NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Calon Pewaris.

Istriku Ternyata Calon Pewaris.

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Trisya selama ini tinggal di Luar Negri. Dia harus kembali pulang ke Indonesia atas perintah ibunya. Ibunya khawatir dengan perusahaan yang dikuasai ibu tirinya. Hal itu membuat Trisya mau tidak mau harus bergerak cepat untuk mengambil alih Perusahaan.

Tetapi ternyata memasuki Perusahaan tidak mudah bagi Trisya. Trisya harus memulai semua dari nol dan bahkan untuk mendapatkan ahli waris perusahaan mengharuskan dia untuk menikah.
Trisya dihadapkan dengan laki-laki kepercayaan dari kakeknya yang memiliki jabatan cukup tinggi di Perusahaan. Pria yang bernama Devan yang selalu membanggakan atas pencapaian segala usaha kerja keras dari nol.

Siapa sangka mereka berdua dari latar belakang yang berbeda dan sifat yang berbeda disatukan dalam pernikahan. Devan yang percaya diri meni Trisya yang dia anggap hanya gadis biasa.

Bagaimana kehidupan Pernikahan Trisya dan Devan dengan konflik status sosial yang tidak setara? apakah itu berpengaruh dengan pernikahan mereka?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8 Curi-curi Pandang.

"Aku sangat kasihan kepadanya. Sepertinya dia mengalami hidup yang sangat berat. Dia pasti menghadapi hari-hari yang sulit di Perusahaan ini," jawab Devan.

"Siapa?" tanya Bion heran.

Mata Devan masih melihat Trisya.

"Dia," tebak Bion. Devan menganggukkan kepalanya.

"Sok tahu," sahut Bion.

"Kamu tahu sendiri bukan Bion. Jika wanita yang seperti itu pasti sangat berusaha sekali untuk masuk ke dalam Perusahaan ini. Aku bisa merasakan apa yang dia rasakan. Dia mungkin sama sepertiku yang berasal dari keluarga sederhana dan ingin berjuang di ibukota. Jadi aku sangat memahami suasana hatinya yang menjalani hidup begitu berat," ucap Devan.

"Dari mana kamu tahu dia berasal dari keluarga sederhana dan apakah tidak melihat jika dia itu begitu cantik elegan dan sudah terlihat jiwa-jiwa anak orang kaya, crazy rich," ucap Bion.

"Itu yang membuatku kecewa padanyanya. Seharusnya penampilan dan pembawaannya bisa disesuaikan dengan keadaannya dan tidak malah boros yang membuang uang. Dia baru saja merintis dan seharusnya pintar-pintar mengelola uang dan bukan mementingkan hidup hedon," ucap Devan.

"Kamu tahu tidak. Dia begitu terharu sekali saat aku memberikannya sup kepiting buatan Ibuku. Aku tidak pernah membayangkan jika aku tidak memberikan sup kepiting itu pada dia dan mungkin saja di dalam hidupnya tidak akan pernah memakan makanan seperti itu," ucap Devan yang benar-benar sangat percaya diri.

Eksperesi wajah Bion terlihat masam. Bagaimana tidak? Apakah yang dikatakan temannya itu benar atau seperti apa yang dipikirkan Bion. Jika Devan hanya terlalu percaya diri, sok tahu saja.

"Tunggu-tunggu kau sampai memberikan sup kepiting kepada karyawan baru itu. Jangan-jangan kau tertarik lagi pada dia?" tebak Bion yang menatap curiga sahabatnya itu.

"Aku tahu untuk orang sepertiku yang sudah mapan memiliki rumah sendiri, tabungan yang sangat banyak dan bahkan menghidupi kedua orang tuaku dan juga adik-adikku. Memang harus mencari pasangan yang satu level. Tetapi aku diajarkan untuk menjadi orang sederhana dan tidak pernah memandang orang lain dari status sosial. Jadi bukan hal yang salah jika aku tertarik pada gadis biasa seperti dia," jawab Devan.

"Oh. Jadi benarkah kau menyukainya," sahut Bion yang sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

"Mungkin itu adalah menjadi satu list di dalam hidupnya. Kebanyakan gadis yang memiliki mimpi tinggi pasti akan menyiratkan pasangan yang mapan sepertiku di dalam list hidupnya. Pasti itu sebuah keberuntungan untuk dia bukan," ucap Devan yang semakin lama semakin menjadi-jadi dengan tingkat kepercayaan diri yang dia miliki.

"Ya-ya, Dia sangat beruntung disukai oleh orang seperti mu," ucap Bion yang mengangguk-angguk saja yang sepertinya sudah sangat terbiasa menghadapi Devan yang memang memiliki kepribadian seperti itu.

"Tapi walau dia memiliki perasaan yang sama kepadaku. Aku akan menunjukkan jika aku laki-laki yang gentleman. Sebagai seorang pria. Di dalam kamusku tetap seorang pria yang harus mengejar wanita," ucap Devan yang menegaskan prinsipnya.

"Iya. Lakukanlah semaumu. Apapun itu," sahut Bion dengan mengangguk-angguk. Jika dia protes juga sama sekali tidak ada gunanya.

Dia harus banyak-banyak menghela nafas dengan semua pemikiran Devan terhadap Trisya.

**

Trisya yang seperti biasa bekerja pada umumnya yang begitu serius. Karena memang Trisya memliki target penting dan apalagi jika bukan untuk bisa mendapatkan jabatan dan pekerjaannya semakin dilihat oleh Kakek.

Di tengah Trisya yang tiba-tiba bekerja begitu serius dan tiba-tiba saja pandangannya mengarah kepada Devan. Devan yang memang atasan para karyawan sekarang sedang memasuki ruangan karyawan itu dengan memeriksa beberapa pekerjaan karyawan.

Trisya yang memperhatikan Devan sampai Devan akhirnya melihat dirinya. Trisya langsung mengalihkan pandangannya dan Devan yang menyadari hal itu tersenyum miring yang merasa sangat kepedean sejak tadi diperhatikan.

Trisya kembali fokus pada layar komputer. Tetapi ternyata hal itu tidak bisa yang membuat Trisya tiba-tiba saja melihat ke arah Devan. Mereka berdua yang terlihat begitu lucu sekali yang saling curi-curi pandang.

"Astaga Trisya apa yang kau pikirkan? Kenapa kau terus memperhatikan dia. Apa yang membuat mu bisa-bisa tidak konsentrasi seperti ini," batin Trisya dengan menepuk-nepuk jidatnya yang berusaha untuk menyadarkan diri sendiri.

"Apa ada magnet di wajahnya sampai mataku harus terus melihatnya. Trisya, kau jangan seperti orang yang tidak memiliki pekerjaan,"

"Jika ada yang sulit untuk dipahami bisa tanyakan saja dan jangan menyulitkan diri sendiri seperti itu!" suara yang terdengar indah yang sangat tidak asing itu membuat Trisya kaget dan yang benar saja suara itu berasal dari sebelahnya yang ternyata Devan sudah berada di sampingnya.

Trisya mengangkat kepalanya dengan kesulitan menelan ludah.

Devan yang tiba-tiba sedikit membungkuk dengan tangannya yang memegang mouse yang masih dipegang oleh Trisya sehingga tangan mereka berdua bersentuhan. Jantung Trisya yang tiba-tiba saja berdebar dengan kencang.

"Mungkin harus sedikit ditambahkan lagi di bagian bawahnya," mata Devan yang fokus pada layar komputer tersebut yang memeriksa hasil pekerjaan Trisya.

Trisya malah bengong yang mendadak sangat gugup dengan pipinya yang memerah dan tatapan matanya terus saja melihat ke arah Devan, sampai akhirnya wajah Devan menoleh ke arah Trisya yang membuat wajah mereka berdua sama-sama saling melihat.

Kedekatan wajah itu yang ternyata membuat Trisya semakin deg-degan dengan perasaan yang tidak tenang. Siapapun wanita yang ditatap Devan dengan dalam seperti itu pasti akan sangat luluh dan salah tingkah. Apalagi Devan mengeluarkan senyum yang membuat Trisya yang seolah berhenti bernafas.

"Kamu jangan terlalu fokus melihat saya, lihatlah layar komputernya," ucap Devan yang membuat Trisya langsung tersadar dalam lamunannya dan melihat layar komputer tersebut.

Devan tersenyum dengan geleng-geleng kepala yang kembali menegakkan tubuhnya dengan kedua tangannya dimasukkan ke dalam sakunya.

"Kamu lanjutkan pekerjaan kamu," ucap Devan.

Trisya menganggukkan kepala. Lalu Devan yang langsung pergi dengan senyum-senyum geleng-geleng kepala. Trisya yang tadi juga begitu gugup dan sekarang malah tersenyum.

**

Setelah semua pekerjaan Trisya selesai sampai malam hari. Karena dia memang lembur.

"Akhirnya selesai juga," gumam Trisya yang merasa lega dengan mengangkat kedua tangannya ke atas dan menguap sedikit.

"Kamu hari ini lembur Trisya?" suara yang tidak asing itu tiba-tiba membuat Trisya kaget dan sesuai dengan tebakannya itu adalah Devan.

"Iya. Baru selesai," jawab Trisya.

"Jangan bekerja terlalu keras. Laki-laki dan wanita itu sangat berbeda. Jika laki-laki memang memiliki tanggung jawab untuk bekerja keras dan sementara perempuan tidak perlu bekerja terlalu keras," ucap Devan.

"Iya," jawab Trisya.

"Hmmm, belum terlalu malam, kebetulan saya ingin makan malam. Kamu mau ikut makan malam dengan saya?" tanya Devan.

"Makan malam," sahut Trisya yang cukup kaget mendapatkan ajakan itu.

Devan menganggukkan kepala, "jika kamu tidak keberatan," sahut Devan.

"Baiklah tidak masalah sama sekali," sahut Trisya yang ternyata tidak mempermasalahkan hal itu dan biasanya dia sangat malas sekali berhadapan dengan Devan yang terlalu banyak gaya dan omongan terlalu besar. Tetapi sekarang entah mengapa Trisya santai saja dan bahkan tidak masalah jika diajak makan bersama.

"Baiklah! kalau begitu ayo," ajak Devan.

Trisya menganggukkan kepala sembari memasukkan barang-barang yang penting ke dalam tasnya dan setelah itu dia langsung pergi bersama Devan.

Bersambung......

1
Diana Sofya
Luar biasa
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
untung cucu² hariyanto bertindak cepat n pada akhirnya terkuak wanita ular itu sungguh jahat
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
semoga dg kejadian ini hubungan kalian jadi membaik
mbok Darmi
trisya kok sekarang jd arogan pantes aja Devan eneg lihatnya sdh bersuami hrs nya sadar diri tugas dan kewajibannya meskipun sekarang jd pewaris ttp tugas istri wajib dijalankan jgn sok sibuk dan merasa dirimu hrs dimengerti
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
coba Trisya kurangin ke egoisanmu dan kamu juga mau pas di lamar Devan
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
kapan akan melakukan unboxing sih kalian ini
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
bagus Trisya kamu harus buktikan bahwa kamu mampu memajukan perusahaan peninggalan nenek kamu
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
benar kata Trisya berduka kehilangan sudah pasti tidak harus berkelarutan karena dia harus menjaga amanah yang diberikan pada Trisya
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
Lena bersedih boleh tapi kmu juga harus ikhlas dan jangan biarkan pelakor itu merasa senang.

mungkin nenek sudah tenang karena perusahaan itu sudah di pegang oleh Trisya, karena itu dia tenang meninggalkan dunia ini
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
ayo Dev kamu harus tunjukkan pada mereka bahwa kamu bisa dibanggakan dan kamu menikahi Trisya bukan karena hartanya
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
akan banyak kejutan yg akan kamu dapatin dev,,jadi kamu harus kuat
Anto D Cotto
menarik
Khafiza Achmad
devaaaan lho narsis abis🤣🤣🤣🤣
Joan Indri
Sampai di sini, aq sudah tidak bisa menahan tawa, Devan oh Devan 😄
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ: hilang tingkat kepedean Devan🤣🤣
total 1 replies
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
yg ada nanti kamu lebih nyaman dg kluarga Devan ,jika diliat mreka ramah semua
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
bagaimana jika Devan tau kalo Trisya adalah calon pewaris perusahaan royale 🤭
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
ayo Trisya dg Devan gpp demi perusahaan jangan sampe nenek lampir yg menguasai
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
Mona kamu itu cuma istri kedua dan istri pertama masih hidup walaupun dia koma.dan perusahaan itu milik Liana jadi gk usah ikut campur
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
pertemuan pertama yg begitu bikin kesel 😅
sama² punya tingkat kepedean yg sangat luar biasa tinggi
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
aku mampir lagi di novel terbarumu onel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!