Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28.
Seumur hidup Valerie, sejak ia bersama Neneknya tinggal di kampung, dan kemudian tinggal di rumah orang tuanya, baru kali ini ia di layani dengan penuh perhatian.
Dua Pelayan wanita, yang di tugaskan Nathan membantu Valerie mandi, sangat hati-hati saat membuka pakaian Valerie. Yang menurut Valerie, ia sendiri bisa melakukannya.
Kepalanya yang masih di perban, di bungkus dengan baik agar tidak terkena air saat ia mandi.
Saat ke dua Pelayan itu akan membuka pakaian dalamnya, dengan cepat Valerie menolaknya. Ia merasa tidak nyaman, jika pakaian dalamnya juga Pelayan yang melakukannya.
"Tidak usah, aku bisa sendiri, terimakasih!" kata Valerie menghindari tangan Pelayan yang akan menyentuh bra nya.
Mereka pun akhirnya mundur, dan tidak membantu Valerie lagi. Mereka menyiapkan handuk kering dan bath robe, di tempat yang bisa di jangkau Valerie, kalau ia sudah selesai mandi.
"Silahkan, Nyonya!" kata salah satu Pelayan wanita itu, mempersilahkan Valerie untuk masuk ke dalam bathtub.
"Baik, kalian keluarlah!" kata Valerie, masih dengan menyilangkan tangannya di dadanya, menutupi dadanya yang masih memakai bra.
Ke dua Pelayan wanita itu pun keluar dari dalam kamar mandi, dan menutup pintu kamar mandi dengan pelan.
Setelah tinggal ia sendiri di dalam kamar mandi, barulah Valerie melepaskan tangannya, setelah itu ia pun menanggalkan pakaian dalamnya.
Perlahan ia memasukkan kakinya ke dalam bathtub, dan suhu air hangat sangat nyaman di kulitnya. Tubuhnya yang tidak mengenakan apa pun, perlahan ia bawa masuk ke dalam air.
Air meluap begitu ia duduk dalam bathtub, dan sebagian keluar dari tepi bathtub. Valerie tersenyum senang memainkan air.
Ini pertama kali ia mandi di dalam bathtub, ternyata sangat menyenangkan. Ia menyandarkan kepalanya di kepala bathtub.
Valerie tanpa sadar mulai mengantuk, saat ia memejamkan matanya menikmati air hangat merendam tubuhnya. Ia kembali duduk tegak, dan mulai menyabuni tubuhnya.
Ia tidak boleh tertidur di dalam bathtub. Jahitan pada kulit kepalanya belum sembuh, dan sementara tidak boleh terkena air.
Tangannya meraih handuk, lalu bangkit berdiri membalut tubuhnya dengan handuk. Ia pun kemudian keluar dari dalam kamar mandi.
"Aaa... !!" tiba-tiba ia berteriak kaget, melihat Nathan berdiri di depan pintu kamar mandi.
Kakinya yang tidak memakai sandal, terpeleset karena terkejut, dan ia pun tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya dengan benar.
Tubuh Valerie pun melayang ke depan dengan mata membulat, dan bersiap merasakan sakitnya jatuh terjerembab ke lantai.
Nathan juga sangat terkejut melihat tubuh Valerie, yang tiba-tiba terpeleset, dan melayang mengarah padanya. Dengan cepat ia pun menangkap tubuh Valerie.
Ternyata keseimbangan Nathan juga goyah, begitu tubuh Valerie berhasil ia tangkap. Mereka berdua pun terjatuh, dengan posisi Nathan di bawah Valerie.
Nathan menahan lehernya, agar kepalanya tidak terbentur ke lantai, saat ia terjatuh ke lantai, dengan memeluk tubuh Valerie di atas tubuhnya.
"Aaa... !!" suara jeritan Valerie kembali terdengar saat ia menimpa tubuh Nathan.
Tanpa Valerie sadari, handuk yang melilit tubuhnya terbuka, sehingga lilitan pada dadanya turun sedikit, memperlihatkan benda lembut pada dadanya.
Nathan yang menahan lehernya, agar kepalanya tidak membentur lantai, dapat dengan jelas melihat benda lembut milik Valerie, tertekan di dadanya karena posisi Valerie menimpa dirinya.
Daun telinga Nathan seketika memerah melihat dada lembut Valerie, yang jelas sekali belum pernah tersentuh tangan pria.
Tanpa sadar ia menelan ludahnya, yang membuat ia tiba-tiba gugup melihat tubuh Valerie yang menggoda.
"Paman, maaf!" ucap Valerie memandang wajah Nathan, "A.. aku tidak sengaja, kaki ku terpeleset, habisnya Paman berdiri di depan pintu kamar mandi, aku kan jadi terkejut" kata Valerie dengan polosnya.
"Ah.. i.. iya, aku memang salah, karena tidak mendengar suara kamu mandi, tadinya aku ingin memanggil kamu, tapi.. tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka" jawab Nathan dengan suara yang serak.
Mereka seketika saling menatap satu sama lain. Jemari Nathan perlahan membenarkan helaian rambut Valerie, yang menempel di pipi Valerie.
"Kita sekarang sudah sah menjadi sepasang suami istri, aku bukan lagi Paman mu, kamu harus memanggil nama ku, Valerie" kata Nathan pelan, nyaris seperti bisikkan.
Wajah Valerie seketika merona diingatkan Nathan, kalau mereka sudah sepasang suami istri. Ia lupa harus mengganti panggilan untuk Nathan.
Bersambung.....
semoga aja 2 orang tua Valerie denger deh percakapan lili sama mama nya... biar tau rasa
biar mereka ngerasain dikecewain, dihianatin, dibohongin,, dan penyesalan yang mendalam... dan tak bisa merubah apapun. 😡
lanjut