NovelToon NovelToon
Diamond Beyond Limits

Diamond Beyond Limits

Status: tamat
Genre:Tamat / Murid Genius / Pemain Terhebat / Persahabatan
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Xyro8978

Konsep Cerita:

Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Bab 10: Menembus Batas

Kemenangan atas Arashi Academy membawa angin segar bagi Seikou High, tetapi mereka tidak memiliki banyak waktu untuk merayakannya. Turnamen ini semakin memanas, dan tantangan yang lebih besar sudah menunggu di depan. Seikou High kini memasuki babak perempat final, di mana mereka akan menghadapi tim yang jauh lebih kuat dan lebih terorganisir.

---

Latihan yang Makin Intensif

Setelah kemenangan tersebut, Pelatih Tsubaki tidak memberi mereka waktu untuk bersantai. "Sekarang, kita memasuki tahap yang lebih berat," katanya dengan nada serius. "Lawan kita di perempat final adalah Kairo Academy. Tim ini memiliki pemain-pemain yang sudah berpengalaman bermain di level nasional."

Kairo Academy terkenal dengan disiplin taktis mereka dan keahlian dalam membaca permainan lawan. Mereka juga memiliki beberapa pemain yang mampu mengubah arah pertandingan dalam sekejap. Salah satu di antaranya adalah Kaito Moriyama, pitcher handal yang bahkan pernah bermain untuk tim profesional di usia muda.

Tim Seikou harus mempersiapkan diri lebih matang untuk menghadapi Kairo. Pelatih Tsubaki pun menambah intensitas latihan. Setiap hari mereka berlatih lebih lama, fokus pada pengembangan teknik individu, strategi tim, dan taktik menghadapi tekanan dari lawan. Shinji Kawamura, yang sebelumnya membantu Seikou dalam pertandingan melawan Arashi, kembali datang untuk memberikan latihan khusus.

"Apa yang membuat Kairo Academy begitu kuat?" tanya Riku saat latihan dimulai.

Shinji mengangguk. "Kairo terkenal dengan permainan tim yang sangat terorganisir. Mereka punya sistem pertahanan yang solid dan serangan yang terencana. Namun, kekuatan terbesar mereka adalah kemampuan mereka untuk mengatur ritme permainan."

“Jadi, kita harus lebih pintar dari mereka?” tanya Haruto, yang selalu ingin tahu cara terbaik untuk menang.

"Betul," jawab Shinji. "Kairo Academy bukan hanya tim yang kuat, mereka juga tim yang sabar. Mereka akan menunggu sampai lawan mereka melakukan kesalahan, dan mereka sangat pandai mengubah kesalahan kecil menjadi keuntungan besar."

---

Pengenalan Kairo Academy

Kairo Academy datang ke stadion dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi. Mereka tampak tidak terpengaruh oleh tekanan apapun, bahkan saat ribuan penonton menyaksikan pertandingan.

Para pemain Seikou merasa sedikit terintimidasi melihat sikap tenang namun tajam dari para pemain Kairo. Namun, Riku segera mengingatkan timnya, "Jangan terpengaruh oleh sikap mereka. Ini hanya permainan. Fokus pada apa yang sudah kita latih."

Pelatih Tsubaki mulai memetakan strategi. Ia memutuskan untuk fokus pada pertahanan, karena Kairo dikenal memiliki banyak pemain yang mampu menghasilkan pukulan keras. "Riku, kamu akan memimpin serangan kita. Haruto, kamu akan memantau pergerakan mereka dan mencoba memanfaatkan celah yang mereka tinggalkan. Setiap kali kita bertahan, pastikan kalian tidak memberi ruang untuk Kaito Moriyama."

Riku mengangguk, meskipun ia merasa sedikit cemas. Menghadapi seorang pitcher seperti Kaito bukanlah hal yang mudah. Namun, ia tahu bahwa satu-satunya cara untuk menang adalah bermain dengan sepenuh hati, seperti yang pernah diajarkan oleh pria tua di lapangan baseball beberapa waktu lalu.

---

Pertandingan Dimulai

Hari pertandingan akhirnya tiba. Kairo Academy dan Seikou High memasuki stadion dengan tegang, dan ribuan penonton siap menyaksikan laga yang diprediksi akan berlangsung sengit. Seikou tahu bahwa mereka harus memberikan yang terbaik jika ingin mengalahkan Kairo dan melangkah ke semifinal.

Pitching pertama datang dari Riku. Bola meluncur dengan kecepatan tinggi, menembus udara dengan ketepatan yang luar biasa. Namun, Kaito Moriyama dengan tenang mengamati bola yang datang dan menyiapkan pukulannya.

“Wham!” Suara bat yang memukul bola terdengar keras, dan bola itu melesat ke luar lapangan, melewati batas. Pukulan pertama dari Kairo menghasilkan home run yang membuat Seikou terkejut.

"Skor 1-0 untuk Kairo Academy!" seru komentator.

Riku menghela napas dalam-dalam. Ia tahu bahwa menghadapi Kaito bukanlah perkara mudah, tetapi ia tidak bisa membiarkan dirinya terpuruk.

"Kita harus lebih baik," kata Haruto dengan yakin. "Tidak bisa seperti tadi lagi. Fokus!"

---

Perubahan Taktik

Seikou High mencoba berbagai pendekatan untuk menghadapi Kairo, tetapi Kairo tampaknya selalu lebih cepat dalam membaca gerakan mereka. Setiap kali Seikou membuat serangan, Kairo berhasil menahan mereka dengan pertahanan yang rapat. Riku merasa frustrasi saat melihat timnya kesulitan mencetak angka.

Pada inning kelima, Seikou berada dalam posisi tertekan. Kairo sudah unggul 3-0, dan Riku tahu bahwa jika mereka tidak segera bangkit, pertandingan ini akan segera berakhir. Pelatih Tsubaki kemudian memanggil waktu dan mengumpulkan tim.

"Ini saatnya untuk mengubah taktik kita. Kairo tahu persis bagaimana cara kita bermain sekarang. Kita perlu membuat mereka bingung," kata Tsubaki.

Setelah beberapa menit berdiskusi, tim sepakat untuk mencoba pendekatan yang lebih berani. Alih-alih mencoba pukulan panjang, mereka memutuskan untuk fokus pada permainan umpan cepat, memanfaatkan kelemahan Kairo dalam mengatasi serangan tiba-tiba.

Riku dan tim mulai bekerja sama dengan lebih baik. Di inning keenam, mereka berhasil mencetak dua poin beruntun. Pertahanan Kairo tampaknya sedikit goyah. Mereka mulai menunjukkan sedikit celah dalam permainan mereka.

---

Pertandingan Memasuki Menit-menit Terakhir

Dengan skor 3-2 untuk Kairo, pertandingan memasuki inning kesembilan. Waktu semakin menipis, dan Seikou hanya memiliki satu kesempatan terakhir untuk mencetak poin dan mengalahkan Kairo.

Giliran Seikou menyerang, dan Haruto berada di posisi ketiga. Bola pertama datang cepat, dan Haruto mengayunkan bat-nya. “Crack!” Bat bertemu bola, dan bola itu melesat ke lapangan tengah.

Namun, bola itu tidak cukup jauh untuk menjadi home run. Para pemain Kairo mulai bergerak cepat menuju bola, siap untuk mencegah Haruto mencapai base kedua.

Riku, yang berada di posisi keempat, memandang Haruto yang berlari dengan kecepatan luar biasa. Ia bisa merasakan bahwa ini adalah saat yang menentukan. Jika Haruto bisa sampai ke base ketiga, peluang mereka untuk mencetak poin terbuka lebar.

Haruto berhasil meluncur ke base ketiga tepat waktu, memaksa Kairo untuk mengubah strategi mereka. Kini, Riku memiliki kesempatan emas untuk menyamakan skor.

---

Lemparan Terakhir

Saat giliran Riku tiba, suasana stadion semakin menegangkan. Semua mata tertuju padanya, dan ia tahu bahwa ini adalah momen penting. Kaito Moriyama berdiri di atas mound, matanya tajam menatap Riku.

“Ini dia,” kata Kaito dengan senyuman sinis. “Siap kalah?”

Riku menghela napas dan mengingat apa yang dia pelajari selama ini. Ia mengingat pesan pria tua yang dulu ia temui: “Mainkan permainan dengan hati.”

Bola pertama datang, dan Riku memukulnya dengan penuh kekuatan. Bola itu terbang jauh menuju outfield kanan, melewati batas lapangan, dan menghasilkan home run.

“Home run! Seikou High mencetak dua poin dan memenangkan pertandingan!” seru komentator.

Sorak-sorai menggema di seluruh stadion. Tim Seikou berlari menuju Riku, memeluknya dengan penuh kegembiraan. Mereka berhasil menembus batas dan melaju ke semifinal.

---

Pelajaran yang Diperoleh

Setelah pertandingan berakhir, Pelatih Tsubaki mengumpulkan tim di ruang ganti. “Kalian menunjukkan semangat yang luar biasa hari ini. Namun, jangan lupa, ini baru permulaan. Semakin jauh kita melangkah, semakin berat tantangannya.”

Riku dan timnya tersenyum. Mereka tahu bahwa perjalanan ini belum selesai, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka telah belajar banyak dari pertandingan ini. Kini, mereka siap menghadapi apapun yang ada di depan mereka.

1
Cevineine
semangat ya nulisnyaa
Xyro: makasih, jangan lupa like dan subscribe ya😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!