Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 31
Swiss
"ibu baik-baik saja?"
Shila memegang bu avanti yang hampir terjatuh saat turun dari mobil
"saya baik, terima kasih" bu avanti belum mengenal shila dan juga apa sebenarnya hubungannya dengan arsen masih belum jelas
"biar saya bantu bu" shila membawakan koper milik bu avanti.
"kamu mau ikut saya? Arsen menitipkanmu pada saya jadi jika tak keberatan saya harap kamu tidak merepotkan dengan kita tinggal terpisah" sebenarnya maksud bu avanti adalah ingin shila tetap bersamanya
Tapi dengan kondisinya saat ini tak memungkinkan sebenarnya untuk tinggal dengan orang lain. Pak hanung terpaksa batal ikut pergi karena orang tuanya curiga dengan kepergian suami istri itu
setelah keadaan kondusif pak hanung juga akan menyusul istrinya, baginya tak ada lagi yang lebih penting karena orang tua dan anak bungsunya kini sudah seperti orang yang tak dikenalnya lagi
Flashback on
"kalau kamu tak patuh pada bapakmu dan menikahi avanti segera maka lebih baik kamu keluar dari rumah ini dan juga bapak akan ceraikan ibumu" ucap pak tamrin pada anaknya
Saat itu avanti yang merupakan mantan istri dari pengusaha kaya raya sedang mengandung anak pertamanya, dan pihak keluarganya tak mau merasa malu jika anak dalam kandunganya tak memiliki ayah
hanung yang merupakan sahabat ayah arsen pun sejak lama dan merasa tak enak jika harus menggantikan posisi mendiang sahabatnya
sejak dulu hanung memang sudah memiliki perasaan pada avanti, namun tak mau merusak persahabatannya dengan marcelino
"tapi hanung menikahi avanti bukan karena hartanya pak, hanung memang mencintainya sejak dulu" hanung ingin bapaknya paham apa yang akan dilakukan anaknya bukanlah seperti keinganan orang tuanya
"terserah apa tujuanmu, yang jelas segera nikahi dia sebelum orang lain mendahuluinya" pak tamrin bagaikan sedang menemukan harta karun
Flashback off
"ibu tak keberatan jika saya tinggal dengan ibu? Saya bisa beres-beres rumah, masak juga bisa" shila tak tahu siapa-siapa dinegara ini
Dan juga baru pertama kalinya bagi shila pergi jauh tanpa siapapun yang dikenal. Hanya karena percaya pada arsen saja saat ini
"tentu saja, ayo kita pulang" ajak bu avanti
Yang mulai membuka diri pada gadis titipan anaknya. Setidaknya bu avanti tak akan sendirian menjalani hari-harinya saat tak bersama sang suami dan keluarganya
shila mengikuti langkah kaki bu avanti dan membawakan barangnya
Sekitar satu jam perjalanan dari bandara ke rumah minimalis milik bu avanti sendiri yang dibelinya dari hasil kerja kerasnya dan ingin menghabiskan masa tua dengan tenang di rumah ini
"ayo masuk!"
"ini tidak mewah tapi kita akan nyaman tinggal disini" bu avanti duduk disofa untuk menghilangkan lelah perjalanan panjang yang baru dilaluinya
"aau!" bu avanti mengeluh perutnya terasa sangat sakit " ambilkan obat ditas saya"
Shila segera membuka tas dan memberikan semua obat yang jumlahnya ada tiga macam pada bu avanti lalu memberikan air minum yang dibawanya dari perjalanan tadi
"masih sakit bu?" shila begitu perhatian pada bu avanti, sikap lemah lembutnya dan penuh kehangatan saat berucap membuat shila jatuh cinta dan dengan tulus ingin menyayangi ibu dari kekasih hatinya itu
"sudah lebih baik, bisa antar saya ke kamar?" dengan mengulurkan tangan pada shila bu avanti butuh bantuannya
"yang ini kamar kosong bisa kamu gunakan, mungkin sedikit kotor" ucap bu avanti saat melewati kamar yang tidak ditempati
"iya bu nanti saya bersihkan, apa ibu ingin makan sesuatu?"
"nanti saja kita makan diluar sekalian. Biarkan saya istirahat dulu dikamar dan kamu juga istirahat pasti lelah" ucap bu avanti dengan lembut meminta shila untuk meninggalkannya dikamar sendirian
Shila paham jika mungkin bu avanti canggung begitu pun dengan dirinya yang juga merasakan hal yang sama
Shila keluar kamar bu avanti dan masuk ke kamar yang ditunjuk untuknya, mulai membersihkan mulai dari mengganti sprei dan selimut yang ada dilemari yang sudah disiapkan lalu shila merebahkan tubuhnya
rasa lelah yang dirasakan karena cukup lama perjalanan dengan pesawat dan bukan kelas bisnis membuatnya merasakan tubuhnya cukup pegal
Shila membuka ponselnya dan sama sekali tak ada kabar dari arsen, kemana kah pria yang saat ini satu-satunya orang yang shila percaya
Yang ditunggu pun akhirnya muncul "halo"
Shila menerima panggilan video dari arsen
"hai sayang, lelah?" arsen menyapa shila di Indonesia waktu sudah sekitar jam sepuluh malam dan di swiss masih sekitar jam empat sore
"hm, kamu lagi apa?" shila bingung harus berkata apa karena untuk pertama kalinya dia pacaran dan lagi dengan mantan bos nya dikantor dulu
Selama ini shila tak menyadari perasaannya pada arsen karena dibalut rasa benci akibat sikap arsen yang arogan dan tak punya hati nurani sebagai atasan
"lagi mikirin kamu, mama dimana sayang?" arsen terus bertanya
Sedangkan shila yang terus dipanggil dengan mesra oleh kekasih beberapa harinya itu, menjadi gugup dan juga bingung harus bagaimana
"kok diem? Kamu ngga kangen sama suami mu ini hm?" arsen terus menggoda shila yang tersipu dan memalingkan wajahnya
Arsen bukannya video call dengan wajah shila tapi bantal disamping shila dan keningnya saja yang nampak dilayar ponsel
"sayang? Tidur kah? Ya sudah istirahat kalau begitu. saya baru pulang dari kantor mau mandi dulu!" ucap arsen
"ya udah sana mandi, bu avanti masih istirahat dikamarnya" jawab shila yang baru ingat arsen menanyakan mamanya tadi dan belum sempat shila jawab karena teralihkan oleh pertanyaan lain
"oke, kayshila lestari, titip mama ya! saya akan segera menyusul kalau kamu siap dinikahi" ucap arsen lagi sebelum memutuskan panggilan videonya
"a-apa!" shila meminta arsen mengulangi ucapannya namun keburu terputus
Shila merasa kesal dan juga senang "apa seperti ini rasanya punya pacar?" shila memeluk ponselnya yang kini wallpapernya adalah foto arsen
dan itu adalah ulah arsen yang berfoto sendiri lalu menggantinya sendiri diponsel shila tanpa shila tahu sebelumnya
"shil, keluar yuk mama laper!" bu avanti mengetuk pintu dan membuka kamar shila dan mulai mengakrabkan diri dengan meminta shila memanggilnya mama
"iya bu, maaf saya ngga denger" shila cukup kaget karena masih senyum-senyum menatap foto arsen tiba-tiba bu avanti masuk
"arsen memang tampan ya shil!" bu avanti melihat ponsel shila dan melihat foto yang terpampang dilayar ponsel shila
"em, i-ya bu!" shila makin malu
"ma, panggil mama mulai sekarang" ucap bu avanti
"i-iya ma! Ayok" shila meraih uluran tangan bu avanti yang menunggunya
"kamu suka apa? Atau harus ada nasi?" bu avanti tak tau apa-apa tentang shila
Yang dia tahu arsen mengatakan ingin mamanya dekat dan menghabiskan waktu dengan calon menantunya
"apa aja ma, tapi setiap hari harus ada nasi biar kenyang" jawab shila
"baiklah, kita cari nasi mama juga harus makan nasi biar kuat menghadapi kenyataan" bu avanti becanda
Shila tak menyangka wanita seanggun dan sekaya bu avanti bisa becanda receh ala orang pada umumnya