NovelToon NovelToon
Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:108.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yani_AZM

"Penting kah pak?" Tanya Hana dengan suara yang datar, berusaha biasa saja.

Pak Arman menganggukkan kepala.
"Sebentar saja, saya mohon" lirihnya.

Hana yang tanpa respon dianggap Arman menyetujui permohonan nya.

Arman dengan sigap menunjuk sebuah meja panjang yang terletak persis di samping pintu keluar kafe.
"Disini ya..." Ucap nya.

Hana mengangguk dan kembali duduk meletakkan tas ranselnya.

Sebelum duduk, Pak Arman terlihat seperti memberi kode kepada pelayan di dalam, seperti nya sedang memesan sesuatu.

Mereka duduk berdampingan menghadap jendela.

"Jadi gini Hana.. saya ingin kamu menjadi istri saya.." ucap pak Arman tanpa basa-basi sedikit pun.

"Apa! Istri?" Dengan suara yang agak keras melengking, Hana di buatnya kaget bukan kepalang.

Suaranya membuat orang - orang di sekelilingnya menoleh ke arah mereka.

"Iyaa istri" kata Arman kembali mengulang kata istri dengan lembut sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani_AZM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Titipan Ibu

1 tahun kemudian..

Kehidupan Hana kembali seperti semula, fokus belajar dan tidak ingin menghiraukan rasa pede nya semalam. Kini Hana sudah kelas 3 SMK.

Jam dinding menunjukkan pukul 05.30 pagi, Hana sedang bersiap-siap berangkat ke kesekolah.

"Hana.. nanti pulang sekolah tolong mampir membeli 1 kg tepung dan 1/2 kg margarin di toko enci ya.. ibu lagi kurang enak badan nih, malas jalan kedepan." ucap ibu dari arah dapur yang sedang menyiapkan bekal makan siang untuk Hana di sekolah.

"Emangnya Mau bikin apa Bu? Kalau ngga enak badan ngga usah bikin-bikin kue Bu, nanti kecapean aja deh" kata Hana sembari memakai sepatunya.

Ibu Maria, ibu nya Hana ini memang punya riwayat darah tinggi sejak melahirkan Hana dulu, dan sering kambuh seiring bertambahnya umur.

Ibu maria berjalan menghampiri hana sambil membawa bekal makan siang di tangan kanannya, dan segenggam uang di tangan kirinya "Mau bikin kue biji ketapang untuk besok, kan besok ada arisan keluarga dirumah bude Sri, kakak kakak mu pasti mampir kesini dulu kan.." katanya.

Ibu itu memang selalu repot kalau sudah urusan anak. Ia selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Ibu Maria juga sangat ahli dalam memasak apapun. Berbagai macam kue, atau lauk pauk.

Bapak Malik, suami dari Bu Maria alias bapaknya Hana juga sangat suka dengan apapun yang Bu Maria masak.

Hana memandang ibu dengan wajah sedikit cemas, karena wajah ibu terlihat lebih pucat dari pada biasanya.

"Obat darah tinggi nya masih ada kan Bu? udah di minum belum Bu?" Tanya Hana.

"Masih ada, 2 hari lalu baru di tebus sama bapak.. " jawab ibunya sambil memegang kepalanya.

"Jangan lupa di minum ya Bu obat darah tingginya" Hana mencoba mengingat kan ibu Maria.

"Iya nak, nanti abis sarapan ibu minumnya"

Hana kembali menatap ibunya.

"ini uang sangu mu 20 aja ya, ini uang untuk beli tepung nanti, jangan di gabung nanti ke tuker"

Ibu memberi uang 1 lembar Rp.20.000 untuk sangu sekolah Hana, dan 1 lembar Rp.50.000 untuk membeli tepung dan margarin.

Hana berpamitan berangkat ke sekolah dan mencium tangan ibu..

Tapi kali ini berbeda, ibu memeluk Hana.

"Tumben di peluk, kalau ada maunya meluk meluk hehehe" kata Hana menggoda.

Ibunya hanya tersenyum menatap Hana.

"Belajar yang giat ya nak, biar jadi orang sukses. Semoga kelak kamu juga dapat jodoh orang yang sangat sayang sama kamu, yang kaya, yang Sholeh" kata ibunya.

"Yeeee aamiin... Katanya aku masih sekolah... tapi sekarang ngomongin jodoh"

"Ya.. Aminin aja kalau di doain tuh" jawab ibu dengan cepat.

"Oiya ya hehehe... oh ya Bu, kalau ada kembaliannya untuk aku ya hehe" kata hana sambil memasukan uang tersebut ke saku baju nya.

Ibu hanya memberikan ekspresi setengah senyuman.

Ibu nya tau, Hana hanya berguyon..

Hana anak yang jujur sedari kecil, dia akan tetap mengulang dan meminta izin untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain, jika ia memang ingin.

"Bye ibu... Assalamualaikum Bu, jangan lupa minum obatnya" Hana melambaikan tangan nya sambil berlalu.

"Waalaikumsalam nak ku sayang" jawab ibunya sambil menutup pintu.

Dalam perjalanan menuju sekolah, Hana menaiki bus sekolah. Selain ber-AC nilai plusnya adalah gratis. Itu bisa membuat Hana menyisihkan uang sangu nya untuk di tabung.

Umur Hana yang sudah 18 tahun, tidak memungkiri kalau kebutuhan skincare nya sudah mulai bertambah banyak macamnya, sama hal nya seperti anak perawan pada umumnya.

Untuk bisa membeli semua itu, Hana menyisihkan sedikit demi sedikit dari uang sangunya.

Sesampainya di sekolah, Hana melalui pelajaran pertama dengan sangat baik.

Saat bertemu Pak Arman pun di sekolah seperti biasanya saja, pak Arman guru garang dan jutek.

Tapi hari ini bebas dari pelajaran matematika. pelajaran terakhir adalah bahasa indonesia.

Jam dinding di kelas terus berputar menunjukkan pukul 11.30 untuk mata pelajaran terakhir.

"Hana, Hana... Nengok dong.. hana... Pr bahasa Indonesia dong liat plis... " terdengar suara Gita yang berbisik dari arah belakang.

Hana menoleh sekejap, kedua mata nya di sipit-kan, tanda malas bercakap.

"Ogah....." spontan hanya 1 kata terucap dari mulut Hana menjawab permintaan dari Gita.

Hana kembali bergulat dengan pulpen dan bukunya, selain pintar matematika dia juga suka menulis cerita.

"Hana....... Plis.... " Suara Gita terdengar merengek, walaupun mereka seumuran dan sama - sama anak bungsu, tapi gaya Gita memang lebih manja dari pada Hana.

Wajar saja, karena Gita adalah anak satu - satunya di keluarga nya yang berkecukupan.

"Hana... Ih Hana nih. Plissssss dong.." Gita menghampiri ketempat duduk Hana.

"Plis dong Hana, nanti aku tlaktirrrr deh pulang sekolah di kantin" kata Gita memohon.

Tanpa pikir panjang Hana mengeluarkan sebuah buku dengan label bahasa Indonesia "nih.. bener yaaa traktir hehehe" senyum Hana terlempar tepat di bola mata gita, dan jemarinya mencolek pipi Gita.

"Dasar kamu nih, kalau traktir aja cepet" kata Gita sambil mengambil buku bahasa Indonesia dan segera menyalinnya.

"Iya dong, udah capek - capek mikir masa ngga dapat apa - apa! Lagi pula kamu juga kebiasaan deh nyontek terus!" Hana menjulurkan lidahnya ke arah Gita, meledek.

Gita hanya melirik judes menatap Hana.

Jam terus berputar, pelajaran bahasa Indonesia pun sudah usai. Tak lupa juga Hana langsung menagih janji nya Gita.

"Come on Gita... Perutku masih muat kok, mau di traktir apa nih sayangku?" Tanya Hana dengan nada menggoda.

"Ayok deh apa aja yang kamu mau" kata Gita.

Sampai nya di kantin, mereka memesan jus alpukat dan burger bakar.

Ternyata di kantin ada pak Arman, yang entah sedang apa di sana.

"Halo Pak Arman" sapa Hana dan Gita.

"Hai, mau pulang ya?" Tanya pak Arman.

"Iya pak, abis di traktir Gita. Soalnya dia nyontek ke aku pak" jawab Hana.

"Eh eh Hana" Gita dengan cepat menepuk lengan Hana yang jail sekali mulut nya.

Berani berani nya Gita melaporkan nya di depan pak Arman.

"Loh... Loh... Loh... Kok nyontek?" Tanya pak Arman.

"Eh eh ngga pak, Hana bercanda pak" Gita terlihat sangat takut dan panik.

Hana cekikikan melihat nya.

"Maaf ya pak, kita duluan ya pak... "

Gita menarik paksa lengan baju Hana ke arah pintu keluar. Hana masih saja cekikikan melihat ke-panikan Gita di depan pak Arman.

Mereka tidak makan di kantin, melainkan mereka makan sambil berjalan pulang ke arah halte bis.

Sampainya di halte bis Gita terlihat manyun saja dengan kantong jajanan di genggamannya.

"Git, cepetan abisin.. gak boleh makan di bis" kata Hana.

"Kenyang aku han, apalagi tadi kamu iseng banget, aku lanjutin makan di rumah aja..."

"Kenyang atau ngambek.. wleee" Hana menjulurkan lidahnya.

"Yeeee emang nya kamu kaya gilingan apa aja masuk wleee..." Gita pula menjulurkan lidahnya.

Mereka memang seperti kucing dan anjing. Sebentar - sebentar bertengkar. Tapi mereka berdua tidak pernah bermusuhan.

Mereka bersahabat sejak bayi.

Bus sekolah pun datang, dan lumayan agak penuh tapi mereka dapat kursi dari dua orang laki - laki dari sekolah lain yang mengalah untuk berdiri.

"Lumayan dapet duduk kan han hehehe" kata Gita yang duduk di dekat jendela.

Hana hanya melirik Gita dengan wajah datar.

"Oiya git, nanti kamu duluan aja ya, aku mau beli tepung titipannya ibu di toko enci takut ngantri dan kelamaan" kata Hana.

"Oh, oke deh..."

1
satu7
rani saha otorr???
GuGuGaGa_90
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Lha kata mereka sempat di jodohin..Emangnya siapa yg menjodohkan mereka? Kok sekarang malah kayak gak suka? 🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
biasanya cewek yg nekat ngejar2 cowok itu mah,Cewek yg udah biasa honta ganti cowok,Ngejar COWOK utk di jadiin ATM berjalan doang..
Qaisaa Nazarudin
Cari yg lain pak,Cewek nukan satu,Masih banyak yg lain,Bapak udah usaha,Dasar ceweknya aja yg gak mau,Jadi jangan di paksa2..
Qaisaa Nazarudin
Kalo gitu kenapa kamu galau dan marah2 saat Arman gak datang dan gak ngechat kamu..🙄🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Gila nih cewek kejam banget,gak tau terimakasih lagi..kesel aku Lama'..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwkw ketahuan tuh..Gengsi aja digedein..
Qaisaa Nazarudin
Makanya sok gaya gayaan jual mahal..
Qaisaa Nazarudin
Ntar kalo udah SAH jangan di sia-siain dan selingkuhin ya pak..
Jennifer Jatam
Luar biasa
Jennifer Jatam
Biasa
Lies Atikah
aku suka tuh
Lies Atikah
mangkanya kalau suka jangan terlalu di perlhat kan so dibutuh kan apa lagi di kejar jadi jual mahal cinta sih cinta tapi jangan jadi bodoh
Lies Atikah
ah kenapa jadi geuleuh sama si Hana so iye banget
Lies Atikah
so jual mahal loh han
Lies Atikah
kok Rani thor
Lies Atikah
sedih banget thor aku nangis loh
Lies Atikah
hadir thor
Dyah Ika
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!