pada zaman dahulu kala, di semenanjung barat. terdapat sebuah kerajaan bernama kerajaan kamra, kerajaan itu di pimpin oleh bala kamra dan istrinya bernama Dwi kamra.
suatu hari, Dwi kamra melahirkan seorang anak bernama Ruy kamra, ia memiliki 3 kepribadian yang berbeda. sehingga, Ruy kamra di anggap ancaman oleh pamanya yang bernama Aden kamra. ia di buang oleh pamanya, yang di bantu istrinya ayu kamra. ia meminta bantuan penyihir kerajaan. mereka bekerja sama, untuk membuang Ruy kamra yang masih kecil itu, di sebuah hutan rimbun yang jauh dari kerajaan.
bagaimana kelanjutanya ?
apakah ruy kamra berhasil kembali ke kerajaan ?
simak novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Sengit Ruy Dan cut fatimah
pertarungan Ruy kamra dan cut Fatimah.
Di malam yang sunyi. pepohonan hutan yang rindang, hanya bulan yang menyinari mereka. Ruy kamra melompat dari pohon tinggi dan mendarat tepat di hadapan gadis itu, Ruy kamra mengeluarkan bola api di tanganya. betapa terkejutnya ternyata gadis itu adalah cut Fatimah.
"kenapa kau ada di sini ?" tanya Ruy terkejut.
Fatimah juga terkejut melihat Ruy. "bodoh, seharusnya aku yang menanyakan itu. Apa kau sengaja menguntit ku ?"
"Tidak. aku tidak menguntit mu, Aku hanya ingin pergi ke desa bayangan." ucap Ruy kamra panik.
"alasan, Kau tadi mencoba membunuhku." ucap cut Fatimah.
Cut Fatimah mengeluarkan pedang panjangnya, ia menyerang Ruy kamra dengan tarian pedang. Ruy kamra tak bisa melihat gelapnya malam itu, pengelihatan nya terbatas, Ruy kamra meng hentakan kakinya ke tanah. seketika, api mengelilingi mereka berdua.
"dengan begini aku bisa melihat jelas." gumam Ruy kamra.
Cut Fatimah berputar-putar melempar pedangnya ke atas dan menyerang Ruy kamra.
"bagaimana ia bisa melakukan itu ?" gumam Ruy kamra kagum.
Ruy kamra mengelak mundur, ia tak ingin bertarung melawan cut Fatimah, Ia selalu mengelak serangan cut Fatimah. "apakah pendekar sepengecut ini ?" ucap cut Fatimah tersenyum.
sontak mendengar hal itu Ruy kamra tersinggung dan meladeni cut Fatimah.
Ruy kamra mengeluarkan api di telapak tanganya, ia bersiap menghadapi cut Fatimah. " dengar nak, jangan terlalu kasar terhadap perempuan." ucap Yon.
"aku mengerti." ucap Ruy kamra tersenyum.
Cut Fatimah berputar-putar menyerang Ruy kamra dengan gesit. Ruy kamra menangkis seranganya dengan telapak api, mereka bertarung dengan sengit.
"nak jangan takut, aku akan membuatmu kebal dari senjata tajam." ucap Yon.
Fatimah melompat mundur, ia melihat Ruy kamra tak terluka sedikitpun dengan seranganya. " kau penganut ilmu hitam ?" ucap cut fatimah.
Ruy kamra terdiam ia tak tau maksud perkataan cut Fatimah." kau berbicara apa ?"
cut Fatimah mengucapkan doa-doa ayat suci dan meniupkan pedangnya. "sekarang." ucap cut Fatimah tersenyum.
Yon dan Ruy kamra kebingungan."Dia berbicara apa ? apakah dia mengucapkan sesuatu ? aku tak mengerti bahasanya."
cut Fatimah melesat ke arah Ruy kamra, ia menghunuskan pedangnya ke arah wajah Ruy kamra, dengan cepat Ruy kamra mengelak dan melompat jauh ke belakang. Ruy kamra merasa ada yang aneh di pipinya, ia lalu menempelkan telapak tanganya ke arah pipi. Ruy kamra terkejut Ternyata, pipinya berdarah.
"Katanya kau membuatku kebal monyet." ucap Ruy marah dan panik.
"monyet ? kurang ajar kau bocah. Hah, bagaimana bisa ?" ucap Yon marah kebingungan.
cut Fatimah mengacungkan pedangnya." jika kau seorang laki-laki majulah." ucap cut Fatimah tersenyum sinis.
Ruy kamra melompat. ia memukul ke arah cut Fatimah dari atas dan menciptakan bola api, cut Fatimah melompat menghindari bola-bola api itu. Ia menaruh bom kecil di area sekitar pertarungan tanpa sepengetahuan Ruy kamra.
Cut Fatimah melempar pisau-pisau kecil bagaikan jarum ke arah ruy yang melompat di udara, Ruy kamra tak tau dengan serangan itu.
Sin berteriak." tuan, dia melemparkan pisau kecil ke arahmu."
Ruy kamra mengeluarkan nafas angin nya dan mengembalikan serangan itu kepada cut Fatimah. "sekecil apapun serangan, aku bisa merasakannya." gumam cut Fatimah tersenyum.
Cut Fatimah menebaskan pedangnya, lalu puluhan jarum itu terjatuh ke tanah.
" wanita ini gila !" teriak sin tercengang.
Cut Fatimah marah mendengar ucapan sin.
"siapa yang kau maksud gila !"
Cut Fatimah menendang batu ke arah sin yang bersembunyi di atas pohon. seketika, batu itu tak dapat menyentuhnya dan menembus tubuh sin.
"ternyata sesosok jin." ucap cut Fatimah tersenyum.
Cut Fatimah melemparkan bom asap di sekeliling Ruy kamra. sontak, Ruy kamra tak dapat melihat ke mana arah serangan cut Fatimah. Tanpa sepengetahuan Ruy kamra cut Fatimah berlari mengitarinya dengan cepat, ia melilitkan benang-benang dari pohon ke pohon.
Ruy kamra tak dapat melihat. akibat kepulan asap bom itu, Ruy kamra mengeluarkan pukulan angin nya dari segala arah. dengan ilmu rasa, cut fatimah dengan mudah mengelak semua serangan Ruy kamra.
Ruy kamra lalu menghentakan kakinya. seketika, angin berhembus menghilangkan kepulan asap di sekitarnya.
Cut Fatimah berdiri di hadapan Ruy kamra.
"ayo majulah." ucap Fatimah tersenyum.
Dengan percaya diri Ruy kamra maju melangkah. Tiba-tiba, Ruy kamra tak dapat bergerak. " apa ini ? Kenapa aku tak bisa bergerak."
Cut Fatimah mengangkat jari-jarinya yang telah ia ikat benang-benang. "Sekarang Kau terjebak." ucap cut Fatimah tersenyum.
Ruy kamra mengeluarkan aura apinya, membuat benang-benang itupun putus terbakar.
"Aku sarankan, kau jangan mendekat." ucap Fatimah mengacungkan pedangnya.
Ruy kamra tak menggubris perkataan cut Fatimah, ia melangkah maju. tiba-tiba, "bom.." Ruy kamra menginjak jebakan cut Fatimah. Ia terpental, terduduk ke tanah dengan wajah yang gosong.
sin menahan tawa melihat keadaan Ruy kamra dengan wajah yang gosong. "Baiklah kau menang cut Fatimah." ucap Ruy kamra dengan keadaan compang camping.
Cut Fatimah mendekat dan tertawa melihat keadaan Ruy kamra. Baru kali ini, cut Fatimah tertawa melihat orang yang terkena jebakan nya.
"haha.. Maafkan aku, aku tertawa melihat keadaanmu." ucap cut Fatimah.
Ruy kamra tersenyum melihat cut Fatimah tertawa manis, ia merasa jatuh hati kepada cut Fatimah.
"kau tak mau membantuku ? kau hanya tertawa." ucap Ruy kamra.
" jika kau seorang laki-laki. Kau tak boleh meminta bantuan wanita." ucap cut Fatimah.
Ruy kamra terbangun dari duduknya. Sin mendekat kepada Ruy kamra. " tuan lihat kondisimu, seperti hantu." ucap sin tertawa.
Ruy mencekik sin." kau mengejeku."
"Ampun tuan." teriak sin.
Yon tertawa dan berkata." hey anak muda, dengan pertarungan ini kau bisa mengenal cut Fatimah."
cut Fatimah tau, jika Ruy bukan orang jahat, ia memiliki ilmu rasa. namun, cut Fatimah belum mengetahui jika Ruy kamra adalah wadah seekor siluman, Cut Fatimah bergegas pergi meninggalkan mereka.
"Fatimah, kau mau ke mana ?" ucap Ruy kamra.
"aku sudah selesai latihan, aku akan pulang ke rumahku." ucap Fatimah.
Ruy kamra penasaran kepada cut Fatimah, ia ingin mengenalnya lebih jauh lagi. Ia ingin tau, di mana ia tinggal, Cut Fatimah tak memberi tau apapun tentang dirinya.
cut Fatimah melemparkan gelang kepada Ruy Kamara." dengar, jika suatu saat nanti aku tak mengenalimu lagi, tunjukan gelang itu kepadaku." ucap cut Fatimah pergi meninggalkan gelangnya.
"Tapi ini berharga." teriak Ruy kamra.
Cut Fatimah menghilang di kegelapan malam. Ruy mengenakan gelang itu dan tak akan melepaskannya. Ruy tersenyum ia jatuh cinta kepada cut Fatimah, ia tak bisa melupakan senyum tawanya. "suatu saat nanti aku akan menemuimu cut Fatimah." gumamnya di hati.
"wah.. Wah anak muda jatuh cinta ya haha.?" ucap Yon tertawa.
"berisik monyet." ucap Ruy kamra.
"siapa yang kau bilang monyet ? jika aku kelak keluar dari tubuhmu, aku ledakan kau dengan bom itu." teriak Yon marah.
Sin dan Ruy Kamra bergegas pergi, merek berdua tertawa mendengar Yon marah-marah.