NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ennita

Asira Davira Ciara, garis cantik nan manis yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan ternama dengan kehidupan yang hanya seputar pekerjaan dan ibunya seorang.

Sampai saat ini seorang Asira masih betah dengan kesendiriannya meskipun usianya sudah menginjak dua puluh lima tahun. Bukan tak laku namun Asira memiliki trauma tersendiri tantang cinta dan berumah tangga.

Tak ada yang bisa menebak alur cerita kehidupan dari Sang Maha Pencipta...Asira tiba-tiba di akui sebagai calon istri seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari pemilik perusahan tempatnya mengais rezeki. Dia adalah Davin Brian Ardiansyah, pemuda yang saat ini ingin terbebas dari obsesi sang kakak ipar yang sangat tergila-gila dengannya.

Terjebak dalam situasi sulit dan rumit, sehingga membuat seorang Asira di landa dilema...bingung akan keputusan yang harus di pilihnya antara menerima atau menolak kehadiran Davin di hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

❤️ Happy Reading ❤️

"Mama sama papa mana Bik?" tanya Davin pada salah satu art di sana.

"Tuan dan nyonya sepertinya belum keluar Tuan muda." jawab art yang bernama Sumi dengan sangat sopan.

"Kamu duduk dulu di sini ya, biar aku panggil mama sama papa dulu." kata Davin sambil menuntun Sira ke arah kursi yang ada di ruang tamu. "Kamu gak apa-apakan aku tinggal sebentar?'' tanyanya lagi sebelum

benar-benar meninggalkan Sira.

"He'em." jawab Sira disertai anggukan pada kepalanya.

"Bik, tolong bikinin minum ya ... " pinta Davin pada bik Sumi yang masih berada di sana.

"Baik Tuan muda." jawab bik Sumi.

Kini hanya tinggallah Sira seorang diri di sana. Mata Sira tak henti memandang sekeliling di iringi dengan decakan kagum melihat semua yang ada di sana ... bukan hanya dekorasi ruangannya yang terlihat mewah, namun barang-barang mahal yang ada di sana yang tertata rapi dan dengan porsi yang pas membuat ruangan itu terlihat semakin elegan.

Dengan mengagumi setiap sudut yang ada di sana cukup bisa mengalihkan perhatian Sira dari rasa tegang yang sedari tadi di deranya.

"Kamu siapa?" tanya seseorang dari arah belakang dirinya duduk sehingga sedikit membuat Sira berjangkit kaget.

Dengan reflek Sira pun langsung menolehkan kepalanya ke arah sumber suara yang tiba-tiba saja muncul itu.

"Eh itu saya ... " kata Sira sedikit gugup.

"Siapa? Ada perlu apa kamu kesini?" tanyanya lagi dengan nada yang terdengar sangat tak bersahabat. "Minta sumbangan?" katanya lagi dengan asal tebak dengan mata yang mengamati penampilan Sira dari atas hingga bawah. "Sekarang semakin tak tau diri ya ... minta sumbangan sampai malam kayak gini ... dasar orang mis***." cibirnya.

Mungkin melihat penampilan Sira yang tak seperti dirinya membuat orang itu langsung berpikir demikian.

Sebenarnya wajar saja sih kalau dianggap seperti itu jika menilik penampilan Sira yang hanya mengenakan celana jins warna biru dengan stelan kemeja warna mocca.

Sedangkan wanita yang ada di depannya saat ini memakai dress yang sangat cantik dan sepertinya berharga fantastis ... terlihat sekali sangat elegan dan juga berkelas, tidak seperti perkataannya yang bagaikan tak punya attitude.

"Ada apa ini Cika?" tanya mama Dinar yang baru saja datang bersama dengan papa Diki juga Davin.

"Ini loh ma, mau minta sumbangan kok gak tau diri ... gak sopan, sudah malam juga masih saja." kata Cika dengan tangan bersedekap di dada juga tatapan mata yang terlihat sinis pada Sira.

"Siapa yang kamu maksud?" tanya Davin dengan sedikit sarkas.

Tak ada orang lain yang ada di ruangan itu, hanya keluarga dan juga Sira. Jadi dengan sangat mudah bagi Davin menebak siapa orang yang di maksud oleh Cika.

"Siapa? Tentu saja dia lah ... memangnya kamu lihat orang lain di sini selain wanita itu." jawab Cika sambil menunjuk ke arah Sira.

"Dia bukan seperti yang kamu katakan." kata Davin. "Dia itu kekasih aku." sambungnya dengan tegas sehingga membuat semua yang ada di sana langsung menatap ke arah Sira sehingga membuat gadis itu bertambah gugup lagi.

Kedua orangtua Davin menelisik Sira berserta penampilannya saat ini dari ujung kaki sampai ujung kepala sama seperti yang di lakukan oleh Cika tadi, bahkan Cika pun ikut memindahi sekali lagi.

Dengan penampilan serta yang di kenakan Sira saat ini membuat mama Dinar serta papa Diki menjadi saling pandang satu sama lain, sungguh di luar ekspektasi mereka.

Mereka pikir gadis yang bisa meluluhkan hati putra mereka adalah seorang wanita yang begitu anggun, bukan seperti Sira ... cantik memang cantik, tapi mereka pikir ... ah sudahlah bingung bagaimana mau menjelaskannya jika mengingat bagaimana para gadis yang begitu mengejar-ngejar dan juga ingin di jodohkan dengan Davin selama ini.

"Ma, Pa, kenalin ini Sira ... kekasih Davin." kata Davin yang entah sejak kapan sudah berpindah posisi menjadi di sebelah Sira.

Perkataan Davin langsung membawa mama Dinar juga papa Diki dari pikiran mereka yang entah melanglang buana kemana.

"Hah, gak salah kamu Davin." kata Cika disertai senyum mengejeknya padahal dalam hatinya saat ini sudah begitu sangat panas rasanya.

''Apa maksud kamu?" tanya Davin dengan tatapan tajamnya ke arah sang kakak ipar.

"Ya gadis seperti ini ... " kata Cika lagi dengan tangan yang naik turun ke arah Sira seolah sedang menilai gadis itu. "Kamu pungut di mana? Di jalan." katanya lagi. "Ck, kamu itu di bayar berapa sama Davin sehingga mau dijadiin pacar pura-puranya seperti ini?" tanya Cika pada Sira dengan nada yang merendahkan.

"Tutup mulut kamu!" bentak Davin yang sudah sangat geram.

"Ada apa ini?" tanya Damar yang baru saja masuk rumah namun langsung mendengar suara tinggi dari sang adik dan ternyata istrinyalah yang mendapatkan bentakan itu.

"Kakak tanya saja sama istri tersayang kakak itu." sahut Davin dengan menunjuk ke arah Cika.

"Kok kamu jadi marah, akukan cuma menyampaikan fakta Dav." kata Cika lagi yang membuat suasana semakin panas. "Gak sadar kalau wanita yang kamu sebut sebagai kekasih itu berpenampilan seperti g****l." cibirnya dengan tak berperasaan membuat Davin kini sudah mengepalkan kedua tangannya pertanda dirinya benar-benar emosi saat ini.

"Kamu ... " kata Davin yang langsung tangannya di genggam oleh Sira sehingga membuat Davin langsung menoleh setelah menerima sentuhan itu.

Di lihatnya Sira yang menggeleng pelan, sehingga membuat Davin menahan amarahnya yang hampir saja meledak.

"Sudah ... sudah ... Nak, tolong maafkan perkataan istri dari kakaknya Davin ya." kata mama Dinar dengan sangat lembut karena tak ingin ada masalah di sana apalagi posisi Sira di sana adalah seorang tamu. "Ayo sekarang kita duduk ... dan kamu Damar juga Cika, cepat bersihkan tubuh kalian dan segera turun ... karena kita akan makan malam bersama." katanya lagi yang kali ini ditujukan untuk putra sulungnya dan sang menantu.

Sementara Damar dan Cika ke kamar mereka, kini di ruang tamu ada mama Dinar juga papa Diki dan Davin serta Sira yang berbincang.

"Nama kamu siapa Nak?" tanya mama Dinar yang kali ini langsung duduk di sebelah Sira.

"Saya Sira ... Asira Nyonya." jawab Sira dengan sopan.

"Aduh jangan panggil nyonya dong sayang ... panggil om dan tante atau mama sama papa, pokoknya senyamannya kamu saja asal bukan tuan dan nyonya." pinta mama Dinar.

"Baik Nyo ... eh Tante." kata Sira yang langsung meralat kata panggilannya.

Dia rasa panggilan om dan tante adalah panggilan yang paling tepat, mau mama sama papa ... hubungan mereka aja tak jelas, hanya sebuah kesepakatan belaka.

"Kamu kerja atau masih sekolah atau ... " tanya mama Dinar lagi.

"Saya bekerja di Dv corp Tante." jawab Sira dengan sangat jujur.

"Loh kamu karyawan Davin donk?" tanya mama Dinar lagi sedikit terkejut mendengar kenyataan ini.

"Bener Tante, tapi sungguh saya tak tau kalau itu perusahan milik mas Davin." kata Sira dengan ekor mata yang melirik ke arah Davin yang duduk di sampingnya.

Entah kenapa ada perasan yang menghangat di hati Davin saat Sira memangilnya dengan sebutan mas, sangat berbeda dari orang lain yang memanggilnya. Panggilan yang sama namun dengan rasa berbeda.

"Khem ... ma, ini tadi Sira beliin oleh-oleh untuk mama sama papa " sela Davin yang tak ingin Sira terus di tanya bak sedang di interogasi karena salah-salah nantinya Sira bisa keceplosan bicara sehingga rahasia antara mereka berdua pun bisa terbongkar.

"Ah ya ampun ... inikan kue favorit mama sama papa ... kok malah jadi ngerepotin gini sih sayang." kata mama Dinar. "Padahal dengan datangnya kamu saja kami sudah merasa bahagia ... lebih dari cukup." imbuhnya yang memang sudah lama menunggu momen di mana putra bungsunya datang membawa seorang wanita yang di kenalkan sebagai kekasihnya.

"Tadi aku sudah bilang ke Sira ma, tapi dianya aja yang kekeh buat beliin itu ... katanya gak enak kalau datang gak bawa apa-apa." kata Davin.

Oh sungguh pemuda itu sangat pandai sekali memutar balikkan fakta, karangan cerita sudah di setting sedemikian rupa olehnya sehingga Sira yang semula bingung jadi bisa menebak akan tujuan Davin.

Padahal yang membeli semua itu adalah Davin, tapi ternyata Sira yang malah mendapatkan pujian dalam skenario yang telah di buatnya sehingga membuat kedua orangtuanya langsung memiliki nilai plus pada pertemuan pertama mereka kali ini.

1
Najla Nur Habibah
Kecewa
Najla Nur Habibah
Buruk
Kartini Davi
davin2 kenak pukulan kan
Tiwi
ke
melting_harmony
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Morin Morin
ceritanya bagus
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Yanti Sriyanti
Buruk
Nining Nurnaningsih
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
@Rinjani
Hadir Kak othor
ennita: terimakasih 🙏, semoga suka 😊
total 1 replies
Syarifah Alawiyah
Bagus dan simple
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Sariani
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
MaRyachi_97
👌
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
ct sara
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Andi wijaya
terus dilanjut nikah aja selesai
Ejan Din
rara manja...
Andi wijaya
sudah gila kau Cika sudah punya suami masih mencintai adik ipar
Irma Siregard
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ostim katulistiwa
Lumayan
Ostim katulistiwa
Biasa
Li Tho
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!