tersebut.
"Ed, ayo kita berangkat. jangan sampai kita terlambat," kata Steven memanggil Edward.
"Tunggu sebentar lagi, Stev,"
"Ada apa?" tanya Steven saat Edward meminta nya untuk menunggu.
"Hanum akan ikut dalam acara pesta ini," jawab Edward sambil memejamkan matanya merasa takut jika Steven akan marah padanya.
"Apa! Siapa yang memberikan dia ijin untuk ikut pergi ke acara pesta seperti ini?"
"Aku, aku yang ingin mengajak dia untuk pergi ke pesta ini. Kasihan dia Stev setiap hari harus berada di dalam Villa ini terus, Hanum pasti juga merasa sangat bosan jadi aku mengajak nya untuk ikut pergi ke acara pesta ini," jawab Edward mengorbankan diri nya supaya Hanum bisa ikut.
"Ed! Kau benar-benar sudah melewati batas! Kau tau bahwa Hanum saat ini sedang hamil, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Tidak, aku tidak mengijinkan dia untuk pergi,"
"Tapi aku ingin ikut," jawab Hanum yang saat ini sudah siap untuk ikut bersama dengan mereka berdua.
"Kau tidak akan pergi kemana-mana. Ingat Hanum bahwa sekarang kau sedang hamil,"
"Aku tau, aku pasti akan menjaga diri ku dan juga kehamilan ku dengan baik tapi ku mohon, aku sangat ingin ikut untuk pergi ke acara pesta itu. Aku sangat penasaran dengan makanan yang ada di pesta itu,"
"Jadi kamu mau pergi ke pesta itu karena makanan? Aku akan membawakan semua makanan yang ada di pesta itu tapi kau tidak boleh ikut, diam di sini dan tunggu aku pulang,"
"Tapi aku ingin ikut, aku juga ingin bertemu dengan Ayu. Aku sangat merindukan dia,"
"Ayu? Besok aku akan menyuruh seseorang untuk menjemput dia datang ke sini,"
"Tidak! Pokok nya aku tetap ingin ikut," kata Hanum lalu berjalan menuju ke mobil nya dan langsung duduk.
Edward tampak memohon kepada Steven agar membawa Hanum pergi bersama dengan mereka berdua.
"Stev, tidak akan terjadi sesuatu kepada Hanum lagian di sana juga ada anak buah keluarga Dirgantara, mereka pasti akan menjaga Hanum," ucap Edward supaya Steven menyetujui untuk membawa Hanum.
"Ed, kau harus bertanggung jawab jika sesuatu terjadi kepada anak ku," jawab Steven dengan menatap tajam ke arah Edward lalu berjalan masuk ke dalam mobilnya.
Saat ini mereka bertiga pun hampir sampai ke gedung tempat diadakan acara pesta tersebut.
"Ed, kita tidak bisa membawa Hanum masuk dengan penampilan seperti itu. Kau urus masalah ini karena aku takut terlambat karena pasti sekarang keluarga ku sedang menunggu ku," kata Steven berbisik kepada Edward.
"Baiklah, serahkan masalah ini padaku." jawab Edward dengan penuh semangat.
Saat ini Steven pun keluar menggunakan mobil lain dan Edward juga Hanum pergi ke sebuah salon untuk merubah penampilan Hanum.
"Kenapa kita pergi ke salon?" tanya Hanum dengan wajah bingungnya.
"Udah diem aja, sekarang ayo kita masuk." ajak Edward sambil menggandeng tangan Hanum.
Setelah beberapa menit akhirnya Hanum pun selesai di make up dan terlihat sangat cantik.
"Wow, Hanum kamu benar-benar sangat cantik. Aku yakin Steven akan sangat pangling melihat kamu sekarang," ucap Edward memuji kecantikan Hanum.
Hanum hanya bisa tersenyum malu sambil melihat dirinya di cermin, Hanum benar-benar tidak menyangka bahwa wanita cantik yang terlihat di cermin itu adalah dirinya. Selama ini Hanum tidak pernah merias wajahnya dan untuk pertama kali nya Hanum melihat wajah polos nya di rias dengan sangat cantik.
"Apakah ini benar-benar wajah ku? Atau ini hanya karena make up yang membuat wajah ku cantik?" gumam Hanum di dalam hatinya sambil memegang wajah nya.
Sedangkan di tempat lain, saat ini Steven tampak sedang menunggu kedatangan Edward dan juga Hanum.
"Kemana mereka berdua ini? Kenapa lama sekali?" gumam Steven dengan terus melihat ke arah pintu masuk.
Tak selama setelah itu Edward tampak datang dengan menggandeng tangan Hanum di sampingnya. Hanum terlihat sangat cantik dengan gaun yang berwarna kalem itu membuat Hanum terlihat sangat anggun.
Semua mata tertuju pada Hanum tak terkecuali Steven yang saat ini sedang duduk sambil melihat ke arah Hanum.
"Sial! Kenapa dia terlihat sangat cantik? Ternyata wanita polos itu jika di rias tidak kalah cantik nya dengan wanita yang berada di sini bahkan dia terlihat lebih cantik dari mereka," gumam Steven di dalam hatinya mengagumi kecantikan Hanum.