Spin off "Touch me mr. Cassanova"
🍁🍁🍁
"Kak, ini beneran kita menikah?"
Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir mungil seorang Mikhayla Nolan.
Belasan tahun menyandang status sebagai seorang adik, kini tiba tiba ia berganti status menjadi seorang istri.
Kok bisa?
Kenapa?
Mikha merasa seperti mimpi buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
...~Happy Reading~...
Jam istirahat di sekolah menjadi momen yang dinanti-nanti oleh para siswa. Mikha, bersama dua sahabatnya, Alina dan Mawar, melangkah menuju kantin. Biasanya, suasana mereka selalu penuh canda tawa, tetapi hari ini berbeda. Mikha terlihat murung dan malas bicara.
Di meja kantin, Alina memulai percakapan, “Lo kenapa sih, Kha? Dari pagi muka lo asem banget.”
Mikha mengangkat wajahnya sebentar, lalu menjawab dengan nada datar, “Gapapa, lagi BT aja.”
"PMS?" tanya Mawar setengah bercanda, mencoba mencairkan suasana.
"Enggak!" sahut Mikha cepat, dengan nada sedikit kesal.
"Terus, kenapa dong? Masa BT tanpa alasan?" desak Alina sambil melirik Mawar, meminta dukungan.
"Ya BT aja, emang BT harus ada alasannya?" balas Mikha dengan nada defensif.
"Haruslah!" jawab Alina dan Mawar kompak, membuat Mikha mendengus frustrasi. Ia menunduk lagi, mencoba menikmati makan siangnya.
Namun, saat Mikha menuangkan sambal ke makanannya, sesuatu yang tak biasa terjadi. Ia mengambil sendok demi sendok sambal, hingga akhirnya piringnya penuh dengan saus merah menyala. Alina dan Mawar yang melihat itu hanya bisa membelalakkan mata.
"Anjir, lo serius pakai sambel segitu banyak?" seru Alina setengah terkejut, setengah geli.
Mawar menambahkan, "Lo kan nggak kuat pedas. Ini beneran, Mikha?"
Mikha hanya mengangkat bahu, lalu menyendok makanannya tanpa banyak bicara. Ia mengunyah dengan wajah datar, meskipun air matanya mulai menggenang dan keringat tipis muncul di dahinya. Alina dan Mawar saling bertukar pandang, bingung harus berkomentar apa.
"Ada apa sih, Kha? Serius deh, kita temen lo. Cerita aja," ujar Mawar pelan, kali ini dengan nada yang lebih lembut.
Mikha akhirnya meletakkan sendoknya. Ia menatap kedua sahabatnya dengan mata berkaca-kaca, entah karena sambal atau perasaan yang dipendamnya. "Gue cuma kesel sama diri gue sendiri. Gue ngerasa... nggak cukup baik dalam banyak hal. Tadi pagi guru ngingetin gue soal nilai, terus gue lihat semua orang kayaknya lebih punya arah. Sedangkan gue... gini-gini aja."
Mikha terpaksa berbohong kepada sahabat nya. Tidak mungkin ia cerita bahwa dirinya tengah kesal dengan Calvin karena mengabaikan nya. pasti Alina dan Mawar akan mengira bahwa dirinya ingin menjadi pelakor. secara yang mereka tahu, Calvin kini sudah memiliki istri. Jadilah dengan sangat terpaksa Mikha mencari alasan lain.
Alina dan Mawar terdiam sejenak. Mawar kemudian berkata, “Kha, semua orang punya fase kayak gitu. Lo nggak sendirian. Kita semua kadang ngerasa nggak cukup baik, tapi itu bukan alasan buat nyiksa diri lo pake sambal.”
Mereka tertawa kecil, meskipun Mikha masih terlihat emosional. Alina menambahkan, "Lo harus inget, Kha. Gue sama Mawar ada di sini buat lo. Jadi, apapun yang lo rasain, jangan dipendam sendiri."
Mikha akhirnya tersenyum kecil. Ia merasa lega, meskipun lidahnya masih terbakar oleh rasa pedas. Makan siang mereka berlanjut, kali ini dengan suasana yang lebih hangat. Mikha tahu, meskipun ia merasa tersesat, ia tidak sendirian. Ada Alina dan Mawar yang selalu siap mendengar dan mendukungnya.
...🍁🍁🍁🍁...
Sepulang sekolah, Mikha berniat mampir ke minimarket untuk membeli camilan favoritnya. Setelah melewati hari yang melelahkan, ia ingin sekadar menikmati waktu sendiri sebelum pulang ke rumah. Namun, begitu ia masuk ke minimarket, matanya langsung menangkap sosok Calvin.
Calvin, suami Mikha yang tengah mengabaikan nya.
Awalnya, Mikha berniat untuk menyapa Calvin. Tetapi, langkahnya terhenti ketika ia melihat barang-barang yang diambil Calvin.
Sabun mandi, sampo, pasta gigi, semua yang laki laki itu ambil bukanlah merk sabun dan shampo yang biasa di kenakan. Bahkan, mata Mikha sampai dibuat membola saat melihat tangan kekar suami nya itu meraih sebuah benda bersejarah milik perempuan.
“Pembalut? Serius?” Mikha bergumam pelan, nyaris tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Pikiran Mikha mulai penuh tanda tanya. Untuk siapa pembalut itu? Mengapa Calvin membelinya? Bukankah itu barang yang jelas bukan untuk dirinya? tidak mungkin juga Calvin membelikan untuk Mikha? karena Calvin tahu, bahwa pembalut Mikha selalu di belikan oleh mami Faiz.
Lantas, untuk siapa barang barang itu? pikir Mikha.
Rasa penasaran Mikha semakin membesar. Ketika Calvin selesai berbelanja dan keluar dari minimarket, Mikha memutuskan untuk mengikutinya. Ia berusaha menjaga jarak agar tidak ketahuan, tetapi tetap memastikan Calvin tidak hilang dari pandangannya.
Calvin berjalan santai, membawa kantong plastik belanjaan nya masuk ke dalam mobil.
Mikha duduk gelisah di kursi belakang taksi. Pandangannya tertuju ke mobil suaminya, Calvin, yang melaju di depan. Pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan. Apa yang sedang Calvin lakukan? Mengapa ia tidak mengatakan apa pun tentang kepergiannya malam ini?
Setelah dua puluh menit perjalanan, mobil Calvin berhenti di sebuah apartemen mewah. Mikha mengerutkan dahi. Ia merasa asing dengan tempat itu. Sebelum taksi berhenti terlalu dekat, Mikha meminta sopir menghentikan mobil beberapa meter dari lokasi.
"ini bukan Apartemen kakak, lalu ini punya siapa? ngapain kakak kesini?" gumam Mikha dalam hati.
Dari jendela taksi, Mikha memperhatikan Calvin turun dari mobil sambil membawa kantong belanjaan. Ia terlihat menelepon seseorang. Tak lama kemudian, pintu apartemen terbuka, dan seorang wanita keluar.
Hati Mikha bagai tersambar petir di siang bolong. Wanita itu adalah Flora mantan kekasih Calvin.
Mikha mematung di tempat. Keakraban di antara Calvin dan Flora begitu jelas terlihat. Flora tersenyum manis, lalu mengambil kantong belanjaan dari tangan Calvin. Mereka tampak berbincang ringan, dengan ekspresi hangat yang membuat Mikha merasa seperti orang asing dalam kehidupan suaminya sendiri.
"Kak Flora?" Mikha bergumam pelan. Pikirannya langsung melayang ke masa lalu. Flora adalah cinta pertama Calvin. Hubungan mereka berakhir ketika Flora menikah dengan kakak Calvin, Reza. Sejak itu, Flora menghilang dari kehidupan mereka.
Namun sekarang, pemandangan ini membuat Mikha bertanya-tanya. Sejak kapan mereka dekat lagi? Apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Mikha tidak bisa menahan rasa sakit yang merayap di hatinya. Ia memutuskan untuk keluar dari taksi dan mengikuti mereka dengan langkah pelan. Calvin dan Flora masuk ke dalam apartemen. Mikha berdiri di luar, mencoba menenangkan diri sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
Ia mengambil napas dalam, lalu berjalan menuju resepsionis. Dengan suara sedikit gemetar, ia bertanya, "Permisi, saya mencari tamu di unit 502. Bolehkah saya tahu siapa pemilik apartemen itu?"
Resepsionis terlihat ragu sejenak, tetapi akhirnya menjawab, "Unit itu atas nama Ibu Flora."
Mikha merasa lututnya lemas. Jadi benar, apartemen ini milik Flora. Tetapi mengapa Calvin datang ke sini?
Berbagai skenario berputar di kepala Mikha. Ia mencoba berpikir rasional, tetapi hatinya terus menerka-nerka hal terburuk. Mikha memutuskan untuk menunggu. Ia berdiri di sudut lorong, mengawasi pintu unit 502.
Setelah hampir setengah jam, pintu itu terbuka. Calvin keluar, tetapi kali ini ia tidak sendiri. Flora mengantarnya hingga pintu, dan Mikha dapat mendengar samar-samar percakapan mereka.
"Terima kasih, Calvin. Kamu benar-benar baik. Aku nggak tahu harus bagaimana kalau nggak ada kamu," ujar Flora dengan nada lembut.
"Sudah kubilang, jangan khawatir. Kalau kamu butuh apa-apa, hubungi aku!" jawab Calvin.
Hati Mikha semakin perih mendengar kalimat itu. Apa maksud Calvin? Mengapa ia berkata seolah-olah Flora adalah tanggung jawabnya?
...~To be continue.... ...
dah tau kan siapa sebenarnya flora....
beruntung calvin tidak menikah dgn sijalang flora tidak tulus mencintai calvin....
Reza dan davin jd korbannya sijalang flora,,,kirain flora itu sangat polos dan lugu ternyata kelakuannya hanya manfaatin pria2 beruang....
Belajarlah membuka hatimu tuk istri kecil itu...
lanjut thor...,