NovelToon NovelToon
Skandal Perawat Cantik

Skandal Perawat Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Selingkuh / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mahkota Pena

Mikayla adalah Perawat Gigi. Ia telah dikhianati oleh pacarnya sendiri yang berselingkuh dengan teman seangkatan perawat. Pacarnya adalah seorang anggota Polri. Namun cintanya kandas menjelang 2 tahun sebelum pernikahannya. Namun ia mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang bernama Zaki. Namun disamping itu ia ternyata telah dijodohkan oleh sepupunya yang juga menjadi anggota Polri. Apakah ia akan terus memperjuangkan cintanya dan kembali kepada Zaki, atau lebih memilih menikah dengan sepupunya?

ikuti kisah selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahkota Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ia Datang!

Mika hanya menghabiskan waktunya menonton drakor, tanpa menggubris banyak pesan yang telah masuk ke dalam ponselnya.

Bahkan nomor Zaki pun sudah ia blokir karena baginya sangat mengganggu ketika sedang menonton drakor.

Tok..

Tok..

Tok.. 

"Mikaaaa!" Teriak Dian dari balik pintu kamar Mika.

Mika yang mendengar suara ketukan tantenya itu langsung beranjak dan berjalan menuju pintu kamarnya.

"Iya, Tan?" Sahut Mika ketika knop pintu kamar telah ia buka.

"Tante pergi dulu ya sama Om. Ada urusan sebentar." Ucap Dian yang sudah rapi berdandan layaknya Ibu Pejabat yang cantik dan elegan.

"Lama nggak, Tan?" Tanya Mika dengan wajah penuh tanya.

"Mungkin pulang malam, Mik. Kamu sendirian ya? Al juga baliknya malam. Kamu nggak apa-apa tante tinggal dulu?" Dian tampak sedikit khawatir karena akan meninggalkan keponakan kesayangannya itu.

Mika tampak berpikit sejenak.

"Hmm.. Nggak apa-apa, Tan. Santai saja!" Jawab Mika yang tidak ingin membuat tantenya khawatir.

"Ya sudah, Tante pergi dulu ya. Kamu kalau mau pergi kemana-kemana kabarin tante atau Al saja. Kalau kamu lapar, tante sudah siapkan lauk dan sayur dilemari makanan ya. Nanti tinggal panaskan saja kalau kamu mau yang panas." Dian menjelaskan dengan detail dan berakhir mengecup pucuk kepala Mika.

"Hati-hati, Tan." Sahut Mika sambil mencium punggung tangan Dian.

Dian dan Omar pergi meninggalkan Mika seorang diri di rumah.

Membuat Mika semakin bete dan ingin pergi saja untuk sekedar mencuci mata.

Kemudian ponsel Mika ada notifikasi pesan masuk.

Ia langsung melihat pop-up pesan scroll dari atas.

"Janice? Ngapain dia chat aku?" Mika langsung membuka pesan dari Janice.

(Janice: Mika, kamu lagi apa? Aku ganggu nggak?)

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Mika membalas pesan Janice, disamping itu Mika juga penasaran ada maksud apa tumben Janice mengirimkan pesan untuknya.

(Mika: Lagi nonton drakor kak, kenapa kak?)

(Janice: Ada yang mau aku bicarakan, pingin ketemu tapi aku sibuk nggak ada waktu)

(Mika: Oh iyaa, lewat chat juga nggak apa-apa kak)

(Janice: Jadi begini, belum lama ini Al melamarku buat menikah. Cuma aku masih belum berani menjawab Mik dan aku belum siap buat menikah. Aku takut Al marah lagi sama aku seperti yang sudah-sudah, bagaimana ya Mik kira-kira?)

Mata Mika langsung melotot ketika membaca bagian Al melamar untuk menikah.

Ada perasaan kesal dan emosi saat membacanya.

Uhhh kenapa sih? Apakah Mika cemburu?

Hatinya kenapa tiba-tiba menjadi panas?

(Mika: Sekarang begini deh kak, kalau kakak memang nggak berniat buat menikah sama bang Al, mending kakak lepasin saja bang Al. Jangan dibiarkan menggantung bahkan mungkin cinta bertepuk sebelah tangan)

(Janice: Maksud kamu apa Mik?)

(Mika: Ya, aku sih cuma menjawab dengan apa yang aku lihat dan aku pandang saja kak. Aku sebenarnya juga nggak mau terlalu ikut campur hubungan kakak dan bang Al. Kalau memang kakak cinta dan sayang sama bang Al, ketika bang Al mengajak menikah harusnya kakak senang dong. Bukan malah menghindar terus. Dan kalau memang kakak selalu menolak ajakan bang Al buat menikah, seperti yang aku bilang. Lepasin bang Al. Karena bang Al juga butuh bahagia kak. Bang Al butuh sosok yang mau mengerti dia dan sayang sama dia. Karena usia bang Al juga sudah cukup untuk menikah. Mau sampai kapan bang Al menunggu kakak yang nggak ada kepastiannya. Mendingan bang Al mencari perempuan yang memang sudah siap untuk menikah)

Belum sempat Janice membalas pesan Mika, Mika sudah mengirimkan kembali pesan untuknya.

(Mika: Maaf ya kak kalau aku bilang begitu, karena sebagai sepupu bang Al, aku juga sayang sama bang Al, aku mau bang Al bahagia)

(Janice: Baiklah Mika, aku akan memikirkan kembali kata-kata kamu itu. Thanks)

(Mika: Sama-sama kak, Maaf ya Kak Janice)

Mika tersenyum simpul menyamping. Ia sangat puas telah memberikan ultimatum kepada Janice yang suka sekali seenak jidatnya pada Ali.

Ia menghembuskan nafas dan kembali dengan drama koreanya.

*

Bel rumah berbunyi, Mika yang sedang mengantuk terpaksa harus turun untuk membuka pintu rumahnya.

Waktu menunjukan pukul delapan malam, namun belum ada tanda-tanda Dian dan Omar pulang kerumah.

Bel terus berbunyi, membuat Mika mempercepat menginjakkan tungkainya untuk segera membuka kunci pada pintu utama

"Iyaa.. sebentar!!!" Teriak Mika dari dalam.

Ketika ia membuka pintu telah berdiri seorang yang sangat ia benci untuk saat ini.

Iyaa, dia adalah Zaki.

Mika mematung hanya memandang mata Zaki dengan penuh amarah.

Zaki yang melihat respon Mika seperti itu membuat ia langsung meraup b*bir ranum Mika dan langsung dil*mat dengan beringasnya.

Mika memberontak kasar dan mendorong tubuh Zaki, namun tubuh Zaki terlalu kuat untuk dirobohkan oleh Mika.

Zaki menutup pintu dengan satu tendangan kakinya saja. Tangan kirinya masih memeluk tubuh Mika dengan cengkeraman kuat, serta tangan kanannya masih kuat mencengkeram dagu Mika yang hampir kaku dan kebas.

Mika terus saja memberontak, bahkan ia menolak untuk berci*man dengan Zaki.

"Mmmphhhh lep... Lepasin!" Teriak Mika yang hampir terlepas dari Zaki.

Zaki menulikan telinganya. Ia terus menc*mbui Mika dan menjamah tubuh Mika.

Mika merasa kesal dan marah karena Zaki bisa seberani ini tanpa minta izinnya.

Dengan kekuatannya, Mika menendang tombak Zaki yang sudah mengeras dengan kaki kanannya.

Sontak Zaki mengerang kesakitan karena miliknya dihajar oleh tendangan Mika.

"Aaawwwwwww, sakit Mika!!!!" Teriak Zaki dengan sedikit melotot kan mata bulatnya sambil meringis memegang tombak kesayangannya itu.

"Kamu apa-apaan, datang-datang begitu?"

Mika menjauh dari Zaki, dan sangat tidak ingin disentuh oleh Zaki.

"Kamu yang apa-apaan? Nomor aku kenapa di blokir? Terus kenapa chat aku nggak dibalas?" Ucap Zaki yang penuh emosi. Matanya memerah dan membulat besar.

Membuat Mika sedikit takut karena Zaki berubah menjadi kasar seperti ini.

"Aku mau putus kalau begini caranya. Aku nggak mau lagi kenal sama kamu!" Ujar Mika dengan lantang.

Ucapan Mika membuat Zaki semakin marah, bukan meredakan namun malah makin menyulutkan api yang semakin besar.

"Aku sudah minta maaf sama kamu, sayang. Aku memang salah. Tapi kenapa jadi seperti ini?" Zaki mencoba memelankan suaranya dengan lirih, untuk menarik perhatian Mika dan supaya Mika kembali luluh.

"Aku mau putus. Aku nggak cocok buat kamu. Aku terlalu childish buat kamu." Mika berujar tanpa melihat keberadaan Zaki yang ternyata sudah berdiri tepat dihadapannya.

Tanpa pikir panjang, Zaki langsung mendorong tubuh Mika hingga terjungkal ke lantai.

Melihat Mika jatuh terlentang di lantai membuat Zaki semakin buta.

Ia langsung menindih tubuh Mika dan m*lumat b*bir Mika.

Mika sungguh menyesali telah menjadikan Zaki sebagai kekasihnya.

Terpaksa Mika harus menerima serangan dari Zaki. Agar Zaki bisa leluasa menikmati tubuhnya.

Dengan cara itu Mika bisa melancarkan aksinya untuk menghubungi Ali lewat pesan WhatS**pp.

Ia mengetik tanda minta tolong untuk Ali segera pulang dan menolong nya.

Setelah pesan berhasil ia kirim.

Mika kembali memberontak untuk lepas dari cengkeraman Zaki.

Zaki mengunci kedua tangan Mika dengan satu tangan kirinya. Cukup kuat ternyata Zaki.

Kemudian tangan kanannya berhasil membuka kancing kemeja yang Mika kenakan.

Maka tampaklah dada Mika walau masih terhalang oleh penutupnya.

Mika terus memberontak. Air matanya sudah menetes. Ia tidak menyangka kalau Zaki senekat ini kepadanya.

"Lepasin aku, aku mohon!" Ucap Mika sambil terisak.

"Aku nggak akan lepasin kamu Mika, kamu yang sudah memulainya." Sahut Zaki sambil menciumi leher jenjang Mika.

Dada Mika, berhasil diremas-remas oleh Zaki.

"Besar juga ternyata punya kamu, sayang." Ucap Zaki dengan suara nakalnya.

"Aku benci sama kamu. Aku benci! Tolong!!!!" Teriak Mika dengan kencang yang kemudian langsung di bekap oleh tangan kekar Zaki.

Mika dengan sekuat tenaganya memberontak dari tubuh Zaki, namun Zaki tetap menindihnya tanpa ampun. Ingin rasanya Zaki mencicipi tubuh Mika.

Gubrak!!

"Zakiiiiiii...!!!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!