"pertumpahan darah..., di tanah Kekaisaran Caesarea Lux , pemberontakan oleh Kerajaan
Duke Malvictor yang merupakan kerajaaan yang terkenal dengan kekejamannya "
"Sang putri "Elleis Lux " melihat pembantaian itu, hatinya penuh amarah, kebencian dan kesedihan"
"Tapi sang tuan Duke Malvictor tidak membunuh sang putri sang putri hanya ditangkap dan dijadikan sebagai pelayan kerajaan"
"Hal itu membuat sang putri lebih marah lagi karena merasa terhina kekaisarannya, tapi apa boleh buat Kekaisaran telah diambil alih oleh Duke Malvictor yang kejam"
"Pembalasan dendam sang putri yang sekarang hanyalah pelayan biasa dimulai.... "
Note:
Karya pertama, Saran boleh, Kritik yang sopan 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10:"Permulaan oleh Chindy "
Revan sedang duduk di ruang kerjanya seperti biasa sambil memikirkan banyak hal terutama Elleis rasa-rasanya semakin lama memikirkan dia semakin pusing kepalanya.
juga dengan rasa bersalahnya yang tak terhingga.
"Elleis... aku tak memintamu memaafkan ku.. tapi tolong.. aku ingin melihat wajahmu untuk yang terakhir kali.. sekaliii saja."
"kau pasti akan datang untuk membalas dendam kan?, aku pasti bisa melihatmu lagi kan??, kau takkan menyerah semudah itu kan? " batin Revan.
Tiba-tiba... seorang pelayan wanita masuk dan berkata
"ini Es teh nya ... tuan... "
"Elle-"terdiam karena sadar gadis dihadapan nya bukanlah Elleis dan sadar bahwa ia terlalu sibuk memikirkan Elleis sampai-sampai reflek menyebut nama Elleis saat seorang pelayan wanita masuk dan mengatakan sesuatu yang sama seperti yang biasa Elleis lakukan.
" maaf kukira kau itu dia... "
"tidak apa-apa tuan" ucap pelayan itu yang langsung paham siapa yang Revan maksud.
Revan mengabaikan tehnya yang dingin itu karena dipagi-pagi ini perasaannya sangat buruk sehingga ia malah salah sebut dan meminta teh dengan Es padahal maksudnya air panas...dan dia pun melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang kaisar sesekali sambil menatap pemandangan pagi hari ke luar jendela Istana dan berpikir...
"Dimanakah kau? "
sementara itu... ditempat lain...
seorang wanita berambut ungu dan mengundurkan setengah rambutnya dengan menyisakan setengah rambutnya diurai , dia menguncir rambutnya dengan model Half ponytail.
dia juga memakai baju jubah setengah badan hitam list ungu dan memakai celana hitam dengan persiapan beberapa senjata dan membawa pedang yang digantungkan ditempat pedang dibelakang punggung nya.
tentu saja dia adalah Elleis yang sudah bersiap datang ke Kekaisaran untuk memata-matai keadaan disana.
setelah berjalan cukup jauh dari markasnya dan kakak-kakak tirinya akhirnya ia sampai di tempat yang tak jauh dari pintu belakang istana.
sementara itu.. di ruang kerja Revan didalam istana..
Revan menyadari bahwa sudah sekitar 10 menit dari teh nya sampai dan ia belum meminumnya.
Revan mulai mengangkat gelasnya hendak meminum teh tersebut yang seharusnya sudah tak dingin lagi, ia pun melihat kearah gelas dan melihat busa yang menggumpal seakan-akan ada sesuatu zat racun yang membuat busa.
tiba-tiba ia melemparkan gelas itu hingga terlempar ke lantai dan jatuh
PRANG!
William yang mendengar suara itu pun langsung masuk kedalam
"ada apa tuan?! " dengan panik
"bersihkan bekas teh itu dengan hati-hati... karena teh itu.. BERACUN".
ucap Revan menunjuk ke arah gelas yang dilemparkannya yang cairan tehnya berbusa.
"aku tau letak racunnya sekarang..
"Racunnya ditaruh didalam es batu.. "
"karena saat datang busa-busa itu tak ada tapi setelah 5-10 menit kudiamkan... tiba-tiba busa-busa itu muncul karena.. "
"waktu 5-10 menit adalah waktu yang cukup untuk suatu es batu dalam teh yang hangat dapat mencair."
"jadi kesimpulannya setelah es batu itu mencair mulai terlihat reaksi dari racun tersebut."
"tapi daripada meminumnya dan terkena racun tentunya tidak usah meminumnya... walaupun aku sebenarnya punya banyak jurus teknik api panas yang bisa menetralisir Racun dalam tubuh tapi aku tidak ingin sengaja masuk dalam jebakan musuh. "
"ha... andai saja aku meminumnya lebih cepat dan tidak menunggu bermenit-menit untuk meminumnya karena sibuk menyelesaikan tugasku dulu... "
"aku pasti masih bisa meminumnya tanpa terkena racun karena esnya belum mencair... "
"William!, bereskan itu! "
"ba-baik.... "
tiba-tiba seorang pelayan wanita berambut hijau dan berkata hijau zamrud yang indah datang dan meminta izin pada Revan untuk berhenti.
"permisi pakk saya izin berhenti mejadi pelayan yah pakk... saya rasa saya sudah punya cukup uang untuk kembali ke kampung halaman!, terimakasih yah pak! ~" dengan nada ceria
"yaampun... apakah kau tidak bisa ke para pengawal yang memang mengurus hal itu saja?! " ucap Revan
"maaf Pak... tapi... mereka semua tertidur lelap... saya jadi heran... "ucap wanita itu dengan polos.
" hah?, tertidur?? "tanya Revan heran.
sementara itu... kembali ke Elleis...
Saat ia hendaklah bergerak tiba-tiba ia melihat seseorang yang tak asing baginya yang tak lain adalah Chindy yang baru saja keluar dari istana Kekaisaran dan seperti membawa barang-barangnya.
sejujurnya Elleis ingin sekali menyapa Cindy dan bertanya kenapa ia keluar dan berhenti... tapi ia juga tak mau rencananya gagal.
ia pun melompat dan melumpuhkan beberapa pengawal tanpa suara seperti biasa dan langsung naik ke atas pohon tinggi yang ada di taman belakang istana sambil memantau keadaan.
setelah Elleis merasa cukup memantau keadaannya. ia berniat dan kembali ke Markas.
" baiklah.. keadaannya sudah ku analisa!, sekarang waktunya untuk per-"batin Elleis dan tiba-tiba kaget karena terdengar suara orang memanggil namanya.
"Elleis! " ucap Revan dengan tatapan mata serius.
"Revan yahh?, kau sudah tau kan? apa yang sedang kulakukan?, dan aku takkan kembali lagi dan menjadi pelayanmu disini! " ucap Elleis tegas.
"wahh saking marahnya kau sampai sudah terbiasa memanggilku dengan nama asli yahh?, tanpa embel-embel "tuan", tapi aku senang sih! ~, tapi kali ini aku ingin bertanya serius padamu... temanmu lah.. yang meracuni aku bukan? ." raut wajah berubah serius.
"Racun?! " tanya Elleis yang malah terlihat kaget.
"apa maksudnya tentang racun? dan temanku meracuninya? siapa? " batinnya.
"dia malah terlihat tidak tau? , berarti ia memang benar-benar tak tahu yahh...? " batin Revan.
mereka malah bingung dan saling bertanya-tanya satu sama lain.
-
-
-
-
Beberapa saat sebelumnya....
"yasudah kau ku izinkan silahkan keluar lewat pintu belakang! "
"ya, terimakasih pak! ~" ucap wanita itu dengan ramah seperti tadi.
Wanita itu pun keluar dari Istana..
sementara itu.. Revan memanggil pelayan sebelumnya dan bertanya.
"apakah kau... meracuniku?,dengan racun yang kau taruh di es batu pada teh ku? "tanya Revan mengintrogasi.
" apa?, racun?! tentu saja tidak yang mulia! saya tidak mungkin berbuat seperti itu! "wajah jujur, panik dan serius.
" baiklah.. ceritakanlah semuanya padaku.. dengan sejujurnya! "
"begini.. awalnya saya agak sedikit heran karena yang mulia meminta saya membuatkan teh dengan es jadi saya pun membuatkannya dan saya berkata tanpa sadar" kurasa nanti yang mulia juga pasti akan menunggu tehnya sampai tidak dingin lagi... "saat sedang membuat.
tapi tiba-tiba seorang wanita berambut hijau dan berkata hijau Zamrud dengan baju pelayan seperti saya datang dan membantu saya menyiapkan es batu saya ingat sekali wanita itu dulu terlihat dekat dengan tuan putri Elleis..lalu setelah itu..saya mengantarkan teh ini pada anda! "mata penuh keseriusan.
" baiklah aku percaya padamu... "
kembali ke masa sekarang Elleis pun mulai berkata kembali.
"aku tidak tau.. tapi aku akan menyelidiki.. " dan kemudian pergi tanpa jejak.
saat Elleis kembali ke markasnya ia langsung bertanya pada kakaknya tentang yang baru saja terjadi..
"ohh... begitu... baiklah, kalau begitu aku akan memanggilnya sekarang... nona " Chindy Heiler...? ~"
"?! " ekpresi kaget Elleis.
"Chindy?! " ucap Elleis.
"selama ini Chindy lah yang memberitahu pada kami tentang kabarmu disana sampai kami bisa memilih waktu yang pas sekali!, untuk muncul dihadapan mu.. " ucap Luxor.
"Chidy... kenapaa?, apakah semua itu hanya kebohongan dan kebutuhan mu untuk memata-matai aku?? , kau tidak tulus kan?! " ucapnya emosi.
"tidak! Elleis.. kumohon.. dengarkan aku dulu.. sebenarnya... aku adalah seorang anak dari Kerajaan Viscount Heiler Kerajaan dengan kekuatan supranatural Penyembuhan.. tapi sayangnya hanya karena ayah ku salah dalam melakukan suatu pengobatan dan malah membuat korban yang sakit tadi menjadi mati Kerajaan kami pun mulai dicap jelek dan yang memberikan laporan itu pada kaisar adalah...Kerajaan Duke Malvictor!,setelah itu...kami pun kehilangan hak kami sebagai bangsawan dan Kerajaan kami hancur!, kami pun diasingkan kerumah khusus ditengah hutan. "
"bertahun-tahun tinggal disana... ke buat aku kesepian... tapi ayah dan ibu hanya berkata bahwa ada waktu yang telah ditentukan hingga aku dan semuanya bisa keluar kembali aku merasa seperti ingin sekali membalaskan dendamku pada Duke Malvictor dan membangkitkan kembali Kerajaan viscount Heiler"
"aku hidup kesepian dan sering merasa bosan tapi untungnya ayah dan ibu masih dibolehkan keluar untuk membeli kebutuhan-kebutuhan dan mereka juga sering membeli koran untukku dan aku memang sering membaca berita tentangmu disana dan aku kagum denganmu!, aku selalu berharap mendapatkan teman sebaik dirimu! "
"hiks.. hiks... jadi meskipun memata-matai dirimu memanglah tugasku tapi... hiks.. hiks.. perasaan ku yang menyayangimu dan ingin berteman denganmu itu tulus! "
"sebenarnya... aku sendiri memalsukan margaluyu sebelum aku bekerja di Istana menjadi " Chindy berlie"tapi saat melihatmu aku jadi ingin lebih terbuka tanpa kusadari aku pun mengatakan nama asli ku "Chindy Heiler" aku masih ingin membalas dendam dan aku ingin terus berteman denganmu! "
"hal tentang aku yang meracuni dia pun benar.. tapi bukan karena keinginanku!, tapi kakak-kakak milu yang menyuruhku sebagai salah satu bawahan mereka untuk melakukan sesuatu " Permulaan"
"maafkan aku... Elleis... "
"aku... tidak tau harus merespon apa.. tapi... jika kau ingin aku memafkan dirimu... maka... jangan terlibat lagi! "
"tapi aku harus membalaskan dendamku! "
"itu biar aku saja yang urus! "
debat Chindy dan Elleis.
"jika Tuan Duke Malvictor mati ditanganku.. anggap saja kau sudah membalaskan dendammu... jadi mulai sekarang jangan terlibat!, aku tak ingin kehilangan seseorang lagi... " ucap Elleis.
"Elleis... terimakasih... baiklah... aku akan menuruti perkataan mu... jangan mati yahh?, Elleis dan sampaikanlah pada kakak-kakak mu nanti bahwa aku sudah berhenti bekerja bersama mereka dan kabari aku saat semuanya sudah baik-baik saja yah!, jaga dirimu...." ucap Chindy sambil berjalan pergi.
"ya! "teriak balas Elleis.
" Elleis... aku akan tetap memantau dengan informasi yang ada nanti... aku tentu saja takkan membiarkanmu berjuang sekuat tenaga sendirian hingga kamu mati. "batin Chindy
sementara itu di Istana Kekaisaran Revan mendapatkan kabar bahwa Mansion nya yang lama dan sekarang sedang dikonstruksi untuk dibangun menjadi tempat yang lain telah diserang dan diporak-porandakan.
ia pun bergegas menuju ke mansion nya
begitu ia sampai, ia kaget melihat semuanya sudah habis dan diporak-porandakan.
untungnya ia juga membawa setengah tentara dari Kerajaan Kekaisaran dan dia melihat dua orang yang sudah jelas mereka adalah kakak tirinya Elleis.
" wahh~, kau sampai kurang tepat waktu sihh jadinya Mansion ini kita hancurkan duluan... "ucap Luci.
" ayo lawan kami!, kami sudah sangat menantikan momen ini... "ucap Luxor
pertarungan sengit pun terjadi antara mereka dan pada akhirnya membuat Revan jadi sedikit kewalahan.
dan dia pun memilih menyuruh prajuritnya yang tersisa untuk membantunya.
ia pun mengambil kesempatan saat Luxor dan Luci sedang sibuk dengan prajuritnya ia mengeluarkan bola-bola api berukuran sedang yang lumayan banyak dan melemparkan satu-persatu kearah mereka.
namun tiba-tiba...
Slash!
swish!
swoosh!
seseorang menebas semua bola api itu dengan pedang nya..
dan dia adalah orang yang sebelumnya Revan temui...
" Elleis?!" panggil Revan
"Revan?! "panggil Elleis
"wahh sepertinya akan ada sesuatu yang menarikk... biarkan saja adik kecil kita bersenang-senang dulu.. " ucap Luci
"ya, aku setuju" ucap Luxor sembari tersenyum seakan-akan menantikan sesuatu yang menarik.
apakah sesuatu pertarungan yang Menarik akan dimulai??
Bersambung....
nantikan episode berikutnya! 💗
si elleis galau karena chelsea nih.. tapi chelsea baik juga ya ikhlasin revan ke elleis dan dia juga nyerita masa lalunya yg dark ke elleis 😊👍
biasanya pembunuh itu dipenjara 15 tahun. ini settingnya di dunia fantasy buatan kakak atau terinspirasi dari negara mana gitu?
ceritanya keren kak!! 😊👍 aku kasih hadiah 😊