Anggi dan Raffi baru saja melangsungkan akad nikah, mereka menikah karena suatu perjodohan tapi siapa sangka di saat yang bersamaan datang satu keluarga yang menuntut pertanggung jawaban Raffi karena Raffi ternyata menghamili mantan kekasihnya.
Apakah Raffi akan menikahi mantan kekasih nya yang ternyata hamil di luar nikah ?
Lalu bagaimana dengan Anggi ? apa Anggi bisa menerima pengkhianatan suami yang bahkan baru hitungan menit ? akan kah pernikahan Anggi dan Raffi bisa berakhir bahagia dengan hadirnya orang ketiga yang juga bagian dari masa lalu suaminya ?
Kehidupan apa yang harus Anggi lalui di dalam rumah tangga nya bersama Raffi?
Pantengin kisah Anggi Raffi dan wanita ketiga di pernikahan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran Masa Lalu
Tak akan sulit bagi seorang ibu untuk membuktikan apakah anak itu adalah anaknya yang hilang, begitu juga dengan Bu Gea yang sangat yakin jika Anggi adalah Amara nya yang hilang enam belas tahun lalu.
" pertemukan ibu dengan orang yang sudah mengasuh Amara selama ini karena ibu sangat ingat apa yang Amara pakai waktu itu" ucap Bu Gea penuh keyakinan.
" apa ibu yakin jika saya itu anak ibu yang hilang enam belas tahun lalu ?" tanya Anggi yang tak sengaja mendengar pembicaraan Nando dan ibunya.
" Anggi duduklah kita bicarakan semuanya baik baik " ucap Nando yang tak ingin apa yang pernah menjadi mimpi buruknya akan menjadi kenyataan.
Meski penasaran Anggi tetap mengikuti saran Nando yang memintanya untuk duduk dan saat Anggi bersiap untuk duduk bu Gea menepuk kursi kosong di sampingnya.
" duduklah disini " ucap Bu Gea yang terlihat tak ingin jauh dari Anggi dan terlihat jelas jika Bu Gea sangat merindukan sosok anaknya yang hilang dulu.
" apa ibu memiliki bukti nyata jika saya memang anak ibu yang hilang ? " tanya Anggi yang tak ingin karena merindukan sosok putrinya yang hilang membuatnya tak sengaja melukai hati Bu Asti ibu panti yang sudah mengasuhnya sejak kecil.
" jika fokus ibu hanya pada pakaian yang Anggi pakai saat kecil dulu, mungkin saja baju yang putri ibu pakai juga di pakai oleh orang lain " ucap Anggi yang ingin tau seberapa banyak Bu Gea mengenal putrinya yang iya lahirkan.
" ada satu tanda yang tak akan bisa di miliki oleh anak lain dan jika memang ada maka perbandingannya sepuluh ribu banding satu " ucap Bu Gea yang merasa Anggi meragukan kasih sayangnya sebagai seorang ibu meski semua itu sudah berlalu enam belas tahun lalu.
" apa ?" tanya Nando yang juga ikut penasaran dengan kebenaran yang baru saja iya tau.
" ada sebuah tanda hitam di paha kanan paling belakang dekat bokong " ucap Bu Gea sambil menatap ke arah Anggi yang kini sudah berkaca kaca karena apa yang Bu Gea katakan memang iya miliki sejak kecil.
" kenapa sayang ?" tanya Bu Gea yang kini sudah berlinang air mata.
" apa yang ibu katakan itu benar ?"
" kamu benar benar memilikinya ?" tanya Bu Gea dan Nando berbarengan.
" ya Anggi memang memilikinya " ucap Anggi yang langsung mendapat pelukan yang begitu erat dari Bu Gea.
" jadi benar jika Anggi ini memang adik Nando ?" tanya Nando yang juga tak kalah bahagia saat tau wanita yang sudah iya anggap adik sendiri memang adiknya yang hilang dulu.
Saat Bu Gea, Anggi dan Nando tenggelam dalam rasa bahagia karena bisa menemukan anggota keluarganya keluarga mereka yang hilang tiba tiba saja handphone Anggi berdering yang ternyata dari Bu Ratna yang sedang menghubungi Anggi.
" Anggi angkat sambungan teleponnya dulu " ucap Anggi yang masih sungkan dalam bersikap pada Bu Gea dan Nando.
" baiklah " ucap Bu Gea yang membiarkan Anggi bangkit untuk bisa menerima sambungan telepon dari mantan ibu mertuanya.
" halo Bu, apa semuanya baik baik saja ?" tanya Anggi yang akan selalu mendoakan kebaikan untuk keluarga Bu Ratna dan pak Anton.
" Disya keguguran dan parahnya lagi ada komplikasi dalam kehamilannya yang membuat dokter menyarankan untuk mengangkat rahimnya saat ini " ucap Bu Ratna yang memang terdengar sedih meski hingga saat ini Bu Ratna belum bisa menerima Disya sebagai menantunya.
" lalu bagaimana kondisi mas Raffi saat ini ?" tanya Anggi yang tak bisa membayangkan apa yang Raffi rasakan saat ini.
" Raffi masih ragu untuk menandatangani surat persetujuan operasi " ucap Bu Ratna sedih.
" apa tak ada jalan lain Bu agar Disya tak harus melakukan operasi itu ?" tanya Anggi yang merasa jika Raffi menandatangani surat persetujuan itu sama saja menghancurkan masa depan dan juga kepercayaan diri Disya untuk selamanya.
" sebaiknya pikirkan ulang Bu dan jika bisa tanyakan dulu pada Disya apakah dia mengizinkan jika rahimnya di angkat yang mungkin saja akan membuat kehidupan Disya tak sama seperti sebelumnya " ucap Anggi yang tak ingin saat operasi dilakukan tanpa persetujuan pemilik tubuh maka Raffi dan Bu Ratna akan di salahkan karenanya.
" kamu benar, ibu akan menanyakan pada Disya dulu sebelum mengambil keputusan karena semua keputusan itu harus atas persetujuan Disya " ucap Bu Ratna yang langsung menutup sambungan teleponnya setelah mendengar solusi dari Anggi mantan menantunya.
✍️✍️✍️ apa Disya akan rela jika rahimnya di angkat ? Atau ada syarat yang harus Raffi dan Bu Ratna bayar untuk persetujuan operasi pengangkatan rahim ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘