NovelToon NovelToon
The Warrior Queen

The Warrior Queen

Status: tamat
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Romansa / Time Travel / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Imelda Savitri

Setelah di hianati oleh rekan yang sangat dipercaya nya. Katrina mati mengenaskan ditembak oleh rekan sekaligus orang yang ia cintai. Namun ia mendapatkan kesempatan kedua, dimana ia bertransmigrasi dalam raga seorang Duchess yang gila cinta dan haus akan perhatian sang Duke membuatnya terpaksa hidup di dalam raga tipe wanita yang sangat ia benci.

Author mencoba membuat cerita bertema Transmigrasi seperti ini. Author harap para readers menyukainya. Terima kasih dan selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imelda Savitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melawan

...--------------------------------...

Katrina menarik tali kekang kudanya dengan gerakan tegas, mengarahkan hewan itu untuk kembali ke posisi semula di sisi kanan rombongan. Di sisi seberangnya, Sarkan tampak tangguh melawan serta menghabisi sekelompok hyena yang terus menyerang ke arahnya, menjaga pertahanan di kiri dengan mata yang tajam dan penuh kewaspadaan.

Sementara itu, keempat ksatria mulai kewalahan. Sekawanan hyena yang entah dari mana datangnya terus berdatangan, jumlah mereka seolah tiada habisnya. Dengan gerakan liar, mereka menyerang tanpa henti, gigi-gigi tajam mereka mencabik udara, sementara tawa menyeramkan mereka menggema di sekeliling, memicu adrenalin yang tak terkendali. Pedang-pedang terhunus, berkilau di bawah sinar matahari pagi, beradu dengan tubuh-tubuh buas yang melompat dari segala arah.

Katrina, yang masih di atas kudanya, mencoba menenangkan napasnya yang tersengal. Ia meraih gagang pedang yang tergantung di sisi pinggangnya. Jari-jarinya yang ramping menggenggam erat gagang besi yang dingin, mencoba menarik pedang itu keluar dari sarungnya.

Namun, seketika ia menyadari sesuatu yang membuat hatinya ciut, pedang itu terasa begitu berat, lebih berat dari yang ia perkirakan. Sungguh, pedang itu terasa berat di tangannya, apakah beratnya 2 kg? Ataukah 3 kg?

Sial, tubuh nya ini benar-benar lemah secara fisik. Andai ia saat ini berada di tubuh lamanya, sudah pasti ia mampu menarik pedang yang berat nya tidak seberapa itu. Tubuh Luxio yang lemah ini terasa seperti membelenggu kekuatan nya.

Lengannya bergetar saat mencoba menarik pedang itu keluar, otot-ototnya menegang, seolah-olah sedang mengangkat beban yang tak terjangkau oleh kekuatannya.

Dengan napas terengah, ia menguatkan dirinya. Rahangnya mengeras, matanya menatap lurus ke depan, penuh tekad. Dengan sekuat tenaga, ia akhirnya berhasil menarik pedang itu keluar, bilahnya yang dingin berkilau saat keluar dari sarungnya.

Katrina sempat kewalahan ketika mengangkat pedang tersebut. Pedang itu terasa berat di tangannya, tetapi ia menggenggamnya dengan kuat, memaksakan tubuhnya yang lemah untuk berdiri teguh menghadapi ancaman.

Dari sudut matanya, Katrina bisa melihat para ksatria masih sibuk melawan serangan tanpa henti. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan getaran yang merayap di seluruh tubuhnya. Tidak ada waktu untuk ragu, tidak ada ruang untuk lemah.

"Kau bisa melakukannya," gumamnya lirih kepada dirinya sendiri, meskipun jantungnya berdetak kencang, penuh ketegangan.

"HIYAAA!!"

Suara seruan Katrina menggema di tengah hiruk-pikuk pertempuran. Dengan sekuat tenaga, ia mengangkat pedang berat itu menggunakan tangan kanannya, otot lengannya menegang hingga terasa nyeri. Di saat yang sama, tangan kirinya memegang erat tali kekang kuda, mengarahkan hewan itu maju menerobos kawanan hyena yang semakin mendekat.

Matanya terpaku pada Simon dan Adolft, serta kedua putranya yang berada dalam bahaya. Jantungnya berdetak kencang, seolah memompa keberanian yang tersisa di tubuhnya. Angin dingin menerpa wajahnya, membawa aroma tanah yang tercampur darah. Kuda yang ia tunggangi meringkik keras, seakan ikut merasakan ketegangan yang menyelimuti.

Mendadak salah satu hyena melompat ke arah Simon, rahangnya terbuka lebar, siap mencabik kaki kuda yang dinaiki putranya.

Katrina berteriak marah, "Tidak akan kubiarkan kau menyentuh putraku barang sejengkal pun!" Dengan gerakan cepat, ia mengayunkan pedangnya dalam busur tajam, bilahnya berkilau memantulkan cahaya.

Crasshh!

Pedangnya menebas keras, membelah salah satu kaki depan hyena itu menjadi dua. Darah memercik deras, membasahi tanah di bawah mereka. Makhluk itu melolong kesakitan, tubuhnya terjatuh dengan gerakan liar, sebelum berguling-guling mencoba kabur dengan sisa-sisa tenaganya.

Adrenalin membakar seluruh tubuh Katrina. Napasnya tersengal, keringat bercampur debu dan darah menetes dari dahinya, tetapi ia masih belum merasakan kepuasan.

Dengan tatapan penuh determinasi, Katrina turun dari kudanya lalu berlari mendekati hyena yang berjalan pincang dan lemah. Dia mengangkat pedangnya setinggi mungkin lalu menghempaskan bagian tajam pedang tersebut mengarahkannya tepat ke badan hyena itu hingga...

Hyena itu mati terbelah dua dengan tetesan darah yang sempat memercik mengotori wajahnya. Isi perut hyena itu tampak terkulai keluar disertai tubuh hyena yang telah terbelah itu berkedut hebat kemudian kaku.

Simon dan Adolft dengan cepat menutup mata kedua putra Katrina. Mereka takut kedua anak itu takut lalu berakhir trauma ketika menyaksikan langsung adegan menyesakkan itu.

Katrina kembali menghajar hyena lainnya, tanpa menaiki kuda, baginya terasa lebih nyaman berada di bawah daripada di atas yang membuang kesulitan menjangkau hyena yang memiliki postur tubuh rendah itu.

Ia melangkahkan kakinya mendekati Stero yang tengah melawan sekelompok hyena sendirian. Ia pun maju dengan nafas yang memburu, membantu Stero yang sempat tertegun dan meragukan identitas wanita yang kini berada di depannya.

Dengan berani Katrina bertarung dengan sekelompok hyena bersama Stero. Stero akui jika nyonya nya benar-benar berani dan tangguh, untuk sekelas pemula seperti Katrina yang belum pernah menyentuh sebuah pedang, Stero akui dia benar-benar hebat.

Katrina tampak kewalahan, tubuhnya gemetar saat ia berusaha mengangkat pedang yang terasa semakin berat di tangannya. Setiap ayunan pedangnya tampak kacau, tidak serapi yang ia inginkan, namun ada kepastian dalam setiap gerakan itu, Katrina tahu bawah ia harus bertarung untuk bertahan hidup.

Hyena yang dihadapinya tidak memberi celah, makhluk itu melompat ke arah Katrina, cakarnya menjejak tanah dengan suara keras. Dalam gerakan yang hampir bersamaan, cakar hyena itu beradu dengan bilah pedangnya.

Ting!

Suara dentingan keras menggema, menciptakan percikan api kecil yang menyala sejenak di udara. Cakar-cakar itu bergerak cepat, mencakar pedang dengan kekuatan yang mengejutkan. Setiap benturan semakin menguji ketahanan pedang dan kekuatan tangan Katrina yang sudah mulai lelah.

"Sakit..." Katrina meringis merasakan kedua telapak tangannya seolah terbakar.

Rasanya perih dan menyakitkan, rasanya saat ini perasaan dan logika nya tidak sejalan, di sisi lain tubuhnya hampir tidak mampu lagi untuk bertarung, namun di sisi lain dirinya berkata bahwa ia harus bertarung untuk melindungi ketiga anaknya dan orang-orangnya.

Perasaan putus asa serta bimbang mulai menggerogoti benak Katrina, ia takut jika mereka akan kalah dengan sekelompok hyena yang terus berdatangan, situasi saat ini benar-benar sangat menguji adrenalin Katrina.

"Stero, kita tidak bisa terus diam di sini. Usahakan untuk bergerak maju!" Ucap Katrina dengan nafas tersendat.

Stero pun menyampaikan informasi kepada ketiga rekannya yang berada di belakang, pria itu untunglah cepat tanggap, ia menggantikan Katrina memberikan komando pada semua orang.

Perlahan-lahan rombongan nya mulai maju perlahan sembari bertarung di sela-sela perjalanan mereka. Katrina juga sudah naik kembali menunggangi kudanya.

Sekolompok hyena itu terus menyerang meski beberapa anggota nya sudah banyak yang mati bergelimpangan di tanah. Hewan itu seolah tidak mau kalah juga melawan manusia yang merupakan musuh alami mereka.

Namun Katrina tidak mundur. Ia menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang menjalari tubuhnya. Setiap serangan terasa lebih berat, namun dia tahu, satu-satunya jalan adalah terus bertarung.

Hyena itu meringis, memutar tubuhnya untuk menyerang lagi, sementara Katrina berusaha mempertahankan posisi, kedua tangannya yang memegang pedang dengan erat.

Pertarungan itu tak hanya tentang mengalahkan lawan nya, ini bagaikan sebuah ujian ketahanan, fisik, dan mental. Semua berputar cepat, dan setiap detik terasa seperti hidup atau mati.

1
Yayat Sumiati
suka bgt ceritanya thor...keren..
Atoen Bumz Bums
coba kasi darah mu Katrina
Atoen Bumz Bums
memang betul-betul pantes dibilang MC bego udah tahu bolak-balik bakal ketangkap nggak juga nyamar
Atoen Bumz Bums
makanya nyamar jadi laki-laki Katrina
Atoen Bumz Bums
nggak sabar nunggu kehancuran Duke Ashley
Atoen Bumz Bums
ih lama kali berangkatnya selak ketangkep
Atoen Bumz Bums
buat buntelan aja udah Katrina buntelannya taruh sisi kanan kiri kuda tiap masing-masing kuda
Atoen Bumz Bums
siapa itu buat bubur kacang ijo Katrina
nana
bikin gagal move on suka.... pertahanin kakak,keren karakter nya GK menye² baik cewe atu laki nya laki²nya juga bukan yg tipe bucin parah ttp di karakter tegas nya GK ilang,an paling penting tata bahasa dan kalimat tidak nyeleneh seperti bahasa gaul pada saat ini jempolll dah...👍
Vina Fy
apa si selin itu aslinya monster ya
kemi unyah♥️
Namanya sepanjang harapan orang tua ya🤭
Kemas Yustiar
putri jendrang yang 2
nana
d tunggu karya selanjutnya nya seperti ini author cocok banget di aku sebagai pembaca puas bgt fantasi kerajaan nya👏👏
nana: siap semangat kak,demi apa dari sekian fantasi kerajaan yang ku baca d karya mu cocok banget bnget keren definisi fantasi kerajaan yang ku sukaa,tata bahasa kalimat nya GK nyeleneh walaupun transmigrasi pertahanin kakak,makin baku makin klop sama genre nya kakak saran dari aku sebagai pembaca hehehe,,👏👏👍
total 2 replies
MoH saldi Saldi
bukanya si pemilik tubuh yg asli punya ke kuatan api kenapa TDK di gunakan,apa Katrin TDK bisah menggunakannya.
MoH saldi Saldi
haha makanya jangan sok jual mahal,hampir saja TDK makan lagi hihihihi
Mariatul
karya othor luar biasa. keren, menghibur, plotwist juga amazing. othor bisa bikin reader ikut merasakan isi cerita. alurnya mantap, perjuangannya, kegigihannya para tokoh nya, semuanya meninggalkan kesan mendalam utk aku pribadi. keren abis pokok nya Thor. semangat terus Thor. aku tunggu karya othor selanjutnya.
Mariatul
mental aku jd down karena permainan kata² othor.👍👍👍
Mariatul
aku beruntung, Nemu novel yg ni udh tamat, gak perlu nunggu up.🤩
Mariatul
kalau aku sih gak nolak di tawari pak suami bgtu.😁😁😁
Mariatul
tegang nya bikin puyeng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!