NovelToon NovelToon
Tekad Gadis Manja

Tekad Gadis Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: hasia

seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 10

terlihat barisan tim paskibra itu bubar karena telah selesai dalam penyeleksian dan mereka sekitar 30 orang terpilih mewakili sekolah nya

Terlihat Killa masuk dalam kelas dengan wajah yang ceria karena terpilih sebagai salah satu anggota paskibra, yang artinya dia tidak akan di bully oleh teman teman kelasnya karena tidak memalukan nama bintang kelas mereka

Namun dugaan killa sepertinya melesat, mely dan kawan kawan nya menyambut Killa depan kelas dengan cibiran dan sindiran yang tidak mengenakkan hati

"huu, apa bagusnya sih dia, kok punya badan kecil bisa kepilih ya. Apa jangan jangan ada main belakang yah gengs." tanya nya pada teman temannya yang lain setelah Killa melewati mereka

"sepertinya begitu sih. Soalnya gini yah, yang spek mely aja di tolak tuh, padahal dari postur tubuh dan tinggi badan ideal bangat dan masuk syarat sebagai tim. Tapi yang terpilih malah tuh orang" ucap Tina yang membalas cibiran mely

"kali aja memang ada main di belakang, biar bisa membanggakan kedua orang tuanya. Tapi saran aku yah kalau mau banggakan orang tua tuh, gunakan usaha Yang jujur" sambil sedikit mengencangkan suaranya dengan melirik tajam ke arah Killa

"mungkin dia jual kecantikan nya yah untuk meluluhkan hati pelatihnya. makanya nggak Mandang syarat postur tubuh, tapi justru melihat wajah untuk mengalihkan fokus pelatih. Hahaha"

"aduuuh please deh, jangan sok kecantikan" jawab temannya yang lain

'sepertinya saya selalu salah di mata mereka.' ucapnya dalam hati

Killa yang mendengar itu hanya memilih diam sembari fokus membuka buku untuk menyiapkan pelajaran selanjutnya

...****************...

Killa yang baru saja membersihkan badan setelah pulang sekolah, langsung menuju ruang keluarga di mana tempat ibunya berada

"ibu mau tahu aku lolos seleksi dan masuk tim paskibra bu" ia memberitahukan dengan begitu gembira pada ibunya

"alah paling juga kamu pasti ada main di belakang sama pelatihnya" ucap ayahnya yang tiba tiba datang dari arah teras . Karena dia tidak percaya jika Killa lolos seleksi begitu saja tanpa ada sesuatu hal, perihalnya postur tubuh Killa yang terlihat kurang tinggi tentu bagi siapa saja yang melihat tidak akan percaya bahwa dia lolos seleksi paski

Seketika Killa merubah ekspresinya menjadi datar setelah mendengar apa yang di sampaikan ayah tirinya itu dan tanpa pamit Killa pergi meninggalkan ruangan itu dengan suasana hati yang buruk

"kenapa sih mas kamu selalu saja menuduh Killa aneh-aneh" kesal Amira pada suaminya itu

"ya bagaimana tidak aneh Mira, dia itu kan sudah masuk usian remaja dan di usia yang seperti ini terkadang mereka penasaran akan suatu hal baru. Apalagi hormon mereka yang sedang Pana panasnya, bukan kah itu cukup untuk di jadikan alasan Killa ada main di luar tanpa kita ketahui" ucap prisman

"astaghfirullah mas, aku tidak menyangka. Dengan apa yang kamu pikirkan tentang Killa, aku ibunya yang merawat dia dari kecil mas. Sekalipun aku tidak pernah mengajarkan padanya hal-hal yang tidak baik. Aku selalu mengawasinya tanpa Killa ketahui, aku mendidiknya dengan begitu baik tapi kamu malah memikirkan bahwa anak aku kelakuannya di luar tidak baik" ucap Amira menggebu gebu pada prisman yang selalu saja menuduh Killa dengan tuduhan yang tidak mendasar

"ya ya yaaa, kamu belajar saja terus anakmu itu, sampai aku mau menegur pun jadi ragu. Jika melihatmu yang terus membela anak itu" ucap prisman dengan intonasi yang sedikit tinggi namun cukup membuat Killa mendengarkan semua percakapan mereka

"sudah mas cukup, kamu tidak berhak menuduh anak aku seperti itu, aku yang membesarkan Killa sendiri mulai dari kecil hingga aku menikah denganmu, tidak sekalipun aku melihat Killa bergaul di luar batasan yang telah aku berikan."

"dia anak aku, aku tahu bagaimana sikap dan sifat dia ketika berada di rumah maupun di luar, jadi cukup jangan terus -terusan memojokkan Killa dengan tuduhanmu seperti itu. Aku tidak mau ada yang mendengar dan salah paham pada Killa" seraya pergi meninggalkan prisman sendirian di ruang tamu

Dalam kamarnya Killa terlihat sudah menangis namun tanpa bersuara, ini adalah hal yang paling menyakitkan bagi Killa, menangis tapi tak bersuara cukup menguras energi. Dia tidak habis pikir dengan orang orang di sekitarnya tidak teman temannya di sekolah juga di rumahnya selalu saja menganggap bahwa dirinya gadis yang tidak baik. Dia juga ikut sakit mendengar setiap pertengkaran yang ibunya alami, karena menurut Killa pertengkaran itu di mulai saat mereka membahas dirinya. Killa menganggap bahwa kehadirannya selalu membawa sial di mana pun dan pada siapapun.

Hingga tak terasa Killa Seperti biasa selalu ketiduran dengan perasaan sakit yang terpendam juga air mata yang tiada henti keluar dari setiap sudut matanya

Hoek Hoek Hoek

Killa mendengar itu langsung terbangun dan melihat bantalnya yang basah akibat bulir bulir bening yang keluar dari kelopak matanya saat tertidur. Dia melihat jam dan menunjukan bahwa sekarang sudah sore

Killa keluar kamar dengan niat untuk wudhu melaksanakan kewajibannya lebih dulu. Namun terhenti saat lagi lagi suara dari dapur mengalihkan atensinya

"ibu, ibu nggak apa-apa. Kenapa bisa sampai begini bu, lebih baik kita ke puskesmas ya Bu. Cek kesehatan ibu dulu, dari kemarin juga ibu begini" terlihat raut wajah Killa yang begitu khawatir dengan kondisi ibunya. Pasalnya sejaka kemarin ibunya selalu muntah muntah begini

"nggak apa-apa kok nak, mungkin efek maag ibu yang kambuh" menenangkan Killa

"nggak apa-apa bagaimana ibu sudah lemas begini. Kita ke puskesmas saja ya Bu" masih memaksa ibunya untuk ke puskesmas

...Bugh...

belum sempat Amira menjawab Killa, dia sudah jatuh pingsan. Untungnya mereka sudah keluar dari kamar mandi dan sekarang sedang berada di ruang tamu, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan ada yang terluka

"Bu, ibu bangun bu. Ibu kenapa sih" Killa yang panik akhirnya menangis lagi karena untuk pertama kalinya melihat kondisi ibunya yang seperti itu

Prisman yang baru saja pulang dari kerja, menghampiri Killa dan ibunya. Dia kaget melihat Amira tergeletak seperti itu di pangkuan Killa

"ibu kamu kenapa Killa ?" tanya prisman dengan nada khawatir

"ayah cepat bawa ibu ke puskesmas yah, kita periksa ibu ke sana" ucap Killa yang makin khawatir melihat ibunya mulai pucat

"ya sudah ayok kita bawa ibu kamu " kemudian prisman menggendong Amira dan membawa ke puskesmas untuk di periksa

"bidan, bidan bidaaan" teriak Killa,

"iya ada apa ini" tanya bidan yang bertugas di hari itu

"tolong periksa ibu saya, dia jatuh pingsan setelah memuntahkan semua isi perutnya tadi. Tolong ibu saya, saya atakut ibu kenapa Napa" ucap Killa pada bidan itu sembari menjelaskan apa yang terjadi

"baik tunggu di sini sebentar ya, saya periksa dulu ibu kamu" kemudian meninggalkan prisman dan Killa

"Killa sebenarnya kenapa ibu kamu sampai pingsan begitu" tanya pada Killa

”tadi ibu muntah muntah, kemudian langsung pingsan yah" jawab Killa namun enggan untuk menatap ayahnya itu, karena masih sedikit kecewa padanya

"makanya kamu jadi anak yang berguna sedikit, bantu ibu urus rumah saja tidak bisa" ucap prisman yang kemudian menyalahkan Killa akibat ibunya pingsan

Killa yang mendengar itu hanya meremas jari jarinya sambil menunduk, ini salah satu cara agar Killa tidak melupakan emosinya pada yah tirinya itu, biar bagaimana pun juga prisman telah membiayainya sekolah dan juga ibunya, selain itu juga ia adalah orang tua yang patut untuk di hargai dan di hormati. Itulah didikana ibu Killa sejak dari kecil

1
RinSantorski
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
A'mei: folback yah,🤗
total 1 replies
Cumi 19
Karya thor selalu membuatku terhanyut dalam ceritanya.
A'mei: KK nya follow yah nnti aku folback🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!