NovelToon NovelToon
Aku Lebih Pantas Untuknya

Aku Lebih Pantas Untuknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia / Keluarga / Penyelamat
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tresna Agung Gumelar

Kisah cinta seorang pria bernama Tama yang baru saja pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung.

Di sekolah baru, Tama tidak sengaja jatuh cinta dengan perempuan cantik bernama Husna yang merupakan teman sekelasnya.

Husna sebenarnya sudah memiliki kekasih yaitu Frian seorang guru olahraga muda dan merupakan anak kepala yayasan di sekolah tersebut.

Sebenarnya Husna tak pernah mencintai Frian, karena sebuah perjanjian Husna harus menerima Frian sebagai kekasihnya.

Husna sempat membuka hatinya kepada Frian karena merasa tak ada pilihan lain, tapi perlahan niatnya itu memudar setelah mengenal Tama lebih dekat lagi dan hubungan mereka bertiga menjadi konflik yang sangat panjang.

Agar tidak penasaran, yuk mari ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Keesokan harinya

"Husna ayo sini aku mau ngomong serius sama kamu!" Ucap Tama yang langsung mengajak Husna pergi ketika jam istirahat.

Tama mengajak Husna ke kantin sekolah dengan langkah terburu-buru sambil menggandeng tangannya karena Tama ingin menyampaikan sesuatu yang cukup serius siang ini.

Setelah sampai kantin, Husna yang kelimpungan langsung menghempaskan bokongnya di atas kursi kantin karena lumayan capek sudah di seret Tama dengan langkah terburu-buru.

"Ada ada sih Tama? Hmmm." Tanya Husna dengan wajah sedikit cemberut sambil menarik nafas panjang karena lumayan capek.

"Nih minum dulu!" Sahut Tama sambil memberikan sebotol air mineral yang dia ambil dari showcase dekat meja kantin yang mereka tempati saat ini.

"Aku itu mau kasih kabar baik Husna sama kamu." Ucap Tama yang kini duduk bersebrangan dengan Husna.

"Kabar apa?" Tanya Husna yang baru saja selesai meneguk minuman yang Tama kasih.

"Sebentar lagi masalah keluargamu dan keluarganya pak Frian akan selesai, dan kamu akan terbebas dari mereka."

Dengan perasaan yakin tiba-tiba Tama berbicara serius mengenai permasalahan Husna dan keluarganya.

"Maksudnya gimana? Kok kamu bisa yakin gitu."

Husna yang kebingungan belum mengerti apa yang sudah Tama utarakan barusan.

"Aku akan membantumu menggunakan uang tabunganku untuk biaya kuliahku nanti di Singapore, aku akan menggunakan uang itu agar kamu lebih cepat terbebas dari keluarga pak Frian."

Tama menjelaskan maksud dari pembicaraannya tadi bahwa dia akan mengorbankan tabungan miliknya demi membebaskan Husna dari jeratan itu.

"Ih, jangan ah Tama aku nggak mau. Jangan ya jangan sama sekali kamu menggunakan uangmu itu, lagian kan aku sekarang sedang berusaha dengan cara mengerjakan project lukisan dari papamu, itu saja karena kamu Tama kamu sudah sangat banyak membantuku."

Husna yang langsung menolak bantuan dari Tama kini memasang wajah yang sangat serius, dia tak mau Tama sampai berkorban sejauh itu karena selama ini Tama sudah sangat banyak membantunya termasuk project yang diberikan pak Ghani kepada Husna yang lumayan besar nilainya.

"Tapi kan itu masih membutuhkan waktu lumayan lama Husna, aku ingin secepatnya bila perlu hari ini kita selesaikan semuanya."

Tama yang memang sedang berapi-api untuk segera membebaskan Husna dia sangat tidak sabar bahkan ingin menyelesaikannya hari ini juga.

Husna pun sedikit kaget dengan pernyataan Tama yang memang dirasanya terlalu terburu-buru. Bahkan Husna sama sekali tak menyangka Tama mau berkorban sejauh itu terhadapnya.

"Tama, aku tahu kamu sangat khawatir sekali sama aku. Tapi semua tak harus terburu-buru seperti itu, insyaallah kan setelah project lukisanku sama papamu selesai aku bisa melunasi hutang pokoknya terlebih dahulu."

Husna kini berbicara sedikit halus sambil menenangkan Tama yang sedang berapi-api, karena Husna rasa semua akan berjalan sesuai rencana asalkan butuh kesabaran dalam melakukannya.

"Hmm, yaudah kalau gitu setelah project mu sama papa selesai biar aku saja yang membayar sisa bunganya."

Bukannya tenang, tapi Tama malah kembali menawarkan uangnya lagi karena memang Tama sudah tidak sabar untuk menyelesaikan ini semua.

Dalam diri Tama hanya keselamatan Husna lah yang dia pikirkan, dia sama sekali tak peduli sebesar apapun dia membantu Husna.

"Tama jangan dulu ih bunganya juga kan sangat besar, aku yakin pasti akan ada jalan lain ko setelah ini."

Husna menarik nafas berat karena sepertinya Tama ini memang sangat bersikeras untuk melakukan itu semua.

"Aku sudah nggak mau Husna melihatmu bersama dia lagi, apalagi sampai kamu diperlakukan seenaknya lagi sama dia. Aku lebih baik mengorbankan yang aku punya daripada melihatmu seperti itu lagi. Jadi izinin aku ya, aku nggak akan meminta syarat apapun ko aku hanya ingin menyelamatkan mu saja dari mereka."

Tama menjelaskan sambil memegang kedua tangan Husna kenapa dirinya sampai tak sabar seperti itu karena Tama sudah tak mau lagi melihat Husna menghampiri Frian lagi sedikitpun.

Tama juga memohon kepada Husna agar Husna mau mengizinkan Tama untuk membantunya setelah project dengan papanya selesai.

"Hmm kamu ini ya, yaudah gini saja daripada kamu terus bersikeras. Setelah project sama papamu selesai kamu boleh bantu aku. Tapi ingat ya aku akan pinjam uangmu itu jika kamu memang terus memaksa, aku nggak mau kamu memberikannya begitu saja sama aku."

Husna menjawab keinginan Tama yang bersikeras untuk membantunya.

Tapi Husna akan meminjam uang yang akan Tama berikan nanti untuk membayar sisa bunga hutangnya, karena Husna tahu sebaik apapun Tama kepadanya jika masalah uang pasti akan ada hitungannya suatu hari nanti.

"Yaudah terserah kamu mau anggap itu pinjam atau apa, yang jelas aku ingin melihatmu segera terbebas dari mereka."

Tama sama sekali tak peduli dengan tanggapan Husna tentang uang yang akan dia berikan nanti, yang ada dibenak Tama hanya keselamatan Husna tak ada yang lain.

Husna kini jadi merenung dan melamun sejenak karena dalam benaknya ternyata Tama memang benar-benar serius ingin membantunya.

"Hmm aku tak tahu Tama harus mengucapkan terimakasih sebanyak apa sama kamu, tapi aku janji akan membalas semua kebaikanmu suatu hari nanti entah dengan cara apapun itu."

Di sini Husna jadi merasa tidak enak hati karena sangat tidak menyangka Tama yang belum lama dia kenal bisa berniat melakukan pengorbanan sebesar itu.

Husna bingung harus membalas dengan cara apa, padahal disisi lain Tama tak pernah menginginkan apapun dari Husna dia sangat tulus membantu Husna dengan caranya sendiri.

"Caranya gampang ko, sekarang juga kamu bisa membalas itu semua Husna."

Karena suasana menjadi semakin serius, Tama mencoba mencairkan suasana dengan godaannya terhadap Husna tapi di sini Tama berpura-pura memasang wajah yang serius di hadapan Husna.

"Maksudnya sekarang gimana?" Tanya Husna dengan tatapan serius sedikit mengerutkan keningnya.

"Ya kamu terima saja cintaku sekarang juga, itu sudah lebih dari cukup ko." Sambil menahan Tawa Tama pun menjawab pertanyaan dari Husna.

"Ih, kamu memang bener-bener mau jadi pacar aku?" Husna yang belum sadar akan candaan Tama dia masih menanggapinya secara serius.

"Iya aku bener-bener." Jawab Tama sambil menunduk karena sudah tak kuat menahan tawanya.

"Hmmm." Di sini Husna jadi kebingungan sendiri walaupun sebenarnya dia juga sangat menyukai Tama tapi dia belum siap untuk saat ini.

"Haha becanda Husna becanda lagian aku nggak mau ah jadian di sini, aku maunya nanti di danau kemarin sesuai dengan lukisan yang kamu buat kemarin."

Sambil melepaskan tawanya, Tama pun kembali melanjutkan godaannya terhadap Husna.

"Ih kamu ini ya aku kira serius hmm. Ternyata bener-bener ngarep beneran ya ini anak, sekarang saja lah ya kalau nanti aku bisa berubah pikiran loh Tam."

Husna yang sudah tahu Tama hanya bercanda, dia pun malah menanggapi godaannya.

"Nggak mau ah, lagian nggak mungkin kamu berubah pikiran soalnya aku tahu saat ini di hati kamu pasti cuma ada aku, iya kan?"

"Waduh so tahu banget ya ini anak, gimana caranya coba aku pengen tahu kalau kamu tahu isi hatiku saat ini." Sahut Husna sambil mengangkat sedikit dagunya.

"Gampang lah Husna, dari tatapan matamu saja aku bisa tahu ko kalau kamu ada perasaan sama aku." Ucap Tama sambil memandang tajam mata Husna.

"Hmm terus kalau memang aku suka sama kamu, kamu mau melakukan apa saat ini?" Tanpa rasa salah tingkah, Husna malah membalas tatapan mata Tama.

"Yang pastinya aku seneng sih, tapi nggak asik ah masa langsung suka gitu aja, aku sukanya kamu yang gengsi dulu seperti sebelum-sebelumnya. Hmm." Tama yang kalah akan tatapan Husna malah sekarang Tama lah yang jadi salah tingkah.

"Dasar cowok aneh ya, giliran mau dibalas malah nyuruh aku gengsi hmm."

"Hmm udah ah Husna jangan terlalu serius, nanti kita jadian beneran loh."

"Memangnya kenapa kalau jadian sekarang, lagian kamu juga sudah tahu kan kalau aku ini punya perasaan sama kamu."

"Ya jangan sekarang, aku kan nggak bisa meluk kamu kalau sekarang malu tuh nanti dilihat banyak orang!" Sahut Tama sambil menunjuk dengan matanya ke arah sekitar.

"Emang harus banget ya sambil pelukan? Kamu terlalu banyak nonton film drama ih Tama, haha."

"Haha biarin, udah ah nanti aja ya bahas laginya please." Tama yang jadi salah tingkah menyuruh Husna untuk menghentikan obrolan ini

"Dasar cowok aneh ih, yaudah ah terserah kamu haha."

Saat sore hari.

Tama yang sedang asik main Playstation di kamarnya tiba-tiba dia mendapat telpon dari Bu Yeni mamanya.

"Hmm." Sambil menarik nafas karena merasa sedikit terganggu Tama pun mengangkat telpon dari mamanya itu.

"Tama, kamu lagi dimana sayang?" Tanya Bu Yeni yang mulai terdengar dari speaker handphone.

"Aku lagi di rumah mah, ada apa?" Sahut Tama sambil menjepit handphone dengan bahu kirinya karena kedua tangannya masih asik bermain PlayStation.

"Mama mau minta tolong, kamu bisa nggak kira-kira?"

"Minta tolong apa Mah?" Tama pun berhenti sejenak bermain PlayStation dan langsung mengambil handphone yang dia jepit di bahunya karena sempat khawatir saat ada kata tolong dari mamanya.

"Tolong ambilkan bucket di hotel, tadi ada klien mama kirim bucket tapi dia salah kirim malah kirim ke Hotel, kamu bisa ambil kan sayang? Soalnya mama pulang agak malam hari ini."

Bu Yeni memang mempunyai usaha penginapan yang tak jauh dari tempat tinggalnya saat ini. Penginapan itu baru selesai beberapa bulan yang lalu.

Penginapan itu sengaja Bu Yeni buat karena sangat cocok untuk para wisatawan dari luar kota. Soalnya di tempat tinggalnya saat ini banyak sekali tempat wisata alam dan Bu Yeni merasa usaha penginapan adalah hal yang menjanjikan di sini.

"Hmm yaudah sekarang Tama ambil Mah, tapi nggak gede kan bucket nya?"

"Enggak ko, kamu iket dibelakang motor juga bisa sayang. Maafin mama ya udah ngerepotin."

"Iya nggak papa Mah, yaudah sekarang aku mau berangkat kalau gitu."

"Makasih ya sayang. Hati-hati nggak usah ngebut lagian deket ini."

"Iya Mah, yaudah aku matiin ya telponnya assalamualaikum."

"Iya sayang waalaikumsalam."

1
💫0m@~ga0eL🔱
syukurin, masuk bui kamu frian.
💫0m@~ga0eL🔱
syukurlah mereka semua selamat /Scowl/
💫0m@~ga0eL🔱
sungguh keterlaluan si frian. untung Tama cepat datang 😭
💫0m@~ga0eL🔱
widiihh, sarung mafia inii
TAG: Iya mafia parah/Smile/
total 1 replies
𝐀⃝🥀🅺🅸ˢˢ ᵈᵒⁿ🅺🆈ᵃⁿᵏ
🙄🙄🙄
setoran bab
𝐀⃝🥀🅺🅸ˢˢ ᵈᵒⁿ🅺🆈ᵃⁿᵏ
lhoo pacaran sama guru mmg boleh🙄🙄
MissHalu
malu kn wulan
MissHalu
Wulan Wulan kamu mh😅
TAG: /Grin/
total 1 replies
MissHalu
menghayal kaya aku,hayalan tingkat tinggi/Smile/
TAG: /Smile/
total 1 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞❤️⃟WᵃfAͬyͧuᷤdͧiaͪℛᵉˣ
Cemburu tanda cinta,, Cinta pada pandangan pertama /Joyful/
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞❤️⃟WᵃfAͬyͧuᷤdͧiaͪℛᵉˣ
Wulan pede banget yah /Facepalm/
Raisa267
/Joyful//Joyful//Joyful/
Raisa267
malah nantangin /Sly/
💫0m@~ga0eL🔱
sembur si frian pake /Coffee/ panas/Right Bah!/
💫0m@~ga0eL🔱
beraninya sama perempuan /Curse/ frian jahat/Hammer/
𝐀⃝🥀🅺🅸ˢˢ ᵈᵒⁿ🅺🆈ᵃⁿᵏ
astaga... sama sama berkhayal/Facepalm//Facepalm//Smug/
💫0m@~ga0eL🔱
bheuh,, belum tentu juga /Facepalm//Joyful/
𝐀⃝🥀🅺🅸ˢˢ ᵈᵒⁿ🅺🆈ᵃⁿᵏ
mampir lagi/Smug/
💫0m@~ga0eL🔱
gak jenteel amat sih kamu /Proud/
💫0m@~ga0eL🔱
bilang aja kamu iri frian/Proud/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!