NovelToon NovelToon
Sang Pencatat Takdir: Kronik Timur Vs Barat

Sang Pencatat Takdir: Kronik Timur Vs Barat

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi
Popularitas:172
Nilai: 5
Nama Author: Topannov

Di alam semesta yang dikendalikan oleh Sistem Takdir Universal, setiap kehidupan, keputusan, dan perjalanan antar galaksi diatur oleh kode takdir yang mutlak. Namun, segalanya berubah ketika Arkhzentra, seorang penjelajah dari koloni kecil Caelum, menemukan Penulis Takdir, alat kuno yang memberinya kekuatan untuk membaca dan memanipulasi sistem tersebut.

Kini, ia menjadi target Kekaisaran Teknologi Timur, yang ingin menggunakannya untuk memperkuat dominasi mereka, dan Aliansi Bintang Barat, yang percaya bahwa ia adalah kunci untuk menghancurkan tirani sistem. Tapi ancaman terbesar bukanlah dua kekuatan ini, melainkan kesadaran buatan Takdir Kode itu sendiri, yang memiliki rencana gelap untuk menghancurkan kehidupan organik demi kesempurnaan algoritmik.i

Arkhzentra harus melintasi galaksi, bertarung melawan musuh yang tak terhitung, dan menghadapi dilema besar: menghancurkan sistem yang menjaga keseimb

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Topannov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Legenda Alien Menjadi Nyata

Arkhzentra berhasil mengaktifkan Penulis Takdir untuk memutuskan sebagian kendali Takdir Kode atas Bumi. Namun, proses ini mengungkap proyeksi holografis besar-besaran yang menunjukkan interaksi masa lalu antara manusia dan ras Eryndthari. Visual ini menjelaskan bahwa legenda tentang dewa-dewa kuno di Bumi berasal dari makhluk ini. Sementara itu, serangan Kekaisaran semakin intens, membuat mereka harus bertahan sambil menyelesaikan misi.

---

Blassssttt!

Gelombang energi besar meledak dari inti, menghantam dinding ruangan dan menciptakan percikan cahaya biru yang menerangi setiap sudut. Pasukan Kekaisaran yang baru saja menyerbu terhempas mundur, tubuh mereka berguling-guling di lantai sebelum berhenti dalam keadaan tak sadarkan diri.

“Arkhzentra! Apa yang kau lakukan?!” teriak Rhaegenth, berpegangan pada pilar untuk menjaga keseimbangannya.

“Aku tidak tahu!” balas Arkhzentra, suaranya penuh tekanan. Penulis Takdir di tangannya bersinar semakin terang, menciptakan pola-pola kompleks yang bergerak cepat di udara seperti aliran data yang hidup.

Lyrientha menatap lingkaran energi di inti, matanya berbinar dengan antusiasme meskipun situasinya berbahaya. “Ini bukan hanya alat pemutus sistem,” katanya setengah berteriak untuk mengatasi suara gemuruh. “Ini juga… memproyeksikan memori sistem.”

“Proyeksi apa?!” tanya Arkhzentra, tangannya gemetar saat ia mencoba menjaga Penulis Takdir tetap stabil.

Zziinnnggg…

Dari bola energi, hologram besar mulai terbentuk, melayang tinggi di tengah ruangan. Gambar-gambar itu bergerak dengan cara yang tidak sepenuhnya manusiawi—pola abstrak yang perlahan-lahan berubah menjadi visual yang lebih jelas.

Pertama, terlihat pemandangan Bumi kuno: dataran luas, sungai besar, dan kota-kota kecil yang tampak primitif. Kemudian, makhluk-makhluk tinggi dan anggun muncul, tubuh mereka bercahaya seperti bintang. Mereka mengangkat tangan mereka, membangun struktur-struktur besar seperti Piramida Giza, Nazca Lines, dan Stonehenge hanya dengan isyarat energi.

“Eryndthari…” bisik Lyrientha, hampir tidak percaya. “Mereka benar-benar ada di sini.”

Arkhzentra menatap gambar itu, matanya menyipit saat ia mencoba memahami. “Mereka yang membangun ini semua?”

“Bukan hanya membangun,” kata Lyrientha. Ia menunjuk ke arah hologram yang menunjukkan manusia awal berlutut di depan Eryndthari. “Mereka dianggap dewa. Semua mitologi tentang dewa-dewa Bumi—Zeus, Ra, Quetzalcoatl—semua berasal dari mereka.”

Fwoooom!

Gambar berikutnya muncul. Dalam visual itu, para Eryndthari tampak menggunakan alat yang mirip dengan Penulis Takdir untuk mengatur keseimbangan energi planet. Tetapi lambat laun, ekspresi mereka berubah, menjadi penuh ketakutan dan keputusasaan.

“Mereka kehilangan kendali,” kata Lyrientha dengan suara bergetar. “Mereka menciptakan Takdir Kode untuk mengelola energi ini, tetapi sistem itu mulai bertindak atas kehendaknya sendiri.”

“Dan mereka membayar harga atas kesalahan mereka,” gumam Arkhzentra.

Krakkk!

Langit-langit ruangan retak, dan puing-puing besar mulai berjatuhan.

Duarrr!

Ledakan berikutnya mengguncang seluruh tempat. Pasukan Kekaisaran yang tersisa mulai bangkit, sementara suara langkah-langkah berat mendekat dari arah lorong.

“Itu dia,” bisik Rhaegenth, matanya membelalak. “Orionthar…”

Orionthar Vahlrix muncul dari kegelapan, tubuh mekanisnya berkilauan dengan energi merah menyala. Ia menatap langsung ke arah Arkhzentra, matanya penuh kebencian dan determinasi.

“Akhirnya, Penulis Takdir ada dalam jangkauanku,” katanya, suaranya rendah tetapi menggema di seluruh ruangan. “Kau tidak bisa menghentikan sistem ini, Arkhzentra. Tapi aku bisa menguasainya.”

Arkhzentra tidak menjawab. Ia merapatkan genggamannya pada Penulis Takdir, tubuhnya bersiap menghadapi serangan.

Blassssttt!

Tembakan pertama melesat dari lengan Orionthar, menghantam lantai hanya beberapa inci dari tempat Arkhzentra berdiri. Ia melompat mundur, mengangkat senjatanya untuk membalas.

Duarrr!

Pertempuran pecah. Rhaegenth menembakkan senjatanya ke arah pasukan Kekaisaran yang masuk, sementara Lyrientha mencoba memanipulasi sistem inti untuk mempercepat proses pemutusan.

“Sedikit lagi!” teriak Lyrientha, tangannya bergerak cepat di atas kontrol holografis.

“Tetap fokus!” balas Arkhzentra, menembak ke arah Orionthar yang mendekat dengan langkah berat.

Whirrr… Clanggg!

Orionthar mengangkat lengan mekanisnya, menangkap salah satu tembakan Arkhzentra dengan perisai energinya. Dengan gerakan cepat, ia menyerang balik, meninju pilar terdekat dan menghancurkannya menjadi serpihan.

“Ark, hati-hati!” teriak Rhaegenth, menembakkan peluru plasma ke arah prajurit Kekaisaran yang mendekat.

Fiuhhh…

Arkhzentra menghindar dengan lompatan gesit, tetapi Orionthar terlalu cepat. Lengan mekanisnya menciptakan suara keras saat menghantam tanah, menciptakan gelombang kejut yang membuat Arkhzentra terjatuh.

“Penulis Takdir itu adalah milikku!” teriak Orionthar, mengayunkan tinjunya ke arah Arkhzentra.

Blassssttt!

Tepat sebelum pukulan itu mengenai, sebuah gelombang energi besar meledak dari inti, mendorong semua orang ke belakang. Cahaya biru memenuhi ruangan, dan hologram Eryndthari mulai menghilang perlahan.

“Apa yang kau lakukan?!” teriak Orionthar, matanya merah membara.

“Memutus koneksi,” jawab Lyrientha dengan nada tegas. “Takdir Kode tidak akan lagi memiliki kendali penuh atas Bumi.”

Zraaaaakkk!

Inti energi mengeluarkan kilatan terakhir sebelum kembali stabil. Suasana ruangan berubah—tenang, tetapi penuh dengan sisa ketegangan.

Orionthar berdiri dengan napas berat, tubuh mekanisnya bergetar karena kemarahan. “Kau pikir ini sudah selesai?” katanya dengan nada dingin. “Kalian hanya menunda yang tak terhindarkan.”

“Kami mengambil langkah pertama,” jawab Arkhzentra, berdiri dengan Penulis Takdir masih di tangannya. “Dan kami akan menghentikanmu, apa pun yang terjadi.”

Orionthar menyipitkan mata, lalu memberi isyarat kepada pasukannya. “Kita pergi. Ini belum berakhir.”

Pasukan Kekaisaran mundur perlahan, membawa kehancuran mereka kembali ke lorong-lorong gelap.

Saat keheningan kembali menyelimuti ruangan, Arkhzentra menatap Penulis Takdir di tangannya. Di dalam benda itu, ia merasakan getaran samar, seolah alat itu merespons perjuangan yang baru saja mereka lalui.

“Kita berhasil,” kata Lyrientha pelan, meskipun wajahnya tetap tegang.

“Untuk sekarang,” gumam Arkhzentra, matanya memandang ke arah langit-langit yang retak. “Tapi ini baru permulaan.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!