dari lahir dewi tidak di kasih ASI dengan ibu kandungnya karena sang ibu tidak mau punya anak.jadi dia di rawat oleh nenek tirinya yang sangat sayang padanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riski Candra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerita sita waktu kecil
Sore menjelang sita menunggu kabar sang ibu belum juga ada kabar. Sang nenek yang melihatnya ikut merasakan sedih dan bingung karena tidak seperti biasanya dia yang tegar dan tabah dalam menghadapi masalah ,sekarang dia seperti orang yang bingung. Sang nenek menghampirinya .
"Sit ayo masuk kenapa dari tadi di teras terus!" ajak sang nenek.
" Sita lagi nunggu tetangga nek,katanya ibu mau kabari lewat tetangga kemarin." jawab sita .
" Sudah nanti juga kalau ibumu kasih kabar tetangga juga datang kerumah nak jadi jangan bingung!"ucap nenek.
" Ayo masuk udah adzan itu kamu sholat dulu dan doakan ibumu selamat sampai tujuan dan ingat sama kamu nak!" ucap nenek lagi.
Sita pun masuk dan ambul air wudhu dan sholat seperti apa yang di katakan sang nenek dia berdoa untuk keselamatan sang ibu dan meminta juga semoga Alloh selalu mengingatkan ibunya ke pada sita.
" Ya Alloh mudahkan ibu hamba dalam mencari rezeki,jauhkanlan ibu hamba dari marabahaya dan orang yang berbuat zholim padanya, ingatkan juka ibu pada hamba Ya Alloh Amin!" doa sita sambil menangis.
Sang nenek melihat itu pun ikut merasakan apa yang dirasakan sang cucu.
Setelah selesai sholat dan berdoa dia menuju dapur untuk ambil air untuk dia minum karena tenggorokannya seperti kering.
" Ayo makan nak!" ajak sang nenek .
"Iya nek , sita juga sudah lapar!" jawab sita.
" Nek sita boleh tanya nggak?tanya sita takut.
" Boleh, memangnya mau tanya apa?" tanya nenek.
" Dulu sita di kasih ASI sama ibu sampai umur berapa nek?" tanya sita ke nenek dan itu membuat sang nenek terkejut
Deg.
Sang nenek menghela nafas panjang setelah itu nenek baru cerita yang sebenarnya dan tanpa di kurangi tanpai di tambah-tambahi perkataanya.
"Dulu saat kamu lahir ibumu tidak pernah mau melihatmu karena ibu dan bapakmu sudah sepakat kalau anak yang di lahirkan nanti laki-laki ibu dan ayahmu tidak akan bercerai ,begitu pula sebaliknya. Nenek dan kakek mu juga sudah melarang kedua orangtuamu untuk berpisah tapi mereka keras kepala, sehingga kamu lahirpun bapak dan ibumu tidak pernah melihatmu nak." cerita sang nenek sambil menangis.
"Tapi kamu adalah cucu kesayangan kami, cucu kebanggaan kami, jadi kami menjagamu dengan kasih sayang!" ucap nenek lagi dengan airmata yang mengalir deras.
" Meskipun begitu nenek dan kakek tidak pernah mengajarkanmu untuk membenci orang tuamu nak , Karena surganya anak ada kepada orang tua!" tambahnya lagi.
" Sita sayang sama ibu dan bapak nek tapi kenapa sita harus di telantarkan kenapa mereka tidak mau anak perempuan nek?"tanya sita
"Karena di keluarga ibumu anak laki-laki lebih berharga ketimbang anak perempuan ."ujar sang nenek .
"Kenapa begitu nek? Kan ibu juga perempuan!" tanya sita.
"kalau perempuan kan hanya bisa di dapur tidak bisa panjat pohon sayang,kalau laki-laki kan nanti kalau musim cengkeh, musim pala, juga kalau waktunya panen kelapa perempuan tidak bisa manjat nak mungkin mikirnya begitu! Jawab nenek karena sang nenek juga bingung kenapa anak perempuan seperti tersisihkan karena. Sang nenek menikah dengan sang kakek sudah ada anak 3 dan sang kakek punya anak laki-laki 1 dan sekarang tinggal perempuan saja yang jaga sang kakek karena anak kakek yang laki-laki sudah menikah dengan dengan orang jauh dari kampung.