follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Kaylin Meyer sosok wanita yang semaunya, manja, ceroboh, dan memiliki segalanya karena terlahir sebagai keturunan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Meyer.
Dia selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya, namun tidak dengan dunia percintaannya. Cinta pertamanya berpaling pada sosok wanita yang lebih cantik,lebih dewasa, yang kini menjadi kakak iparnya. Dan saat dia mencintai seorang pria untuk ke-dua kalinya, perasaan itu harus layu sebelum berkembang setelah mengetahui Alexander, pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi keluarga Arbeto itu sudah memiliki kekasih.
Namun apa jadinya saat mereka kembali dipertemukan dan terjebak dalam one night stand in Dubai? Akankah keduanya bersama? Ataukah berpisah untuk yang kedua kalinya? Yuk saksikan kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Baik Alex maupun Kaylin terhanyut dengan permainan panas yang tengah mereka lakukan di dalam mobil, saling menyentuh hingga dress yang dikenakan Kaylin sudah merosot ke bawah sampai pinggul. Bahkan kemeja yang dikenakan Alex juga sudah terlepas, memperlihatkan tubuh kekar dan berotot yang menjadi pujaan para wanita.
Sementara itu Kaylin yang menutup kedua matanya, mulai mendesah saat sesuatu yang basah bermain di salah satu bagian sensitifnya yang tidak tertutup bra sama sekali. Mencengkram rambut prianya dan tanpa sadar membusungkan dada agar mempermudah untuk di sentuh.
"Sial! Apa yang sudah aku lakukan?" Alex menjauh dari tubuh wanitanya saat tersadar oleh suara ******* Kaylin. Mati-matian ia menahan hasrat nya saat menatap tubuh atas wanitanya yang polos tanpa penutup. "Tidak boleh! Aku tidak boleh melakukannya!"
Kaylin yang masih dalam keadaan mabuk, membuka ke-dua matanya karena merasa ada sesuatu yang hilang saat tubuhnya tidak merasakan sentuhan yang sempat membakar sisi liarnya.
"Kenapa berhenti? Ayo lakukan lagi!" rajuk Kaylin seperti anak kecil yang tengah meminta sebuah mainan.
Karena melihat pria nya hanya diam saja, ia pun menarik wajah tampan yang ada dihadapannya untuk di cium.
"Hentikan Kay!" Alex menahan wajah Kaylin agar bibir mereka tak menempel, namun karena desakan yang tengah ia rasakan dibawah sana membuatnya kembali gelap mata, hingga tanpa sadar menarik tengkuk wanitanya agar bibir mereka kembali menyatu.
Namun bukannya sesuatu yang kenyal dan manis yang ia dapatkan, Alex justru merasakan sebuah cairan yang berbau alkohol mengenai wajah dan tubuhnya.
"Kay apa yang kau lakukan?" geram Alex dengan tertahan. Saat wajah dan tubuhnya terkena cairan yang dimuntahkan oleh Kaylin.
"Maaf..." ucap Kaylin sambil tertawa, lalu memejamkan kembali kedua matanya saat merasakan kenyamanan setelah akhirnya menuntahkan cairan yang sejak tadi membuat perutnya mual.
Melihat Kaylin yang tertidur tanpa rasa bersalah sedikitpun, Alex hanya bisa menghela napas dengan kasar. Mengambil tisu untuk membersihkan muntahan di wajah dan tubuh nya, juga untuk membersihkan mulut dan dada wanitanya yang terdapat sisa muntahan tanpa rasa jijik sama sekali. Tidak lupa ia pun merapikan kembali dress pada tubuh Kaylin agar wanitanya tidak kedinginan.
"Aku harus cepat mengantar Kaylin, sebelum semuanya semakin tak terkendali." Dengan terburu-buru Alex mengenakkan kembali kemeja yang sempat terlepas dari tubuhnya, lalu mengendarai mobil mereka dengan cepat menuju hotel tempat nya menginap yang berjarak tidak terlalu jauh dari tempat mereka berada.
Ya, Alex memutuskan untuk tidak mengantar Kaylin kembali ke hotelnya, karena situasi yang tidak memungkinkan di saat gairah yang sempat padam oleh sentuhan yang tadi mereka lakukan, kini kembali memanas bahkan sampai membuat kepalanya pusing.
Setelah sampai di hotel Alex menggendong Kaylin, membawa wanita itu masuk ke dalam kamarnya sebelum ia pergi menyewa seorang wanita untuk menuntaskan hasrat yang sejak tadi ia tahan. Bahkan miliknya yang sejak tadi menegang sudah sangat sulit ia kendalikan.
Dengan perlahan Alex membaringkan wanitanya ke atas tempat tidur, namun saat ia hendak beranjak pergi kedua tangan Kaylin justru melingkar di lehernya. Membuat posisi wajah mereka saling berhadapan, bahkan hidung mereka saling bersentuhan saat wanitanya semakin menarik kuat.
"Jangan pergi!" pinta Kaylin dengan kedua mata yang terbuka. Rasa kantuknya lenyap begitu saja saat ia mencium aroma tubuh yang sangat dikenali dan dirindukannya. "Alexander jangan pergi lagi!"