Pria Miliarder Berhati Dingin Itu Suamiku

Syuting berlanjut hingga malam hari, hingga akhirnya selesai syuting pada jam 12.00 malam, usai itu, Frans langsung mengucapkan terima kasih dan mengizinkan mereka untuk pulang dan beristirahat.

Jenna yang kelelahan, berjalan ke parkiran menuju kendaraanya untuk pulang, namun pada saat di perjalanan menuju garasi umum, tiba-tiba saja, Jenna di hadang oleh 4 pria bertubuh besar, mereka masing-masing membawa pemukul besi di tangan mereka. Sambil tertawa mereka mulai mendekati Jenna.

"SIAPA KALIAN!?, APA YANG INGIN KALIAN LAKUKAN!?"teriak Jenna, sambil melangkah mundur ke belakang.

"gadis kecil... Kamu tidak perlu tau soal itu, yang perlu kamu tau, kami disini di suruh oleh bos untuk melumpuhkanmu, salahkan dirimu karena membuat bos kami marah! Teman-teman hajar dia!"ucap pria yang terlihat seperti pemimpin mereka, dan menyuruh 3 pria lainnya menghajar Jenna di tempat itu juga.

Tapi sebelum Jenna melawan keempat pria tersebut, tiba-tiba saja dari belakang Jenna, datang seorang pria yang Jenna kenali, mencoba melindung Jenna.

"Jasver!"teriak Jenna kaget.

"mundur Jenna! Pergi panggil bantuan! Biar aku yang melawan mereka disini"teriak Jasver, ia dengan lihai bisa mengelak pukulan mereka dan melawan mereka satu persatu.

Jenna yang mendengar itu, dengan cepat ia menghubungi nomor polisi, selesai ia di beri tahu bahwa pihak polisi sedang dalam perjalanan, dan memakan waktu kira-kira 10 menit, membuat Jenna masih khawatir, karena pada saat Jenna melihat Jasver, ia terlihat sudah mulai kewalahan dan beberapa kali senjata para penjahat berhasil mengenai tubuh Jasver. Itu membuatnya Jenna tidak bisa tinggal diam lagi.

Jenna dengan marah menggulung kedua lengan bajunya karena panjang, dan dengan cepat menendang seorang pria jahat yang hampir memukul kepala Jasver. pria itu langsung terjatuh, belum ia melihat siapa yang memukulnya. Jenna sudah lebih dulu melayangkan tinjunya di hidung pria itu, dan langsung merebut pukulan Besi di tanganya dan tidak hitung-hitung Jenna memukulnya hingga pria tersebut pingsan di tempat.

Ketiga pria yang melihat temanya sudah tidak sadarkan diri, fokus mereka langsung beralih ke Jenna, dua orang lagi pergi menghajar Jenna, dan Jasver hanya bisa menahan satu orang.

ia mengumpat di dalam hatinya karena tidak bisa melindungi Jenna.

Namun kekhawatiran Jasver menghilang saat hanya dalam beberapa menit, Jenna berhasil membuat kedua pria lainya patah tulang dan satunya merangkak ingin kabur. Namun Jenna tidak membiarkan ia kabur, Jenna hanya berteriak agar pria yang tadinya ingin kabur, langsung terdiam ketakutan tidak berani bergerak lagi.

usai perlawanan yang begitu sengit, akhirnya para polisi datang ke lokasi kejadian. mereka mengintrogasi Jasver dan Jenna sebagai korban yang melapor, dan mereka juga mengecek CCTV di tempat itu dan menemukan bukti yang valid, memang benar Jenna di serang oleh keempat pria tersebut. Para polisi mengucapkan maaf karena terlambat, mereka juga akan mencari tahu motif dari para pelaku yang menyerang Jenna, dan setelah itu mereka membawa keempat penjahat itu dari sana, meninggalkan Jasver dan Jenna. Sebenarnya para polisi sudah menawarkan kepada mereka berdua untuk di antarkan pulang, namun Jasver dan Jenna menolak. Mereka menyatakan bahwa mereka sudah aman dan bisa pulang sendiri.

"terima kasih banyak kak Jasver! Dan maaf, karena aku, kakak sampai terluka, suatu saat nanti, kalau Kakak membutuh sesuatu dari ku, Kakak tinggal bilang saja kepadaku, aku akan membatu kakak, ini sebagai balas budiku karena kakak sudah menolongku"ucap Jenna sambil menunduk.

"oh? Tapi aku merasa aku tidak terlalu membantu, bagaimana ini?"Lirih Jasver menatap Jenna.

"Tidak! jika tidak ada kakak, aku pasti akan kesusahan melawan mereka. Sekali lagi terima kasih"ucap Jenna langsung menatap wajah Jasver dan meyakinkan dia.

"akh! Baiklah, aku tidak tau jika kamu sekuat itu, jika tidak, aku tidak akan repot-repot membantumu. Hati-hati di jalan, jangan sampai bertemu lagi dengan orang jahat, aku duluan"ucap Jasver langsung pergi dari sana meninggalkan Jenna yang masih memperhatikan dirinya dari belakang.

"cowo aneh!, aku tidak tau dia orang baik atau jahat. Perkataanya selalu ambigu, aah! yasudah lah, aku sudah capek kerja, untuk apa memikirkan orang lain lagi! ayo pulang Jenna!"gumam Jenna, dan langsung masuk ke dalam mobilnya, menancap gas menuju rumahnya.

"menarik, ini pertama kalinya aku bertemu dengan wanita seperti dia, kelihatan rapuh tapi aslinya begitu kuat dan jahat. Aku tidak habis pikir akan ada wanita seperti itu di dunia ini, bagaimana rasanya jika dia menjadi wanitaku, hahaha try and see, kamu harus menjadi wanita percobaanku yang kesekian kalinya Jenna"Lirih Jasver menatap kepergian Jenna dari kegelapan

...****************...

...Bersambung...