Li Mei, putri sah dari Jenderal Besar, dijebak oleh saudara tirinya dan selir ayahnya atas tuduhan pengkhianatan.
Di tengah hujan deras, di hadapan rakyat yang mencemoohnya, Li Mei berlutut di atas panggung eksekusi, menunggu algojo mengayunkan pedangnya. Keluarganya hanya menatap dingin ke arahnya.
Namun, saat bilah tajam hampir menyentuh lehernya, suara dingin dan mekanis tiba-tiba menggema di kepalanya:
[“Sistem Reinkarnasi Aktif. Apakah Anda ingin hidup kembali dan membalas dendam?”]
Ya!
Saat Li Mei membuka mata, dirinya terbangun di saat usianya masih 17 tahun. Di mana ia belum bertunangan dengan putra mahkota. Li Mei bersumpah untuk tidak mengejar cinta keluarga dan putra mahkota.
INGAT! KALAU TIDAK SUKA SILAHKAN SKIP! TIDAK PERLU MEMBERIKAN RATING BURUK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Elemen Api Aktif
Setelah mendengar misi dari sistem, Li Mei mengalihkan pandangannya ke arah Xiao Lan yang tengah menyiapkan teh hangat.
“Xiao Lan,” panggilnya dengan suara tenang.
Xiao Lan segera menoleh. “Ya, Nona?”
“Mulai sekarang, jangan biarkan siapa pun mendekat ke paviliun ini.”
Xiao Lan sedikit terkejut, tetapi ia segera mengangguk patuh. “Baik, Nona.”
Tanpa membuang waktu, Li Mei berjalan menuju halaman belakang paviliunnya yang sunyi. Bulan menggantung tinggi di langit, cahayanya menerangi rerumputan yang bergoyang lembut ditiup angin malam.
Li Mei menghela napas, lalu duduk bersila.
Misi kali ini tidak mudah.
Menguasai dua elemen secara terpisah sudah sulit, tetapi menggabungkannya? Itu adalah sesuatu yang bahkan para ahli pun belum tentu bisa melakukannya dengan mudah.
Namun, Li Mei bukan orang biasa. Ia menutup matanya dan mulai berkonsentrasi.
Di dalam dantian Li Mei, ia merasakan aliran energi spiritualnya. Dua elemen yang sudah ia kuasai—air dan angin—bergerak dalam arus yang berbeda.
Air … Bersifat tenang, fleksibel, mengalir dengan lembut.
Angin … bebas, liar, tidak bisa dikendalikan begitu saja.
Li Mei mengangkat tangannya. Ia membentuk bola air di telapak tangan kanannya, sementara di tangan kirinya, angin mulai berputar perlahan.
Sekarang, Li Mei hanya perlu menyatukan keduanya. Namun, begitu ia mencoba mendorong energi angin ke dalam air, bola air itu pecah, dan angin berhamburan ke segala arah.
Li Mei mengerutkan kening.
Gagal.
Tapi Li Mei tidak menyerah.
****
Di sisi lain, saat Li Mei tengah terus berlatih dengan tekun untuk menguasai elemennya, suasana di paviliun anggrek jauh berbeda.
Li Zhu duduk di kamarnya yang mewah, tetapi pikirannya terus dipenuhi oleh bayangan Li Mei.
Ada yang berubah.
Sejak acara penyambutan ayahnya, Li Mei terlihat berbeda. Bukan lagi gadis bodoh yang selalu mengejarnya atau memohon perhatian dari semua orang.
Li Zhu menggigit bibirnya.
Kenapa dia berubah? Kenapa dia tidak marah atau mengamuk seperti biasanya?
Jika Li Mei tetap menjadi gadis yang gegabah dan ceroboh, maka tidak akan ada yang menaruh perhatian padanya. Tetapi sekarang…
Tidak! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi!
Dengan perasaan yang semakin gelisah, Li Zhu meremas pakaiannya. Napasnya tersengal karena emosi yang meluap.
Tanpa sadar, energi angin mulai berputar di sekelilingnya.
“Ugh!"
Hembusan angin liar muncul di dalam kamarnya, membuat barang-barang berjatuhan. Vas porselen yang indah pecah berhamburan di lantai. Kain-kain mewah beterbangan ke segala arah.
Para pelayan yang berada di dekatnya langsung menundukkan kepala dalam ketakutan.
“Nona … tolong tenangkan diri Anda .…” salah satu pelayan berbisik, suaranya gemetar.
Namun, Li Zhu tidak peduli. Ia terus mengendalikan elemen anginnya dengan kemarahan yang semakin membesar. Tiba-tiba...
Brak!
Pintu kamar terbuka dengan kasar.
Ling Zhi melangkah masuk dengan wajah marah.
“Li Zhu! Apa yang kau lakukan?” tegurnya dengan suara tajam.
Melihat ibunya, Li Zhu segera mengendalikan emosinya dan membiarkan angin di sekelilingnya mereda.
“Ibu .…” suaranya terdengar manja, berbeda dari sebelumnya.
Namun, Ling Zhi tidak tertipu. Matanya melirik ke sekeliling kamar yang berantakan, lalu kembali menatap putrinya dengan tajam.
“Berhentilah bertindak sembrono! Jenderal Li Zhen ada di rumah, kau ingin dia melihatmu seperti ini?”
Li Zhu mengepalkan tangannya. “Tapi, Ibu … Li Mei … dia berubah .…”
Ling Zhi menghela napas panjang dan mendekati putrinya, duduk di tepi ranjangnya.
“Dengarkan aku, Zhu’er,” katanya dengan nada lembut tetapi tegas. “Apa pun yang terjadi, kau tetap putri kesayangan ayahmu. Kau tidak perlu khawatir tentang Li Mei.”
“Tapi .…”
“Kau hanya perlu tetap bersikap seperti biasanya. Biarkan dia melakukan apa pun yang dia mau. Lagipula, apa yang bisa dia lakukan? Dia tetap anak yang tidak berguna di mata semua orang.”
Li Zhu menatap ibunya dengan ragu, tetapi kata-kata Ling Zhi perlahan mulai menenangkan hatinya.
"Iya, Ibu benar. Li Mei tetap tidak berguna,” gumamnya sambil tersenyum tipis.
Ling Zhi mengusap kepala putrinya dengan lembut. “Sekarang, rapikan kamarmu dan jangan membuat masalah. Ibu tidak ingin Jenderal Li Zhen mulai menaruh perhatian pada hal yang tidak perlu.”
Li Zhu mengangguk patuh.
Setelah memastikan putrinya tenang, Ling Zhi berdiri dan berjalan keluar dari kamar, meninggalkan Li Zhu yang kembali merenung.
Tunggu saja, Li Mei … aku ku tidak akan membiarkanmu mengubah segalanya.
Senyum dingin di wajah Li Zhu, dan cahaya berbahaya muncul di matanya.
****
Terlihat Li Mei kembali mengulanginya setelah gagal tadi, ia mencoba metode yang berbeda. Kali ini, ia tidak memaksa angin masuk ke dalam air. Sebaliknya, ia membiarkan angin berputar mengelilingi air, membentuk pusaran kecil yang membuat air tetap stabil.
Tapi lagi-lagi, bola air itu hancur begitu anginnya menjadi terlalu kuat. Malam semakin larut, tetapi Li Mei tetap bertahan.
Keringat mulai mengalir di pelipisnya, tetapi matanya tetap fokus.
Li Mei terus mencoba, lagi dan lagi, memperhatikan dengan seksama bagaimana kedua elemen itu bereaksi satu sama lain.
Dan akhirnya, saat fajar mulai menyingsing, ia menemukan caranya.
Alih-alih mengendalikan air dan angin sebagai dua kekuatan yang terpisah, ia membiarkan keduanya bergerak selaras.
Li Mei menarik napas dalam, lalu mengangkat kedua tangannya.
Bola air kembali terbentuk di telapak tangannya, tetapi kali ini, angin tidak lagi mencoba menerobos masuk dengan paksa.
Sebaliknya, angin membentuk pusaran lembut di sekitar bola air, membuatnya tetap stabil dan berputar dengan cepat. Dan saat itu terjadi tiba-tiba ...
Ding!
[Selamat! Misi Ketiga telah diselesaikan!
[Hadiah: Elemen Api telah terbangun!]
Tiba-tiba, Li Mei merasakan sesuatu yang panas mengalir di dalam dantiannya.
Energi yang berbeda dari sebelumnya. Ia membuka matanya, dan dalam sekejap, nyala api muncul di telapak tangannya.
Merah menyala, membara dengan kekuatan yang luar biasa.
Xiao Lan yang baru saja keluar dari paviliun terkejut melihat pemandangan itu.
“N—Nona?” gumamnya dengan mata membelalak.
Xiao Lan berdiri terpaku, matanya membulat dalam keterkejutan.
Di hadapannya, Li Mei berdiri tegap dengan aura yang berbeda dari sebelumnya. Udara di sekeliling mereka terasa bergetar halus, seolah merespons kehadiran kekuatan baru yang mengalir dalam diri Li Mei.
“Tidak mungkin .…” Xiao Lan berbisik pelan, tetapi suaranya tetap terdengar di tengah keheningan malam. “Nona … Anda sekarang memiliki tiga elemen?”
Tatapannya tertuju pada tangan Li Mei yang masih mengeluarkan jejak energi. Sisa uap dingin dari elemen air berpadu dengan hembusan angin tajam yang hampir tak terlihat, lalu tiba-tiba, sebuah percikan api kecil muncul di ujung jari Li Mei sebelum menghilang begitu saja.
Li Mei menurunkan tangannya, lalu menatap Xiao Lan sekilas.
“Apa kau akan terus terkejut seperti itu?” tanyanya dengan nada datar.
Xiao Lan tersentak, lalu segera menggeleng. Namun, rasa kagum tetap terlihat jelas di wajahnya.
“Nona, ini luar biasa! Hampir tidak ada kultivator yang bisa mengendalikan tiga elemen sekaligus!” serunya. “Bagaimana bisa Anda .…”
jangan pernah ada penyesalan di kemudian harinya
menyesal pun sudah tak ada artinya lagi buat keluarga Li😤😤😤😤😤
demi hasutan dari seorang selir and anak tiri, dengan tega nya membuang anak kandung nya😤😤😤😤😤😤😤
and jangan sampai menjilat ludah sendiri
karena tu akan sangat memalukan🤣🤣🤣🤣🤣
bikin ketagihan baca
update nya juga ngga pelitt