"apa kau bercanda!! aku tidak bisa berpedang!! aku hanya seorang gadis pembuat roti!! mengapa aku terjebak bersama pria asing seperti mu!! sungguh merepotkan ku!"
aku sungguh menyesal berjalan mencari sumber suara yang membuat ku penasaran. ternyata suara itu berasal dari pertarungan yang terlihat tidak adil. satu lawan sepuluh bukan kah benar benar tidak adil.
tapi walaupun begitu aku mana bisa membantu nya. aku bukan wanita kuat yang tangguh dan mampu berpedang.
aku hanyalah seorang pembuat roti di salah satu kedai roti yang ada di pusat kota kekaisaran Amberland.
"tidak aku tidak bisa membantu mu!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkuda
Saat ini aku sedang berkuda dengan sangat santai apalagi di dukung dengan hari yang cerah. Walaupun dengan dua pria yang saat ini mengikuti ku berkuda di hutan pinus dekat dengan rumah besar milik Darren.
Kuda yang ku tunggangi ini tidak seperti kuda tua milik ku sebelum nya yang ringkih. Kuda ini sangat kuat dan besar, apalagi bulu nya berwarna coklat bersih.
"Sofia,, roti buatan mu sangat enak. Bisa kah kau membuat kan nya untuk ku lagi?" ucap pangeran Carlos memulai perbincangan antara kami yang saat ini sedang berada di atas kuda masing-masing berjalan pelan dan santai.
"tidak usah terlalu memuji. Roti buatan nya tidak ada yang menarik. Rasa nya juga biasa saja!"
Apa!!! Pria cabul ini mengatakan jika roti yang ku buat biasa saja. Terus mengapa dia makan dengan lahap kemarin bahkan sampai rebutan. Aku hanya bereaksi dengan tatapan malas ke arah pria cabul itu.
"kau yakin!! Bukan kah kau yang sangat lahap memakan nya. Bahkan aku hanya kebagian 2 roti saja. Apalagi melihat ekspresi tamak mu semalam membuat ku geram!" ucap pangeran Carlos tanpa melihat pria itu yang sekarang kudanya berjalan ke di sebelah ku.
"sudah lah tidak perlu bertengkar kali ini. Lebih baik menikmati udara segar di hutan yang indah ini". Ucap ku berusaha untuk menghentikan pertikaian antara dua saudara kembar itu sebelum terjadi.
"kau tau di hutan ini ada sebuah air terjun yang sangat indah dan air nya begitu sejuk. Aku dan Darren dulu sering ke tempat itu untuk mendinginkan kepala kami".
Kini pangeran Carlos terlihat bersemangat setelah terdiam beberapa saat. Mendengar ucapan dari pangeran Carlos tiba-tiba jiwa penasaran ku terasa bersemangat. Aku ingin melihat air terjun yang di ucapkan oleh pangeran Carlos.
"tunjukkan pada ku!! Aku ingin melihat nya!!" tanpa sadar aku terlalu bersemangat untuk menjelajah hutan ini.
Dan aku rasa aku memerlukannya demi kesehatan mental ku setelah masuk ke dalam keluarga bangsawan.
"itu terlalu jauh ke dalam hutan. Dan akan sangat berbahaya melewati perbatasan rumah ku". ucap Darren yang menolak untuk pergi ke arah air terjun tersebut.
"Carlos, aku rasa kita tidak perlu ke sana, jika itu terlalu berbahaya. Kita kembali saja".
Setelah mendengar penuturan dari Darren tentang keadaan hutan ini aku jadi mengurungkan rasa penasaran ku untuk melihat air terjun tersebut.
"tidak apa Sofia. Walaupun berbahaya aku akan melindungi mu! Darren jika kau ingin kembali pergi lah. Biar aku dan Sofia yang akan pergi melihat nya" pangeran Carlos terlihat sangat percaya diri dengan apa yang dia katakan pada Darren.
Tapi entah kenapa aku merasa ragu dengan ucapan nya. Aku takut bukan karena berfikir dia tidak bisa bertarung aku hanya takut jika terjadi apa-apa pada penerus kaisar Amberland itu aku lah yang akan menjadi sasaran empuk. Dan itu akan menjadi kesempatan untuk permaisuri dan pengikut nya menyingkirkan pangeran Carlos dan juga Darren.
"um.. Carlos aku rasa yang di katakan Darren ada benarnya. Aku takut kau kenapa-napa".
"bukan kah itu terdengar manis. Kau khawatir dengan ku. Tapi kau tidak perlu khawatir Sofia aku akan menjaga diri ku dan juga dirimu dengan baik. Percayalah padaku!".
Ternyata pangeran Carlos benar benar serius ingin menunjukkan tempat yang kata nya indah itu. Tapi menurut ku tidak salah juga aku ikut lagi pula saat ini hari masih belum gelap.
Jadi entah kenapa rasa penasaran ku kembali membuncah berkat ucapan pangeran Carlos.
"baiklah ayo kita pergi!!" ucap ku yang kini kembali bersemangat dan perkataan ku tadi di hadiahi tatapan tajam oleh Darren.
"Darren, kumohon ijin kan aku. Sekali ini saja!! Aku yakin jika di siang hari seperti ini tidak ada hewan buas ataupun perampok. Lagi pula jika kau mengijinkan ku maka besok aku akan membuatkan mu roti dengan selai bunga Makea yang sangat manis dan juga harum seperti vanila". Bujuk ku kepada suami kontrak ku yang kini masih duduk di atas kuda nya yang berjalan mengikuti langkah kaki kuda ku yang cukup santai.
"terserah kalian saja. Tapi sebagai keamanan aku juga akan ikut! Aku tidak percaya dengan kemampuan kalian. Yang satu si keras kepala pembuat masalah dan yang satu lagi si lemah yang terlalu cerewet!". Ucap Darren denga. Nada yang sarkas ke arah kami berdua.
Apa yang dia bilang aku si lemah yang cerewet. Pria ini benar-benar mulut nya tidak bisa di kontrol. Walaupun pangeran Carlos adalah saudara kembar nya tapi dia adalah putra mahkota. Bisa-bisa nya Darren mengatakan jika pangeran Carlos si pembuat masalah.
Tapi yang membuat ku heran bukan nya tersinggung seperti ku pangeran Carlos malah tertawa.
"hahaha itu hanya alasan mu saja saudaraku!! Baik lah ayo lakukan langkah kuda kalian!"
Dan akhirnya kami menunggangi kuda dengan kelakuan sedang hingga sampai di sebuah tempat yang benar-benar sangat indah. Di tengah hutan ini masuk sedikit lebih jauh ternyata mata kita di suguhkan dengan pemandangan yang sangat indah.
Sebuah air terjun yang tinggi dan sungai yang tenang dengan arus yang tidak terlalu deras.
Aku turun dari kuda begitu pula kedua peria itu. Mata ku tak mau lepas dari pemandangan alam yang indah di depan mataku.
"kau bisa berenang jika kau mau Sofia!" ucap pangeran Carlos ke arah ku.
"yah aku sangat ingin namun aku tidak bisa berenang".
Aku memang tidak bisa sama sekali berenang. Aku tidak tau cara nya. Dan aku tidak belajar untuk itu. Tapi yang terpenting aku kan bisa menikmati air terjun ini walaupun tidak bisa berenang. Aku akan bermain air di tepian sungai saja.
"tidak apa Sofia, aku bisa mengajari mu berenang jika kau mau!" mendengar ucapan dari pangeran Carlos aku langsung menatap ke arah nya.
Apa yang di katakan nya itu tidak akan pernah terjadi. Aku tidak ingin dia mengajari ku berenang dan tidak akan pernah.
"hentikan itu Carlos. Kau tidak perlu mengajarkan apa pun kepada istri ku!".
Yah ucapan Darren ada benarnya seorang putra mahkota tidak perlu mengajari ku berenang. Dia kan banyak kerjaan yang menumpuk.
kami sudah turun dari kuda dan melangkah mendekat ke arah tepian air terjun tersebut namun sesuatu terjadi.
Tiba-tiba Darren dengan cepat mendorong tubuh ku hingga terbaring di tanah. Dengan posisi tubuh pria itu berada diatas tubuh ku.
Mata Darren benar-benar indah dengan cara nya menatap diriku membuat aku gelisah dan jantung ku berdetak kencang.
"apa yang terjadi?" ucap ku dengan pelan ke arah pria yang mata nya masih menatap ku dengan tatapan aneh nya.
"berhati-hati lah ada anak panah yang tadi mencoba membunuh mu!"
Seketika aku mendengar sebuah keributan yang datang tiba-tiba. Begitu pula dengan ucapan pangeran Carlos yang kini menyadarkan kami berdua.
"Apa kalian hanya akan tetap seperti itu atau membantu ku menghadapi mereka!"
Dan saat Darren bangkit dari atas tubuh ku, beberapa orang dengan pakaian serba hitam dengan penutup mulut dan kepala menyerang kami.
"bersembunyi lah. Kami yang akan menghadapi nya!"
aneh situ jd org,,