Gara-gara salah masuk ke dalam kamarnya, pria yang berstatus sebagai kakak iparnya itu kini menjadi suami Ara. Hanya dalam satu malam status Ara berubah menjadi istri kedua dari seorang Dewa Arbeto. Menjadi istri kedua dari pria yang sangat membencinya, hanya karena Ara orang miskin yang tak jelas asal usulnya.
Dapatkah Ara bertahan menjadi istri kedua yang tidak diinginkan? Lalu bagaimana jika kakak angkatnya itu tahu jika ia adalah istri kedua dari suaminya.
Dan apa sebenarnya yang terjadi di masa lalu Dewa, sampai membuat pria itu membenci orang miskin. Sebuah kebencian yang tenyata ada kaitannya dengan cinta pertama Dewa.
Semua jawabannya akan kalian temukan di kisah Ara dan Dewa, yuk baca🤭
Jangan lupa follow akun dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"Kenapa pintunya tidak terkunci?" tanya Dewa dalam hati dengan pandangan mata yang mulai kabur.
Karena ingin memastikan kamar yang dimasukinya itu benar kamarnya, ia pun memanggil nama Vivian. Namun wanita yang telah sah menjadi istrinya itu tak menyahut panggilannya sama sekali.
"Mungkin dia sudah tertidur," gumamnya sembari berjalan masuk kedalam kamar tanpa lupa untuk menutup pintu.
Ia terus berjalan hingga kedua kakinya berhenti tepat didepan sebuah ranjang, dimana terlihat sosok wanita yang tengah berbaring dengan gaun yang tersingkap hingga memperlihatkan belahan kaki yang membuat sesuatu dari dalam tubuhnya bergejolak, apalagi saat ia melihat tubuh atas wanita itu yang seperti menantang minta untuk disentuh.
"Kenapa kau begitu terlihat Sexy?" gumamnya dengan seringai tipis dibibir.
Sungguh Dewa tak pernah menyangka tubuh Vivian bisa membuatnya bergairah. Perlahan ia merangkak mendekat pada tubuh wanita itu hingga posisinya kini tepat berada diatas tubuh Vivian.
"Tunggu, kenapa pipinya begitu chubby?" tanyanya pada diri sendiri saat mengusap wajah cantik sang istri.
Dewa mengusap kedua matanya untuk dapat melihat dengan jelas wajah Vivian. Namun kepalanya yang terasa begitu berat membuat pandangannya kabur. Ia bahkan sampai harus mendekatkan wajahnya, hingga kedua hidung mereka kini saling bersentuhan. Wangi bunga mawar langsung menyeruak pada indera penciumannya, membuat tubuhnya semakin bergairah untuk menghirup dan menikmati wangi tersebut.
Tanpa mempedulikan wanitanya yang tengah tertidur. Ia mencium bibir yang terlihat sexy dan menggoda itu. Ciuman yang terasa kaku karena tak mendapatkan balasan, tidak membuat hasrat dalam tubuhnya menghilang. Hasrat itu justru semakin naik karena dengan bebas ia menjelajah bibir wanitanya, bahkan melum-atnya bagaikan sebuah permen dengan rasa yang begitu manis.
******* penuh gairah itu mulai turun menyusuri setiap jengkal leher jenjang wanitanya, dengan tangan yang mulai menyelusup pada gaun putih yang dikenakan sang istri. Karena sudah tidak sabar dan kesulitan untuk membuka gaun tersebut, ia pun merobeknya tanpa sisa. Membuat gejolak panas dalam tubuhnya tak terbendung, setelah berhasil membuat wanita dibawahnya polos tanpa sehelai benangpun. Kedua mata yang telah dipenuhi oleh kabut gairah itu tentu saja membuat pikiran yang sempat meragu kini menghilang.
Tanpa mau menunggu. Dewa menyecap salah satu milik sang wanita dengan ukuran yang menurutnya pas di mulut. ******* itu ternyata mampu membuat wanita dibawahnya melenguh mengeluarkan suara ******* yang membuatnya semakin terbakar oleh api gairah yang begitu panas.
"Kau begitu manis..." ucap Dewa disela aktivitasnya menjelajah tubuh wanitanya.
Ah..
Lagi ******* wanita itu membuatnya semakin tak sabar untuk menyatukan tubuh mereka. Meski dengan sedikit kesulitan, akhirnya ia bisa memasukinya bahkan sampai membuat wanita itu terbangun dari tidurnya.
"Aw, sakit..." Teriak Ara yang langsung terbangun saat merasakan sakit yang luar biasa di tubuh bawahnya.
Namun Dewa tak menghiraukan teriakan kesakitan, dan pukulan yang dilakukan wanita dibawahnya. Yang ia inginkan hanya menuntaskan hasratnya dengan membawa sang wanita mereguk indahnya kenikmatan dalam sebuah percintaan.
Kedua tubuh polos itu kini bergumul diatas ranjang, dengan diiringi sebuah isakan yang perlahan berubah menjadi ******* dan lenguhan yang memenuhi seluruh sudut kamar.
Entah berapa lama keduanya melakukan aktifitas di atas ranjang, karena setelah itu mereka langsung tertidur karena pengaruh alkohol dan rasa lelah ditubuh masih-masing.
Hingga menjelang pagi hari. Kedua insan yang terbaring saling berhadapan dengan tubuh polos terbungkus selimut itu, terbangun ketika mendengar suara ketukan yang begitu keras dari pintu luar.
Kedua mata mereka yang semula terpejam kini mengerjap berulang kali, memastikan apa yang dilihat keduanya tidak salah. Dengan bersamaan pula mereka menatap tubuh masing-masing yang tertutup selimut putih.
Ah...
Ara berteriak dengan terkejut sekaligus merintih kesakitan di area intinya. Sedangkan Dewa diam sembari menatap sekitar dengan tatapan bingung dan gusar.
"Apa yang sudah kau lakukan?" teriak Ara dan Dewa bersamaan.
ntar Ara mati rasa baru tau