KAILA SAFIRA seorang gadis cerdas berusia 22 tahun, yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendiang orang tuanya.
Bukannya menuju alam barzah, Kaila justru masuk ke dalam tubuh KANAYA ADELINE. Seorang figuran yang hanya satu kali di sebutkan dalam novel yang berjudul 'MY DESTINY' tokoh dengan kehidupan yang tak diketahui bahkan oleh penulis itu sendiri.
Penasaran dengan kelanjutan kisahnya?
Mari kita ikuti ceritanya di bawah ini......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyalexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Pembicaraan merekapun terhenti saat Verel pergi memesan makanan, dan kanaya yang kini tengah memeriksa pesan dari daddynya yang mengatakan akan pergi keluar kota untuk perjalanan bisnis selama dua hari, karna itu pekerjaan mendadak jadi Kanaya tidak sempat menemuinya.
Tapi biarlah..toh dia juga sudah terbiasa hidup mandiri, dia bukan kanaya asli yang selalu marah saat di tinggal daddy nya pergi keluar kota atau keluar negri.Tapi kini raganya diisi oleh Kaila, si Ceo muda yang lebih paham tentang pekerjaan seorang pemimpin perusahaan.
"Nay, kita boleh duduk di sini?" tanya Zayn meminta izin Kanaya, Kanaya yang sedang membaca pesan pun hanya menganguk tanpa melihat siapa yang bertanya.
Tapi saat mengangkat kepalanya dan melihat kedepan ia sangat terkejut karna sudah ada David dkk bersama dengan Alya dan satu temannya sudah duduk di satu tempat yang sama dengannya.
"Kenapa kalian disini?" sinisnya menatap tajam David yang duduk di hadapanya dengan Alya di sebelah David.
"Ehm.. bukanya lo sendiri yang ngijinin mereka duduk ya Nay" gumam Cici seraya menarik-narik seragam Kanaya. Sebenarnya Cici sendiri sudah gugup saat duduk di sebelah Verel, dan kini darinya dibuat semakin gugup saat satu meja dan berhadapan langsung dengan inti geng Demon.
'Bangke! jadi mereka yang nanya, tau gitu males banget' batinya seraya menatap inti geng Demon satu persatu.
"Terserah lah" ketusnya lagi dan tak lama pesanan mereka datang.
Kanaya yang sudah sangat lapar pun langsung melahap makananya nya tanpa menghiraukan orang-orang di sekitar yang sedari tadi tengah memperhatikan cara makannya yang terlihat lucu dan menggemaskan.
Alya yang merasa semua mata hanya tertuju pada Kanaya pun menggeram menahan emosi. Alya iri dengan wajah cantik, bentuk badan serta kekayaan Kanaya, ia ingin menjadi seperti itu dan harus mendapatkan perhatian mereka dengan membat image Kanaya jelek di mata mereka.
"Kanaya, tadi waktu aku di bully Naomi kamu liat kan, tapi kenapa kamu gak bantuin aku?" ucapnya dengan wajah tersakiti yang membuat mereka menatap Alya iba.
Sedangkan Kanaya yang mendengarnya langsung mengalihkan tatapanya dan menatap Alya datar.
"Maksud lo?"
"T-tadi waktu Naomi bully aku, aku liat kamu di rooftop tapi kamu diem aja" cicitnya kali ini berhasil membuat Reyhan angkat suara.
"Wah kalo bener lo tega banget sih" ujarnya yang menambah suasana semakin tegang.
"Trus kenapa?" tanyanya santai dengan alis mengernyit, Kanaya merasa aneh dengan sikap Alya yang seolah olah menyalahkannya dengan playing victim.
"Kamu jahat banget Nay, kamu gak punya rasa kemanusiaan buat nolongin aku " kini ucapnya lebih mendramatisir membuat Kanaya jadi bahan cemoohan.
'anj*ng banget ni bocah, gue kira beneran protagonis taunya jelmaan iblis' batinya seraya menatap Alya tajam.
"Denger ya lo si paling playing victim, gak gue nolongin lo juga para ajudan lo udah dateng kali. Apalagi gue gak mau buang‐buang waktu gue buat kegiatan gak guna, lagian lo aneh banget dah, bukanya banyak ya siswa-siswi yang liat lo disana bahkan mereka sampe punya waktu buat videoin pembullyan lo, kenapa lo gak minta tolong aja sama mereka yang jelas-jelas deket sama lo dibanding gue yang di atas rooftop" sarkas Kanaya tajam tak peduli ia cap sebagai apapun oleh mereka karena kenyataannya memang seperti itu.
Mereka seketika terdiam mendengar perkataan Kanaya yang masuk akal, apalagi mereka tau jika memang benar selama ini Alya selalu mencari perhatian pada orang lain dan itu membuat beberapa siswi jengah melihatnya.
Begitupun dengan Alya dan temanya, mereka berdua terdiam dan merasa malu dengan ucapan Kanaya padanya.
'Iya aneh banget si Alya, gue juga ada disana tapi kelihatannya dia terima-terima aja di bully sama naomi'
'Bener banget, gue juga ngeliat'
'Iya caper banget sih, apalagi setelah Inti Demon dateng, dia keliatan tersakiti banget'
'Sial lo kanaya' batin Alya mengumpati Kanaya seraya mengepalkan kedua tangannya.
Kanaya yang merasa haus pun segera mengambil botol air mineral diatas meja, sungguh tenggorokan nya kering karena sudah bicara panjang lebar, tapi tak di sangka saat akan menenggak minuman nya ia di kagetkan dengan bunyi gebrakan meja yang membuatnya tersedak air.
Brak
Uhuk
Uhuk
" Bangs*t " pekik Kanaya memejamkan matanya seraya merasakan rasa sakit di tenggorokannya.
Mereka yang mendengar gebrakan keras pun segera mengalihkan perhatiannya ke meja Kanaya dkk, kini lebih banyak siswa-siswi yang menyaksikan keributan itu.
"Heh!,..ngapain lo duduk bareng calon tunangan gue!" sentak Naomi menggebu entah pada siapa karana baik Alya dan Kanaya masih duduk disana.
Kanaya yang merasa tenggorokan nya sudah tak sakit pun membuka mata dan melihat tatapan tajam Naomi mengarah padanya hanya memutar matanya malas.
"Ehh pelakor...lo jangan coba-coba godain David ya, dasar cewek gatel. Lo tuh sama aja kayak dia... sama-sama Jal*ng" sentak Naomi di depan muka Kanaya seraya menunjuk-nunjuk wajah Alya.
Alya hanya bisa terdiam seraya menunduk tak berani menatap wajah Naomi yang menatapnya tajam. Apalagi ia ingin melihat bagaimana cara Naomi memberi pelajaran pada Kanaya, jadi ia tak perlu mengotori tangannya langsung.
Sedangkan Kanaya yang di perlakuan seperti itupun jelas tak terima. Bagaimanapun kata-kata jal*ng dan pelakor seperti penghinaan baginya, apalagi harga dirinya saja setinggi menara Burj Khalifa jadi jangan macam-macan dengannya.
"Udah ceramahnya tante. Gue rasa disini lo salah paham nj*ng, seorang Kanaya Adeline tidak pernah menggoda ataupun mau jadi pelakor dalam hubungan toxic kalian....
Malah sebaliknya, cowok yang katanya mau jadi tunangan lo itu dia minta gue buat jadi pacarnya dong... tapi sorry-sorry aja nih gue udah punya pacar" sarkasnya menatap tajam Naomi.
Tadinya ia hanya akan menjalani kehidupan yang damai dan tenang tapi mendapat masalah yang menyangkut harga dirinya seperti ini dia tidak akan diam saja.
"Gak,.. David gak mungkin suka sama lo, pasti lo kan yang goda dia.. dasar cewek murahan" seru Naomi kembali membuat Kanaya emosi sampai mengepalkan kedua tanganya erat.
"Jaga ucapan lo" dingin Verel menatap Naomi tajam, ia sebenarnya ingin membawa Kanaya keluar dari sana tapi dirinya tak bisa ikut campur lebih jauh dalam kehidupan kanaya.
"Verel, pasti Kanaya juga godain lo kan? mangkanya lo belain dia" ujar Audry langsung membuat mereka menatap Kanaya dengan tatapan sinis.
Audry yang melihatnya tersenyum menyeringai, ia sebenarnya menyukai Verel dari hari pertama masuk Sekolah, namun sayangnya Verel tipe pria yang susah di dekati dan kini melihat Kanaya bisa dekat dengannya membuat Audry merasa cemburu dan marah jadi ia melakuka hal tersebut.
Setelahnya, terdengar pula bisik-bisik unfaedah yang terlontar dari beberapa siswi, tapi sepertinya mereka tidak mengerti definisi dari bisik-bisik karna suara mereka yang begitu terdengar di telinganya.
'Bangke ni cewek harus di kasih paham dulu gak sih' batinya seraya melihat penampilan Naomi dkk seperti menilai.
"Kalo gue murahan trus lo apa? l*nte gocengan?" sarkasnya mendapat teriakan meriah dari beberapa siswi yang memang tak menyukai Naomi dkk
"Sialan ya lo!!.. kalo bukan karena lo goda David dan ketos mana mungkin mereka mau sama lo yang kayak jal*ng ini" sentak Naomi kali ini berhasil membuat David murka.
'Dua' batin Kanaya menghitung kata jal*ng yang keluar dari mulut Naomi.
"NAOMI, LO APA-APAAN SIH!!" marah David membentak Naomi, ia emosi setelah mendengar Naomi menghina Kanaya
" KAMU BENTAK AKU CUMA KARNA JAL*NG INI" marah Naomi berbalik berteriak kencang membuat Kanaya terkejut.
"Bangs*t lo, kalo mau ngomong jangan teriak kali. kita semua juga kagak budek ya" umpat Kanaya seraya mengusap kupingnya yang tersasa pengang.
lannjjuuuttttt kakkk 😍🙏 semangat semangat semangat 💪💪💪
hayuk lannjjuuuttttt kak author 🙏🙏 semangat semangat 💪💪💪🥰
walaupun cuman gue yg baca cerita elo tapi jangan pantang menyerah thor, kan bisa sedikit-sdikit menjadi bukit🤗 pokoknya harus selesai ni cerita thor gue udah terlanjur suka pake banget ama ni cerita
SEMANGAT 💪