Hidup Bintang seketika hancur setelah sahabatnya mengambil kekasih hatinya dan dihari yang sama ia juga harus kehilangan kehormatannya oleh orang yang tidak dikenal karena mabuk.
Apakah Bintang akan selamanya memendam rasa benci dan dendam jika akhirnya ia harus menjadi bagian dari keluarga sahabatnya itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon requeen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tes DNA
Karena mengalami luka yang cukup serius di kepalanya dokter memutuskan untuk melakukan operasi. Dan operasi harus dilakukan kurang dari 24 jam.
"Lakukan yang terbaik untuk putra kami dok !" ucap Rizal.
Karena pihak keluarga sudah setuju, masalah lain pun muncul, Langit membutuhkan pendonor dengan golongan darah B resus negatif namun saat ini stok di PMI sedang kosong karena untuk golongan darah jenis B resus negatif termasuk langka.
Rizal berusaha menghubungi teman-temannya untuk mencari pendonor dengan golongan darah yang sama dengan Langit namun belum berhasil.
Meski mengaku jika Langit adalah putranya namun nyatanya golongan darah mereka berbeda dan Rizal sangat menyesal karena tidak dapat menjadi pendonor untuk Langit yang sudah ia anggap seperti putranya sendiri.
Ditengah keputus asaan tiba-tiba pertolongan datang tanpa disangka-sangka. Bintang terpaku ketika tiba-tiba ada sosok pria tinggi tampan yang mengatakan jika ia memiliki golongan darah B resus negatif dan bersedia menjadi pendonor untuk Langit.
Bintang langsung bersujud di kaki pria itu dan mengucapkan terimakasih.
"Aku akan membayar atas kemurahan hati anda " janji Rizal.
"Baiklah..saya akan menagihnya jika anak itu selamat " jawab pria misterius itu sambil berlalu untuk melakukan transfusi.
Setelah mendapatkan pendonor yang cocok malam itu Langit langsung menjalani oprasi.
*
Dipa tampak memegang kapas yang terselip dilekukan tangannya setelah mendonorkan darahnya untuk seorang bocah yang tergeletak tak berdaya dengan luka serius di kepalanya.
Satu Jam sebelumnya
Dipa datang ke rumah sakit untuk menemui Leon. Rencananya ia akan menjemput adik iparnya dan mereka akan pergi bersama ke klub.
Ketika turun dari mobil Dipa tidak sengaja berpapasan dengan seorang gadis yang baru saja turun dari ojek.
Wajah cantik gadis itu mengingatkan Dipa pada peristiwa tiga tahun yang lalu dimana ia pernah merenggut kesucian seorang remaja di sebuah penginapan murah.
Meskipun sudah hampir tiga tahun namun Dipa masih mengingat dengan baik wajah gadis itu.
Tanpa sepengetahuan gadis itu Dipa mengikuti dan akhirnya Dipa mendapat informasi jika putra gadis yang ia ikuti itu sedang terluka parah karena terjatuh dari tangga.
Meskipun Dipa tidak yakin seratus persen jika gadis yang ia ikuti itu adalah gadis yang sama dengan yang ia renggut kesuciannya setidaknya malam ini Dipa sudah melakukan sebuah kebaikan. Namun jika benar gadis itu adalah gadis yang sama maka akan lain ceritanya. Dan Dipa akan terus mencari informasi mengenai anak itu.
Setelah selesai mendonorkan darahnya Dipa pun langsung menjemput Leon dan mereka pun langsung pergi ke klub.
*
Keesokannya sesuai rencana Dipa kembali datang ke rumah sakit. Kali ini kedatangannya adalah untuk membicarakan rencana pembangunan ruangan khusus tumbuh kembang anak disana.
Sebelum menuju ruangan adik iparnya ia menyempatkan mampir ke ruangan ICU tempat langit berada pasca oprasi semalam.
Dipa terlihat lega karena bocah itu akhirnya bisa selamat. Kembali bertemu Bintang membuat Dipa yakin jika ibu si bocah itu adalah wanita yang sama dengan wanita yang ia renggut kesuciannya tiga tahun yang lalu. Wanita yang baru ia tau jika namanya adalah Bintang.
"Saya sangat berterima kasih atas bantuan anda, sesuai janji saya anda boleh meminta apapun kepada saya " Rizal memberikan kartu namanya kepada Dipa.
"Baiklah..saya akan memikirkan apa yang saya inginkan dan secepatnya mengabari anda " Dipa menyimpan kartu nama Rizal kedalam saku jasnya kemudian pergi ke ruangan kerja Leon.
Dipa dan Leon cukup lama terlibat pembicaraan serius mengenai proyek pembangunan rumah sakit.
Setelah selesai membahas masalah proyek tiba-tiba Dipa merubah topik pembicaraan menjadi membahas salah satu pasien yang tengah dirawat di rumah sakit itu.
"Aku ingin kamu melakukan tes DNA atas pasien anak yang bernama Langit !" perintah Dipa sambil mengambil beberapa helai rambutnya dan memberikannya kepada Leon.
"Lakukan dengan cepat dan tidak usah banyak bicara terutama kepada Dina. Jika sampai bocor aku akan mencopot jabatan kamu dari kepala rumah sakit ini " lanjut Dipa penuh ancaman.
Leon sebenarnya ingin bertanya namun ia urungkan karena Dipa sudah memberi ancaman yang mempertaruhkan jabatannya.
"Baik Mas " jawab Leon patuh.
Setelah Dipa pergi Leon pun langsung beranjak menuju ruang ICU tempat pasien bernama Langit di rawat untuk mengambil sampel biologis milik bocah itu yang akan dicocokkan dengan sampel milik Dipa.
Pada saat itu hanya ada Shanti dan Rizal yang menunggui langit di depan ruangan ICU.
Seribu satu pertanyaan memenuhi kepala Leon, namun ia memilih untuk menyimpan rasa penasarannya itu dikepalanya.
Satu kecurigaan terbersit dari hati Leon..apa mungkin wanita yang sedang duduk bersama suaminya itu pernah selingkuh dengan Dipa ?
Setelah keluar dari ruangan Leon Dipa kembali bertemu dengan Bintang di kantin rumah sakit.
Wajah Bintang sudah terlihat segar tidak sepucat semalam karena kondisi Langit yang sudah mulai stabil.
Begitu melihat Dipa, Bintang kembali mengucapkan rasa terimakasih nya. Bagi Bintang Dipa adalalah dewa penolongnya dan ia tidak tau harus membalasnya dengan cara apa.
Karenanya Bintang tidak menolak ketika Dipa mengajaknya berbicara di sebuah bangku kantin rumah sakit itu.
"Saya tidak tau harus membalas kebaikan anda dengan cara apa " ucap Bintang.
"Kamu bisa membalasnya dengan menceritakan tentang hidup kamu " jawab Dipa. Ia akhirnya menemukan cara untuk mengetahui silsilah bocah bernama Langit itu.
"Tidak ada yang menarik mengenai hidup saya " jawab Bintang. Ia enggan membahas masa lalu yang ingin ia lupakan. Dan anehnya pria berhati Dewa itu malah ingin mengetahuinya. Apakah pantas jika ia menolaknya?
"Ya sudah kalau tidak mau aku tidak memaksa " jawab Dipa dengan wajah sedikit kecewa.
Dipa bangkit hendak pergi meninggalkan Bintang namun dengan cepat dicegah oleh Bintang.
"Baiklah..saya akan menceritakannya " ucap Bintang lirih.
Dipa kembali duduk dan memasang telinganya bersiap untuk mendengarkan cerita Bintang.
"Bagian mana yang ingin anda tau tuan ?" tanya Bintang.
"Kemana Ayah Langit, awalnya aku pikir Langit adalah putra orang yang bersamamu " Dipa menggiring Bintang agar langsung pada inti yang sangat ingin ia tau.
"Langit tidak memiliki Ayah, aku adalah korban pemerkosaan " jawab Bintang sambil menunduk.
Deg..jantung Dipa serasa ada yang menghantam dengan martil.
"Di sebuah klub malam aku nyaris dijual oleh temanku namun aku berhasil melarikan diri. Namun karena mabuk aku tidak tau apa yang terjadi tiba-tiba saja aku sudah berada di sebuah kamar hotel dan__" Bintang tidak mampu lagi meneruskan ceritanya dan Dipa pun tidak memaksa.
Degub jantung Dipa semakin kencang, akhirnya ia menemukan gadis malang itu.
"Jadi langit itu.. ?" tanya Dipa.
"Ya..aku hamil dan akhirnya aku dikeluarkan dari sekolah " jawab Bintang sendu.
Dipa menelan ludah getir, delapan puluh persen ia yakin jika Langit adalah putranya. Sisanya ia hanya tinggal menunggu hasil tes DNA.