AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 MIIM
*****
"Takut apa?" Tanya Axel sambil menaikkan sebelah alis nya.
"SEMUANYAAA" teriak Aurora dengan memejamkan mata nya.
Axel terkejut mendengar teriakkan Aurora dan langsung mengerem mendadak. Aurora terkejut karena mobil tiba tiba berhenti.
Puluhan mobil hitam datang ingin menyerang mereka dan ada beberapa orang yg sudah keluar dan menodong kan senjata api nya.
"Tunggu di sini dan jangan keluar." Titah Axel kepada Aurora.
Aurora yg panik pun langsung menurut dan langsung menangis karena ketakutan.
"Don't cry, ada aku kita akan aman" ucap Axel dengan lembut dan membelai rambut Aurora yg tidak bisa melihat Aurora menangis.
"Ta-tapi mereka terlalu banyak, ba-bagai,," ucap Aurora yg terpotong.
"Stttt, jangan menangis aku tidak ingin melihat nya. Kamu hanya perlu duduk diam dan jangan pernah keluar mobil ini sudah di setting anti peluru, dan kamu aman di sini." Ucap Axel dengan lembut dan menghapus air mata Aurora.
Axel mengambil senjata api milik nya dan memberikan salah satu nya kepada Aurora.
"Pegang ini jika sewaktu waktu keadaan mendesak" ucap Axel memberikan pistol tersebut kepada Aurora.
Aurora yg tidak asing dengan senjata tersebut mengambil nya dengan tangan bergetar, dan mengangguk pelan dan menurut arahan Axel.
"Good girl" ucap Axel tersenyum smirk.
Dorrr
Satu tembak yg di layang kan oleh musuh Axel ke udara menyadar kan kembali fokus Axel.
"Shitt" umpat Axel dan langsung memencet tombol merah yg sudah terhubung dengan markas besar Axel dan tentu sudah terhubung dengan tangan kanan Axel.
"Jangan keluar!! Setelah aku keluar kunci mobil ini. aku akan menyelesaikan ini semua" ucap Axel dan langsung keluar dari mobil.
Di dalam mobil Aurora hanya bisa melihat perang dingin antara Axel dengan puluhan musuh nya.
"Siapa kalian" suara bariton Axel dengan dingin.
"Kau tidak perlu tau siapa aku Axel" ucap nya dengan santai.
Axel menyunggingkan senyum smirk nya karena dia sudah bisa menebak siapa orang di balik mobil tersebut.
"Keluar" ucap Axel singkat.
Edward pun keluar dari mobil dengan tatapan penuh dendam.
"Apa mau mu Edward?" Tanya Axel dengan dingin dengan melayangkan tatapan tajam.
"Hahaha" suara Edward menggema. "Setelah kau menghabisi nyawa orang tua ku apa kau pikir aku akan melepas kan mu!!" Jawab Edward dengan mata penuh dendam nya.
Axel berdecih pelan mendengar perkataan Edward.
"Apa sekarang kau menyalah kan ku, ahaha dunia bahkan tau jika aku tidak suka dengan penghianat seperti orang tua mu Edward" ucap Axel dengan dingin dan santai.
Tiba tiba ratusan mobil mewah serba hitam melesat dan ribuan anak buah Axel sudah mengepung semua anak buah Edward.
Melihat banyak nya anak buah Axel membuat Edward terkejut dan tak bisa berkutik ketika melihat semua anak buah Axel sudah menodongkan senjata ke arah nya.
Axel yg melihat wajah panik Edward tersenyum remeh. "Ada apa Edward?" Tanya Axel dengan santai dan senyum penuh kemenangan.
"BAJINGAN KAU AXEL" teriak Edward.
"Yaa aku tau, seharusnya kau tidak perlu mengusik ku jika tau aku seorang bajingan Edward" balas Axel.
Edward yg tidak bisa menahan diri pun langsung melepaskan tembakan nya ke arah Axel. Namun Axel yg sangat lihai dengan tembakan tiba tiba yg di berikan oleh Edward pun langsung menundukkan kepala nya dan tembakan tersebut melesat mengenai anak buah nya sendiri.
"Ahkk" teriak anak buah Edward yg sudah terkapar dengan darah berhamburan di sekitar nya.
Edward yg melihat tembakkan nya meleset pun melotot kan mata nya, dia tidak percaya jika Axel bisa menghindari tembakkan nya dengan gesit.
Edward yg tak puas pun langsung melesat kan tembakkan nya ke arah Axel kembali namun kali ini Jack lebih dulu menembak lengan Edward dan langsung mengeluarkan darah segar dengan pistol yg terpental jauh.
"Ahkkkk, sialann" teriak Edward mengerang kesakitan.
Perang pun di mulai ketika Axel memberi aba aba ke anak buah nya, Axel tentu tidak akan gegabah dan menyerang dulu jika tidak ada yg memulai nya.
Suara tembakan menggema di telinga gadis yg berada di mobil Axel dengan perasaan yg campur aduk.
Dia teringat akan kejadian yg menimpa nya puluhan tahun silam di mana dia kehilangan dua orang yg sangat ia sayangi untuk selama nya.
Tubuh Aurora bergetar hebat ketika ada beberapa anak buah Edward yg datang menghampiri mobil Axel yg menggedor pintu mobil dengan keras.
"Bagaimana ini, aku sangat takut" batin Aurora dengan pecah nya tangis nya di dalam mobil sendirian.
"Buka pintu nya brengsek", ucap anak buah Edward.
Dorrr
Dorrr
Dorrr
Anak buah Axel mati di tangan Axel dengan melesatkan tiga tembakan dan mampu melubangi kepala anak buah Edward.
Aurora yg melihat suasana di depan nya penuh dengan pertumpahan darah pun menangis sejadi jadi nya dengan ingatan ingatan yg ada di pikiran nya, Aurora sudah merasakan pusing dan hampir ingin pingsan.
Anak buah Axel berhasil melumpuhkan semua pasukan Edward yg tak seberapa itu, Axel pun membawa Edward ke ruang bawah tanah nya dengan menyuruh anak buah nya untuk membawa nya.
Selesai menyuruh anak buah nya untuk membereskan semua nya Axel pun berlari masuk ke dalam mobil nya dan melihat keadaan Aurora yg menangis tersedu sedu.
"Hey, are you okay?" Tanya Axel dengan lembut mengusap air mata yg membasahi pipi Aurora.
"Hiks a-aku takut" lirih Aurora yg semakin menangis.
"Tenang lah semua sudah aman, please don't cry aku ada di sini" ucap Axel menenangkan Aurora dengan lembut.
Aurora pun menghambur ke pelukan Axel dan menangis sejadi jadi nya di pelukan Axel.
Axel pun memeluk Aurora dengan erat. Axel yg menyadari tubuh Aurora yg bergetar hebat pun kembali mengeratkan pelukan nya.
Axel yg tidak mendengar tangisan Aurora pun melepas pelukan nya, seketika Axel berubah menjadi panik karena melihat Axel yg terpejam rapat.
"Heyy, kamu tak apa? gadis lucu bangun lah ku mohon" ucap Axel menepuk pelan pipi Aurora.
Axel pun langsung membawa Aurora ke rumah sakit dengan kecepatan tinggi.
Tanpa menghiraukan lampu merah Axel tetapi melesatkan mobil nya dengan menambah kecepatan mobil nya hingga bisa sampai di rumah sakit tepat waktu.
Semua polisi yg hendak ingin mengejar mobil Axel pun tidak berani karena tahu jika di dalam mobil tersebut adalah AXELINO VANDER DRAVION mafia tertinggi di penjuru dunia, ya semua orang yg berada di negara yg sama dengan Axel akan tunduk kepada nya karena polisi juga termasuk juga dalam naungan Axel.
*
*
*