NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Tuan Muda Koma

Pengantin Untuk Tuan Muda Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Jesslyn tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis dalam satu malam. Demi menyelamatkan keluarganya dari kehancuran finansial, ia dipaksa menikahi Neo, pewaris kaya raya yang kini terbaring tak berdaya dalam kondisi koma. Pernikahan itu bukanlah perayaan cinta, melainkan sebuah kontrak dingin yang hanya menguntungkan pihak keluarga Neo.

Di sebuah rumah mewah yang sunyi, Jesslyn tinggal bersama Neo. Tanpa alat medis modern, hanya ada dirinya yang merawat tubuh kaku pria itu. Setiap hari, ia berbicara kepada Neo yang tak pernah menjawab, berharap suara dan sentuhannya mampu membangunkan jiwa yang terpenjara di dalam tubuh itu. Lambat laun, ia mulai memahami sosok Neo melalui buku harian dan kenangan yang tertinggal di rumah itu.

Namun, misteri menyelimuti alasan Neo koma. Kecelakaan itu bukan kebetulan, dan Jesslyn mulai menemukan fakta yang menakutkan tentang keluarga yang telah mengikat hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Musuh Dalam Selimut

"Kau harus mendapatkannya, Jesslyn," ucap Nenek Maria sambil menggenggam tangan gadis itu, dia menatap Jesslyn yang duduk di hadapannya dengan pandangan serius.

"Tapi, Nenek..."

"Aku tahu ini sulit bagimu, tapi kau harus melakukannya, Sayang. Neo, mungkin tidak akan pernah bangun lagi, dan sebagai istrinya, kau berhak melindungi apa yang menjadi miliknya."

Jesslyn terdiam, jemarinya saling meremas di pangkuannya. Nenek Maria melanjutkan dengan suara yang lebih lembut, namun tetap penuh urgensi. "Harta itu bukan hanya soal warisan, Jesslyn. Ini tentang masa depan keluarga ini, tentang memastikan jika tidak ada pihak luar yang mengambil keuntungan dari situasi ini."

Nyonya Veronica yang berdiri di sampingnya mengangguk setuju. "Jesslyn, kami percaya padamu. Dibandingkan siapapun, kau yang berhak atas harta miliknya. Kau adalah istrinya, dan tanggung jawab itu ada padamu sekarang," katanya, Nyonya Maria menambahkan tekanan pada setiap katanya.

Jesslyn menunduk, mencoba mencerna permintaan itu. Bagaimana mungkin dia mendapatkan tanda tangan dari seseorang yang sebenarnya tidak koma? Wajah Neo terlintas di pikirannya, begitu juga dengan kata-kata terakhirnya beberapa waktu lalu.

Dia menghela napas panjang, mencoba menyembunyikan kebingungannya. Jika dia mengatakan yang sebenarnya, itu akan memicu kekacauan. Namun, dia juga tidak yakin bisa menjalankan permintaan ini dengan hati nurani yang tenang.

"Tapi, Nenek, bagaimana aku bisa melakukannya?" Jesslyn bertanya dengan suara pelan namun penuh keraguan. "Aku bahkan tidak tahu bagaimana membuatnya terjadi tanpa terlihat memaksa."

Nenek Maria menyentuh punggung tangan Jesslyn dengan lembut, mencoba menenangkan gadis muda itu. "Kau hanya perlu meminta bantuan Yemi atau salah satu dokter. Kami akan mengatur semuanya. Kau hanya perlu memastikan dia menandatanganinya, tanpa mempersulit diri sendiri."

Jesslyn menelan ludah, dia mengangkat pandangannya ke arah Nenek Maria dan Nyonya Veronica. "Baiklah, aku akan mencoba," jawabnya, meskipun dalam hatinya masih ragu.

Nenek Maria tersenyum lebar. "Bagus sekali, kami tau kau mampu melakukannya. Ingat, Jesslyn, ini demi masa depanmu juga, ingat itu."

Jesslyn mengangguk. "Aku mengerti Nenek, kalau begitu aku pergi dulu." dia beranjak dari hadapan nenek Maria dan Nyonya Veronica. Kedua wanita itu saling bertukar pandang, saling menatap dengan pandangan yang sulit di jelaskan.

.

.

CKLEKK...

Suara pintu dibuka menggema di dalam ruangan itu. Jesslyn memicingkan matanya saat melihat tempat tidur kosong, sosok Neo tak ada di sana, sampai dia mendengar suara air dari kamar mandi, dan dia berani bersumpah suaminya itu ada di sana.

Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan Neo keluar dari sana. Hanya memakai handuk yang melingkari pinggangnya dan bertel4nj4ng Dada. Sontak Jesslyn berbalik badan. "Untuk apa kau berbalik badan? Bukankah kau sudah melihat semuanya," suara Neo menggema bak lonceng di tengah kesunyian.

"A..Apa maksudmu?" Jesslyn bertanya dengan suara terbata tanpa menatap lawan bicaranya.

Neo menyeringai. Dia berjalan menuju walk in closed tanpa menghiraukan Jesslyn. Sontak wanita itu berbalik badan dan dia bisa menghela napas lega.

Tak lama kemudian. Neo keluar dari dalam sana dengan balutan kemeja hitam tanpa lengan dan celana hitam pula, singlet putih dibalik kemeja hitamnya. Dia menghampiri Jesslyn yang tampak gugup. "Ada apa? Kau terlihat aneh, apa ada masalah?" tanya Neo memastikan.

Jesslyn menggigit bibirnya. Bingung harus menjawab bagaimana. Tapi dia harus jujur, dia tidak mau Neo sampai salah paham nantinya. "Ini tentang keinginan Nenek dan Ibumu. Mereka ingin agar aku mendapatkan tanda tanganmu untuk mengalihkan semua harta yang kau miliki padaku. Mereka mengatakan aku berhak atas semua asetmu, karena mereka yakin kau tidak akan bangun lagi."

Bukannya terkejut, Neo malah menyeringai dingin. Seolah-olah dia sudah mengetahuinya, dan tentu saja hal itu membuat Jesslyn kebingungan. "Kau tidak terkejut?" dia menatap Neo dengan pandangan tak percaya

"Terkejut? Pada hal apa?" ucapnya sambil menatap Jesslyn dengan serius. "Jelas-jelas itu adalah hal yang normal. Kalau mereka memang ingin kau mendapatkan tanda tanganku. Oke, itu bukan masalah besar. Kau akan mendapatkannya. Berikan dokumen itu padaku, aku akan menandatanganinya."

Jesslyn diam sejenak. Otaknya mencoba mencerna ucapan Neo. Rasanya ada yang janggal disini, tidak mungkin Neo langsung setuju begitu saja tanpa memikirkan ujungnya.

"Neo, kau..."

"Aku apa? Jangan menatapku seperti itu, kau terlihat semakin bodoh. Aku sedang membantumu menyelesaikan permintaan mereka, jadi tidak perlu bingung ataupun heran. Temui mereka dan bilang kalau kau akan melakukannya." ujarnya tanpa ada keraguan sedikitpun.

Lagi-lagi Jesslyn terdiam. Kata-kata Neo penuh teka-teki dan ambigu. Otaknya berpikir keras, dia bertanya-tanya dalam hati. Mungkinkah... Orang yang mencelakai Neo hari itu adalah salah satu dari mereka berdua?

Derap langkah kaki seseorang yang datang membuat lamunan Jesslyn buyar. Dia menoleh dan mendapati Neo sudah berbaring di tempat tidurnya sambil memejamkan kedua matanya, gadis itu menghela napas.

"Jesslyn," suara itu mengalihkan perhatiannya. Dia menoleh dan Sonia masuk ke dalam. "Bagaimana keadaannya?"

Jesslyn menghela napas. "Seperti yang Bibi lihat, masih sama."

Sonia menatap Jesslyn dengan serius, sebelum beranjak kearah pintu dan menguncinya dengan rapat. Setelah itu dia kembali dan berkata. "Neo, kau tidak perlu berpura-pura lagi. Bangunlah, keadaan sangat aman."

Jesslyn terkejut. Ternyata Sonia juga tau jika sebenarnya Neo tidak koma. "Bibi, kau tau jika dia sebenarnya tidak koma?" katanya dengan mata membulat sempurna.

Sonia mengangguk. "Ya, karena aku yang memintanya untuk pura-pura koma. Jesslyn, aku sudah mendengar obrolanmu dengan kedua wanita itu. Aku hanya ingin memperingatkanmu, jangan pernah mempercayai mereka, karena kedua wanita itu adalah ular berbisa yang sesungguhnya."

Jesslyn tak langsung menjawab, dia mencoba mencerna kata-kata Sonia. "Tunggu! Maksud Bibi Sonia adalah..."

"Ya, mereka adalah orangnya. Kau pasti ingat pada peringatan ku hari itu, kan?" Jesslyn mengangguk, mana mungkin dia melupakannya.

Sonia menatap Jesslyn dengan serius. "Asal kau tau saja. Mereka adalah orang-orang yang patut kau waspadai. Ibu dan anak itu adalah ular berbisa, mereka licik dan penuh tipu muslihat. Jangan pernah tertipu pada kata-kata manisnya. Sikap lembutnya, karena dibalik itu terdapat racun yang sangat mematikan." tuturnya panjang lebar.

"Dan orang yang mencelakai ku malam itu adalah, Veronica." sahut Neo menimpali.

Jesslyn terdiam, dia mencari kata-kata yang tepat. Kebenaran yang mereka ungkapkan begitu mengejutkan. Orang ya selama ini dianggap baik ternyata dalam penjahat yang sesungguhnya, sementara orang yang ia waspadai ternyata tak seburuk yang terlihat. Jesslyn benar-benar salah paham.

"Lalu apa yang akan kalian lakukan?" tanya Jesslyn sambil menatap mereka bergantian.

Neo menyeringai tajam. "Menghancurkan mereka secara perlahan-lahan."

***

Bersambung

1
Radya Arynda
semangaaat💪💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat,,,kejahatan andine harus di bongkar💪💪💪💪💪
Dwi Agustina
ceritanya slalu bagus,semoga CPT up LG🤲💪💪💪
SecretS
Up. Lagi kak, lanjutnya gimana itu apakah Jesslyn dan Neo akan ke. pesta atau enggak
SecretS: Aku doain semoga kakak lekas sembuh ya kak
Ellnara: Besok ya kak, aku lagi diare, gak bisa mikir 🤧🤧
total 2 replies
Radya Arynda
semogah orang jahat seperti andien cepat dapat karma
Ellnara: Amin, kakak
total 1 replies
Dwi Agustina
benci dan cinta batasnya tipis loh Lyn🤭,skrg benci setengah mati,NNT bisa cinta sampai mati😁
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
ayo semangat up Thor
Radya Arynda
semangaaat up
Retno Palupi
semoga segera terbukti
Radya Arynda
up lagi cantik
Radya Arynda
semangaaaaat💪💪💪💪💪
SecretS
Kak kak, apakah nanti alur ceritanya akan sedikit mirip dengan kisah pembalasan gadis kirana, kalau iya iiiiiihhhh aku semakin geram sama andien, itu kalau iya sih bakalan si andien sifatnya kayak jeni di kisah pembalasan gadis kirana yang jessly itu bakal kayak kirana, tapi up terus kak aku pengen tau apakah jessly itu putri dari keluarga kaya atau engga, semoga alur nya seperti kisah roselyn di bagian akhir nya, kisah roselyn yang di novel judulnya aku kembali tunggu pembalasan ku, up terus kak udah pengen tau apakah Neo bisa nemuin kalung jessly atau engak
Retno Palupi
yah kenapa mesti kalungnya dibawa orang lain??
Retno Palupi
wah Neo g kira kira sampai parah gitu...
Sumawita
yess akhirnya gol juga 🤣🤣🤣
Retno Palupi
yah kok g dilanjut Thor, jgn kasih pinjaman sama temen mu itu jes
Retno Palupi
🤣🤣🤣
Sumawita
Jesslyn kamu jangan mau di manfaat kan oleh org,, kamu harus tegas dan jngn takut di tindas
Indriani Kartini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!