Cinta Setelah Pernikahan

" Daddy lihatlah dokter itu jahat " ucap Cia mengadu dan menyembunyikan wajahnya di lengan Leo yang sedang berbaring.

" Ohhh, manja juga ya anak nakal kayak kamu saya pikir jahat aja yang ada dalam pikiran kamu " ucap dokter itu menatap dengan geli Cia yang tengah bermanja sampai cuma diancam mengadu .

" Ihhh, ikut campur aja terserahlah wong suami aku " ucap Cia .

" Nggak ada istri yang jahat sama suaminya kecuali ,"

" kecuali apa?" suara besar Cia siap berperang dengan dokter itu .

" permisi tuan" Ucap dokter itu pamit pada Leo dengan senyum puasnya melihat Cia yang sudah emosi dan ingin menangis .

...........

" Daddy maaf ya , aku nggak bermaksud buat narik infusnya sampai lepas tadi " ucap Cia minta maaf ketika hanya mereka berdua yang ada dalam ruangan .

" Jadi maksud kamu apa?" tanya Leo kembali duduk karena malas berbaring.

" Ya bukan gitu" ucap Cia memperbaiki bantal agar Leo bisa bersandar.

" Mmmh" Leo hanya bergumam sambil mengelus pelipisnya karena kepalanya masih begitu pusing .

Cia berdiri mendekat lalu membantu memijit kepala Leo " nggak usah kalau tidak ikhlas" ucap Leo menolak perhatian Cia.

" Ihhh, bawel ya nanti aku getok kepalanya biar makin sakit " ucap Cia merangkul kepala Leo agar tersandar ke dadanya lalu memijit kepala Leo .

" Hummm" Leo hanya tersenyum dalam pelukan Cia menikmati pijitan Cia yang membuat pusing di kepalanya mereda .

Istri Leo memang beda sangat kasar tapi perhatian dan memang aneh tidak seperti wanita pada umumnya.

" Sekarang istirahat biar cepat sembuh " ucap Cia melonggarkan pelukannya tapi Leo malah melingkarkan kedua tangannya di pinggang Cia dan bersandar lagi .

" Daddy jangan mulai ya , nanti infus nya ketarik aku juga yang salah " ucap Cia melihat Leo yang bersandar padanya walaupun duduk di ranjang .

" Peluk Daddy lebih lama , rasanya sakit badan Daddy " ucapan pelan Leo memejamkan matanya.

" Jadi Daddy suruh aku berdiri aja disini sedangkan Daddy tidur ?" ucap Cia yang mulai merasa pegal .

Leo melonggarkan pelukannya dan tersenyum menatap Cia yang wajahnya bete sekali ,Cia melepaskan pelukan Leo dan naik keatas ranjang.

" Cepat sini " ucap Cia yang masih saja ketus namun Leo tau dia peduli dan ingin Leo sembuh .

Leo berbaring dan masuk kedalam pelukan Cia " tangan nya diem " ucap Cia memegang sebelah tangan Leo.

5 menit kemudian malah Cia yang tertidur pulas , Leo bergerak dengan perlahan keatas dan membawa Cia masuk kedalam pelukannya.

Muachh.

" Daddy itu sayang dan cinta sama kamu sampai kapanpun Daddy akan bersabar menghadapi kamu yang mungkin memang masih marah dan kecewa dengan tindakan Daddy " ucap Leo yang tidak pernah menyalahkan Cia sama sekali atas sikap buruk Cia padanya karena memang Leo yang membuat Cia jadi seperti itu.

" Daddy akan terima semuanya tapi jangan seperti tadi Daddy nggak bisa tahan emosi , Daddy takut nanti tanpa sadar Daddy menyakiti kamu " ucap Leo memeluk Cia semakin erat .

Leo adalah pribadi yang sangat keras dan kini mencoba lembut untuk seorang wanita yang dia cintai .

" Nggak papa kamu nakal dan jahat sama Daddy yang penting jangan diam dan mengabaikan Daddy " ucap Leo yang benar-benar tersiksa dengan sikap Cia padanya.

Ternyata didiami oleh orang cerewet sangat tersiksa lahir batin .

" Kamu masih terlalu labil dan Daddy harus sangat waspada jangan sampai hal seperti tadi terjadi lagi " ucap Leo mengelus pipi Cia yang tertidur pulas sekali sepertinya dia lelah .

" Gimana ya caranya agar Cia memaafkan aku lagi " ucap Leo yang sadar kalau kesalahan nya fatal sampai Cia kehilangan rasa percaya padanya .

" Bersikap seperti dulu lagi " ucap Leo yang kadang kangen dengan Cia yang seperti dulu .

3 jam kemudian .

Leo terbangun karena ada yang mengetuk pintu .

" Iya, masuklah " ucap Leo yang memang sudah waktunya pemeriksaan dan ganti infus .

" Permisi Tuan akan memeriksa kondisi anda " ucap dokter itu namun matanya malah menatap Cia yang tertidur pulas dalam pelukan Leo .

" Iya periksalah" ucap Leo berbaring telentang dengan gerakan lambat agar Cia tidak terbangun .

Menyadari tatapan tak biasa dokter itu Leo menarik selimut menutupi seluruh tubuh Cia sampai kepalanya pun ditutup .

Cia memang manis dan menggemaskan kalau sudah tidur dengan wajah damai nya hingga cenderung membuat orang nyaman memandangi nya , itulah alasan Leo menutup wajah Cia karena biasanya Leo memang juga selalu menatap wajah Cia ketika dia sudah tidur .

" Mmmh" Cia langsung kejang-kejang dan merengek ketika ada yang menganggu tidurnya membuat semua orang yang menatap nya mengulum senyum .

" Iya, iya tidurlah lagi " ucap Leo mengelus kepala Cia agar kembali tertidur lelap .

Setelah beberapa saat Leo menyuruh dokter itu memeriksa dengan memegang sebelah tangan Cia yang berada di dadanya.

" Siapkan makan malam untuk Cia" perintah Leo pada bodyguard nya begitu dokter keluar .

" Bangun , sayang " ucap Leo membuka selimut yang menutupi wajah Cia.

" Bangun , makan dulu nanti tidur lagi " ucap Leo menoel pipi Cia.

" Mmmh, aku ngantuk " Cia meronta-ronta karena Leo terus mengganggu dia tidur sedangkan mata nya masih mengantuk.

" Yasudah " ucap Leo kembali menyelimuti Cia .

..........

Tengah malam Cia terbangun karena merasa lapar namun begitu membuka mata dia langsung memeluk Leo erat-erat karena ini dirumah sakit pasti tengah malam begini hantu berkeliaran.

" Hiks , mana lapar lagi " ucap Cia memaksa matanya terpejam agar tidak melihat apapun karena seperti biasa Leo kalau tidur lampunya dimatikan walaupun disini tidak gelap gulita tapi minim pencahayaan.

" Lapar nggak bisa tidur " ucap Cia setelah cukup lama memejamkan mata.

" Daddy " Cia membangunkan Leo dengan suara pelan .

" Daddy bangun dong " ucap Cia yang duduk menatap sekitar dengan takut hingga terus membangunkan Leo .

" Mmm" Leo membuka matanya menatap Cia yang sudah duduk dan segera menyalakan lampu.

" Makanlah " ucap Leo menunjuk makanan diatas meja sofa .

" Kok Daddy tau aku lapar ?" tanya Cia menatap Leo sendu .

" Kan kamu belum makan tadi , pergilah makan " ucap Leo dengan lembut .

" Iya " kata Cia turun dari ranjang namun berjalan beberapa langkah saja dia kembali kedekat Leo .

" Daddy temenin aku takut " ucap Cia .

" Ini temenin, Daddy nggak tidur kok makanlah" ucap Leo yang masih berbaring.

" Mmmm, temenin disana biar aku yang bawa infus Daddy " ucap Cia malah mengajak Leo.

" Kamu ini " senyum simpul Leo turun dari ranjang .

" Daddy kuat kan jalan sendiri ?" tanya Cia yang berjalan dibelakang membawa gagang infus sambil menjaga Leo .

" Daddy nggak luka jadi nggak papa " ucap Leo duduk sofa .

Cia langsung makan dengan lahap karena memang sudah lapar dan menambah beberapa lauk sedangkan Leo hanya menatap Cia dengan tatapan dalam yang sesekali tersenyum melihat Cia yang begitu lucu .

Cia langsung berhenti mengunyah ketika mendengar suara meja besi didorong dan bunyinya rame sekali .

" Akkk, Daddy apa itu?" ucap Cia langsung pindah duduk ke atas pangkuan Leo karena terbayang hantu di film horor yang sering memainkan peralatan rumah sakit ditengah malam .

Leo langsung tergelak menatap Cia yang sudah pindah duduk keatas pangkuan nya tapi masih memegang piring berisi nasi .

" Daddy itu apa?" tanya Cia mendengar suara itu semakin dekat .

" suster " jawab Leo agar Cia tidak semakin takut .

" Akkk, aku takut sama suster ngesot" Teriak Cia ketakutan membenamkan wajahnya ke leher Leo sampai piring yang dia pegang jatuh .

" Astaga , bukan suster ngesot " Leo tergelak melihat istrinya yang lucu itu