"Jangan bunuh aku, tidaaaaak."
Crassss.
Kepala jatuh menggelinding dari anak nya ketua kampung yang baru menikah, sejak saat itu setiap malam purnama maka akan selalu ada korban yang jatuh, banyak nya korban dengan bentuk sama membuat wanita sakti bernama Purnama juga di curigai oleh banyak orang.
Benarkah bila Purnama si wanita ular kembali di jalan yang sesat?
Benarkah bila kata orang dia kembali kejalan sesat untuk menyempurnakan ilmu nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6. Bukan malam purnama
Malam ini rumah nya Juragan kambing banyak orang yang datang untuk membaca tahlil untuk kematian nya Doni yang sangat tragis seperti anak nya Pak Lurah, mereka semua membaca dengan khusuk karena mulai cemas bila banyak nyawa yang melayang setiap malam bulan purnama penuh, sudah dua pasang korban nya yang mati di malam itu.
Juragan kambing sudah terdiam duduk sambil membaca tahlil juga, Doni anak yang di gadang gadang akan di jadikan polisi malah mati di bunuh oleh orang yang tidak di kenal. sama hal nya dengan Sandi yang mati begitu saja saat malam pertama, maka pembunuh nya adalah orang yang sama juga.
Polisi pun sudah di bayar oleh Juragan kambing karena dia ingin pembunuh nya di hukum dengan sangat berat, namun entah bisa atau tidak mereka memburu pembunuh ini. atau mungkin saja usaha mereka akan sia sia saja, sama seperti saat mencari pembunuh Sandi dan Rea yang sampai saat ini tidak ketemu.
Banyak yang mengatakan bahwa itu adalah orang yang sama, bahkan kabar mulai bermunculan bahwa itu bisa saja ulah dukun yang sedang memperdalam ilmu. kebanyakan dukun akan mengorbankan nyawa banyak orang agar ilmu yang dia dapat menjadi sempurna, padahal itu sama sama nyawa yang di hargai oleh keluarga masing masing.
"Ngapain sih kamu malah ngajak aku kesini, takut aku di sini gelap." Indah kesal karena di ajak kekasih nya kebelakang rumah Doni.
"Aku bosan nih mereka lama sekali baca tahlil nya, mending kita di sini saja." ajak Ridho.
"Aku takut loh kalau ada pembunuh itu." cemas Indah.
"Kamu enggak dengar kabar nya, kan dia cuma muncul saat malam purnama saja." Ridho berkata santai.
"Masa sih?" Indah menatap kesana kemari agak lega.
"Kan kabar nya dia adalah seorang dukun yang sedang memperdalam ilmu, maka nya cari tumbal saat malam purnama." jelas Ridho yakin sekali dengan pendapat orang orang yang tadi bicara.
Tangan Ridho sudah menjalar kemana mana menyusup dalam baju kekasih nya, Indah hanya diam saja karena dia pun menikmati sentuhan memabukan ini. lagi pula keadaan sepi karena orang orang sedang membaca tahlil, tidak akan ada orang yang melihat atau mendengar aktivitas mereka berdua di kandang kambing nya Ayah Doni.
"Sssshh jangan pakai gigi, Yank." Indah meremas kepala kekasih nya.
"Hemmmp." Ridho menyesap nutrisi yang belim keluar itu.
"Bisa bisa nya kita malah pacaran di kandang kambing begini, bau banget kotoran nya." Indah masih sempat tertawa.
"Yang penting enak to, buka dong sedikit ini biar lebih leluasa." pinta Ridho nafsu sekali.
"Nanti kalau ada orang datang malah susah mau nutup nya, kamu enggak ada niat mau ngajak aku itu kan?" Indah menatap wajah kekasih nya.
"Mau sih, malah aku pengen nyoba gaya berdiri." Ridho tersenyum mesum.
"Memang nya sampai punya kamu?" Indah meraba tongkat milik Ridho.
"Nantangin, ayo kita tes." Ridho melepas celana nya sampai dengkul.
Penyatuan yang masih di haramkan ini langsung terjadi, menikmati setiap gesekan keluar masuk yang begitu nikmat sekali rasa nya, Indah menutup mulut nya agar tidak mengeluarkan suara. padahal ini rasa nya sangat nikmat, Ridho juga menahan erangan yang akan keluar begitu saja karena di dera rasa nikmat.
Karena fokus dengan perbuatan kotor yang memang rasa nya sangat nikmat, mereka tidak sadar bahwa sosok jubah hitam sudah ada di belakang mereka dengan celurit yang sangat besar. Ridho tersentak karena ada benda dingin yang menyentuh leher nya, belum sempat teriak leher nya sudah putus di sabet celurit.
"Aaaggkk, aghhhhk! jangan cepat cepat, Yank! aku tidak bisa menahan suara, oohhhh." Indah sampai kewalahan menahan suara nya.
Karena kejang akibat leher yang di putus oleh celurit tadi, tubuh Ridho jadi reflek maju mundur dengan cepat nya hingga Indah tak kuat menahan erangan yang sejak tadi tertahan karena takut ketahuan.
"Kok berhenti, kamu udah keluar ya?" Indah menoleh dan langsung kaget.
Tubuh Ridho yang masih menyatu dengan nya tidak punya kepala, apa lagi di belakang nya ada seorang pria dengan jubah hitam yang sangat gelap. srigala yang leher nya hampir putus itu menggeram marah pada Indah yang sudah bercinta, Indah gemetaran tidak bisa bergerak dan tetap saja di posisi awal.
"Ja-jangan bunuh aku, ku mohon jangan bunuh aku." Indah memohon dengan suara gemetar.
Jleeeep, Craaaak.
Kuku srigala merobek dada Ridho dan mengambil jantung nya dengan mulut, tidak di makan melainkan di masukan kedalam guci kaca bening hingga jantung itu masih bisa di lihat dengan jelas oleh Indah yang sekarang berlutut di depan jubah hitam.
"Tolong, tolong jangan bunuh aku! hiks, hiks." Indah menangis ketakutan.
Jubah hitam berjongkok memegang dagu nya Indah, gadis ini memang sangat cantik dengan kulit putih yang membuat nya semakin cantik saja. jubah hitam menarik dia berdiri dam membalik tubuh Indah hingga kembali pada posisi saat bersama Ridho tadi, Indah menggerang karena di masuki oleh benda yang sama.
"Haaahhh!"
Indah rasa nya ingin mendesah tapi rasa nya tidak mungkin karena sekarang posisi dia sedang di perkosa, apa lagi saat tangan hitam menjamah bola kenyal itu. rasa nya sungguh luar biasa nikmat, walau gerakan jubah hitam sangat amatir saat bercinta.
Sreeett, kreeeekk.
Sama hal nya dengan tubuh Ridho tadi, tubuh Indah juga menggelepar karena menahan sakit akibat kepala yang di tebas dengan celurit besar dan panjang, jubah hitam menikmati tubuh gadis yang sudah tidak punya kepala dan tak lama dia menggerang panjang.
Srigala seram itu juga merobek dada Indah untuk mengambil jantung nya, pasangan ini mati sadis di kandang kambing walau bukan saat malam purnama penuh. sama seperti yang lain, tidak ada yang tau soal pembantaian ini karena semua orang sedang membaca tahlil untuk almarhum Doni.
Hanya para kambing itu saja yang menjadi saksi dari awal perbuatan zinah nya Ridho dan Indah, lalu di susul dengan kematian nya Doni. lalu mereka juga melihat Indah yang di perkosa oleh jubah hitam pembawa clurit dan srigala seram, semua nya mereka saksikan namun tidan berani bersuara seolah tau bahwa mereka dalam bahaya.
Apa lagi srigala memang musuh nya kambing, nanti yang ada malah di makan habis oleh srigala ini. walau leher hampir putus dan di jahit kasar, namun dia tetap bisa makan kambing juga. merobek dada Indah dan Ridho saja bisa dengan mudah nya, maka memakan kambing juga pasti bisa.
atau jangan² ini ulahnya pak lurah lagi
dan yg pasti,slah 1 d antara mreka adlh plakunya...