NovelToon NovelToon
Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Laghrima~

Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.

INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wajah Yang Mirip

"Hoo... Sepertinya kau menemukan lawan yang merepotkan..." suara Fei Long terdenger setelah Pedang Naga bergetar.

Fang Wei tersenyum dingin, ia menatap Gagak Besi yang juga menatapnya. Kali ini ia tidak akan lagi menang dengan mudah.

Sesuai perkataan Fei Long, Gagak Besi merepotkan. Bukan hanya tingkat bela dirinya yang sama dengan Fang Wei namun senjata yang digunakan Gagak Besi perlu di waspadai. Pohon yang sempat tersabet oleh senjatanya mengering hingga daunnya berguguran, Fang Wei menebak jika terdapat racun di ujung senjatanya itu.

"Anak muda yang menarik!" Gagak Besi tertawa lantang, baru kali ini ada pendekar yang berhasil bersaing dengannya.

"Aku tidak akan meremehkannya..." Gumam Fang Wei, ia lalu melompat untuk menyerang Gagak Besi lebih dulu.

Gagak Besi tersenyum sinis dan menyambut serangan dari Fang Wei, lagi-lagi gelombang kejut tercipta dari pertemuan serangan itu. Akibatnya sebagian area hutan rusak serta Ling Ying juga terkena dampaknya, tubuhnya terhempas lebih jauh dan kembali memuntahkan darah.

"Seni Pedang Naga_ Pusaran Naga!"

Fang Wei melepaskan jurus pedang yang berputar, pedangnya menciptakan energi berwarna emas dan terus membuat belasan luka di seluruh tubuh Gagak Besi hingga memaksanya melompat menjauh.

"Beraninya kau!" Gagak Besi menjadi geram setelah menyadari jika topengnya hancur serta wajahnya penuh luka sobek.

Gagak Besi melayang di udara dan melepaskan sebuah serangan beruntun ke arah Fang Wei, rantai-rantainya seolah berubah seperti aliran air yang tak terputus. Fang Wei terus melompat acak menghindari serangan itu, tanah yang terkena ujung rantai Gagak Besi berasap serta rumputnya mengering.

Fang Wei masih terus menghindari serangan itu membuat Gagak Besi semakin geram hingga perlahan kehilangan kesabarannya.

"Pengecut! Sampai kapan kau akan menghindar?!" teriak Gagak Besi, matanya melotot marah melihat Fang Wei yang dengan mudah menghindari serangannya.

"Heee... Berhentilah melompat seperti monyet! Serang dia!" Fei Long ikut geram melihat Fang Wei, ia merasa bosan dengan tingkahnya.

"Diamlah!" Fang Wei sebenarnya sedang menyusun rencana, dengan senjata Gagak Besi dirinya kesulitan mendekatinya biarpun berhasil itu tidak bertahan lama karena Gagak Besi selalu cepat menjauh lagi.

Fang Wei menghentikan lompatannya dan melepaskan satu energi pedang ke arah rantai Gagak Besi menyebabkan sebuah ledakan yang menerbangkan tanah hingga pepohonan.

"Apa?!"

Gagak Besi kaget ketika Fang Wei menghilang setelah ledakan itu bahkan auranya pun menghilang seolah hanya ia sendirian. Tidak lama sekeliling Gagak Besi mendadak gelap dan seolah berada di suatu tempat yang sangat lembab.

"Tehnik ilusi? Anak muda yang menarik!" Gagak Besi merasa takjub, ia sudah puluhan tahun menjadi pembunuh dan tidak terhitung banyaknya ahli ilusi yang ia bunuh tapi baru kali ini dirinya melihat ilusi yang terasa sangat nyata seperti ini.

"Terlalu awal untuk takjub!"

Fang Wei tiba-tiba muncul di belakang Gagak Besi serta melepaskan sebuah tebasan telak padanya, serangan itu begitu mendadak sehingga Gagak Besi telat menghindarinya.

Gagak Besi melompat sebelum jatuh berlutut, punggungnya serasa ingin terpotong dan terus mengalirkan banyak darah. Gagak Besi meringis lalu mengalirkan tenaga dalamnya untuk menghentikan pendarahannya, Gagak Besi melihat sekelilingnya yang masih gelap serta ia tidak menemukan kehadiran Fang Wei.

Gagak Besi tiba-tiba merasakan batang lehernya yang terasa dingin, Gagak Besi langsung melompat dan dengan sigap melepaskan serangan rantai yang berputar mengelilingi seluruh tubuhnya.

Sebuah benturan keras terdengar tidak lama kemudian, Gagak Besi tidak berhenti sampai disana. Gagak Besi langsung melepaskan energi yang dahsyat dari tubuhnya dan menyatu dengan pusaran rantainya.

Fang Wei berdecak kesal setelah serangannya pedangnya hanya terus berbenturan pada rantai Gagak Besi, Fei Long terdengar menghela nafas di pikiran Fang Wei.

"Kau masih terlalu lemah untuk menyempurnakan jurus ini." Ucap Fei Long, ia memang baru saja mengajarkan sebuah jurus yang tidak terdapat di Kitab Naga Mengarungi Awan.

Jurus yang diajarkannya adalah sebuah jurus yang memanipulasi pikiran targetnya seolah membuat target merasa sedang terkurung di sebuah tempat yang luas tampa cahaya dan lembab. Sementara penggunanya akan terus melepaskan serangan beruntun secara acak tampa henti, bukan hal mudah untuk melakukannya karena setiap serangan itu membutuhkan tenaga dalam yang sangat besar serta kefokusan tinggi.

Fei Long dari awal tidak berharap Fang Wei bisa melakukannya dengan sempurna tapi setidaknya bisa menguras stamina dan tenaga dalam Gagak Besi. Jurus yang diajarkannya itu bernama, Domain Naga Kegelapan!

"Sial!" Fang Wei terlempar mundur belasan meter ke belakang dan mematahkan sebuah batang pohon. Darah segar mengalir dari tepi mulutnya.

Gagak Besi tidak dalam kondisi yang jauh berbeda, ia memang berhasil keluar dari ilusi dan berhasil melepaskan serangan kepada Fang Wei walau ia harus mendapat satu tebasan lagi di punggungnya. Tebasan itu semakin memperburuk lukanya sebelumnya.

"Tetua Gu! Anda baik-baik saja?!" Ling Ying berlari menghampiri Gagak Besi yang sempoyongan.

"Simpan pertanyaanmu! Kita harus pergi!" Gagak Besi menarik lengan Ling Ying dengan susah payah dan lari meninggalkan lokasi itu. Kondisi tubuhnya tidak memungkinkannya untuk terbang sekarang.

Fang Wei mengusap darah di mulutnya, ia bisa melihat Gagak Besi dan Ling Ying yang susah payah berlari. Fang Wei tersenyum sinis lalu ikut melesat mengejar mereka berdua.

"Apa lagi yang dia inginkan!" Gagak Besi menjadi panik ketika menyadari Fang Wei yang menyusulnya.

"Tetua Gu! Tidak bisakah anda terbang?! Saya tidak ingin mati!" Ling Ying menjerit, jantungnya seolah ingin meledak karena ketakutan.

Gagak Besi melototi Ling Ying, ia sudah akan melakukannya lebih awal jika bisa daripada harus lari menggunakan kakinya apalagi harus membawa Ling Ying juga.

"Jangan harap bisa lolos setelah semuanya!" Fang Wei melompat ke udara dan menggunakan kecepatan penuhnya setelah gagal menyusul Gagak Besi dengan ilmu meringankan tubuhnya.

"Berapa besar tenaga dalam miliknya?!"

Gagak Besi semakin panik setelah ia melihat Fang Wei masih mampu terbang mengejarnya, Ling Ying tidak kalah panik dan mulai menyesal ikut-ikutan untuk membunuh Fang Wei sebelumnya jika tahu semuanya akan berakhir seperti sekarang.

"Seni Bambu Giok_ Giok Es Beku!"

Seiring dengan teriakan Fang Wei, Pedang Naga diselimuti oleh tenaga dalam yang terasa sangat dingin. Fang Wei menebaskan pedangnya ke arah Gagak Besi, belasan jarum jarum es tercipta dan bergerak cepat dari tebasannya.

"Tetua Gu!"

Ling Ying berteriak kaget setelah menyadari serangan itu, Gagak Besi mengumpat sebelum berbalik dan menarik tubuh Ling Ying ke hadapan tubuhnya.

Gagak Besi lalu mengalirkan banyak tenaga dalam ke tubuh Ling Ying membuat wanita itu tersentak kaget namun, ia langsung mengetahui niat Gagak Besi melakukan hal itu tapi semuanya sudah terlambat.

"Tetua Gu, apa yan-"

Ucapannya tak sampai setelah belasan jarum es itu menancap di setiap tubuhnya dan merenggut nyawanya. Gagak Besi lalu melilitkan rantainya ke tubuh Ling Ying dan melemparkannya ke arah Fang Wei.

"Seni Pedang Naga_ Cahaya Naga!"

Fang Wei melepaskan sebuah cahaya ke arah tubuh Ling Ying yang ketika cahaya itu melewatinya langsung membelah tubuh itu dengan mudah, Gagak Besi mengumpat keras melihatnya.

Gagak Besi terus berlari dengan seluruh kemampuan dan tenaga dalamnya yang tersisa, kabut Hutan Adar yang semakin tebal menyusahkannya untuk melihat hingga beberapa kali ia hampir menabrak pohon. Gagak Besi sangat menyesal untuk memburu Fang Wei sejak awal, ia tidak akan melakukannya jika tahu Fang Wei memiliki kemampuan pedang yang unggul yang bahkan hanya bisa mendaratkan sedikit pukulan.

"Sudah berakhir!"

Gagak Besi tersentak kaget setelah Fang Wei berhasil menyusulnya dan sudah mengangkat pedagnya untuk menebasnya.

"Aku tidak terima! Kau juga harus mati denganku!" Gagak Besi berteriak, ia melompat mundur dan menelan sebuah pil berwarna merah.

Mata Gagak Besi berubah merah setelah menelan pil itu dan mulai menyerang Fang Wei dengan membabi buta bahkan tidak menggunakan rantainya lagi melainkan hanya terus melepaskan tapak beruntun ke Fang Wei.

"Hahahah, lihat dia sudah frustasi!" Fei Long terdengar tertawa terbahak-bahak di pikiran Fang Wei.

Fang Wei menghindari semua tapak itu sesekali menebas tubuh Gagak Besi namun luka itu seolah tidak terasa kepadanya bahkan Gagak Besi tidak mengehentikan pendarahannya dan hanya terus menyerangnya.

Gagak Besi tidak berhenti bahkan setelah Fang Wei memotong satu tangannya kali ini Gagak Besi bahkan menangkap pedangnya, Fang Wei mengalirkan tenaga dalam besar membuat Gagak Besi melepaskannya. Fang Wei langsung menendangnya hingga terlempar ke belakang.

"Aku bersumpah kau akan mati tragis!" Gagak Besi melototi Fang Wei, kini matanya sudah kembali normal.

"Kau menyumpahi dirimu sendiri." Fang Wei tertawa kecil sebelum mendekati Gagak Besi.

Fang Wei kembali mengalirkan tenaga dalam ke Pedang Naga dan mengarahkan serangan ke leher Gagak Besi.

Gagak Besi menyeringai, sebelum pedang Fang Wei mencapai lehernya ia tiba-tiba melemparkan sebuah serbuk ungu ke wajah Fang Wei yang membuat arah serangannya malah membelah kepala Gagak Besi daripada memotong lehernya.

"Tahan napasmu, bodoh!" Fei Long berteriak setelah melihat serbuk ungu itu namun, ia peringatannya terlambat. Fang Wei sudah menghirup sebagian dari serbuk itu.

Penglihatan Fang Wei menjadi buram serta kepalanya terasa pusing, tubuhnya jadi sempoyongan sebelum jatuh dan memuntahkan darah hitam.

"Sial racun!"

Fang Wei terus memuntahkan darah hitam, ia susah payah mengubah posisi bersila dan mulai menggunakan tenaga dalamnya untuk menahan racun itu.

Beberapa jam setelahnya barulah Fang Wei sedikit lebih baik namun ia masih merasakan racun itu menggerogoti tubuhnya secara perlahan, tenaga dalamnya tidak cukup untuk mencegah racun itu lebih jauh.

Fang Wei melihat sekitar, secara samar-samar ia menemukan sebuah goa yang tak jauh dari tempatnya. Fang Wei memegang dadanya, ia susah payah menuju goa itu untuk menawarkan racunnya dengan buah penawar di kantong ruangnya.

"Aku tidak bisa!" suara Fang Wei tertahan, ia memaksa dirinya tetap tersadar. Ia akan tamat jika kehilangan kesadaran.

Fang Wei memasuki goa itu dan bersandar di sebuah batu, nafasnya tersenggal-senggal. Ia mengeluarkan sebuah buah putih berukuran kecil dari kantong ruangnya sebelum memakannya, ia berharap buah itu setidaknya membantu kondisinya.

Kesadarannya semakin lemah, Fang Wei mengigit bibirnya agar tetap tersadar namun hal itu tidak berguna.

"Wajahmu sangat mirip dengannya walau aku sudah tidak melihatnya selama seribu tahun lamanya..."

Sebelum Fang Wei kehilangan kesadaran, hal terakhir yang ia lihat adalah wajah seorang pemuda tiga puluhan tahun yang tersenyum hangat padanya. Aura pemuda itu seolah menenangkan untuknya.

***

Hai, Terima kasih atas like dan komentarnya ya. Itu sangat berharga ;)

Saya rasa sebagian dari kalian tahu siapa ya pemuda itu...

Sampai jumpa di bab selanjutnya...

LPPN senantiasa up setiap hari, ooh mungkin besok saya akan lambat up karena harus ke acara keluarga. Terima Kasih juga sudah memberi nilai untuk karya ini, saya tidak menyangka mendapat penilaian dari kamu Terima kasih... Untuk kerja sama itu menarik...

1
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu thor
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
bagus
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
semangat
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
mantep
ahmat saepuloh
sip lah lanjutkan aku mendukungmu
afifo maning
mantap. semangat sampai tamat
ahmat saepuloh
lanjutkan yg puanjang
Anjaz Milian
bagus
Anjaz Milian
semoga lancar terus
Anjaz Milian
cepat sembuh Thor..
semangat
Mistar Efendi
mohon m'f Thor🙏 untuk konsep dunia versi shujinkouron sepertinya tidak begitu Thor (dunia bawah,tengah dan atas).
menurut yg saya fahami iyalah dunia luas yg di gambarkan kak Ron seperti tata Surya pada kehidupan nyata,ada bumi,mars Jupiter DLL,bedanya setiap dunia yg di gambarkan kak Ron ini memiliki kehidupan, misalkan fang Wei di bumi di huni manusia biasa-pendekar,nah di mars di huni oleh para kultivator, kemudian di Jupiter atau Venus di huni para demon (bangsa ye Wang,chi Yue,long nue DLL).
Mistar Efendi: hal ini di perkuat dari perkataan chi Yue kepada Xuehua di LPN,dia mengatakan sambil menunjuk bintang2 di langit " aku tidak tau yg mana,yg pasti tempat asalkan adalah salah satu dari bintang itu".
nah bintang di sini bisa kita asumsikan sebagai planet2 kalau di dunia nyata, karena planet2 jika di lihat dari bumi persis bintang2
total 1 replies
ricky suitela
cepat sembuh thor dan semangat up nya
afifo maning
jaga kondisi, moga sehat kembali dan semangat up nya/Good//Good/
Alfero Septiawan
jos
Dan Kawan-Kawan
Rengkarnasi siapa Yach Fang Wei ini ko Xiao Chen sangat merindukan nya..... jangan bilang itu guru Fang An.....
ricky suitela
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!