NovelToon NovelToon
Wanita Tahanan Tuan Muda

Wanita Tahanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Fantasi Wanita / Bad Boy
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Candylight_

Menjadi perempuan yang selalu mengerti kesibukan pasangan, tidak banyak menuntut, mandiri, nyatanya tidak menjamin akan membuat laki-laki setia. Justru, laki-laki malah mencari perempuan lain yang dianggap lebih membutuhkan kehadirannya.

Eleanor Louisine —pemilik usaha dalam bidang fashion —owner Best4U.co —harus menerima kenyataan pahit bahwa kekasihnya sudah berselingkuh dengan sahabatnya.

Dalam keadaan kacau setelah mengetahui kekasihnya selingkuh, Eleanor pergi ke bar dan bertemu dengan Arkana Xavier —laki-laki berandalan yang sedang menikmati masa mudanya.

Paginya, Eleanor mendapati dirinya terbangun di dalam kamar bersama Arkana. Ia yang belum tahu siapa Arkana berpikir Arkana gigolo. Namun, ternyata Arkana adalah tuan muda kaya raya.

Dan gara-gara malam itu, Eleanor berakhir menjadi wanita tahanan sang tuan muda —Arkana Xavier.

Bagaimana kisahnya? ikuti terus ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candylight_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

"Gue salah ya?" tanya Eleanor hati-hati karena takut salah bicara.

"Enggak, lo benar. Gigolo emang harus ganteng dan menarik biar memiliki nilai jual. Tapi gue bukan gigolo."

"Oh, maaf," Eleanor hendak mengambil kembali uang di tangan Arka karena takut Arka tersinggung diberi uang olehnya. Namun Arka menolak mengembalikan uangnya.

"Kenapa mau diambil lagi? ini bayaran gue, kan?"

"Lo bilang lo bukan gigolo?"

"Gue bisa jadi gigolo yang cuma lo aja pelanggannya."

Eleanor berdehem. Ia tidak tahu sejak kapan Ia bisa sedekat ini dengan laki-laki lain yang baru ditemuinya. Ia tidak anti laki-laki, tapi selama ini Ia hanya seperlunya berurusan dengan laki-laki selain Kai dan Elang. Untuk urusan pekerjaan atau hal penting lainnya.

Sekarang, Arka sudah berhasil merobohkan tembok yang menjadi pembatas antara laki-laki lain diluaran sana. Dan bahkan mereka sudah menghabiskan malam hangat bersama. Eleanor dipengaruhi alkohol tadi malam, tapi Ia mengingat hampir semua yang terjadi diantara mereka.

"Oh ya, lo ngasih gue bayaran berarti lo ingat yang terjadi tadi malam?"

"Ya... gue ingat. Maaf, gue udah salah mengenali lo sebagai orang lain dan berakhir seperti ini. Gue bener-bener minta maaf untuk itu."

"Gapapa, lo emang salah mengenali gue sebagai orang lain. Tapi lo gak salah mendesahkan nama gue," Arka tersenyum menggoda Eleanor.

Eleanor reflek berjalan mundur saat Arka berusaha mendekat. Semalam mereka sangat dekat, kulit mereka bersentuhan tanpa terhalang apapun dan milik mereka juga menyatu. Tapi saat itu Eleanor terpengaruh oleh alkohol. Sekarang efek alkohol itu sudah hilang dari tubuhnya dan mereka tidak seharusnya sedekat itu.

"Lo juga pasti ingat yang gue bilang tadi malam, kan?" tanya Arka sambil terus melangkah maju untuk mendekati Eleanor.

"Apa?"

"Lo akan jadi milik gue seutuhnya dan gue gak suka milik gue disentuh orang lain," Arka menarik pinggang Eleanor supaya Eleanor tidak berjalan mundur dan mendekat padanya.

"Oke, gue milik lo tadi malam. Sekarang urusan kita udah selesai."

"Selesai? kita baru aja mulai."

"Apa maksud lo?"

"Maksud gue?"

Cup!

Arka memberikan penjelasan dengan mengecup bibir Eleanor. Ia tidak berencana menjadikan Eleanor sebagai wanita yang dimilikinya hanya dalam satu malam. Lagipula, mereka sudah menjadi yang pertama untuk satu sama lain. Sangat disayangkan jika mereka harus asing setelah ini.

"Lo wanita gue mulai sekarang," Arka menatap ke dalam mata Eleanor sambil menyingkirkan rambut Eleanor yang menghalangi wajah cantik wanitanya.

"Arka..."

"Lo udah merenggut keperjakaan gue, masa lo gak mau tanggungjawab?"

Eleanor terkejut mendengarnya, "jadi ini pertama kalinya buat lo?"

"Ya... ini pertama buat gue. Buat lo juga, kan?"

Eleanor menunjukkan senyuman yang terkesan dipaksakan. Ia merasa laki-laki di depannya ini sedang berusaha menipunya. Perempuan tadi malam saja langsung mengajak Arka memesan kamar, tidak mungkin Arka masih perjaka saat melakukan dengannya.

"Tapi wanita tadi malam-"

"Oke, gue akui gue sering pesan kamar bersama wanita-wanita dan wanita tadi malam salah satunya. Gue cuma sekedar suka melihat mereka memohon untuk dipuaskan, tapi gue beneran masih perjaka sebelum lo ambil keperjakaan gue tadi malam."

Arka sudah menjelaskan panjang lebar, tapi Eleanor sama sekali tidak mengerti yang sedang laki-laki itu bicarakan. Sering memesan kamar bersama wanita tapi masih perjaka itu bagaimana maksudnya?!

"Jadi?"

"Jadi?" Eleanor menatap Arka bingung.

"Jadi lo harus bertanggungjawab dan gue gak terima penolakan."

"Tapi gue udah..." Eleanor menggantungkan ucapannya karena ingat sekarang Ia sudah tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Kai.

"Udah apa?" Arka menatap mata Eleanor, menunggu Eleanor menyelesaikan kalimatnya.

Eleanor memalingkan wajahnya kearah lain agar berhenti bertatapan dengan Arka. Mereka sudah terlalu lama saling menatap dan itu adalah sebuah kesalahan. Eleanor baru putus, tidak seharusnya sedekat itu dengan laki-laki lain.

"Gue harus pulang sekarang," ucap Eleanor tanpa menjawab pertanyaan Arka.

"Lo udah punya cowo namanya Kai, tapi kalian putus tadi malam," ucap Arka membuat Eleanor kembali menatapnya.

"Gue udah tahu semua tentang lo. Jadi lo gak bisa lepas dari tanggungjawab."

Eleanor menatap Arka tidak percaya. Namun wajah Arka terlihat meyakinkan jika Arka memang sudah mengetahui semua hal tentangnya.

"Lo mau gue tanggungjawab bagaimana?" tanya Eleanor akhirnya.

Eleanor tidak ingin mengambil resiko dengan tidak memperdulikan Arka yang meminta tanggungjawab darinya. Apalagi yang Ia renggut adalah sesuatu yang hanya dimiliki satu kali. Ya meskipun kenyataannya Arka juga merenggut hal yang sama darinya.

"Ya itu tadi, lo wanita gue sekarang. Milik gue."

"Maksud lo kita pacaran?" tanya Eleanor masih ambigu dengan yang Arka inginkan.

"Pacaran?" Arka terkekeh.

"Gak perlu pacaran, lo cukup jadi milik gue."

Eleanor menghela nafas. Ia tidak mengerti apa yang Arka inginkan darinya sebenarnya.

"Gue gak tertarik memiliki hubungan intim dengan laki-laki," kata Eleanor tidak langsung menyetujuinya karena khawatir ada kesalahan komunikasi diantara mereka.

Eleanor selalu bertanggungjawab atas apapun, tapi kasus kali ini berbeda.

"Maksud lo gak tertarik buat menghangatkan ranjang gue lagi?" tanya Arka tepat to the point dan menekan kata terakhir agar Eleanor ingat yang sudah mereka lakukan tadi malam.

Eleanor tidak tertarik memiliki hubungan intim, tapi mereka sudah melakukan adegan intim tadi malam. Arka ingat Eleanor sangat menikmati sentuhannya tadi malam.

"Ya, cukup tadi malam kita melakukannya. Jangan sampai terjadi lagi dikemudian hari," jawab Eleanor menegaskan.

Eleanor bukan perempuan yang akan pasrah begitu saja menjadi pemuas nafsu laki-laki. Tidak peduli meskipun itu untuk tanggungjawabnya. Ia lebih baik dianggap tidak bertanggungjawab daripada harus kembali melakukan hal yang sama dengan Arka.

"Gue gak bisa janji. Tubuh lo terlalu menggoda buat gue."

Eleanor reflek mendorong Arka dan menjaga jarak dari laki-laki itu. Seharusnya Ia sadar sejak awal alasan Arka bersikap baik padanya. Arka pasti mengincar tubuhnya.

"Kita bicarakan lagi ini nanti, gue harus pulang sekarang," Eleanor berniat pergi dan memikirkan cara lain untuk bertanggungjawab pada Arka, tapi tangannya lebih dulu ditahan oleh laki-laki itu.

"Gue anter lo pulang."

"Gak usah, gue bisa pulang sendiri."

"Gue anter lo pulang atau gue datang sendiri ke apartemen lo dan memberitahu sahabat lo yang terjadi diantara kita?"

Eleanor melotot.

"Lo ngancam gue?"

"Enggak, sayang. Gue cuma memberi lo pilihan. Kebetulan juga sekarang sahabat lo lagi ada di apartemen lo."

"Ck!" Eleanor berdecak melihat senyuman manis Arka. Sepertinya Ia sudah salah berurusan dengan orang. Si tampan yang semalam bersamanya ternyata bukan laki-laki baik.

"Jadi, bagaimana?"

"Oke, anter gue pulang. Tapi jangan bilang apapun soal kita pada mereka."

"Pilihan yang bagus," Arka tersenyum menang.

Arka bukan hanya tahu tentang Eleanor, tapi juga tentang kelemahan perempuan itu.

1
Syaira Liana
ayo kak up lagi
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Syaira Liana
ikhhh mama satu itu, kapan bisa nerima ele😭
Nur Adam
lnjut
Syaira Liana
lucunya pasutri ini 🥰 makasih kak udah up lagi
Syaira Liana
suami istri yang lucu🥰🥰
Syaira Liana
kakak ayo lanjutt lagi
kalea rizuky
lanjut donk seru
kalea rizuky
el ne agak2 bego sumpah lemah menye2
kalea rizuky
benci bgt ma cwek kayak cantika moga aja g sahabatan lagi soalnya dia munafik
kalea rizuky
bodoh uda putus aja persahabatan toxic
Nur Adam
lnjut
Syaira Liana
arka jangan marahhh
Nur Adam
lnjur
Syaira Liana
ele kenapa
Syaira Liana
astagah arka
Syaira Liana
makasih kak udah update lagi
Syaira Liana
bucin sekali arka ini
Syaira Liana
kai bahagia juga ya
Syaira Liana
siapa yang meluk🫣
Rara Nawahyuandmiujieks: pasti kai
total 1 replies
Syaira Liana
seruuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!