NovelToon NovelToon
Ayah, Aku Anakmu

Ayah, Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Trauma masa lalu / Pelakor jahat
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

"Ayah, kenapa Ayah merahasiakan ini semua padaku Yah?" Tanya Alesha yang harus menelan pil pahit saat mengetahui kebenaran tentang dirinya, kebenaran bahwa Ia adalah anak hasil dari pemerkosaan yang di alami oleh ibunya.

"Nak, kamu anak Ayah, apapun yang terjadi, kamu tetap anak Ayah." Ucap Pak Damar dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Tidak Yah, aku benci Ayah. Aku benci pada diriku sendiri yah." Ucap Alesha sembari memukuli tubuhnya sendiri.

"Jangan lakukan itu Nak, kamu Anak Ayah, sampai kapanpun kamu anak Ayah." Ucap Damar sembari memegangi tangan Alesha agar tak memukuli tubuhnya lagi.

Melihat anak yang begitu Ia sayangi seperti ini membuat hati Damar begitu hancur.

"Atau jangan jangan Ibu terkena gangguan jiwa karena aku Yah, karena Ibu hamil anak dari para bajing*n itu Yah." Tebaknya karena semua orang bilang Ibunya gila semenjak melahirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di usir

Hari-hari berlalu begitu cepat, Damar dan Ajeng menjalani hidupnya dengan penuh kebahagiaan, Damar yang bekerja sebagai manager di caffe milik sahabatnya sekaligus CEO di perusahaan milik Ayahnya, namun tetap bisa menjaga Ajeng yang tengah hamil dengan baik.

"Sayang, aku berangkat ke kantor dulu ya, ada meeting soalnya." Ucap Damar yang sudah bersiap untuk berangkat bekerja.

"Sarapan sudah Mas siapkan, Mas juga sudah buatkan susu untuk kamu, jangan lupa makan dan di minum ya susunya." Sambungnya.

"Iya Mas." Sahut Ajeng yang berusaha bangun dari duduknya, perut Ajeng yang mulai membesar karena usia kehamilan yang sudah menginjak delapan bulan, membuatnya sedikit kesulitan untuk bangun.

Setelah Ajeng berdiri, Damar segera berjongkok dan mengusap perut Ajeng, lalu menciumnya sembari berkata, "Ayah berangkat kerja dulu ya Nak, bantu Ayah jaga Bunda ya, kamu jangan nakal." Ucapnya lalu kembali berdiri dan mencium kening Ajeng.

"Oke, Mas harus berangkat sekarang, kamu baik baik dirumah ya sayang, Bi Dijah mungkin sebentar lagi akan datang, Jadi kamu jangan kerjakan apapun, biar Bi Dijah aja yang mengerjakan pekerjaan rumah." Ucap Damar, Ajeng segera mencium tangan Damar.

"Iya Mas." Sahut Ajeng lagi.

"Assalamualaikum sayang." Ucap Damar.

"Wa'alaikumsalam. Hati hati Mas." Ucap Ajeng menatap kepergian suaminya.

Ajeng berjalan menuju teras lalu melambaikan tangan pada Damar yang sudah mengendarai mobilnya.

Ya, setelah kembali bekerja di perusahaan, Damar kembali mendapat Fasilitas mobil, namun bukan mobil miliknya melainkan mobil dari perusahaan, karena Damar menolak saat Pak Adhi menyuruhnya membawa mobil yang memang di beli untuk Damar.

Setelah mobil yang di kendarai sang suami sudah jauh, Ajeng segera masuk ke dalam rumah untuk sarapan dan juga minum susunya.

Membuka tudung saji, wajah Ajeng begitu bahagia saat melihat makanan yang sangat di sukainya ada di atas meja.

"Mas Damar masak sendiri atau beli ya, tapi kalau beli memang ada yang jual pagi pagi begini." Gumam Ajeng namun tak begitu ia hiraukan, dia langsung melahap nasi goreng seafood kesukaannya.

"MashaAllah, ini enak sekali, ini beneran Mas Damar yang masak ngga sih, kok enak banget." Batin Ajeng yang begitu lahap makan nasi gorengnya.

Setelah selesai, Ajeng segara mengambil ponselnya untuk menghubungi suaminya.

"Hallo Mas." Sapa Ajeng saat panggilan terhubung.

"Iya sayang, ada apa?" Tanya Damar.

"Mas, Ini mas yang masak nasi gorengnya?" Tanya Ajeng

"Iya sayang? kenapa? ngga enak ya? kalau ngga enak ngga udah di makan sayang, nanti suruh bi Dijah aja beli makanan di luar." Ucap Damar.

"Mas, justru ini enak banget Nasi gorengnya, udah habis aku makan tadi Mas."

"Oh syukurlah sayang. Kapan kapan aku masakin lagi kalau kamu suka." Ucap Damar.

"Mau Mas." sahut Ajeng dengan nada manjanya.

"Iya sayang, nanti aku masakin lagi ya." Ucap Damar.

"Terimakasih Ya Mas." ucap Ajeng.

"Iya sayang, Mas sekarang mau ke ruang Meeting dulu ya, kamu baik baik disana, jangan capek capek ya." Ucap Damar.

"Iya Mas, maaf ya kalau aku ganggu Mas kerja."

"Ngga kok sayang."

"Assalamualaikum Mas."

"Wa'alaikumsalam sayang." Jawab Damar lalu panggilan pun berakhir.

Ajeng menyimpan ponselnya di atas meja, lalu meminum susu khusus ibu hamil yang sudah di buat oleh suaminya.

Saat sedang menikmati menyeruput segelas susu, tiba tiba saja ada yang menggedor pintunya dengan kasar.

Brak Brak Brak

Ajeng cukup terkejut, perlahan Ajeng mendekat ke arah pintu, dilihatnya lebih dulu siapa yang datang dari jendela, karena Ajeng sangat takut jika kejadian 8 bulan yang lalu terulang kembali.

"I.. itu kan, Mamahnya Mas Damar." Ucap Ajeng terkejut dengan kedatangan mamah mertuanya.

"Ajeng... Ajeng... Keluar kamu." Teriak Bu Tania yang merupakan Mamah dari Damar.

Sontak Ajeng langsung meraih gagang pintu dan menekannya, pintu pun terbuka. Ajeng segera menghampiri mamah mertuanya.

"Ma.. mamah." Sapa Ajeng namun justru mendapat tatapan tajam dari Mamah mertuanya.

Ajeng memberanikan diri hendak mencium tangan Bu Tania, namun belum sampai menyentuh tangan mamah mertuanya, Bu Tania sudah lebih dulu menepis tangan Ajeng.

"Jangan coba coba sentuh tanganku." Bentaknya.

"Ma.. maaf Mah." Ucap Ajeng mengurungkan Niatnya untuk mencium tangan mertuanya.

"Aku sudah tau apa yang terjadi pada kamu sehari setelah pernikahan kalian." Ucapnya dengan nada sinis.

"Aku yakin, apa yang terjadi padamu adalah hukuman karena kamu berani membuat anakku kabur hanya untuk menikahi kamu, Bahkan anakku menjadi anak durhaka karena kamu." Tuduh nya membuat Ajeng semakin menundukan kepalanya.

Merasa apa yang diucapkan oleh mamah mertuanya benar dan inilah hukuman yang harus Ia terima karena tetap menikah dengan Damar, padahal jelas jelas keluarga Damar menentangnya.

"Sebagai sesama perempuan aku kasihan padamu, tapi sebagai seorang ibu aku ingin kamu pergi dari kehidupan putra ku, kamu itu sama sekali tidak pantas untuk Damar." Hardik nya.

"Jangan gunakan kehamilan mu sebagai alasan agar Damar tetap bertahan denganmu karena anak yang ada di dalam kandungan kamu sama sekali bukan anak Damar, Dia anak salah satu dari laki laki suruhan Kayla." Sambungnya

Deg

"A.. apa Mah? Ja.. jadi me.. mereka orang suruhan Kayla?" Kaget Ajeng yang memang belum tau bahwa dalang di balik kejadian dulu adalah Kayla.

"Apa Damar tidak mengatakan padamu Ajeng, Bahkan Damar sendiri yang menjebloskan Kayla ke penjara." Ucap Bu Tania, Ajeng hanya menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah itu tidak penting, yang terpenting sekarang saya minta kamu pergi jauh dari kehidupan Damar." Pinta Bu Tania

"Ini uang dua ratus juta untuk kamu." Ucap Bu Tania memberikan amplop berwarna coklat di tangan Ajeng.

"Sekarang juga kamu pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi." Usir Bu Tania sembari mendorong pelan tubuh Ajeng agar pergi.

"Ingat Ajeng, anak yang kamu kandung bukan anak Damar, dia anak para bajing*n itu." Teriak Bu Tania membuat hati Ajeng kembali terasa sakit.

Bayang bayang kejadian itupun terus berputar kembali di otak Ajeng, Berjalan terus ke depan dengan tatapan kosong dan airmata yang terus mengalir deras.

"Ajeng." Panggil kevin saat tanpa sengaja melihat Ajeng berjalan di depan Caffe nya, namun Ajeng sama sekali tak menoleh ke arahnya, bahkan Ajeng terus berjalan tanpa henti.

Kevin yang merasa ada sesuatu dengan Ajeng segera mengejarnya.

"Hey Ajeng, kamu mau kemana?" Tanya kevin setengah berteriak sembari berlari mengejar Ajeng.

Ajeng tetap tak merespon panggilan kevin, Ajeng terus berjalan dengan tatapan lurus kedepan. Membuat kevin merasa khawatir.

Berdiri di depan Ajeng, kevin megang kedua bahu Ajeng untuk menahan agar Ajeng berhenti, dan tiba tiba hujan turun begitu lebatnya.

"Kamu kenapa Ajeng?" Tanya kevin, namun Ajeng tetap terdiam dengan pandangan kosong.

"Astagfirullah, ada apa dengan Ajeng." Batin Kevin.

"Aku harus hubungi Damar." Gumamnya lalu segera membawa Ajeng ke tempat untuk berteduh.

Setelahnya Kevin segera menghubungi Damar, namun berkali kali di hubungi, Damar tak kunjung menjawabnya.

"Damar angkat dong, istrimu membuat aku panik Damar." Ucap Kevin sembari mondar mandir di depan Ajeng yang sedang duduk.

"Arrrggghhhh, sakit."Tiba Tiba Ajeng merintih kesakitan sembari memegangi perutnya.

Seketika kevin panik, terlebih saat kevin melihat cairan bening mengalir di kaki Ajeng, ya tiba tiba saja air ketuban Ajeng pecah, tanpa pikir panjang kevin segera mengambil mobilnya dan membawa Ajeng ke rumah sakit.

1
Yukeu Nadhira
laporkan saja si Tania biar rasa klo perlu juga si damar membenci ibu nya
Arwondo Arni
semoga Ajeng dan anak nya selamat dan Kayla juga ibunya damar dpt karmanya.
Arwondo Arni
jgn sampai niat jahat ibunya damar dan pelakor berhasil Thor kasihan istri damar dan anaknya
Arwondo Arni
jangan sampai trauma lagi semoga rencana jahat Kayla terbongkar kasihan istri damar dan anaknya
Arwondo Arni
jgn sampai rencana Kayla berhasil kasihan Ajeng menderita terus. semoga mata mertua Ajeng terbuka dgn kelakuan Kayla. Kel kecil Ajeng hidup bahagia juga rukun dgn Kel kevin
Arwondo Arni
semoga niat jahat Kayla tdk akan pernah berhasil
Arwondo Arni
semoga ibunya damar sadar bahwa Ajeng yg terbaik buat damat
Arwondo Arni
damar Lola org udah tau kesalahan ya ngak sadar dipanggil istrinya malah mikirin yg lain
Arwondo Arni
tes DNA mudah2an sasha benih suaminya bukan org yg perkosa
Anonymous
Sosuit pak Damar, suami yg baik bijk pnuh cinta dan kasih sayg👍👍👍❤️❤️❤️
Anindya Nur Rahma
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!