Eca yang awalnya tenang dan sangat mencintai Hanif di kampus, tiba-tiba di nikahkan paksa oleh seseorang yang tidak dikenal oleh nya.
Eca belum tahu kalau orang itu adalah Preman pasar, Aturan demi aturan posesif dari Eca membuat Niko yang awalnya sayang ke Eca perlahan muncul kebencian.
Gimana cara mereka menjalin hubungan pernikahan yang romantis? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Bekerja
"Untuk calon karyawan baru yang bernama Niko Dinata, silahkan ke tempat Bu Tiffany sekarang"
Begitu kata salah satu staff dengan wajah gugup, setelah melihat kedatangan seseorang yang dia kenal.
Niko terlihat kaget setelah melihat indah berada di perusahaan Pak Roby.
Indah sendiri mengambil kuliah part time, dia berangkat kuliah setiap malam nya. Bekerja sebagai staff administrasi.
Kini dirinya profesional dengan kerjaan nya, bersikap cuek setelah melihat kedatangan mantan pacarnya.
"Kamu kenapa bisa ada disini?" Tanya Niko.
Indah tidak jawab — dia cukup merespon dengan senyuman, setelah nya langsung membawa Niko masuk ke dalam ruangan interview.
"Teh Fanny, saya sudah membawakan orang yang teteh mau kesini, kalau gitu saya permisi lanjut kerja dulu ya teh" Kata Indah.
"Tunggu" Tiffany mencegah.
"Iya teh, kenapa?" Kata Indah
"Kamu gantikan saya dulu buat wawancara orang ini, saya mau rapat penting di ruangan Pak Roby" Titah Tiffany.
"Baik teh" Jawab Indah.
Dengan begitu, indah langsung mewawancarai Niko di ruangan tertutup, yang di selimuti hawa dingin yang berasal dari air conditioner.
"Silahkan duduk dulu mas" Kata Indah.
Niko pun langsung duduk, mengunci pandangan matanya ke wajah indah.
"Boleh saya lihat amplop coklat nya" Pinta Indah.
"Oh iya ini, sorry" Kata Niko langsung memberi amplop coklat itu kepada indah.
Indah membuka lamaran pekerjaan yang sudah dibuat oleh Niko, begitu sangat prihatin indah saat membaca surat lamaran nya.
Karena selama hidup, Niko hanya bekerja di satu perusahaan. Ya, perusahaan itu yang sedang di kunjungi Niko saat ini.
"Kamu pernah bekerja disini selama satu tahun ya?" Tanya Indah.
"Iya" Jawab Niko.
"Apa yang membuat kamu tertarik ingin bergabung lagi disini?" Tanya Indah.
"Saya gak tau, saya cuma disuruh buat kerja disini dan saya nurut" Jawab Nyeleneh Niko.
Indah mengerut kening, dia terus memperhatikan Niko dengan wajah polosnya.
Indah menaruh amplop itu ke dalam kotak khusus dokumen calon pelamar kerja, lalu membawa Niko untuk berkeliling dan membicarakan mekanisme kerja.
Hari pun sudah menunjukkan pukul 12.00 kebetulan jam itu adalah jam nya istirahat perusahaan, Niko ingin pulang — Hanya saja Tiffany langsung mencegah.
"Habis istirahat, langsung olah data ya Niko di ruangan office"
Niko terbelalak, lalu menidurkan kepala malasnya di meja "Saya bilang ke Eca kalau hari ini saya jemput dia di kampus, saya juga bilang besok mulai kerjanya" Kata Niko.
"Nanti biar teteh yang bilang ke Eca, kamu saat sudah bekerja jangan terobsesi sama wanita, fokus pada kerjaan, salah sedikit nanti perusahaan akan merugi, lagi pula kamu kan sudah ada ikatan pertunangan sama Eca, kerja harus semangat Niko" Jawab Tiffany.
"Mas Niko, kalau mau makan ambil di ruang kantin ya, disana sudah disediakan kotak makan sama minuman" Ini Kata Indah yang baru saja datang ke ruangan office sehabis mengambil makanan.
"Curang banget ga nganterin" Keluh Niko. Dan Tiffany langsung berdiri untuk membawa Niko ke kantin.
"Cepat ambil kotak makan nya" Kata Tiffany.
Sebagian karyawan yang sedang makan disana, langsung kompak mengomentari kedatangan mereka.
"Nyonya besar lagi sama siapa tuh"
"Gak tau juga, jangan keras-keras ngomongnya nanti kedengaran"
"Lihat deh mana ganteng banget orang itu"
Saat sudah mulai bekerja, Niko langsung memotong rambut dengan model kekinian.
Banyak dari wanita yang tertarik pada penampilan Niko yang sekarang, ditambah dia memakai kemeja dan dasi sebagai pelengkap kerapihan nya.
Tiffany menyenggol pelan pinggang Niko, Niko langsung menoleh "Kamu satu dua ya sama Eca, bisa jadi pusat perhatian"
"Mana ada teh, biasa aja ah" Kata Niko
"Hehe becanda, oh iya kamu mau makan disini atau diruangan office?" Tanya Tiffany.
"Disini aja deh teh" Jawab Niko
"Oke"
"Oh iya, masuk kerja nya lagi kira-kira jam berapa teh?" Tanya Niko.
Tiffany melihat jam tangan, lalu langsung menjawab "Jam satu, masih ada waktu setengah jam untuk kamu istirahat dan sholat dzuhur" Kata Tiffany.
"Untuk mushola ada di samping kantin ya" Sambungnya menunjuk arah mushola.
"Okey teh"
"Hay Niko" Sapa Indah menghampiri.
"Hallo" Sapa balik Niko.
Tiffany berdehem "Kebetulan ada indah, teteh pergi dulu ke ruangan office ya" Kata Fany.
"Aish — Indah kira teteh bakal makan disini, makanya indah nyusul dari pada jadi anak hilang di office" Kata Indah.
Tiffany menggeleng kepala "Data lagi numpuk say, tolong temani Niko dulu ya" Pinta Tiffany.
**
Di waktu yang bersama, kala itu yang terjadi di Universitas Tujuh Belas Agustus, tempat Eca melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Dia sedang menunggu jemputan dari Niko, sering banget bolak-balik melihat ponsel untuk melihat balasan pesan dari Niko. Niko sendiri ke kantin perusahaan tidak membawa ponsel karena kelupaan.
Hanif tiba-tiba menghampiri Eca yang tidak sengaja melihat keberadaan nya, kebetulan kelasnya juga baru saja pulang.
"Tunangan mu yang penampilan nya urakan belum jemput kamu?" Kata Hanif.
"Urakan?. Jangan sebut dia seperti itu, saya gak suka" Jawab Eca.
"Maaf" Kata Hanif
Eca mendadak terdiam, Hanif melanjutkan pembicaraan nya "Mau saya antar ke rumah?"
"Saya sedang berusaha move on dari kamu, tolong jangan buat saya jatuh cinta lagi, Maaf saya tidak mau" Tolak Eca.
"Oh oke, kamu mau tetap menunggu jemputan tunangan kamu datang? Ini sudah lewat setengah jam loh" Kata Hanif.
Drttt, Drttt
Ponsel Eca seketika berdering, dia langsung mengambil ponsel pribadinya. melihat pesan dari kakak kandungnya mengabarkan kalau Niko sudah mulai bekerja di perusahaan nya.
Sekaligus menyuruh Eca untuk pulang pakai gojek, Tak mau membuang banyak uang karena ingin membantu biaya pernikahan, Eca langsung menerima ajakan dari Hanif.
"Saya pulang sama kamu, Niko lagi ada kesibukan tidak bisa jemput saya" Kata Eca.
Hanif mengerut kening "Sibuk apa dia, penampilan nya saja berantakan banget" Katanya.
Eca menghela nafas "Jadi mau antar saya pulang gak? Atau gak saya naik gojek"
Hanif tersenyum dan langsung menyuruh Eca menaiki jok motornya, motornya berbelok arah ke tempat lain, karena sudah kebiasaan Hanif saat menjemput Eca selalu membelikan jajanan ringan untuknya.
Disitu Eca nurut-nurut saja, karena hatinya juga emang masih sepenuh nya untuk Hanif.
Tak lama dan tidak disadari oleh mereka, mereka sudah berkeliling dan bermain sampai lupa waktu, sudah seperti sepasang kekasih.
Akhirnya mereka akan pulang, kembali menuju ke rumah mewah nya Eca, Eca menyuapi makanan untuk Hanif di motor karena kebiasaan nya.
Walau di dalam hubungan mereka ada di dinding pemisah, keromantisan nya masih mereka jaga.
"Kamu sebenarnya tidak ingin durhaka kan ke orang tua kamu ca?" Tanya Hanif.
"Iya, Eca minta maaf banget, sebenarnya hati Eca hanya untuk kamu sampai saat ini" Jawab Eca.
Hanif berdehem lalu mengirim doa untuk hubungan nya "Semoga niat baik orang tua kamu berjalan lancarnya sampai Hari H" Kata Hanif.
Eca tidak menjawab, tiba-tiba memeluk Hanif dari belakang "Sampai kapan pun di hati Eca hanya untuk kamu, dan tidak bisa tergantikan oleh siapa pun" Gumam Eca.
Mereka berdua sudah sampai di area perumahan dekat rumah Eca, kebetulan sore hari itu Niko juga sudah pulang kerja, mereka berpapasan di sana — membuat Eca perlahan turun dari motor Hanif, Hanif sendiri langsung pergi dari perumahan itu.
Niko menggeleng kepala singkat, menatap Eca lalu langsung cabut ke rumah tanpa obrolan.
"Tunggu Niko, bareng ke rumahnya" Kata Eca sambil menghampiri.
"Maaf ya ga jemput kamu hari ini" Kata Niko.
"Iya saya juga minta maaf karena kelupaan kalau kamu sudah mulai kerja, besok nanti Eca akan bawa motor" Jawab Eca.
"Iya Atur saja" Kata Niko dengan senyuman.
bukan om,