NovelToon NovelToon
Shut Up Pak Davin

Shut Up Pak Davin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: xxkntng

Valerie terpaksa menikah dengan Davin karena permintaan terakhir papanya sebelum meninggal. Awalnya, Valerie tidak tahu-menahu tentang rencana pernikahan tersebut. Namun, ia akhirnya menerima perjodohan itu setelah mengetahui bahwa laki laki yang akan dijodohkan dengannya adalah kakak dari Jean, pria yang diam-diam ia kagumi sejak SMA dulu, meskipun Jean pernah menolaknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Lembur

"Masih marah?" tanya Davin pelan, berusaha mendekat, mengambil duduk di tepian ranjang milik istrinya.

"Saya harus ngelakuin apa biar kamu maafin saya, hmm?" lanjutnya dengan nada penuh penyesalan.

"Jauh-jauh dari gue," 

"Pokoknya gue nggak akan maafin lo. Gue bakal maafin lo kalau lo bisa balikin selaput darah gue lagi," ujar Valerie dengan tatapan tajam.

"Kalau kelakuan lo kemarin malam bikin gue hamil, gimana? Gue lagi masa subur, lo tahu kan?" Valerie mengajukan pertanyaan yang menggantung.

"Gue belum siap punya anak," 

"Kalau sampai kamu hamil, saya pasti tanggung jawab. Apa pun yang kamu mau, bakal saya  turuti kok," kata Davin dengan lembut, mencoba meredakan ketegangan.

"Beneran? apapun? Kalau gue ngidam minta nikah sama Jean, tetep diturutin nggak?" Valerie menantangnya dengan nada menggoda.

"Jangan cari-cari kesempatan, ya," jawab Davin dengan tajam.

"Siapa juga yang nyari kesempatan, gue cuma nanya," Valerie membalas dengan santai.

"Tapi omongan kamu itu bikin saya emosi, Agata," kata Davin dengan nada serius. "Apa pun permintaan kamu, kalau soal Jean, saya nggak akan pernah turutin."

"T-tapi..." Valerie terdiam, terkejut dengan ketegasan suaminya.

"Gak ada tapi-tapian, kalau kamu maksa, saya bisa lakuin apa pun yang saya mau," kata Davin, suaranya penuh tekanan.

"Lo mau apa, hah? Jangan macam-macam sama gue, nanti gue tendang kepala lo," Valerie membalas, marah.

Davin tertawa kecil. "Saya nggak sabar lihat kamu hamil, pasti sifat manja kamu keluar semua. Saya harap sifat gengsi kamu nanti turun kalau hamil."

"Saya lebih suka kalau kamu manja sama saya, daripada marah-marah terus kayak gini," Davin menambahkan, berusaha membuat suasana lebih ringan.

"Lo jangan harap gue hamil, apalagi hamil anak lo," Valerie mendesis kesal. "Kalau gue hamil, nanti gue jadi gendut. Emangnya lo mau punya istri gendut?"

Davin tersenyum lembut. "Mau-mau aja, selama itu kamu."

Valerie menghela napas dengan kesal. "Gombal banget, tau nggak?"

"Kalau besok masih sakit, jangan maksain diri buat ke kantor. Istirahat aja di rumah. Suruh Jena main ke sini besok buat nemenin kamu. Saya harus pulang malam karena ada kerjaan yang saya tinggal tadi demi ngebujuk kamu," ujar Davin, menyarankan dengan perhatian.

"Lemburnya sama Ceza? Berdua doang?" Valerie menatapnya tajam, penuh kecurigaan.

"Atau sekantor memang pada lembur?" lanjutnya, nada suaranya penuh intimidasi.

Davin mengangkat satu alis, tersenyum menggoda. "Kenapa, kalau memang sama Ceza? Kamu jealous?"

"Apaansih lo! Gak usah kepedean deh," sahut Valerie kesal, merasa sedikit tersinggung.

"Besok saya memang lembur sama Ceza, tapi kan, ruangannya beda. Jadi kamu nggak perlu khawatir," kata Davin dengan nada santai.

"Kenapa cuma sama Ceza?" Valerie masih belum puas.

"Ceza itu sekretaris saya," jawab Davin sambil tersenyum ringan.

"Emang tugas sekretaris cuma nemenin bosnya lembur, ya?" Valerie masih skeptis.

"Tugas sekretaris ada banyak, sayang. Bukan cuma itu," Davin tersenyum kecil. "Kenapa? Mau gantiin posisi Ceza?" goda Davin.

"Biar kamu nggak cemburu kalau saya ada tugas malam di kantor," lanjutnya.

Valerie mendengus pelan. "Gue nggak cemburu. Siapa juga yang cemburu!"

"Kalau gitu, kenapa tanya-tanya kayak gitu?" Davin menantang.

"Ya gue kan cuma tanya aja," jawab Valerie dengan santai.

"Kalau memang lo naksir sama Ceza, juga nggak apa-apa kok. Apalagi, kan, Ceza juga naksir sama lo," Valerie menyelidik, tatapannya tajam.

"Tau dari mana kalau Ceza ada suka sama saya?" Davin terkejut.

"Waktu itu, pas lo manggil gue ke ruangan cuma gara-gara pakaian gue kependekan,  Ceza nungguin gue di depan pintu ruangan lo. Dia curiga kalau gue punya hubungan sama lo," Valerie menjelaskan.

"Terus, kamu jawab apa?"

"Ya gue bilang aja, gue nggak ada apa-apa sama lo. Lo cuma negur gue soal pakaian, nggak lebih," jawab Valerie dengan santai.

 "Kenapa nggak ngomong aja kalau kamu istri saya? Biar Ceza nggak berani godain saya lagi."

"Harusnya lo seneng dong kalau digodain sama dia," 

"Biasanya cowok kalau digodain cewek itu seneng, apalagi kalau ceweknya punya body kayak Ceza," tambah Valerie .

"Jangan samain saya sama mantan kamu," Davin berkata dengan tegas, suaranya semakin serius.

••••••

"Ini tugas yang Pak Davin minta kemarin, saya sudah siapkan semuanya," ucap Ceza sembari meletakkan berkas yang ia bawa di atas meja kerja Davin.

"Persiapan untuk meeting besok pagi sudah berapa persen?" tanya Davin, menatapnya serius.

"Meeting untuk besok pagi sudah saya siapkan semuanya. Klien kita kemungkinan besar akan datang ke kantor pukul 10 siang, saya harap Pak Davin bisa datang lebih awal untuk menemui investor penting yang akan datang besok," jawab Ceza dengan profesional.

"Atur semuanya," ujar Davin singkat.

"Kamu boleh pulang kalau memang semua tugas di kantor sudah selesai. Persiapkan diri kamu untuk meeting besok pagi. Itu meeting penting, saya nggak mau meeting itu gagal hanya karena masalah sepele," lanjutnya, memberi instruksi.

"Masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan, Pak. Saya nggak enak kalau harus ninggalin Pak Davin lembur di kantor sendirian. Biar saya temenin, ya Pak?" tawar Ceza, mencoba membantu.

"Pak Davin butuh kopi? Saya bisa buatkan kopi untuk Bapak biar nggak ngantuk," tawar Ceza lagi, sedikit menggoda.

"Kamu pulang aja," jawab Davin.

"Saya buatkan kopi untuk Pak Davin," Ceza bersikeras dan segera beranjak pergi.

Setelah beberapa menit, Ceza kembali masuk ke ruangan Davin dengan membawa secangkir kopi dan menyerahkannya. "Bapak coba kopi khusus buatan saya. Saya buatkan khusus untuk Bapak, biar Bapak nggak ngantuk," ujar Ceza dengan senyum manis.

"Kamu bawa pergi, saya nggak nyuruh kamu buatkan kopi," 

"Pak, saya sudah effort banget buat kopi ini, saya rela turun ke lantai 1 demi buatkan kopi untuk Bapak. Bapak yakin nggak mau cobain kopi khusus buatan saya?" Ceza memohon, berharap Davin mau mencoba.

"Saya nggak masukin apa-apa kok ke dalam kopi itu, Bapak percaya deh sama saya," 

"Kalau memang Bapak kenapa-napa setelah minum kopi ini, Bapak boleh pecat saya," 

"Diminum ya, Pak,"pinta ceza

Davin menghela nafas panjang, merasa risih namun akhirnya meraih secangkir kopi yang ada di hadapannya. Ia menyesap kopi itu perlahan, merasa ada yang aneh namun tidak bisa mengabaikan tawaran Ceza.

"Kamu boleh pulang, tinggalkan saya sendiri di sini," ucap Davin, suaranya mulai terdengar risih karena Ceza masih duduk di hadapannya.

"Pak, sekarang kan sudah malam. Kalau kita cuma berdua di kantor, diluar sana nggak ada yang cemburu, kan, Pak?" taya ceza dengan seyum menggoda.

"Pak Davin kira-kira sudah punya pacar, atau?" Ceza melanjutkan, matanya menatap Davin dengan penasaran.

"Masalah pribadi saya bukan urusan kamu," Davin menjawab dengan tegas.

"Tapi kan saya kepo, Pak," jawab Ceza, nada suaranya semakin nakal. "Bapak kan selalu pulang malam, lembur di kantor cuma berdua lagi. Kalau saya jadi cewek Bapak, saya pasti cemburu, deh, Pak."

"Ini misalnya ya, Pak," 

"Kamu bisa keluar?" tanya Davin serius.

"Nanti Pak Davin sendirian di sini kalau saya pulang," 

"Saya nggak butuh teman, silakan kamu keluar dari ruangan saya," ucap davin tegas.

"Y-yasudah, Pak. Saya pulang. Bapak jangan pulang larut malam ya, Pak," ujar Ceza dengan nada sedikit kecewa, namun akhirnya bangkit dan berjalan menuju pintu.

1
sfs
semangat thor
sfs
Not bad,biarpun Valiere ngeselin.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!