***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Angga memasukkan mobilnya ke dalam garasi kemudian ia melangkah masuk ke dalam rumahnya. Ia berjalan menuju dapur kemudian membuka kulkas dan meneguk sebotol air yang barusan ia ambil dari dalamnya.
" Eh...Den Angga Sudah Pulang ? " Tanya Bik Ijah sembari mengangkat bubur ayam nya yang sudah matang.
" Iya Bik,, Bibik bikin apa ? " Tanya Angga sembari melihat Bik Ijah yang tengah memasukkan bubur ayam ke dalam sebuah mangkuk.
" Oh,, ini.. Bibik lagi membuatkan bubur pesenan nyonya. Nyonya sedang tidak enak badan Den..." Jawab Bik Ijah sembari melihat ke arah majikan mudanya
" Hah !! Mamah sakit Bik ? " Tanya Angga dengan terkejut.
" Ia Den..katanya setelah tercebur di kolam ikan belakang rumah, Nyonya langsung terserang flu." Ucap Bik Ijah sembari meletakkan semangkuk bubur dan segelas air putih ke dalam nampan, bermaksud akan membawanya ke lantai atas.
" Biar saya saja Bik,, " Ucap Angga sembari merebut nampan yang di bawa pembantunya.
" Yaudah kalau gitu,, silahkan Den. Bibik sekalian pamit mau belanja keperluan dapur. " Ucap Bik ijah sembari memberikan nampan berisi bubur itu kepada majikan mudanya.
" Iya Bik..hati-hati,. " Ucap Angga
" Baik Den " Jawab Bik Ijah sembari berlalu pergi, dan Angga pun dengan cepat melangkah kan kakinya menuju lantai 2.
Yulia tengah gelisah di tempat tidurnya, ia merasakan bahwa perutnya semakin tidak enak. Di tambah lagi sakit yang mendera di bagian Kepalanya.
" Aku pasti masuk angin ini, Biasanya kalau masuk angin di kerikin sama ibuk pasti langsung sembuh,, apa aku suruh bibik aja ya ?." Yulia berucap dan bertanya dalam hati, setelah itu ia mendengar pintu kamarnya di ketuk dari luar,
Tok..Tok..Tok..
" Masuk aja Bik, gak di kunci. " Ucap Yulia yang tengah tidur dengan posisi tiarap di atas ranjangnya, ia mengira bahwa itu adalah pembantunya.
Kleck..
Pintu kamar pun di dorong dari luar, kemudian Angga masuk dan melangkahkan kakinya dengan perlahan menuju sebuah meja dan meletakkan nampan yang ia bawa di sana.
"Bik...Tolong kerikin saya ya, sepertinya saya masuk angin,," Ujar Yulia yang tiba-tiba melepaskan atasannya begitu saja, hingga menyisakan bra berwarna hitam yang melekat di tubuhnya.
Seketika Angga terkejut dan shock di tempatnya, tak kala melihat tubuh mulus sang ibu tiri terpampang dengan jelas di depannya. Pinggangnya yang ramping, serta bokongnya yang berisi, terlihat sangat indah di matanya.
" Sial..!!..kenapa dia sangat indah sekali. " Ucap Angga dalam hati,terlihat jakunnya yang naik turun .
" Minyak Anginnya ada di dalam laci Bik, uang logamnya juga ada di sana. " Ucap Yulia yang masih mengira jika yang tengah berdiri di belakangnya adalah pembantunya.
Angga berjalan dengan pelan menuju sebuah laci, kemudian dia mengambil minyak angin beserta uang logam seperti yang di kata kan oleh sang ibu tiri.
Jujur saja, ada yang membakar dalam tubuhnya saat ini. bahkan..tongkat saktinya sudah sangat sesak meminta untuk di keluarkan.
Angga berjalan kembali ke arah ranjang dan duduk di samping ibu tirinya. dengan tangan gemetar ia mulai menuangkan minyak angin tepat di atas tubuh sang ibu tiri. lalu meratakannya, setelah itu ia mulai mengeriknya dengan perlahan.
" Sejak kapan tangan bibik jadi besar dan berotot begini ? ini pasti bukan tangan bibik !! " Ucap Yulia dalam hati.
Yulia mulai ketakutan karna ia tahu yang saat ini bersamanya bukanlah pembantunya, bukan pula suaminya. Karna ini belum waktunya sang suami pulang kerja.,, hanya ada satu kemungkinan yang saat ini tengah duduk di sampingnya, yaitu anak tirinya.
" A..angga..,, K.kamu kah itu ? " Tanya Yulia yang sudah mulai memerah matanya.
sedangkan Angga seketika menghentikan aksinya tanpa sepatah kata.
Yulia buru-buru berbalik dari tiarapnya dan seketika melihat Angga sedang duduk di depannya sembari memegang minyak angin dan sebuah uang logam di tangannya.
Sedangkan Angga yang melihat keadaan Yulia saat ini semakin membuatnya tak bisa berkata-kata. Perut ibu tirinya yang sangat mulus dan sexi, serta dua buah bola padat yang indah nampak menyembul dari dalam Branya. Membuat Angga dengan susah payah menelan Salivanya.
" Puas kamu ?? !! " Tanya Yulia dengan derai air mata.
" Apa maksudmu ? " Tanya Angga dengan suara seraknya lantaran menahan gejolak yang siap mematahkan kewarasannya.
" Puas kamu hah !!! Melihat tubuh telanjangku ? " Teriak Yulia menggelegar di penjuru ruang kamar, bahkan ia sudah tidak perduli jika Bik Ijah mengetahui pertengkaran mereka.
Seketika rahang Angga mengeras, rasa gejolak yang menerpa dirinya sejak tadi hilang begitu saja.
" Segitunya kamu berpikir tentangku ? Aku hanya ingin membantumu. !! "
" Jika kau ingin membantuku, kenapa kamu tidak mengatakan kalau itu kamu ? Kenapa kau membiarkan ku telanjang di depanmu ? Kenapa !!!! " Teriak Yulia semakin menjadi. Sedangkan Angga hanya diam membisu tanpa kata.
" Kamu memang anak tiriku, tapi kamu sudah dewasa. Jadi jaga batasanmu !!! Kamu bukan suamiku, bukan pula selingkuhanku !! Jadi jangan berlagak seperti suamiku atau selingkuhanku !! " mendengar kata-kata itu, membuat Angga seketika mengeraskan Rahangnya dan..
,,..Greb...!!
,,..Brak..!!
Angga menangkap tubuh Yulia sembari mendorongnya hingga terlentang di atas ranjang.
" A..angga a..apa yang ingin kamu lakukan ? Tanya Yulia dengan wajah penuh ketakutan.
" Memberi tahumu apa itu arti dari selingkuhan. " setelah mengatakan itu, Angga mengungkung ibu tirinya dan menyesap lehernya dengan kencang.
" Akh..!! Lepas !! dasar brengsek." Maki Yulia sembari memberontak di bawah kungkungannya. bahkan Yulia tak segan-segan memukul dan mencakar wajah Angga. Namun, Angga sama sekali tidak memperdulikannya. Seakan cakaran Yulia bukan apa-apa baginya.
Justru Ia semakin kencang menyesap leher Yulia,sehingga menimbulkan tanda kemerahan di sana.
" Brengsek !! Kenapa kau buat tanda di leherku, Huh !! Bagaimana jika suamiku tau. Bajingan !!" Maki Yulia penuh emosi.
Sedangkan Angga sama sekali tidak peduli dengan ocehan wanita itu.
Bibir Angga yang awalnya hanya sebatas menyesap di leher, kini telah berpindah menyesap dan melumat bibir sexi milik Yulia.
Sedangkan Yulia yang tadinya memberontak, kini ia tidak memberontak lagi. tubuhnya seketika lemah lantaran banyak tenaga yang di keluarkan. Di tambah lagi dirinya yang memang tidak enak badan sejak awal.
Mengetahui Yulia yang mulai pasrah, Ciuman Angga yang tadinya kasar perlahan-lahan jadi melembut. Dia membelit dan menghisap bibir Yulia penuh dengan perasaan, sembari tangannya meremas bola kenyal yang ada di dada kanan Yulia dengan lembut dan perlahan.
" Hentikan Angga. Ini tidak benar. " ucap Yulia di sela-sela tangisnya.
Mendengar Suara Yulia yang melemah, membuat Angga seketika menghentikan aksinya. Ia mencium mata Yulia yang basah oleh air mata, lalu menghapusnya. Kemudia ia segera membawa Yulia masuk dalam dekapannya.
" Kenapa kamu melakukan ini padaku Angga ? " Tanya yulia dengan bibir bergetar
" Aku tidak tau " Jawab Angga terdengar sendu
" Kamu Jahat " Ucap Yulia
" Aku tau itu " Jawab Angga sembari memejamkan matanya.
Angga membenarkan Bra milik Yulia yang sudah tak karu-karuan karna perbuatannya. Ia juga mengambil atasan Yulia yang tergeletak di lantai kemudian memakaikannya. Angga juga mengambil sisir kemudian menyisir rambut yulia yang terlihat berantakan.
Kemudian Angga membawa Yulia masuk kedalam dekapannya, " Maafkan Aku,, My baby girl ," Ucapnya sembari mencium puncak kepala Yulia dengan lembut .