Aditya, seorang gamer top dalam Astaroth Online, mendadak terbangun sebagai Spectra—karakter prajurit bayangan yang ia mainkan selama ini. Terjebak dalam dunia game yang kini menjadi nyata, ia harus beradaptasi dengan kekuatan dan tantangan yang sebelumnya hanya ia kenal secara digital. Bersama pedang legendaris dan kemampuan magisnya, Aditya memulai petualangan berbahaya untuk mencari jawaban dan menemukan jalan pulang, sambil mengungkap misteri besar yang tersembunyi di balik dunia Astaroth Online.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LauraEll, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10 : Rahasia Kegelapan
Setelah pertempuran sengit itu berakhir, Lyra, Dale, dan Spectra tetap berdiri di tengah hutan yang kini kembali hening. Jejak pertempuran masih terasa, dengan tanah yang bergelombang dan bekas energi gelap yang masih samar di udara. Meski lega karena berhasil mengalahkan penjaga hutan itu, Lyra masih merasakan ada yang belum terpecahkan. Sosok misterius itu, kekuatan kegelapan yang ia gunakan, dan kata-kata terakhirnya tentang Raja Iblis membuat Lyra berpikir keras.
“Lyra, apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Dale, memperhatikan Lyra yang tampak serius.
Lyra menghela napas panjang, lalu menatap hutan yang seolah menyimpan ribuan rahasia. “Aku merasa… ada sesuatu yang lebih besar di balik pertemuan kita dengan sosok itu. Kekuatan kegelapan seperti itu jarang bisa dikendalikan oleh sembarang makhluk.”
Spectra mengangguk setuju, wajahnya masih penuh kewaspadaan. “Kegelapan di dalam sosok itu bukan sesuatu yang biasa. Dia pasti memiliki hubungan kuat dengan Raja Iblis yang ia sebutkan. Aku pernah mendengar tentang kekuatan kuno yang dapat mengikat makhluk-makhluk seperti dia pada suatu tempat atau tujuan tertentu.”
“Jadi kau pikir, sosok itu adalah semacam... prajurit terkutuk?” tanya Dale.
Lyra mengangguk pelan. “Lebih dari itu. Aku rasa dia adalah penjaga dari sebuah kekuatan kuno. Sesuatu yang dipasrahkan kepadanya untuk melindungi hutan ini dari siapa pun yang datang. Dan mungkin… sesuatu yang terhubung dengan Raja Iblis.”
Setelah merenung sejenak, Lyra menyarankan, “Kita perlu menemukan sumber kekuatan itu. Mungkin ada sisa-sisa energi yang bisa menjelaskan asal-usulnya.”
Mereka bertiga kemudian melanjutkan perjalanan lebih dalam ke hutan, mengikuti jejak aura yang ditinggalkan oleh sosok misterius itu. Setelah berjalan selama beberapa waktu, mereka sampai di sebuah area hutan yang tampak berbeda. Pepohonan di sekitarnya jauh lebih tua dan besar, seolah telah berdiri di sana selama ribuan tahun. Aura magis yang sangat kuat terasa di udara.
Di tengah area itu, terdapat sebuah altar batu tua yang hampir terkubur oleh akar pohon dan lumut. Ukiran-ukiran kuno menghiasi permukaannya, menggambarkan sosok-sosok makhluk yang tampak seperti iblis dan naga.
“Ini... tempat asal kekuatan itu,” gumam Lyra, matanya terpaku pada altar. “Kekuatan yang kita rasakan tadi berasal dari sini.”
Spectra mendekatkan diri ke altar, mengamati ukiran-ukiran tersebut dengan seksama. “Ini adalah simbol-simbol kuno dari masa perang antara manusia dan Raja Iblis. Dulu, Raja Iblis memiliki prajurit yang diberkahi dengan kekuatan kegelapan untuk menjaga titik-titik penting di dunia ini. Mereka diberi kekuatan abadi, namun dengan harga terikat pada tempat ini selamanya.”
Dale, yang mendengarkan dengan penuh perhatian, bertanya, “Jadi, sosok yang kita lawan tadi adalah salah satu dari prajurit itu?”
Lyra mengangguk. “Tepat sekali. Mereka adalah makhluk yang terikat pada perintah Raja Iblis. Mereka tidak bisa meninggalkan tempat ini atau mati, kecuali diperintahkan oleh seseorang yang memiliki kekuatan yang lebih besar dari mereka. Kita hanya berhasil mengalahkannya, tapi mungkin saja dia akan kembali selama kekuatan kegelapan di dalam dirinya belum lenyap.”
Spectra memandangi altar itu dengan rasa hormat dan kewaspadaan. “Kalau begitu, ini berarti Raja Iblis masih memiliki pengaruh yang besar di dunia ini. Meski dia belum muncul, pengikutnya masih ada di mana-mana, tersembunyi di tempat-tempat yang kita kira aman.”
Lyra menyentuh altar itu dengan hati-hati, merasakan getaran energi yang berdenyut lemah. “Ada sesuatu yang disegel di sini. Energi yang tersisa ini adalah sisa-sisa kekuatan prajurit itu, kekuatan yang mungkin bisa membangkitkan kembali sosok seperti dia.”
Dale yang mendengar itu segera berjaga, “Kau yakin ini aman, Lyra?”
Lyra mengangguk. “Aku hanya ingin memastikan apa yang terjadi di sini sebelum kita kembali. Aku rasa kita telah melangkah terlalu jauh dan kita membutuhkan informasi sebanyak mungkin.”
Ketika Lyra semakin memusatkan energinya pada altar, tiba-tiba bayangan samar dari sosok penjaga yang mereka kalahkan sebelumnya muncul. Wajahnya tampak lebih muda dan damai, seolah terbebas dari kutukan yang selama ini mengikatnya.
"Siapa yang berani membangunkanku dari tidurnya?" suara itu terdengar jauh lebih lembut dari sebelumnya, namun tetap tegas.
Spectra dan Dale segera mengambil posisi bertahan, tetapi Lyra mengangkat tangannya, memberi isyarat agar mereka tenang. “Kami hanya ingin tahu, siapa dirimu sebenarnya? Kenapa kau terikat di hutan ini dan melindungi altar ini?”
Sosok itu menghela napas panjang, dan perlahan mengungkapkan kisahnya. “Aku adalah salah satu prajurit Raja Iblis dari zaman dahulu. Namaku adalah Algrim, dan aku pernah menjadi manusia seperti kalian. Namun, demi mendapatkan kekuatan yang melebihi manusia biasa, aku membuat kesepakatan dengan Raja Iblis. Aku dikutuk untuk selamanya menjaga tempat ini, sampai waktunya tiba ketika Raja Iblis kembali membangkitkan kekuatannya.”
“Kau memilih untuk mengabdi padanya?” tanya Spectra dengan nada heran.
Algrim tersenyum pahit. “Dulu, kekuatan itu adalah sesuatu yang kuinginkan, tanpa memikirkan konsekuensinya. Kini, aku terjebak dalam bayangan dan kegelapan, tanpa bisa terbebas. Bahkan saat tubuhku hancur, aku akan terlahir kembali karena kutukan ini.”
Lyra menyadari betapa besar penderitaan yang dialami Algrim selama berabad-abad. “Apa ada cara untuk membebaskanmu dari kutukan ini?”
Sosok Algrim tampak tersentuh oleh kepedulian Lyra. “Ada. Jika altar ini dihancurkan, kekuatanku akan lenyap, dan aku akan terbebas. Tapi, dengan itu, juga berarti Raja Iblis akan kehilangan satu prajurit kuatnya.”
Spectra menatap Lyra dan Dale, mempertimbangkan pilihan mereka. Jika mereka menghancurkan altar ini, mereka mungkin membantu mengurangi kekuatan Raja Iblis. Namun, risiko besar juga akan muncul.
Setelah berdiskusi sejenak, Lyra akhirnya berkata, “Kami akan melakukannya. Kami tidak ingin membiarkan kekuatan Raja Iblis bertahan di tempat ini.”
Dengan kata-kata itu, mereka bertiga menggabungkan kekuatan mereka dan menghancurkan altar tersebut. Saat altar itu hancur, sosok Algrim tersenyum lega, dan tubuhnya perlahan menghilang menjadi partikel cahaya.
“Terima kasih… Kalian telah membebaskanku,” bisik Algrim sebelum akhirnya lenyap sepenuhnya.
Keheningan kembali meliputi mereka. Setelah beberapa saat, Spectra berbicara. “Kita sudah melakukan hal yang benar. Tapi ini belum berakhir. Raja Iblis pasti akan menyadari bahwa salah satu prajuritnya telah lenyap.”
Lyra mengangguk. “Kita harus kembali ke kota dan memperingatkan orang-orang tentang ancaman ini. Aku juga harus menyelidiki lebih dalam tentang kekuatan kuno yang mungkin masih tersisa di tempat lain.”
Dale, dengan semangatnya yang kembali membara, menepuk bahu Lyra. “Kita pasti bisa melakukannya bersama-sama. Lagipula, siapa takut sama Raja Iblis?”
Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk kembali ke kota, membawa kabar penting tentang ancaman kegelapan yang masih mengintai dunia. Di dalam hati mereka, ada tekad baru untuk melawan kekuatan jahat dan melindungi dunia dari ancaman Raja Iblis.
Perjalanan panjang di hutan itu mungkin telah selesai, tetapi petualangan yang lebih besar baru saja dimulai. Mereka tahu bahwa pertempuran melawan Raja Iblis dan para pengikutnya akan jauh lebih sulit, namun dengan kekuatan dan persahabatan yang mereka miliki, mereka siap menghadapi apa pun yang menanti di depan.
Dengan ini, cerita petualangan Lyra, Dale, dan Spectra berlanjut, diwarnai dengan tantangan dan musuh yang semakin kuat. Mereka akan mempersiapkan diri untuk menghadapi kegelapan yang lebih besar yang telah menunggu dalam bayang-bayang, demi melindungi dunia dari kebangkitan Raja Iblis...