NovelToon NovelToon
Ditinggal Membuat Tuan Muda Frustasi

Ditinggal Membuat Tuan Muda Frustasi

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik / Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: acih Ningsih

“Tuan, Nyonya mengajukan gugatan cerai pada, Anda!”
“Hah! Apa dia seberani itu?! Biarkan dia melakukan apa yang ingin dia lakukan, kita lihat, pada akhirnya dia akan kembali meminta maaf dan memohon.”

Pada akhir yang sesungguhnya! si Tuan Muda, benar-benar ditinggal pergi tanpa jejak apapun hingga membuatnya menggila dan frustasi. Dan, empat tahun kemudian, di sebuah klub malam Kota Froz, ia di pertemuan dengan seorang wartawan yang sedang menjalankan misi penyamaran, untuk menguak kasus penculikan bayi empat tahun yang lalu, dan wartawan itu adalah wanita yang membuatnya frustasi.
“Dengan kamu pergi begitu saja apa kamu pikir bisa lepas begitu saja! Urusan kita di masa lalu belum selesai, istriku.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan

Sekertaris Lee, benar-benar melakukan apa yang Abraham perintahkan, membuang amplop berisi surat gugatan cerai itu ke dalam tong sampah.

        “Tuan, dua jam lagi ada meeting.”

       “Ya, kamu persiapkan saja,” sahut Abraham, yang masih fokus pada pekerjaannya. 

   Sekertaris Lee, mengangguk dan pergi. 

        

                    Sejak kejadian di Klub Venus, Abraham tidak pulang ke Villa Mars, tidak juga bertemu dengan Alea. Ingin memberi pelajaran pada wanita itu dengan cara mengabaikannya, tidak mengirim pesan secara langsung atau lewat kepala pelayan. Abraham menghilangkan begitu saja. Pikirnya, Alea akan memberondong dirinya dengan puluhan pesan permintaan maaf dan meminta dia pulang ke Villa. 

    Alih-alih mendapatkan apa yang diangan-angankan, di hari ketiga Abraham justru menerima surat gugatan cerai. Sangat mengejutkan! Tapi lelaki angkuh ini masih menduga jika Alea sengaja menarik ulur demi mendapatkan apa yang ia inginkan. 

         

              Abraham meletakkan pulpen,  nyatanya lelaki ini tidak fokus dengan pekerjaannya. Beberapa dokumen hanya Abraham coret-coret tidak jelas, ada sesuatu yang mengganggu pikiran hingga membuatnya tidak profesional seperti ini, tapi ia masih belum sadar itu apa. Abraham melirik tong sampah dimana Sekertaris Lee, membuang amplop berisi gugatan cerai. Hatinya semakin dingin. 

       Ia mengambil ponselnya, membuka aplikasi berkirim pesan. Banyak pesan yang masuk tapi bukan dari orang yang diharapkan. “Ok! Kita lihat seberapa lama kamu bisa bertahan,” kata Abraham, lalu mengaktifkan timer di ponselnya. 

              Timer yang disetel semakin berjalan menuju di angka yang sangat jauh, tidak diharapkan Abraham, dan lelaki ini  gelisah. 

 Bolak balik lelaki ini memeriksa ponsel, tapi pesan yang diharapkan tidak kunjung datang. 

      “Sial! Baik, kali ini aku akan berbaik hati padamu.” Batinya kesal lalu membuka aplikasi hijau berlogo gagang telepon, mencari kontak yang ia beri nama (penguntit) 

       Tapi….

                 Di blokir…

“Alea….” Geramnya, dengan meremas kuat ponsel hingga nyaris hancur. 

        

        Dengan penuh amarah, Abraham bangkit dari duduknya, meraih jas yang tergantung di sandaran kursi. 

        “Tuan, Anda mau kemana?” Tanya Sekretaris Lee, yang secara bersamaan memasuki ruangan Abraham.

           “Pulang!” Jawabnya singkat, namun penuh emosi. 

              Apa! Pulang!

       “Tapi Tuan, lima belas menit lagi, meeting dimulai.”

             “Batalkan!” 

        Semudah itu seorang Presdir membatalkan meeting yang sudah dipersiapkan dengan matang. Dibatalkan, di menit-menit terakhir. 

         Sekertaris Lee hanya bisa menggeleng, otaknya langsung berputar, bekerja menyusun kata-kata yang akan ia alunkan pada orang-orang yang sudah siap di ruang meeting. 

        “Lee, cepat siapkan mobil.” 

       Sudah membatalkan meeting seenaknya, tidak juga memberi Sekertaris Lee, kesempatan untuk pergi ke ruang meeting terlebih dahulu. 

       “Baik, Tuan.” 

          **

Di mobil.

      “Tuan, ada apa? Apa ada sesuatu terjadi di Villa?” Tanya Sekretaris Lee, tapi selama tiga hari ini dia tidak mendapat kabar tidak enak dari kepala pelayan, itu artinya di sana baik-baik saja. 

      Tapi kenapa Tuan Muda, tiba-tiba bernafsu ingin pulang. 

            “Apa harus ada alasan tertentu untuk pulang?” Abraham, malah balik bertanya.

          “Tidak Tuan, maafkan saya yang sudah mempertanyakan pertanyaan yang tidak berbobot.” 

              “Bagus jika kamu sadar itu.” 

Beginilah Abraham. Dingin, angkuh dan arogan. 

               **

Sesampainya di Villa Mars. Alangkah terkejutnya Abraham, saat mendapati Jessika ada di sana. 

          “Apa yang kamu lakukan di sini? Siapa yang memberimu izin, datang?” Abraham bertanya dengan geram. Dia paling tidak suka jika ada orang lain yang datang dan memasuki Villa Mars, tanpa izin terlebih dahulu padanya. Bahkan, Nyonya dan Tuan Liam pun, harus izin.  

         Jessika gugup, lebih tepatnya takut. 

            “Aku…Bibi Sandra, yang mengajakku kesini.”

          Bibi Sandra, itu artinya Nyonya Liam. 

          Kali ini Abraham benar sudah diambang emosi yang siap meledak. Tapi, bayangan masa lalu muncul hingga dalam keadaan emosi seperti apapun, Abraham tidak bisa memarahi apa lagi murka pada Jessika. 

         “Abraham tolong jangan marah, Bibi Sandra yang mengajakku, sungguh aku tidak berbohong.” 

      Abraham menghindar saat Jessika ingin meraih tangannya, wajahnya merah rahang pun ikut mengeras, dengan dingin Abraham berkata pada Sekertaris Lee, “Lee, antara Jessika pulang.” 

           Pulang.

“Tidak Abraham, aku tidak mau pulang…maksudku, aku tidak bisa pulang, rumahku tidak aman, aku takut tinggal di sana dan….”

         “Anda bisa tinggal di  Apartemen atau Hotel, untuk sementara waktu Nona Jessika,” potong Sekertaris Lee. Membuat Jessika menatapnya penuh marah.

            Sekertaris ini, selalu ikut campur. 

        “Pergilah Jessika, Lee akan mengantarmu ke Hotel yang aman,” timpal Abraham, lalu berjalan meninggalkan Jessika dan Lee.

     “Abraham tunggu! dengarkan penjelasanku dulu. Aku tidak bisa pulang atau tinggal di Hotel…” 

         “Nona, mari saya antar, Anda.” Tidak ingin membuat Abraham mengamuk, Sekertaris Lee langsung menyingkirkan Jessika. 

          Dengan langkah panjang dan sedikit tergesa-gesa, Abraham menuju dapur, Alea pasti ada di sana. Karena setiap kali dia pulang wanita itu selalu berada di sana. 

      Mungkin itu tempat favoritnya Alea. 

        Tapi hanya ada Bibi pelayan di sana. 

           Apa Alea di kamar? 

“Tuan Muda, Anda sudah kembali,” Pelayan yang sebelumnya tidak mendapat kabar, sang Tuan akan pulang, panik. Ia menundukkan kepalanya, “Selamat datang, Tuan Muda,” ia berlari menghampiri Abraham. 

         Abraham mengedarkan pandangannya, “Dimana Nyonya?” 

           Tuan Muda bertanya! Itu artinya Tuan Muda tidak tahu. 

            “Nyonya…. nyonya pergi, Tuan.”

        “Pergi!”

Dia tidak meminta izin.

          Abraham langsung memasang wajah kesal, “Kemana dia pergi?” 

         “Maaf Tuan, saya tidak tahu karena Nyonya tidak mengatakan, akan pergi kemana. Tapi….” Bibi pelayan semakin menundukkan kepalanya, ia sedih dan kembali melanjutkan ucapannya dengan pelan,” Nyonya membawa kopernya dan dijemput Pengacara dari Keluarga, Tuan Kim.” 

           Jiwa Abraham serasa dibakar dengan api yang berkobar. Panas, jengkel, tidak terima. Dia langsung menuju lantai atas memeriksa kamar Alea. 

     Ya, kamar Alea. Abraham dan Alea memiliki kamar masing-masing, mereka tidak pernah tidur di kamar yang sama semenjak menikah. 

          Kamar Alea masih sangat rapi. Gorden pun tertutup rapat, Abraham membuka lemari besar. Masih penuh dan lengkap. Tidak satupun Alea membawa barang yang memang sudah disediakan untuknya di sana. Baju dan gaun-gaun indah bahkan masih bersegel, padahal itu sudah dibeli tiga atau dua tahun yang lalu. Sepatu mahal tas mewah masih terbungkus, tidak pernah terbuka. 

     Sepanjang hari, selama bertahun-tahun Alea dikurung di Villa, Abraham tidak pernah mengajaknya pergi, ke pesta, menghadiri acara perusahaan, atau apapun itu layaknya istri-istri orang penting di luar sana, untuk apa Alea memakai barang-barang itu.

Dia istri tersembunyi, Alea  istri yang hanya disimpan di Villa pribadi suaminya, tanpa disentuh dan dicintai. 

      Abraham tertegun sejenak, lalu ia kembali membuka laci-laci besar. Segala macam dan bentuk perhiasan, mulai dari Emas, Berlian, Permata, tersusun rapi di sana. Masih utuh dan lagi-lagi masih tersegel. Kartu hitam yang pernah Abraham berikan pada Alea pun tersimpan di sana. Jadi, wanita itu pergi tanpa membawa apapun. Hanya beberapa pakaian yang tiga tahun lalu Alea bawa dari rumahnya, dan beberapa benda pribadi yang ia beli dari uangnya peninggalan, mendiang Tuan Kim. 

   

          

         

    

  

1
Elvira koma
Bagus banget ceritanya
Mazree Gati
AKHIRNYA KEMBALI,,,END,,UNSUB,,BUAT APA KABUR JAUH KLO UNTUK KEMBALI,,,SAMPAI SINI SAJA
Cinta Rodriques
thour Abraham SM alea ksh part donk
Suzanne Shine Cha
pengen nunjang burung si abrarrr kupret nihh lahh/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//Frown//Frown/
Chusnul Zazah
Selamat Alea dan Abraham , akhirnya penantiannya selama ini dikabulkan, Alea Hamidun lagi, tidak sia2 dia telah belajar mengurus baby dan bumil pasca lahiran nanti 🤩🤩🤩
Kebahagiaan Abraham berlipat mendapatkan kembali cinta Alea , dan akan menambah momongan adeknya Arlo, semoga bumil dan calon dekbay selamat sampai lahiran nanti 🤲🙏
Wah kenapa lgsg End, belum lihat keriwehan Abraham ngurus ngidamnya bumil dan pas nemenin lahiran nanti??
terus anaknya kali ini kembar lagi atau cuma satu?? 🤔😇😇
Terima kasih kak telah membuat karya yg indah, yg telah menemani kita selama ini , bisa jadi hiburan ditengah kesibukan yg sebrek 🙏👍👍❤️
kami tunggu karya yg baru selanjutnya,
semoga aja ada binchap untuk anak2 Abraham 😄😄🤗😍😍
Isma Nayla
Di tunggu cerita lainnya thor 😍
Achi: Terima kasih kakak 🤗🥰🫰🏻🫰🏻
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ririn Nursisminingsih
kereenn thor ceritanya
Ririn Nursisminingsih
cerdik alea
Ririn Nursisminingsih
alea kereen kmu..
Ririn Nursisminingsih
ayoo alea jg lemah lagi singkirkan itu ulet bulu nempel terusae
Ririn Nursisminingsih
ada hutang budi apakah abraham ini sama jesica gregeten a... sama pelakor
Ririn Nursisminingsih
gak gitu juga abraham pemaksaan namanya dulu kmana aje 3 thun dicuexin setelah mersakan nagih...
Ririn Nursisminingsih
Abraham ceo kok boding ndak tegezd sama jesica
Nuriati Mulian Ani26
suka sekali ceritanya
Achi: Terima kasih kakak ❤❤❤
total 1 replies
Ririn Nursisminingsih
anak sama bapak sama2 keras kepala
Achi: Hihi....tidak ada yang mau mengalah🤭
total 1 replies
Ririn Nursisminingsih
abraham ngeselin /Slight//Slight/
Achi: Mohon bersabar kak. Dia memang seperti itu. Ngesilin
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
bagus suda mulai terkuak
Nuriati Mulian Ani26
terharu ...
Nuriati Mulian Ani26
/Sob//Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!