Broken Queen

“Benarkah?” Tanya Glory dan Luella bersamaan, Aslan mengangguk membenarkan.

“Anda masih ingat dengan buku sihir tingkat dasar tentang tanaman sihir?” Tanya Aslan dengan senyumannya, Glory langsung mengangguk membenarkan.

“Dalam bahasa sihir, bunga Aster disebut sebagai Arstante, meski hidup dalam gelap namun dia cahaya yang tak akan pernah hilang. Bunga tersebut memang lambang cinta sejati, saya ingat saat-saat itu dengan sangat baik.” Ucapnya memejamkan matanya, dia ingat saat itu dirinya bertugas melindungi Kaelus dari Riyue untuk belajar ke Akademi Kekaisaran Lattish.

“Wah, Arstante?” Gumam Glory yang mengingat dengan nama bunga itu.

“Astaga! Apakah bunga itu!” Teriak Glory hampir tak percaya, Luella tertegun melihat wajah Glory yang berbinar.

“Aku tahu, aku pernah melihatnya. Aku juga pernah memegangnya, astaga pantaslah bunga itu sangat cantik.” Gumam Glory dengan sangat bahagia, Luella tertegun melihat wajah Glory yang berseri-seri.

“Apakah anda pernah mengucapkan janji dengan seseorang di hadapan bunga tersebut?” Glory mulai terdiam, janji? Rasanya tidak pernah dia mengatakan janji.

“Dimana anda menemukannya? Akankah dia yang memberikannya?” Tanya Aslan dengan wajah yang ikut syok, Glory yang mengerti maksud dia dalam ucapan Aslan mengangguk.

“Dimana sekarang bunga itu?” Tanya lagi Aslan, Glory mengingat-ingat kembali.

“Tidak ada disini,” Jawab Glory, ya memang tidak ada pada Glory. Karena dia mendapatkan bunga itu saat berada dalam tubuh lain, di dunia modern.

“Ah, sayang sekali.” Ucap Aslan, Asalan memang orang yang cukup suka mengoleksi tanaman langka atau tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat, apalagi seperti Bunga Aster yang sudah menjadi Legenda.

“Anda beruntung sekali, padahal bunga itu sangat langka. Menurut sejarah, bunga itu terakhir ditemukan sekitar 300 tahun lalu, bila mengingat tentang sejarah.” Ucap Luella, Glory tersenyum kaku. 

.

.

.

Dunia modern 

Setelah mengatakan kata-kata terakhirnya, seorang gadis yang telah tak bernyawa itu memejamkan mata dan kembali terlelap.

Luka dalam tubuhnya membusuk, karena memang jiwa Glory masuk kedalam tubuh yang sudah mati. Sehingga tubuh itu tetaplah mati dan tak dapat melakukan regenerasi lagi.

Cai’er, itulah nama tubuh yang ditempati Glory saat di dunia modern. Kini pria yang selama 5 hari terakhir selalu bersamanya tampak meneteskan air matanya.

Keinginan terakhir Glory dalam tubuh Cai'er adalah, ingin disemayamkan dengan baik. Pria dengan mata merah dan rambut perak itu akhirnya akan mewujudkannya.

Pagi hari itu, pria bernama Kaelus Altair yang berasal dari dunia lain membeli banyak perlengkapan. Dia mengukir nisan atas nama Glory Altair.

“Aku mencintaimu Glory,” Bisiknya di hadapan nisan itu, dia menanamkan sebuah bunga di atas makan itu dan mengecup nisannya kembali. Sebelum akhirnya dia berdiri dan melangkah pergi.

Bunga Arstante yang indah, mekar di atas kuburan itu. Dia yang tak pernah memperlihatkan putiknya kini tampak begitu indah, dengan aroma mewangi yang luar biasa.

Ungkapan dari seorang pemuda yang tulus, membuat bunga yang terbawa ke dunia yang tanpa sihir itu dapat mekar dengan cantik. Cahaya dari bunga itu terbang menuju tubuh sang Pemuda, dia menggapai tangan pemuda itu.

Kaelus tertegun dan merasakan cincin di tangannya bersinar dengan terang, mata pemuda itu sontak tertutup sejenak. Sebelum akhirnya matanya kembali terbuka dan terbelalak melihat sekitarnya.

“Rrr, waarrr!” Makhluk-makhluk aneh yang dulu ada di Kekaisaran Riyue, Kaelus tertegun karena dia tak membawa pedang atau senjata apapun. Mana sihirnya juga tak dapat digunakan karena belum kembali pulih, alhasil Kaelus berlari sekuat tenaga.

.

.

.

Setelah percakapan singkat dengan Luella di tamannya, Glory kembali termenung di dalam istananya. Dia menatap ke langit yang sudah berwarna jingga dan tersenyum sejenak.

Sudah hampir musim gugur rupanya, Glory terdiam memperhatikan Aslan yang begitu setia dengan tamannya. Sungguh seorang Duke yang sangat aneh, namun kemampuannya tersebut justru menjadikannya salah satu ahli racun dan obat di Kekaisaran.

Sedangkan di Istana Kaisar Riyue, sebuah hal mengejutkan justru membuat sang Kaisar tampak begitu murka. Alfaso baru saja mendapatkan laporan bilamana di menara pelindung Istana jebol, dan mereka membutuhkan mana dalam jumlah besar untuk kembali membuatnya berfungsi dengan baik.

Menurut para Ksatrianya, Alfaso saat ini tak memiliki orang yang memiliki jumlah mana yang besar. Oleh karenanya, bisa saja para makhluk aneh di sekitar wilayah Utara dapat memasuki kawasan Ibu kota kurang dari setengah bulan lagi.

“Cari para penyihir! Tawarkan berapapun yang mereka inginkan dan bawa mereka kesini!” Ucap Alfaso tegas pada bawahannya.

“Baginda, sejujurnya saya memiliki satu saran yang bagus.” Bisik bawahan Alfaso yang tak lain adalah asisten pribadinya sendiri.

“Katakanlah,” Alfaso agak sedikit tertarik, karena masalah yang dihadapinya saat ini sudah cukup besar.

“Bukankah Permaisuri memiliki mana yang tak terhingga?” Bisiknya, Alfaso mengerutkan keningnya bingung. Namun, apakah dia mau membantu Alfaso?

“Aku tidak memiliki hubungan baik dengannya,” Ucap Alfaso sedikit kurang senang, asistennya mengangguk faham.

“Setidaknya bujuk saja beliau, anda tak perlu membuang uang. Atau kita bisa menggunakan cara lain,” Bisiknya lagi, Alfaso menyeringai mendengarnya.

“Kau cukup cerdik, selidik siapa saja orang yang berada di sekitar Istana Permaisuri!” Perintah Alfaso, asistennya mengangguk patuh dan undur diri.

“Saya akan melaksanakan tugas yang anda berikan Yang Mulia,” Ucapnya, asisten tersebut bernama Oskandor. Oskandor sendiri adalah kakak kandung Krisan.

Dia lantas bergegas menuju ke arah ruangan kosong yang biasanya di jadikan dirinya dan Krisan melakukan pertemuan rahasia, Krisan tampak sudah berada di tempat menunggu sang Kakak.

“Bagaimana Kak?” Tanya Krisan cemas, untuk menyingkirkan para Selir memang terkesan mudah bagi Krisan. Namun berbeda dengan Glory yang memiliki banyak kelebihan, dan salah satunya adalah dia memiliki mana yang tak terhingga. 

Seseorang yang memiliki mana tak terhingga mampu melakukan apapun di dalam Istana, dia juga tentu dapat menghancurkan Istana Riyue bila dia mau.

“Aku sudah melakukan yang terbaik,” Ucap Oskandor meyakinkan sang adik.

“Apa aku harus langsung menyerahkan urusan ini pada Dark Dragon?” Tanya Krisan, Dark Dragon sendiri adalah organisasi gelap yang tanpa sengaja diketahui oleh Oskandor.

Selama ini sudah cukup banyak mereka membantu Krisan dan Oskandor dalam memuluskan semua rencana mereka.  Namun ada sesuatu yang mengganggu pikiran Oskandor kala itu, selama ini meskipun Dark Dragon selalu membantu mereka. Namun mereka telah memegang banyak keburukan dan bukti mereka selama berulah di  Kekaisaran Riyue.

“Kita tak harus melakukannya, bukankah ada alat penarik mana?” Bisik Oskandor, Krisan tersenyum mendengarnya.

“Kabarnya Putri Glory tertidur selama lima tahun lebih, dan saat bangun semua mananya terkuras habis.” Bisik Oskandor, mata Krisan sontak berbinar mendengarnya.

“Dari mana Kakak tahu?” Tanya Krisan penasaran, bersemangat dan juga sangat senang.