Istri Simpanan Tuan Jeremy

Senja masih memikirkan permintaan nya, Apa Jery tidak mau menuruti permintaan nya yang hanya Pecel ulek ? Sederhana bukan ?

Senja tidak meminta nya mengambil kan Bintang di langit, Mandi di Bulan, Atau bahkan menyiram Matahari kan ?

Hanya pecel ulek saja kenapa mesti memberatkan ?

Tinggal cari saja warung pecel dan meminta nya di bungkus dan bawa pulang untuk nya.

Kenapa mesti keberatan ?

" Ayo Turun, " Ajak Mama Claire, Karena sedari tadi Senja masih saja melamun.

Mama Claire tau, Bahwa menantu nya itu masih memikirkan Pecel ulek tadi.

" Ah, I-iya Nyonya. "

" Nyonya ? " Mama Claire melotot ke arah Senja. Dan Senja Menundukan pandangan mata nya.

" Ma-maaf " Cicit nya merasa takut.

" Call Me Mama, Mama Claire, Your Mom. " Ucap nya dengan Tegas.

" I-iya Maa " Jawab Senja takut.

" Ayo, Masuk. Kenapa masih disana ? Aku lelah, Ingin tidur. " Kali ini suara Papa Jack yang terdengar.

" Jangan memanggil ku Tuan !" Papa Jack tau apa yang ingin di katakan menantu nya itu.

Cantik, Tapi sayang, Terlalu Lemah menurut nya. Berbeda dengan Renatta jika di luar sana. Bahkan Dengan angkuh nya menatap orang jika bersama suami nya.

Ibuk : Papa nya Jery gak tau aja gimana bringas nya Senja kalau lagi ngamuk !

" Ayo, Apa lagi yang kau tunggu ? Cepat masuk dan istirahat lah. Cucu cucu ku harus memiliki waktu Jam istirahat yang cukup dari ibu nya. Pelayan akan membawa mu. " Ucap sang Papa mertua.

Mau tak mau Senja harus mengikuti kedua mertua nya. Tapi saat sang mertua menyuruh nya istirahat dia terlihat enggan.

" Apa lagi yang membuat mu berdiam diri ? Lama lama tekanan darah ku bisa naik jika terus bicara tinggi dengan mu !" Keluh sang Papa Mertua.

" Ma-maaf, Tapi aku tidak ingin kamar bekas Tuan Jery dsn Nyonya Renatta," Cicit Senja takut.

" Astaga Sayang, Urus menantu mu itu. Lama lama kepala ku bisa botak memghadapi Menantu seperti nya. Mana ada Istri memanggil suami nya Tuan ? Astaga !" Papa Jack sudah mulai frustasi menghadapi Menantu batu nya ini.

Bisa bisa Senja di makan oleh nya. Rasa nya Papa Jack ingin mengenal kan Senja pada Hiu hiu kesayangan nya .

" Sudah, Jangan ribut. Ayo Pelayan akan mengantar mu ke Kamar Adik Perempuan Jery, " Ada Nada sedih disana.

Senja dapat melihat kesedihan di mata sang Mama mertua, Apa yang terjadi ?

" Tidak, Bagaimana Jika adik nya Tuan Jery datang ? Aku di kamar tamu saja. " Ucap Senja lagi.

" Adik nya Jery sudah meninggal 3 tahun yang lalu, Dia sakit Kanker payudara dan kami terlambat mengetahui nya, Dia menyembunyikan semua ini. Dan dia seusia mu. "

" Maaf Ma, " Ada nada sesal di setiap kata yang di ucap kan sang Mama mertua nya.

Senja paham, Mungkin Mama mertua nya masih Sedih mungkin.

" Mama bisa menganggap ku Putri Mama, " Entah mengapa Senja berani memeluk Mama Mertua nya itu tanpa ragu.

" Oke, Maka istirahat lah, Jangan terlalu lelah. " Senja mengangguk dan mengikuti pelayan yang di utus mertua nya itu.

" Silah kan Nona, Ini kamar nya. " Pelayan itu membuka kan pintu bercat putih susu itu dengan ukiran Glenka

Senja masuk ke dalam kamar itu, Dan ternyata isi nya sangat mewah, Terlihat sangat elegant dan memang Terkesan Feminim namun tiak terlalu girly.

" Kami pamit Nona, Oh iya, Nyonya Besar berpesan anda bisa memakai semua barang barang yang ada disini, "

" Terima kasih Nyonya. " Ucap Senja sopan.

" Panggil saja Darmi Nona. "

" Bik Darmi saja ya, Boleh kan ?" Masih memberikan senyum terbaik milik nya.

" Terserah Nona, Asal jangan Nyonya saja. "

" Terima kasih Bik Darmi. " Senja mulai berkeliling kamar itu, Dari Tempat tidur, Kini menuju Kamar mandi.

Senja kembali terkejut dengan kemewahan Kamar mandi ini, Tak kalah dari kamar Tidur nya, Kamar mandi ini juga Sama, Bernuansa putih Cream dan coklat muda.

Lalu Senja kembali melihat ada Pintu Geser ala Jepang disana, Dia menuju pintu itu, Dan kembali terkejut melihat nya.

Saat masuk, Dia kembali terkejut, Bahkan dia sudah di sambut karpet bulu yang sangat halus, Dengan Norak nya Senja melepas sendal rumah nya dan memijak kan kaki nya di Karpet bulu itu.

Rasa nya sangat lembut menyentuh kaki nya. Di lihat nya semua barang barang itu tertata dengan Rapi, Bersih dan terawat.

Akhir nya Senja memilih Keluar dari sana, Dan mandi setelah itu istirahat.

Pilihan Senja jatuh pada Dress hitam dengan lengan panjang. Terlihat cantik dengan perut sedikit membuncit itu.

Di kaca itu Senja melihat pantulan diri nya dengan perut membulat, Di elus nya perut buncit itu dengan sayang. Apa Tuhan secepat ini memberikan nya kepercayaan? Bahkan Tuhan berbaik hati pada nya memberikan 2 sekaligus untuk nya.

Membiarkan Senja di kamar itu, Sang Mertua nya masih bercerita di kamar mereka dengan saling memeluk.

" Jangan katakan kau memikirkan nya. " Tebak sang suami.

" Apa maksud mu ? Apa aku tak boleh untuk memilih nya ? Aku rasa dia wanita baik baik. Lembut dan juga Cantik bukan ? Sejak dulu aku selalu bermimpi memiliki Menantu Orang Asia. Aku bosan dengan Keturunan Bule. " Jelas sang istri.

" Ck, Jadi mau kau kemana kan menantu bule mu yang satu lagi ? Tapi jika di pikir pikir, Putra mu banyak berubah bukan ? Dia terlihat lebih lembut dan banyak mengalah dengan menantu batu mu itu. !"

" Pa, Aku rasa Jery mulai menyukai nya. Aku takut salah satu di antara mereka ada yang terluka, Aku takut Senja membawa cucu yang kita nanti kan. Kita harus bagaimana ? Papa tau kan bagaimana cinta nya Jery pada Renatta ?" Sang suami mengangguk membenar nya.

" Jika Jery memilih Renatta, Kita bisa meminta nya ikut dengan kita, Biar kita yang mengurus mereka. Aku tidak keberatan dengan itu. "

" Bukan ide yang buruk, Ayo sekarang kita turun untuk makan malam. " Akhir cerita mereka memutuskan untuk turun makan malam.

Saat sampai di Meja makan ternyata sudah ada Senja disana duduk dengan anggun nya.

Entah kenapa malam ini dia memilih untuk Dandan, Bahkan dandanan nya sangat natural dan cantik.

" Ya Tuhan, Cantik nya kamu Senja..." Puji sang mertua melihat menantu nya begitu cantik dan anggun.

" Makasih Ma..." Tersipu malu di kursi nya.

" Selamat malam Pa, Ma," Senja bangkit dari duduk nya dan membungkuk sopan melihat kedua mertua nya.

" Sopan sekali dia..." Puji Papa Jackson dalam hati.

" Cantik nya menantu ku. " Puji Mama Claire dalam hati nya juga.

" Sudah waktu nya makan malam. " Mereka bertiga sudah kembali duduk di kursi nya masing masing.

Saat mereka hendak menyantap makanan nya, Suara Jery terdengar mendekat.

" Maaf telat. " Sambil menenteng paper bag Bertuliskan nama Toko Donnut terkenal.

Mata Senja lalu berbinar melihat keinginan nya datang.

" Makan dulu Jer, Mau berangkat sekarang ?" Tanya sang Mama.

Jery masih memaku melihat kecantikan wajah Senja, Kenapa seperti nya dia berdandan ?

Untuk siapa ? Apa untuk menyambut nya ?

Boleh kah Jery merasa senang ? Bahagia ?

Dengan cekatan Senja mengambilkan makanan untuk Jery, dan itu semua tak luput dari penglihatan Sepasang Paruh baya itu.

" Mau pakai apa ? Udang nya mau ?" Tawar Senja pada Udang Sambal manis kesukaan nya Jery.

" Iya. " Pandangan nya masih fokus Ke Objek indah di depan nya.

Senja begitu telaten mengupas Kulit Udang yang masih utuh di badan udang nya, Kedua orang tua Jery bahkan kaget, Senja begitu perduli dan cekatan mengupas kulit udang untuk Jery.

" Makan lah, Aku sudah mengupas kulit nya Tuan. " Jery melemas seketika saat mendengar Senja memanggil nya Tuan...

" Senja cuci tangan dulu ya, " Pamit nya untuk cuci tangan.

" Istri yang baik. " Celetuk sang Mama saat Senja pergi untuk cuci tangan.

...❤️❤️❤️...

Bang Jer seneng ya bang ya ?

Lihat istri nya cantik nya pake banget kan ?

Follow dulu ige ibuk ya @amelia_falisha1511 ❤️